Summer Strike adalah drama korea yang tayang di TV Kabel ENA, Genie TV, Seezn pada bulan November sampai Desember 2022. Drama ini diangkat dari webtoon 'I Dont Feel Like Doing Anything' karya Joo Young Hyun yang dipublikasikan pertama kali pada tahun 2020. Drama 12 episode ini ditulis dan disutradarai oleh Lee Yoon Jung (Cheese In The Trap, Coffee Prince, Drama Stage Anthology).
Drama ini dibintangi oleh Seolhyun (Orange Marmalade, THe Killer's Shopping List, Ugly Alert), Im Si Wan (Boyhood, Strangers from Hell, Misaeng), Park Ye Young (Anna, Hometown Cha Cha Cha, Inspector Koo), Shin Eun Soo (Twinkling Watermelon, A Model Family, Anthology), Kwak Min Gyu (Taxi Driver, When Winter Comes), Kim Jun (Hospital Playlist), Bang Jae Hoon (Dear X Who Dosen't Love Me, Because I Hate Korea) dan lain-lain. Untuk manganya sendiri itu bergenre drama, tapi saat aku menonton drama ini aku rasa ini drama genrenya campuran antara misteri, romance dan slice of life. Untuk diawal-awal episode, terasa banged slice of life-nya tapi dipertengahan keakhir malah jadi genre misteri dan suspense.
Awalnya aku berfikir ini adalah drama healing karena memang beberapa episode awal terasa kalau ini drama genre slice of life berlatar pedesaan dan kayaknya bakalan jadi drama penghilang stress. Tapi kok makin kebelakang malah jadi drama suspense dan para tokoh selain dua tokoh utama malah menyebalkan dan bikin aku kesal. 😂
Padahal nonton drama ini untuk healing malah jadi k-trauma 😰
Kenapa aku bilang begitu?
Jadi drama ini awalnya memperlihatkan kehidupan tokoh utama yang stress banged ditempat kerja toxic. Memutuskan resign dan pindah ke sebuah desa. Di desa ini dia berniat tinggal selama 1 tahun tanpa melakukan apa-apa dan hidup dengan uang tabungannya yang sebenarnya nggak banyak. Jadi dia menikmati harinya sebagai pengagguran, melakukan hal-hal yang dulu nggak bisa dia lakukan karena sibuk bekerja, seperti bangun siang, minum-minum saat malam, ke perpustakaan membaca buku seharian dan lain-lain.
Tapi makin kesini malah makin jadi sebuah drama misteri dan tiba-tiba jadi suspense karena ada pembunuhan. Ya meski endingnya bagus dan cukup memuaskan, tapi alangkah baiknya dramanya adalah drama slice of life aja. Karena jarang banged drakor itu slice of life.
Memang alasan awal aku memilih drama ini karena latarnya adalah pedesaan. Aku suka banged drama-drama dengan latar alam. Apalagi yang main adalah Im Si Wan dan Shin Eun Soo. Aku suka banged akting mereka. Untuk tokoh utama Seol Hyun, aku nggak pernah melihat aktingnya, aku cuma tau dia member AOA dan liat dia di Running Man aja. JAdi ini pertama kali aku melihat aktingnya. Entah itu karena karakter tokoh utama begitu atau memang Seol Hyun aktingnya begitu, not bad lah. Banyak yang bilang karakternya disini menyebalkan,. Tapi menurutku nggak juga sih karakternya dari awal memang tipe gadis yang susah menolak dan mau membantu orang lain.
Tapi memang di drama ini, warga desa Angok ini memang agak toxic. Tapi karena realita banyak yang begitu jadi agak menyakitkan juga menontonnya. Yang aku suka cuma karakter Seol Hyun dan Im Si Wa, sedangkan yang lainnya membuat aku naik darah juga. Meski ya akhirnya semuanya jadi baik, tapi tetap saja proses menuju itu sangat menyebalkan.
Misalnya karakter Shin Eun Soo, sejak awal dia punya sifat buruk, suka mencuri, trus katanya sayang neneknya tapi tetep aja nggak sopan sama neneknya. Mungkin pengaruh dari ayahnya yang mabuk mabukan, tapi adiknya sifatnya gak semenyebalkan dia. Dipertengahan tiba-tiba dia jadi baik, tapi saat neneknya meninggal dia ikut nyalahin heroine. Duh.
Karakter Park Ye Young akan lebih baik hanya sebagai kakak Im Si Wan aja, nggak melibatkan perasaan cinta. Tapi mungkin untuk membuat gejolak dalam kisahnya, dia malah jadi kelihatan terobsesi dengan karakter Im Si Wan. Menyalahkan semuanya pada karakter Seol Hyun. Kasihan banged Seol Hyun di drama ini disalahkan terus. Mentalnya kuat juga, kalau aku mungkin udah pindah dari sana ðŸ˜
Karakter Im Si Wan sebenarnya baik banged, polos, tapi karena itu dia dimanfaatkan. Dia jenius tapi nggak mau lagi kembali ke jalan kejeniusannya dan memilih kerja part time jadi pengurus perpustakaan aja. Cuma profesornya di universitas dulu merasa kalau sayang banged kejeniusannya gak digunakan. Awalnya aku pikir prof pure ingin karakter Im Si Wan berkembang, ternyata Im Si Wan cuma dimanfaatkan. Nyesek banged.
Pokoknya kalau kalian nggak siap sama karakter menyebalkan, aku nggak menyarankan kalian menonton drama ini. Meski tema awalnya healing, tapi tetep aja, beberapa karakter itu sangat sangat menyebalkan. Meski beberapa dari mereka berubah menjadi baik pada akhirnya.
Tapi yang aku suka dari drama ini adalah hubungan Yeo Rum dan Dae Bum. Aku suka bagaimana kisah cinta mereka itu mengalir begitu saja. Bagaimana mereka menjadi dekat satu sama lain, saling membutuhkan satu sama lain. Nggak lebai romantisnya tapi tetap terasa. Yeo Rum juga nggak cuma nunggu, dia inisiatif mendekati Dae Bum. Kalau Dae Bum mah jangan ditanya, dia selalu menunjukkan pada Yeo Rum, cuma dalam versi malu-malu. Pokoknya aku suka senyam senyum sendiri melihat mereka.
SPOILER ALERT
Tokoh utama drama ini adalah Yeo Rum (Seol Hyun), seorang pekerja kantoran diperusahaan penerbitan. Dia selalu dimanfaatkan oleh atasan dan rekan kerjanya, bahkan presentasi karyanya yang sudah dia siapkan dengan baik, malah diambil alih oleh rekannya. Di perusahaan itu dia cuma jadi pesuruh. Dia tetap berusaha menahannya demi sang ibu. Dia ingin memberikan kenyamanan pada ibunya, makanya dia bekerja sangat keras.
Suatu hari, pacarnya yang sudah bersamanya selama 6 tahun minta putus. Padahal pacarnya adalah satu satunya tempat dia curhat mengenai kesehariannya. Tak lama kemudian ibunya meninggal dunia. Yeo Rum sangat shock dengan semua hal yang tiba-tiba terjadi. Padahal dia ingin membuat ibunya pensiun dengan tenang, tapi pada akhirnya ibunya tetap bekerja berat sampai akhir hayatnya. Suatu hari saat berangkat bekerja, ia salah turun stasiun dan malah berangkat ke lokasi yang berlawanan dengan yang dia tuju. Ia melihat bunga sakura bermekaran dengan indah di sebuah desa dan merasakan kenyamanan untuk pertama kalinya.
Yeo Rum yang kehilangan semangat untuk hidup akhirnya memutuskan resign dari tempat kerjanya yang toxic setelah melaporkan hal apa yang dilakukan manager pada karyawan perempuan. Ia juga memutuskan meninggalkan Seoul, menjadi backpaker yang melakukan perjalanan. Ia memutuskan hidup untuk dirinya sendiri, melakukan apa yang ingin dia lakukan. Tidak memusingkan pekerjaan, pokoknya nggak melakukan apapun. Saat itulah dia tiba di pantai dekat desa Angok dan merasa kalau itu adalah tempat yang dia cari. Ia memutuskan untuk tinggal di desa itu.
Ia tiba di sebuah perpusataan desa dan bertemu penjaga perpustakaan An Dae Bum (Im Si Wan) yang tidak bicara padanya saat dia menanyakan dimana kantor penyewaan rumah. Meski nggak bicara, Dae Bum memberikan sebuah peta pada Yeo Rum. Yeo Rum mencari tempat penyewaan rumah dengan susah payah tapi akhirnya dia tiba di sana. Sales mengantarkan Yeo Rum ke rumah-rumah tapi Yeo Rum kesulitan memilih karena kebanyakan sewanya mahal. Lalu mereka tiba di sebuah gedung yang dulunya adalah tempat main billiard. Penyewa menyewakan gedung itu dengan sangat murah, meski nggak ada apa-apa disana, tapi dari atap bisa melihat keindahan desa. Yeo Rum memutuskan menyewa tempat itu. Awalnya anak pemilik tempat, Bae Sung Min (Kwak Min Gyu) itu tidak setuju, karena dia mau menjualnya pada oarng lain. Tapi ayah Sung Min malah setuju dengan sales dan memutuskan menyewakan tempat itu pada Yeo Rum.
Yeo Rum beneran menyewa gedung besar yang nggak ada apa-apanya. Bahkan aliran airnya juga rusak. Tapi dimana lagi dapat rumah yang harga sewanya sangat murah. Lagian dalam perjalanannya itu, Yeo Rum sama sekali nggak membawa banyak barang. Dia cuma membawa beberapa baju, satu sepatu, alat makan seadanya dll. Yeo Rum menghitung tabungannya setelah menyewa rumah itu dan dengan penghematan, uangnya akan cukup selama 1 tahun tanpa dia melakukan apapun. Yaps, tujuan Yeo Rum memang tidak melakukan apapun, menikmati hidupnya sebagai pengangguran.
Tapi kedatangan Yeo Rum ke desa itu sebenarnya nggak begitu disambut baik. Hari pertamanya di desa itu waktu itu dia mabuk dan tertidur di perpustakaan. Ada banyak gosip tentang seorang gadis muda yang tiba-tiba pindah ke desa dan setiap hari kerjaannya mabuk. Yeo Rum memang suka mabuk kalau malam karena ya itu memang hal yang gak bisa dia lakukan saat di Seoul. Kalau pagi hari, Yeo Rum suka menghabiskan waktu di perpustakaan. Dia suka membaca buku. Dan karena itu dia menjadi semakin dekat dengan Dae Bum. Awalnya aku pikir Dae Bum ini bisu, tapi ternyata dia cuma gak terbiasa bicara dengan orang baru. Setelah mengenal Yeo Rum agak lama, dia akhirnya mulai bicara pada Yeo Rum.
Yeo Rum menikmati harinya di Angok dan mulai perlahan mengenali orang-orang disekitarnya. Bae Sung Min, anak pemilik gedung yang ingin menjual gedung itu, berusaha untuk membuat Yeo Rum tidak betah tinggal di sana. Dia bahkan meminta anaknya dan teman-temannya menganggu Yeo Rum di tempat main bilyard itu. Tapi suatu hari saat Yeo Rum mabuk dan kehilangan uang dalam kantong plastik hitam, seluruh warga desa sibuk mencari uang itu. Ternyata yang menemukannya adalah anak Sung Min tapi anaknya itu memberikan pada Dae Bum dan Dae Bum mengambil semua tanggung jawab akan hal itu. Sung Min jadi segan pada Yeo Rum dan meminta maaf. Sejak itu dia mulai baik pada Yeo Rum, bahkan mencarikan perabotan bekas untuk Yeo Rum.
Kim Bom (Shin Eun Soo), seorang anak SMA yang terkenal nakal di desa itu. Pertama kali bertemu Yeo Rum, Yeo Rum melihatnya mencuri pensil. Tapi Yeo Rum diam saja dan malah Yeo Rum yang dituduh mencuri. Tapi kemudian Yeo Rum menolong nenek Young Sook yang adalah nenek Bom dan sejak itu Bom mulai baik pada Yeo Rum. Bahkan menjadi sahabat Yeo Rum. Kim Bom ini punya kepribadian panas, karena ayahnya adalah pemabuk dan penjudi. Dia benci sekali pada ayahnya, tapi neneknya sangat menyayangi ayahnya dan selalu membela sang ayah. Sampai suatu hari Bom mengalami kecelakaan karena sang ayah, barulah ayahnya tobat dan berobat ke pusat kesehatan agar dia nggak minum-minum lagi. Ayah Bom ini bersifat jahat kalau lagi mabuk. Dan lagi-lagi nenek melindungi anaknya itu agar Bom nggak melapor ke polisi. Padahal kalau mereka melaporkan KRDT, maka biaya rumah sakit dan operasi Bom akan ditanggung rumah sakit. Tapi karena tidak dilaporkan, jadinya mereka harus bayar biaya operasi. Saat nenek mau meminjam uang ke bank, ternyata nenek masih punya hutang, padahal nenek yakin dia memberikan uang tiap bulan pada anaknya (ayah Bom) agar membayar.
Pokoknya nenek Bom ini agak toxic juga sih.
Yeo Rum bukan siapa-siapa bari keluarga Bom, tapi Yeo Rum ini sayang banged pada Bom dan neneknya. Yeo Rum baiiiiiiiiik banged pada mereka. Dia bahkan mau membayarkan biaya rumah sakit. Dia juga baik banged pada nenek yang mulai mau belajar hangul karena ingin menulis surat untuk anaknya. Tapi saat nenek meninggal di tempat bilyard, semuanya malah memusuhi Yeo Rum. Kasihan banged sih Yeo Rum sebenarnya.
Bagi Yeo Rum, sebenarnya nenek seperti pengganti ibunya. Sejak ibunya meninggal, Yeo Rum serasa tidak punya keluarga lagi. Lalu datangnya nenek Bom yang selalu membungkuskan makanan untuknya dan Yeo Rum senang sekali. Makanya dia sesayang itu pada nenek.
BTW Yeo Rum punya 1 kakak laki-laki yang disetir istrinya. Bahkan belum 6 bulan ibu mereka meninggal, kakaknya udah mau menjual rumah peninggalan ibu mereka. Makanya Yeo Rum speachless banged dan dia memnag merasa nggak punya keluarga lagi.
Yeo Rum juga beberapa kali disalahkan atas banyak kejadian di Angok. Salah satu petugas perpustakaan, teman Dae Bum bernama Jo Ji Young (Park Ye Young) merasa sejak Yeo Rum datang, Dae Bum menjadi berubah. Padahal menurutku perubahan Dae Bum itu justru kearah yang baik. Dia jadi mau bersosialisasi dan bisa terlihat seperti pemuda pada umumnya. Merasakan cinta dan excited pada wanita. Tapi karena Ji Young ini cemburu, makanya dia bilang Dae Bum jadi berubah. Ditambah lagi trauma masa lalu Dae Bum memang muncul lagi karena beberapa hal yang memang ada hubungannya dengan Yeo Rum, tapi justru karena hal itulah Dae Bum jadi bisa menghadapi traumanya dan perlahan sembuh karena Yeo Rum.
Jadi, Dae Bum ini memang jenius banged. Waktu kecil ternyata dia dan keluarganya tinggal di tempat billyard itu. Tapi karena terjadi sebuah kecelakaan yang menyebabkan kakak perempuannya meninggal dunia, keluarganya berantakan. Dae Bum melihat ayahnya keluar dari tempat billyard saat itu dan karena perkataannya, ayahnya ditangkap sebagai pembunuh. Ibunya yang stress bunuh diri dan Dae Bum yang melihat hal itu. Dae Bum dengan luka masa lalu itu tumbuh menjadi anak yang nggak suka bersosialiasi. Kejeniusannya diakui sata dia di universitas oleh profesornya. Tapi Dae Bum muak dengan hal itu dan memutuskan kembali ke Angok. Ji Young adalah teman kakaknya dulu. Dia baik banged pada Dae Bum dan selalu membantu Dae Bum sejak kecil. MAkanya saat penyakit Dae Bum kambuh lagi, dia stress banged dan menyalahkan Yeo Rum. Apalagi saat dia confess Dae Bum menolaknya, jadinya dia makin menyalahkan Yeo Rum.
Padalah Yeo Rum udah khawatir kalau Dae Bum mungkin nggak mau bertemu dengannya lagi karena Ji Young bilang Dae Bum kemungkinan akan mengunci diri lagi dari dunia. Tapi besoknya, Dae Bum ikut datang ke acara liburan Yeo Rum dan Bom. Kayaknya Dae Bum memang sudah berubah sejak ada Yeo Rum. Dia ingin menjadi lebih baik lagi dan melawan trauma masa lalunya.
Yeo Rum tidak tinggal sendirian di tempat billyard. Dia bersama anjing yang dia temukan. Dia menamakannya Gyeoul. Awalnya anak anjing itu seperti nggak dirawat dan Yeo Rum membawanya pulangd an merawatnya. Eh tiba-tiba tetangganya mengaku itu anjingnya yang hilang. Tetangganya itu memperlakukan Gyeoul dengan kasar dan Yeo Rum jadi kasihan. Makanya dia membayar banyak untuk membeli Gyeoul. Tetangganya ini nyebelin banged. Dia punya anak yang punya gangguan mental dan sering mencoret coret gedung billyard dan membuat heboh warga. Dia ternyata adalah saksi kunci pembunuhan kakak Dae Bum dulu. Hal itu terungkap setelah dia menjadi tersangka pembunuhan nenek Bom di tempat billyard itu.
Misterinya sih menarik untuk diikuti sebenarnya. Tapi karena aku mengharapkan ini drama healing, jadinya saat fokusnya ke pembunuhan, agak gimana gitu. Aku butuh drama yang menenangkan jiwa, bukannya malah jadi drama misteri pembunuhan 😥
Apalagi melihat Yeo Rum disalahkan dan disuruh pindah itu nyesek banged. Padahal Yeo Rum sudah disitu, tapi dia sadar kalau selama dia di sana ketenangan di desa justru menghilang.
Seperti yang aku katakan diatas, aku suka sekali hubungan Yeo Rum dan Dae Bum. Mereka menyembuhkan luka masing-masing, hubungan mengalir dari sekedar kenalan sampai menjadi saling suka dan akhirnya berpacaran. Nggak lebay sama sekali, nggak ada adegan yang romantis berlebihan atau seperti drama romance lainnya. Keduanya menghabiskan waktu di perpustakaan, saling excited, jogging subuh bersama-sama, menonton film, janjian. Pokoknya sederhana tapi ngena gitu lho. Nggak ada yang berlebihan, mereka kayak teman tapi saling suka. Tapi mereka nggak menyembunyikan perasaan mereka. Nggak ada adegan kissu-nya tapi kita bisa melihat kalau keduanya saling suka dan akan saling mendukung satu sama lain.
Sayangnya dramanya cuma 12 episode dan terasa banged kurangnya adegan healing diakhir episode. Kurang banyak adegan bahagianya. Endingnya semuanya menerima keadaan dan berbahagia. Yeo Rum tinggal di rumah Bom dan adiknya. Dia menyewa disana dan mereka bahagia banged. Yeorum juga sudah bekerja menjadi pengantar susu saat subuh dan dia mulai menulis lagi saat Bom memintanya menulis cerita untuk kontes webtoon. Yang aku khawatirkan adalah kalau ayah Bom pulang lagi dan mabuk, apa yang akan terjadi?
Dae Bum masih bekerja di perpustakaan dan meninggalkan profesor yang memanfaatkannya. Dia ikut penelitian prof Holland dari luar negeri dan mereka ketemunya via zoom. Aku rasa Dae Bum cocok bekerja sama dengan prof itu. Prof itu bekerja tapi mengutamakan keluarga. Jadi nggak akan bikin Dae Bum stress untuk mencari rumus seperti yang dilakukan prof nya waktu itu. Intinya, tetap kerja tapi jangan lupa keluarga dan healing.
Saat awal menonton drama ini, aku kagum banged dengan Yeo Rum. Berhasil resign dari pekerjaannya dan pindah ke desa untuk healing dan tidak melakukan apapun. Itu butuh nyali yang besar. Mengingat tabungan Yeo Rum juga nggak banyak. RAsanya pengen gitu gak sih? Resign dan pergi liburan gitu. Apalagi kalau tempat kerja kalian toxic. Tapi nggak semua orang seberani Yeo Rum. PAsti banyaka mikir nanti nggak kerja makan apa, syukur masih ada kerjaan, masih ada gaji bulanan, jadi ditahan-tahan aja dulu. Tapi kalau burn out gimana ya? Kurang berani sih mengambil resiko. 😓
0 komentar:
Posting Komentar