Dare mo Shiranai atau Nobody Knows adalah movie yang disutradarai oleh Koreeda Hirokazu (Umimachi Diary, Manbiki Kazoku, Kaibutsu) yang rilis pada 7 Agustus 2004. Movie berdurasi 141 menit ini dibintangi oleh Yagira Yuya (Gannibal, Lion no Kakurega, Yutori Desu ga Nani ka), Kitaura Aya (Yuuzai, Kurosagi, Nusumareta Kao), Kimura Hihei (Hanayori mo Naho), Shimizu Momoko (Chacha Tengai no Onna), Hanae Kan (Hitoyo, Konna Yofuke ni Banana Kayo, Kemonomichi), YOU (Her Sketchbook, 9 Border, Tokyo Tower) dan lain-lain.
Movie ini diangkat dari kisah nyata 'Sugamo Child Abandonment Case' atau Kasus penelantaran anak di Sugamo pada pada 1988. Dimana peristiwa ini melibatkan seorang ibu dengan lima anaknya. Sang ibu menelantarkan empat anaknya selama 9 bulan dan mengakibatkan kematian salah satu dari mereka. Media Jepang tidak pernah mempublikasikan nama-nama anak-anak tersebut, mereka hanya disebut sebagai anak A, B, C, D dan E. Insiden ini diliput oleh media internasional dan mendapat perhatian dari banyak pihak. Ada banyak perbedaan movie ini dengan kisah aslinya, dimana dikatakan versi movienya dibuat lebih manusiawi dari keadaan sebenarnya.
Aku sebenarnya sudah tahu movie ini cukup lama, sekitar tahun 2010an aku sudah tahu ada movie ini. Tapi aku agak takut menontonnya, takut terbawa emosi, takut sedih banged, karena banyak yang bilang memang movienya sedih dan membagongkan. Makanya aku menghindari menonton movie ini. Tapi entah kenapa, setelah menonton Lion no Kakurega, aku tertarik menonton movienya lagi. Dan saat aku melihat sebuah postingan di twitter/x yang memilih movie ini sebagai movie yang membuatmu bengong terdiam setelah ending, aku memutuskan menonton movie ini. Memang bener, ini movie bikin aku menangis dan terdiam saat endingnya. Sedih bangeeeed.
Tapi uniknya kesedihan di movie ini itu tidak diperlihatkan dengan tangisan atau kesedihan semacam itu. Mungkin itulah yang membuat movie ini memang bagus banged. Kesedihan itu terpancar dari tatapan sang tokoh utama, yaitu Yagira Yuya yang saat itu masih berusia 14 tahun dan ini adalah akting pertamanya. Pokoknya kalau kalian menonton, kalian bisa melihat bagaimana sorot matanya itu mengatakan apa isi hatinya, kesedihannya itu kelihatan dari tatapannya. Makanya nggak heran dia memenangkan Best Actor untuk aktingnya di movie ini dalam ajang Cannes Film Festival tahun 2004. Dimana dia adalah pemenang Best Actor termuda dalam sejarah Cannes dan pemenang pertama Jepang. Dan ini adalah akting pertamanya. Keren banged.
Seluruh pemeran anak-anak dalam movie ini dipilih melalui audisi dan ini adalah akting pertama mereka. Koreeda Hirokazu sendiri mengatakan kalau akting anak-anak dalam movie ini memang RAW, dimana dia sama sekali tidak memberikan script/naskah pada mereka. Awalnya dia meminta mereka membaca naskah dan berakting, tapi dia nggak puas dengan akting mereka. Akhirnya dia membiarkan anak-anak berekspresi sendiri dengan penjelasan darinya.
Koreeda sudah merencanakan movie ini selama 15 tahun, kisah tentang seorang kakak laki-laki yang menjaga adik-adiknya setelah ibu mereka menghilang. Ini sebenarnya lebih ke slice of life, kehidupan 4 kakak beradik yang ditinggal oleh ibu mereka, awalnya mereka baik-baik saja tapi sejak tidak dikirim uang, listrik, gas dan air terputus, kakak beradik ini benar-benar berusaha hidup dengan susah payah.
SPOILER ALERT!!!
Movie ini diawali dengan seorang ibu, Fukushima Keiko (YOU) yang pindah ke sebuah apartemen bersama anak laki-lakinya Fukushima Akira (Yagira Yuya). Mereka memperkenalkan diri pada pemilik apartemen sambil memberi hadiah kecil. Keiko mengatakan kalau ayah Akira bekerja diluar negeri dan dia hanya tinggal berdua dengan Akira yang sebentar lagi akan masuk SMP. Pemilik apartemen lega karena Keiko hanya punya 1 anak dan Akira kelihatan kalem. Soalnya dulu ada masalah saat ada sebuah keluarga punya anak banyak dan sangat menganggu tetangga.
Kemudian keduanya sibuk memindahkan barang-barang dari mobil pindahan ke apartemen yang ada di lantai 2. Sangat mencurigakan karena ada 2 koper yang sangat berat sekali. Setelah petugas pindahan pulang dan di rumah hanya tinggal mereka berdua, ibu dan anak itu membuka koper mereka yang ternyata berisi adik Akira, yaitu Fukushima Shigeru (Kimura Hihei) dan Fukushima Yuki (Shimizu Momoko). Kemudian Akira pergi keluar saat malam hari dan menjemput adiknya satu lagi di stasiun, Fukushima Kyoko (Kitaura Ayu).
Tidak di jelaskan berapa usia anak-anak itu, tapi kalau nggak salah, Akira ini berusia 12 tahun, Kyoko mungkin usia 10 tahun, Shigeru 6 tahun dan Yuki berusia 4/5 tahun).
Meski tidak ada ayah dalam keluarga mereka, awalnya keluarga ini tampak bahagia. Sang ibu menjelaskan kalau yang boleh keluar hanya Akira, sedangkan yang lain harus diam di rumah dan tidak boleh ribut. Karena kalau ketahuan, mereka akan diusir lagi. Anak-anaknya sudah terbiasa dengan hal itu dan mereka mengerti. Awalnya aku khawatir dengan Shigeru yang kelihatannya seperti anak nakal yang nggak akan mau ditegur, tapi ternyata dia benar-benar menepati janjinya, kalau dia sama sekali nggak keluar rumah, bahkan ke beranda pun dia nggak boleh.
Ibu mereka bekerja di sebuah toko saat siang hari. Ibu biasanya berangkat pagi dan pulang malam. Yang menjaga anak-anak adalah Akira sebagai kakak tertua. Dia biasanya akan bertugas untuk berbelanja kebutuhan dapur dan juga memasak untuk adik-adiknya. Malamnya dia akan belajar sendirian. Meski ibunya mengatakan pada tetangga kalau dia adalah kelas 6 SD, tapi sebenarnya Akira tidak pernah sekolah. Dia dan Kyoko sering mengatakan pada ibunya kalau mereka mau sekolah, tapi ibu selalu mengatakan untuk apa sekolah, orang bisa sukses tanpa sekolah.
Awalnya kita diperlihatkan keseharian 4 kakak beradik saat ibunya pergi bekerja. Akira dengan tugas-tugasnya, Kyoko dan Yuki yang sering main berdua serta Shigeru yang punya dunia sendiri. Semuanya baik-baik saja awalnya sampai akhirnya sang ibu punya pacar. Saat tahu ibunya punya pacar, sorot wajah Akira merasa kalau akan terjadi sesuatu yang ia takutkan. Awalnya ibu pulang semakin larut, lalu lama-lama ibunya jarang pulang ke rumah dengan alasan pekerjaan. Ibu meninggalkan uang untuk mereka dan pernah selama 1 bulan tidak pulang ke rumah. Selama ibu masih pulang, Akira masih baik-baik saja menjaga adik-adiknya. Tapi suatu hari, ibu meninggalkan cukup banyak uang dan ibu tidak pernah kembali ke rumah lagi.
Dengan uang yang ditinggalkan oleh sang ibu, Akira berusaha tetap bersikap normal dan meyakinkan adik-adiknya kalau ibu pasti akan pulang. Padahal Akira sudah tahu ibunya tidak akan pulang. Pernah sekali dia menelpon alamat baru ibunya dan ibunya sudah berubah marga menjadi marga lain, makanya dia yakin sekali ibunya tidak akan kembali. Aku sedih banged saat dia meminta salah satu pegawai toko untuk menuliskan kartu ucapan tahun baru untuk adik-adiknya, seolah-olah itu dari ibu mereka. Tapi Kyoko tahu itu bukan dari ibu, karena tulisannya berbeda.
Sambil hidup menghemat uang yang sudah hampir habis, Akira akhirnya menemui ayah Shigeru dan ayah Yuki untuk meminta uang. Untungnya dua pria itu bersikap baik pada Akira, meski nggak banyak, setidaknya dia mendapatkan uang tambahan. Saat adik bungsu ulang tahun, Yuki yang tidak pernah keluar rumah, akhirnya diajak Akira untuk keliling-keliling saat malam hari. Yuki senang banged. Kalau berpapasan dengan tetangga, Akira mengatakan Yuki adalah sepupunya yang menginap di rumah. Aku terharu banged adik-adik Akira ini penurut dengan kakaknya.
Akira sering menghabiskan waktu di luar dan suatu hari muncul keinginan untuk berteman. Dia kemudian berteman dengan anak-anak yang hanya memanfaatkan uang Akira. Akira karena nggak pernah punya teman, nggak tau cara berteman. Dia membeli game dengan uang yang ditinggalkan ibunya dan mengajak teman-temannya main game di rumah. Kyoko dan Yuki kelihatan nggak nyaman, tapi mereka nggak bisa mengatakan apapun. Sampai suatu hari teman-teman Akira nggak datang ke rumah lagi dan Akira menemui mereka di sekolah. Ternyata selama ini dia nggak dianggap teman, mereka bahkan mengejek rumah Akira yang sangat bau.
Akira akhirnya kembali ke dirinya yang lama. Selama punya teman, Akira ini kurang perhatian pada adik-adiknya, tapi setelah sadar, dia kembali memperhatikan adik-adiknya. Ibunya sudah sejak lama tidak mengirim uang lagi dan akhirnya uang mereka beneran habis. Listrik, air dan gas juga dimatikan karena mereka sudah lama nggak bayar. Akhirnya keempat kakak adik itu mengambil air di taman, mandi di taman, mencuci di taman.
Akira sudah cukup dekat dengan pegawai toko dimana dia sering belanja dan pegawai itu tahu kondisi Akira. Jadi dia menyarankan Akira menghubungi dinas sosial gitu, tapi Akira menolak, karena jika dia melapor, maka mereka berempat akan hidup terpisah. Untuk makan, Akira biasanya menunggu makanan toko yang hampir basi. Salah satu pegawai toko cukup baik padanya untuk memberikannya makanan yang hampir kadaluarsa (seperti nasi gulung gitu).
Karena 4 kakak adik itu sering ditaman untuk mengambil air dan mandi, mereka berkenalan dengan seorang siswi SMP bernama Saki (Hanae Kan) yang selalu nongkrong di taman. Dia tidak masuk sekolah dan hanya menghabiskan waktu di taman. Mereka kemudian berteman dan Saki sering menghabiskan waktu di rumah kakak beradik itu. Saki adalah saksi bagaimana kejamnya hidup Akira dan adik-adiknya. Dia bahkan menawarkan diri untuk membantu, yaitu dengan menawarkan dirinya pada om om untuk menemani nyanyi di karaoke. Tapi Akira menolak uang yang dihasilkan Saki.
Semakin lama hidup Akira dan adik-adiknya semakin mengkhawatirkan. Kyoko selalu yakin ibunya akan pulang, sering menghabiskan waktu di lemari pakaian ibunya untuk mencium aroma ibu yang tertinggal. Sementara itu Shigeru kelaparan dan mulai memakan kertas. Dengan sisa uang koin, Akira akhirnya membeli cup ramen, tapi saat di rumah, Shigeru sudah menghilang. Akira berusaha keras mencarinya, ternyata Shigeru malah main dengan anak-anak disekitar lingkungan itu. Akira marah sekali saat itu dan meninggalkan rumah. Dia menenangkan diri dengan melihat sebuah klub baseball bermain.
Pelatih melihat Akira di luar pagar dan menawarkan apakah Akira ingin ikut main. Akira akhirnya masuk kedalam tim dan ikut bermain bersama mereka. Akira senang banged, bahagia sekali. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama dia tersenyum dan menikmati harinya. Tapi saat pulang ke rumah, Akira shock karena ternyata Yuki terjatuh dari kursi dan tidak bergerak lagi. Sepertinya kejadiannya sudah beberapaa jam, dua diknyaa Kyoko dan Shigeru hanya terdiam. Kyoko yang paling shock kayaknya, dia mengatakan kalau Yuki sama sekali tidak bergerak. Akira hanya bisa terdiam menatap adiknya yang sudah tidak bergerak lagi. Tapi dia sempat pergi mencuri obat di minimarket, sayangnya nyawa adiknya tidak terselamatkan.
Besoknya, ia menemui Saki untuk meminjam uang yang dia tolak waktu itu. Saki menjadi satu-satunya saksi yang bukan keluarga, yang mengetahui kematian Yuki. Akira dan Saki membeli banyak cokelat kesukaan Yuki. Mereka memasukkan Yuki ke koper dan membawanya ke Haneda Airport. Aku sedih banged saat adegan ini, yaitu mereka mencoba memasukkan Yuki ke tas kain, yang dulu digunakan untuk membawa Yuki saaat pertama kali pindah ke apartemen itu. Tapi Yuki yang sekarang tidak muat lagi. Mereka menyadari kalau Yuki sudah bertambah besar dari sejak pertama mereka pindah ke sana. Makanya mereka membawa Yuki mengunakan koper.
Akira dan Saki malam itu menggali lubang di tepi sungai sekitar bandara Haneda dan menguburkan Yuki di sana. Yuki pernah mengatakan kalau dia sangat menyukai pesawat dan suatu hari dia ingin melihat pesawat di lapangan terbang Haneda. Akira tidak bisa membawa Yuki ke Haneda seperti keinginan Yuki, makanya setidaknya dia menguburkan Yuki disana supayaa Yuki bisa melihat pesawat setiap hari.
Lalu adegan terakhir memperlihatkan Akira kembali ke kehidupan semula. Iaa menunggu makanan sisa di belakang supermarket. Setelah mendapatkan itu, dia menemui dua adiknya yang menunggu bersama Saki. Lalu mereka kembali ke apartemen seperti biasa.
Kejam banged nggak sih?!!!!
Sampai akhir si ibu beneran nggak pernah kembali lagi!
Saat Yuki meninggal, Akira sempat menelpon nomor rumah ibunya, tapi yang menjawab suami ibunya dan Akira nggak sempat bicara karena koin untuk telpon umum habis. Tapi ibunya tahu lho yang menelpon adalah Akira. Karena kalau nggak salah dia mengirimkan uang dengan sebuah surat seolah-olah meminta Akira jangan menganggunya. Aku benci banged sama ibunya itu. Sebelum benar-benar meninggalkan Akira, dia sempat bicara pada Akira yang masih 12 tahun dengan mengatakan kalau dia ingin bahagia. Dia menyerahkan semua tanggungjawab adik-adiknya pada Akira.
Akira juga sebenarnya pengen kerja tapi dia masih 12 tahun. Di Jepang sangat sangat ketat pada usia kerja, dimana kalau belum 18 tahun nggak akan ada yang mau mempekerjakan seorang anak. Karena perusahaan bisa dituntut jika mempekerjakan anak dibawah umur. Anak dibawah umur adalah tanggungjawab pemerintah, sebenarnya kalau Akira mau melapor pada dinas sosial, hidupnya mungkin akan baik-baik saja, hanya saja ya itu, dia nggak akan bisa hidup sebagai keluarga lagi bersama adik-adiknya.
Dalam movienya tidak dijelaskan secara khusus, tapi kita diberi hint kalau 4 kakak beradik itu punya ayah yang berbeda-beda. Kalau di kisah aslinya memang dijelaskan seperti itu. Saat ibu Akira menikah dengan ayah Akira dan melahirkan Akira, ternyata ayahnya sama sekali tidak mendaftarkan pernikahan mereka, dan tentu saja Akira juga nggak terdaftar. Begitu juga dengan Kyoko, Shigeru dan Yuki, mereka sama sekali tidak pernah terdaftar dipemerintahan. Karena itu juga Ibu tidak mau menyekolahkan mereka. Padahal Akira dan Kyoko sudah diusia sekolah dan sering meminta untuk sekolah. Tapi ibu punya alasan bagaimana agar anak-anaknya tidak sekolah karena katanya sekolah itu tidak penting.
Namanya anak-anak kan ya, mereka menurut aja apa yang dikatakan ibunya. Mereka benar-benar berbakti. Apalagi adik-adik Akira, mereka beneran nurut sama Akira sebagai pengganti ibu mereka. Kyoko yang sudah menyadari juga kalau ibu meninggalkan mereka, masih berharap ibu kembali. Dia punya simpanan uang untuk les piano, tapi pada akhirnya dia memberikannya pada Akira karena mereka memang nggak punya uang lagi. Sedih banged!!!!
Setelah membaca wikipedia mengenai kasus tersebut. terdapat beberapa perbedaan dengan versi adaptasi movienya. Dalam kisah aslinya, sang ibu punya 5 anak dan satu orang memang sudah meninggal dunia saat ibunya masih bersama mereka. Jasadnya disimpan di kamar mandi. Lalu anak yang dia tinggalkan itu 4 orang, 1 laki-laki dan 3 perempuan. Sedangkan dalam versi movienya, anak sang ibu hanya 4 orang, 2 laki-laki dan 2 perempuan.
Katanya sih kondisi aslinya itu lebih mengerikan daripada kondisi di movienya dan movienya juga dibuat lebih halus dari keadaan aslinya. Bayangin aja anak-anak ditinggal selama 9 bulan tanpa pengasuhan, sedangkan anak tertua hanya berusia 12 tahun. Dalam kisah aslinya, adik perempuan sang tokoh utama itu dibunuh oleh teman kakak laki-lakinya. Kalau nggak salah sih karena kekerasan gitu, sehingga adiknya meninggal. Dan katanya si kakak laki-laki ikut menguburkan si adik diam-diam bersama temannya itu, kalau nggak salah menguburkannya di hutan. Makanya dia juga ditangkap polisi saat kasusnya terungkap. Tapi kayaknya nggak dihukum karena mempertimbangkan kondisi kakaknya itu. Cara meninggal juga beda dengan versi movienya, dimana dimovienya adiknya meninggal karena terjatuh dari kursi
Lalu kok ketahuan akhirnya?
Jadi, si pemilik apartemen adalah yang akhirnya melaporkan hal ini ke polisi. Di movie ini juga ada adegan dimana pemilik apartemen akhirnya melihat apartemen tempat anak itu tinggal. Sepertinya sih awalnya dia percaya kalau yang menginap adalah sepupu Akira, tapi lama-lama ya dia curiga. Tapi beda dengan kisah aslinya, pemilik apartemen ini melapor bukan karena anak-anak ditinggal oleh ibunya, tapi karena apartemen mereka ribut sekali, banyak anak nakal yang berkumpul disana makanya dia melapor pada polisi. Saat polisi datang ke sana, mereka menemukan kerangka bayi di kamar mandi, anak tertua (15 tahun), anak perempuan (7 tahun) dan anak perempuan kedua (3 tahun). Dan tidak ada tanda-tanda orang tua mereka disana.
Kebayang nggak joroknya rumah mereka gimana. Apalagi ternyata dikisah aslinya teman-teman Akira ini lebih kejam. Katanya sih anak perempuan ketiga yang saat itu berusia 2 tahun menangis terus dan teman Akira kesal. Dia melompat ke arah adik Akira dari atas lemari dan terus memukulnya selama 4-5 jam, sehingga adik Akira itu meninggal dunia. 😭 Katanya awalnya mereka membiarkan mayatnya selama 1 minggu baru menguburkannya di hutan.
Polisi saat itu menanyai kakak laki-laki tertua (Akira) tapi dia tidak memberikan keterangan yang jelas. Tapi pengakuan adik perempuannya (7 tahun), selama ini kakak laki-laki mereka tertua memang menjaga dan merawat mereka. Mereka mengalami malnutrisi parah karena selalu makan junk food dan makanan sisa supermarket.
Berita ini heboh di televisi Jepang dan saat itulah ibu kandung mereka melihat berita itu. Untung dia masih punya hati untuk menyerahkan diri. Dari keterangan ibu, diketahui kalau dia sudah meninggalkan anak-anaknya selama 9 bulan. Dia juga mengatakan ada anak perempuan bungsu-nya juga tapi polisi mengatakan hanya 2 anak perempuan yang ada di rumah itu. Lalu mereka meminta keterangan pada anak laki-laki pertama dan diketahuilah kalau anak bungsu sudah meninggal dunia dan dikuburkan di hutan kota Chichibu.
Ibu mereka kemudian ditangkap dan didakwa atas tuduhan menelantarkan anak yang menyebabkan kematian. Sayangnya hanya 3 tahun penjara dengan masa percobaan 4 tahun. Sementara itu dua adik perempuannya, diasuh kembali oleh ibu mereka (mungkin setelah keluar penjara). Anak laki-laki pertama juga dikirim ke Pengadilan Keluarga Tokyo karena diduga terlibat dalam kematian adik bungsunya dan menelantarkan mayat. Tapi dia tidak dihukum dengan mempertimbangkan keadaan. Dia hanya dikirim ke panti asuhan. Dia pada dasarnya anak yang pintar, jadi katanya dia tetap melanjutkan sekolah dan bahkan sempat menjadi ketua OSIS. Dia juga melanjutkan kuliahnya. Tapi dia tidak pernah menemui ibunya lagi setelah kejadian itu.
Anak laki-laki pertama lahir tahun 1973, usianya di tahun 2025 ini adalah 51 tahun (dalam movie dia adalah Akira).
Anak perempuan pertama lahir pada tahun 1981, usianya ditahun 2025 adalah 44 tahun (dalam movie dia adalah Kyoko).
Anak laki-laki kedua lahir tahun 1985, tapi dia meninggal dunia saat bayi, itulah kerangka yang ditemukan di kloset (dalam movienya dia adalah Shigeru, meski umurnya beda).
Anak perempuan kedua lahir pada 1986, usianya ditahun 2025 adalah 39 tahun.
Anak perempuan ketiga lahir pada 1987, usianya ditahun 2025 adalah 38 tahun (dalam movienya dia adalah Yuki).
Meski banyak perbedaan antara kisah movienya dan aslinya, tapi tetap terasa kejamnya seorang ibu yang meninggalkan anak-anaknya demi kebahagiaannya. Ibunya menyewa apartemen itu per tahun kayaknya, makanya Akira belum diusir dari apartemen itu. Soalnya kalau nggak bayar sewa sih harusnya udah lama pemilik apartemen mengusir mereka. Tapi disini kelihatan banged kehidupan individual warga Jepang. Bisa-bisanya nggak ada yang tahu kalau ibu mereka meninggalkan mereka. Masa sih nggak ada yang curiga kenapa ibu mereka nggak pernah muncul? Dan ketahuannya justru karena aparetemennya ribut, bukan karena tetangga peduli.
Itu makanya aku selalu maju mundur nonton movie ini, karena aku nggak sanggup melihat kekejaman kehidupan seperti ini. Memang sih nggak ada adegan menangis seperti biasanya, tapi tatapan anak-anak itu lho. Nggak bisa bohong kalau mereka masih berharap ibu mereka kembali, disatu sisi, anak pertama bingung apa yang harus dia lakukan untuk memberi makan adik adiknya. Ibunya awalnya masih mengirim uang, tapi lama-lama terhenti. Memang gila ibunya. Kalau pria yang bersamamu nggak mau menerima anak-anakmu ya jangan sama dia lah. Lagian ibunya ini juga agak agak sih, dia sudah bersama banyak pria dan setiap pria dia melahirkan 1 anak, tapi nggak pernah jera. Kalau di movienya sih dia kelihatan baik sama anak-anaknya, makanya anak-anaknya bahagia bersama sang ibu. Setidaknya dia masih punya hati karena menyerahkan diri ke polisi. Mungkin selama ini hanya karena anak pertama bisa diandalkan, anak-anaknya akan baik-baik saja.
Semoga anak-anak itu sekarang masih hidup dengan baik. Mereka pasti sudah menjadi orang tua dan punya anak cucu juga. Semoga mereka bisa melupakan masa lalu mereka dan membuat mereka tidak melakukan hal yang sama pada anak-anak mereka. Aku juga setuju Akira nggak ketemu lagi sama ibunya, tapi akau harap dia masih ketemu dengan 2 adiknya yang masih hidup. Kira-kira bagaimana keadaan mereka sekarang ya? Aku mencoba mencari kasusnya dengan bahasa Jepang, tapi memang nggak ada sama sekalai foto tentang kejadian itu.
Movie ini memang benar-benar dalam banged. Kalau kalian tipe yang baperan dan nggak kuat yaang sedih-sedih memang nggak perlu nonton movie ini, karena somehow movie ini bisa menjadi trauma bagi yang menontonnya. Aku takut begitu, makanya selama ini aku tidak berani menontonnya. Tapi kalau kalian penggemar movie, aku yakin sih kalian sudah menonton movie ini. Dan yang belum menonton, aku merekomendasikannya karena ini adalah salah satu film terbaik Koreeda Hirokazu, tapi kalian harus mempersiapkan hati guys.
0 komentar:
Posting Komentar