Not Friends adalah movie coming-of-age Thailand yang dirilis pada tahun 2023. Movie ini ditulis dan disutradarai oleh Atta Hemwadee, ini adalah karya pertamanya. Movie ini dibintangi oleh Tony Anthony Buisseret (You & Me & Me), Baipor Thitiya Jirapornsilp (You & Me & Me), Jump Pisitpol Ekaphongpisit (The Cliche), Fluke Tanakorn Tiyanont, Fond Natticha Chantaravareelekha (One Take) dan lain-lain.
Aku tidak terlalu banyak tahu mengenai artis thailand, tapi aku sangat
ingat kalau Tony dan Thihiya pernah menjadi pasangan di You & Me
& Me. Mungkin itu juga alasan kenapa aku tertarik pada movie ini. Sudah cukup lama juga aku menunggu mood menonton movie ini dan akhirnya karena ada libur dan aku nggak kemana-mana, aku mencoba menonton movienya. Movie ini terpilih sebagai nominasi Best International Feature Film dalam ajang The 96th Academy Award (Oscars) dan membuat aku memang punya harapan banyak pada film ini. Dan setelah menonton, filmnya memang bagus sih, ada plot twist yang tidak disangka juga.
Movie ini mengisahkan tentang anak-anak SMA yang adalah teman, tapi tidak terlalu dekat dan bisa dibilang bukan teman. Makanya judulnya juga bisa ditulis sebagai Not (Close) Friends. Tapi karena sesuatu hal yang mereka lalui bersama-sama, akhirnya kita bisa mengatakan kalau mereka adalah teman dekat pada akhirnya.
Movie ini berpusat pada Joe (Pisitpol Ekaphongpisit), seorang siswa SMA yang sangat friendly dan punya aura positif. Movie ini diawali dengan meninggalnya Joe saat karyawisata sekolah karena tertabrak mobil. Meninggalnya teman sekelas Joe, merupakan duka bagi sekolah tersebut.
Tapi sayangnya berduka itu hanya seminggu, setelah itu sudah banyak yang
melupakan Joe karena memang ada jadwal acara pensi sekolah.
Salah satu yang berduka karena Joe meninggal adalah Pae (Anthony Buisseret) siswa pindahan ke sekolah dimana Joe bersekolah. Ia baru satu bulan pindah ke sekolah tersebut dan kebetulan duduk disamping Joe. Tapi dia tidak menganggap Joe adalah temannya. Awal dia pindah, Joe sangatlah berisik padanya dan terus mengajaknya bicara, padahal Pae sama sekali nggak mood.
Pae pindah ke SMA itu karena punya masalah di sekolah sebelumnya. Dia sebelumnya bucin pada pacarnya dan karena sesuatu hal pacarnya minta putus. Tapi dia nggak mau putus dan menyebabkan masalah di sekolah sampai dia melukai wajah teman pacarnya yang mengejek kalau dirinya bau. Akhirnya dia pindah sekolah dipertengahan semester. Pae dibesarkan di keluarga yang punya pabrik tepung ketan, jadi asap pabrik itu sering kena jemuran dan membuat bajunya bau asap pabrik yang kata temannya bau. Dia insecure dengan hal itu bahkan setelah pindah sekolah.
Setelah kematian Joe, Pae dihadapkan dengan tekanan dari orang tuanya yang mengatakan kalau dia tidak akan dikuliahkan dan kalau Joe mau kuliah dia harus berusaha sendiri. Joe menyadari itu adalah hal yang tidak mungkin mengingat nilai-nilainya tidak bagus. Tapi dia punya harapan saat salah seorang guru mengumumkan akan ada penerimaan mahasiswa di jurusan perfilman sebuah kampus, tanpa tes, tanpa melihat nilai, syaratnya adalah membuat sebuah film pendek. Daripada nggak berusaha, Pae tertarik mencoba membuat film pendek. Tapi dia bingung cerita apa yang akan dia buat.
Ditengah kebingungannya itu, Pae melihat hardisk milik Joe yang ada padanya. Saat membuka hardisk itu, dia melihat sebuah cerita pendek buatan Joe yang dulu sempat memenangkan penghargaan tapi ditarik kembali karena Joe meninggal dunia. Pae punya ide membuat kisah dalam cerita pendek itu menjadi film. Saat Joe mengatakan idenya itu, guru-guru sangat tertarik, kepala sekolah bahkan sampai mengumumkan di depan umum dimana film itu akan diputar saat kelulusan. Ibu Joe juga muncul dan siap membiayai movie ini. Pae sampai stress karena tekanan yang tiba-tiba. Apalagi muncul teman sebenarnya Joe, bernama Bokeh (Thitiya Jirapornsilp) yang sangat curiga pada Pae. Ia menganggap Pae bukan teman Joe, tapi menggunakan nama Joe untuk bisa masuk Universitas.
Awalnya Bokeh bermusuhan dengan Pae, tapi akhirnya dia ikut setuju untuk membuat film pendek bersama Pae. Mereka juga dibantu oleh 4 orang dari salah satu klub, dengan imbalan setelah filnya selesai, iMac yang dibelikan kepala sekolah untuk film itu akan diberikan ke klub mereka (BTW kepala sekolahnya sampe membelikan iMac untuk mengedit film pendek tentang Joe itu). Kebetulan ibu Bokeh adalah seorang sutradara jadi Bokeh punya kamera di rumahnya.
Film pendek tentang Joe ini diadaptasi dari cerita pendek yang ditulis oleh Joe, yaitu kisah Joe yang menyukai galaksi dan percaya kalau ada planet lain yang sama dengan bumi di luar angkasa, dimana isinya sama dan di planet itu juga ada Joe versi lain yang menatap ke langit yang sama. Dari tulisan yang penuh majas, mereka berusaha menginterpretasikan maksud Joe dan membuatnya dalam sebuah adegan. Joe diperankan oleh Ping, yang rela rambutnya dipotong pendek seperti Joe dan cara shootnya nanti dari belakang, jadi nggak kelihatan wajahnya.
Film pendek itu hampir selesai saat Pae bertemu dengan teman sekelasnya Ohm (Ryu Ingkarat Damrongsakkul). Ohm adalah siswa yang duduk sebangku dengan Joe, tapi saat Pae pindah ke kelas itu, Ohm sedang sakit, makanya dia duduk disebelah Joe. Ohm punya penyakit yang membuatnya jarang ke sekolah dan Ohm juga berteman baik dengan Joe. Suatu hari, Pae diundang ke pesta ulang tahun Ohm, dan Pae mengajak Bokeh bersamanya. Ohm terharu karena Pae membuat movie tentang Joe dan berharap Pae nanti membuat movie tentangnya. Ia mengatakan kalau ia pernah menulis cerita pendek dan memperlihatkan pada Pae. Pae shock banged karena cerita pendek milik Ohm sama persis dengan cerita pendek milik Joe. Pae akhirnya mengambil kesimpulan kalau Joe ternyata mencuri cerita pendek milik Ohm.
Pae dan Bokeh sama-sama shock dengan hal itu. Pae merasa kalau Joe ini tidak sebaik yang terlihat, bagaimana dia bisa mencuri cerita milik temannya yang sakit. Sedangkan Bokeh juga shock dan memutuskan tidak mau lanjut membuat film lagi. Padahal hari itu mereka akan shoot adegan terakhir dengan mengajak teman-teman sekolah mereka. Bokeh menolak jadi sutradara dan akhirnya Pae lah yang memegang kamera di syuting terakhir.
Bokeh sendiri juga punya masalah dengan Joe. Saat SMP mereka duduk sebelahan dan berbagi rahasia berdua, mereka sangat akrab. Joe bahkan sampai curhat kalau dia menyukai teman mereka Liu (Natticha). Teman-teman sekelas berfikir kalau Joe dan Bokeh pacaran dan mengejek Bokeh. Bokeh membantah dan mengatakan kalau Joe menyukai orang lain dan menunjukkan isi buku persahabatan mereka. Joe merasa tersinggung karena rahasia yang hanya milik mereka berdua diketahui oleh sekelas, dan sejak itu Joe memusuhi Pae dan tidak mau bicara dengannya lagi.
Pae dan Bokeh sempat bertengkar hebat dan menyebabkan hardisk milik Joe terlindas mobil, padahal semua data film mereka ada di sana. Pae sempat stress karena hal itu padahal deadline film sehari lagi. Dia dengan cepat membuat video baru, dengan mengandalkan foto-foto masa kecil Joe yang pernah dipinjamkan ibu Joe.
Tapi ternyata file film mereka sudah di backup oleh Ping di iMac dan Pae senang sekali.
Tapi Pae juga membuat sebuah keputusan dimenit-menit terakhir. Pada akhirnya, Pae mengganti narasi film pendek itu dengan menggunakan nama Ohm dan memperlihatkan pada Ohm (apa yang mereka rekam selama ini). Sedangkan film pendek yang ditayangkan saat acara kelulusan adalah film pendek yang dibuat oleh Pae semalaman, yaitu menggunakan foto-foto masa kecil Joe + adegan terakhir kembang api bersama teman-teman sekelas. Meskipun dia diejek karena filmnya seperti powerpoint, tapi Pae puas dengan hasilnya itu.
Alur movie ini adalah maju mundur dan diperlihatkan dari sudut pandang Pae. Bagaimana kisah masa lalu membuat semuanya menjadi jelas mengenai apa yang terjadi sebenarnya. Pae selama ini merasa dia dan Joe tidak sedekat itu, tapi setelah kilas balik, ternyata keduanya cukup dekat sampai membicarakan crush Joe. Bahkan saat Joe meninggal dunia, Pae melihat bagaimana Joe tertabrak mobil. Alasan kenapa hardisk itu ada pada Pae juga dijelaskan di flashback. Di hari karyawisata itu, ternyata Joe sempat menembak Liu dan diterima, Joe senang sekali. Saking senangnya, saat dia melihat Bokeh, dia menyapa Bokeh untuk pertama kalinya setelah sekian lama. Dan diperlihatkan juga saat upacara kematian di sekolah dimana semua siswa bernyanyi sambil menatap foto Joe, yang menangis, benar-benar menangis sedih adalah Pae, Bokeh dan Liu. Liu sih yang kasihan banged, dia kehilangan pacarnya dihari pertama pacaran. Tapi syukur Liu akhirnya bisa move on dan menemukan orang yang baru.
Ending movie ini cukup menyentuh menurutku. Bagaimana Pae yang membenci pekerjaan orang tuanya, akhirnya setelah lulus dia ikut membantu di pabrik dan setelah dewasa dia menjadi pewaris pabrik itu dan menjadi sukses. Tapi dia juga tidak lupa akan masa mudanya dimana dia bahagia saat membuat film. Karena itu, dia memutuskan les perfilman. Di sana dia bertemu dengan Bokeh yang sudah menjadi sutradara. Meski mereka mengatakan kalau mereka bukan teman dekat, tapi saat bertemu, keduanya sangat asyik mengobrol. Pokoknya happy deh.
Film seperti ini membuat kita berfikir apa yang akan terjadi disekitar kita saat kita meninggal dunia nanti. Apakah kita memberikan pengaruh pada sekitar, berapa orang yang benar-benar bersedih kalau kita meninggal dunia, berapa orang yang akan terus mengingat kita dan seberapa lama orang berduka saat kematian kita?
Dan juga jika teman kita meninggal dunia, sampai berapa lama sih kita bersedih? Apakah teman kita itu memberikan kesan pada kita sehingga kita bersedih?
Saat kita mengatakan 'teman' apakah memang teman, atau teman yang nggak begitu dekat? atau teman dekat? Seperti tokoh dalam movie ini, mereka nggak terlalu dekat makanya mereka mengatakan not (close) friends, tapi kalau dari sisi kita sebagai penonton, waktu yang mereka lalui selama beberapa minggu itu bukankah sudah bisa membuat mereka menjadi teman baik? Tapi ya gitu, tergantung orang yang menjalaninya. Kalau di dunia kerja, meski kerja sama-sama, namanya rekan kerja, bukan teman kan?
0 komentar:
Posting Komentar