Mantaro dan Takeo tiba di Tokyo dan mereka pergi ke museum yang dulu dikunjungi Mantaro, dimana Noda-san dan yang lain ada di sana. Mnataro membawa katalog tanaman Tosa yang ia buat sebelum berangkat ke Tokyo, ia yakin banyak tanaman tersebut yang belum teridentifikasi dan Mantaro ingin mempelajari itu di Tokyo. Noda melihat katalog itu dan merasa ia juga belum pernah melihat tanaman itu. Noda memutuskan menulis surat pengantar pada seorang profesor di Universitas Tokyo dan menyarankan pada Mantaro membawa katalog untuk dibandingkan dengan spesimen yang ada di Universitas Tokyo, supaya bisa diidentifikasi apakah itu benar spesies baru atau tidak.
Kemudian Mantaro menemui Yuichiro, teman Mantaro di Meikyokan dulu. Yuichiro yang sekarang sangat keren dan Mantaro kagum padanya. Mereka mengobrol banyak di restoran sambil makan dan mengingat kenangan masa lalu mereka. Yuichiro setelah pindah dari Kochi, ia ke Hokkaido dan belajar teknik sipil di Sapporo. Ia lulus tahun lalu dan sekarang bekerja di perusahaan kereta api dan sedang membangun jembatan rel kereta api yang melintasi sungai besar.
Mantaro kagum sekali, Yuichiro sudah ada di depannya dan sedang berjalan di jalan emas yang dulu dikatakan Ranko-sensei pada mereka.
Karena Mantaro akan tinggal di Tokyo, maka Yuichiro menawarkan rumah kos bagus yang ia tahu pada Mantaro. Itu adalah sebuah asrama yang nyaman, hanya saja barang Mantaro terlalu banyak dan pamannya protes, ia ingin membuang beberapa barang tapi Mantaro menolak karena itu adalah spesimen penelitiannya yang berharga.
Pada akhirnya Mantaro dan Takeo tidak jadi mengambil kos itu dan memutuskan mencari kos lain yang dekat dengan Universitas Tokyo. Yuichiro mengingatkan kalau Tokyo berbeda dengan Sagawa jadi Mantaro harus hati-hati. Mantaro tahu akan hal itu dan mengatakan kalau dia nggak sabar untuk mengejar kesuksesan Yuichiro.
Mantaro dan Takeo membawa banyak barang dan berkeliling mencari rumah kos tapi mereka kesulitan menemukan kos yang mau menerima banyak barang bawaan sebanyak itu. Takeo juga kesulitan karena hal itu, mengingat tuan mudanya ini nggak tau apa-apa tentang dunia.
Karena adu mulut dan lapar, mereka memutuskan singgah untuk makan siang di sebuah restoran daging sapi. Mantaro meninggalkan barang bawaannya diluar dan meminta maid menjaganya.
Keduanya asik makan daging sambil mengobrol mengenai kehidupan mereka selanjutnya. Tapi setelah mereka selesai makan, ternyata barang bawaan Mantaro dicuri. Meski isinya hanya spesimen yang sebenarnya nggak terlalu berharga kalau dijual, tapi itu adalah barang berharga bari Mantaro dan Mantaro frustasi sekali. Takeo menyarankan Mantaro mengumpulkannya lagi tapi Mantaro mengatakan musim sudah berganti, bahkan jika musim berikutnya datang, dia nggak tahu apakah tanaman itu akan tumbuh lagi atau tidak. Mereka akhirnya melapor ke polisi.
Meski sudah lapor polisi, mereka tetap mencari pencurinya. Takeo saat berkeliling menemukan sebuah toko kue 'hakubaido', toko kue yang sama dengan stand yang mereka kunjungi saat ke Tokyo dulu dimana pemiliknya adalah cinta pertama Mantaro. Sayangnya Mantaro nggak terlalu yakin karena pasti ada banyak nama yang sama, dan lagi dia lebih khawatir pada barang-barangnya yang dicuri. Mantaro tiba di sebuah pegadaian dan melihat seorang wanita menjual banyak barang disana yang mirip dengan barang-barangnya. Mantaro meminta melihat apakah ada bordir di bungkus barang itu tapi wanita itu menolak karena ngapain juga melihat-lihat punya orang lain. Mantaro mengatakan kalau barangnya dicuri dan karena mirip jadi mungkin itu punya dia.
Pemilik pegadaian akan mendapat masalah jika barang yang ia beli nggak jelas, ia mengecek dan memang ada bordiran 'MM' di bungkus barang itu. Jadi pemilik menolak membeli barang milik wanita itu. Wanita itu kesal sekali dan pergi.
Pemilik pegadaian memberikan kembali barang milik Mantaro, tapi disana nggak ada spesimen penting milik Mantaro. Pemilik pegadaian kemudian mengatakan pada Mantaro dimana wanita itu tinggal, di sebuah rumah kos bernama 'Jittoku Nagaya'.
Mantaro pergi ke rumah kos itu dan melihat seorang laki-laki akan membakar spesimen pentingnya. Mantaro berteriak agar pria itu jangan membakarnya. Mantaro memohon pada pria itu untuk tidak membakar spesimen berharganya itu. Pria itu setuju dengan syarat Mantaro membayarnya, ia meminta 30 yen dan Takeo tentu saja menolak kenapa mereka harus membayar padahal pria itu yang mencuri. Tapi Mantaro malah mengatakan ia akan membayar pria itu 100 yen jika pria itu mengembalikan katalog spesimennya itu. Takeo mencoba menghentikan Mantaro tapi Mantaro serius dengan hal itu karena itu adalah spesimen berharganya. Tapi ia tidak akan membayarnya jika spesimen itu rusak sedikit saja. Ia mengatakan kalau dia adalah satu-satunya yang tahu nilai spesimen itu. Pria itu minta uangnya duluan tapi Mantaro ingin barangnya duluan. Mantaro marah dan mengatakan apa yang pria itu coba bakar adalah hidupnya, ia sedang tidak becanda sekarang. Mantaro menatap dengan mata tajam dan pria itu akhirnya memberikan kembali barang milik Mantaro.
Takeo berusaha menyadarkan Mantaro kalau 100 itu jumlah yang besar untuk seorang pencuri dan pria itu mengatakan dia tidak mencuri, dia hanya memungut barang yang ditinggalkan.
Tiba-tiba wanita yang tadi di tempat pegadaian muncul dan marah pada wanita itu, ia tak tahu kalau pria itu mencuri, karena tadi pria itu mengatakan barang itu ia dapat setelah menang judi. Seorang anak kecil juga ikut bicara, ia bertanya, ayah apakah kamu seorang pencuri?
Ternyata pria dan wanita itu adalah suami istri. Saat itu ada suara tangisan di dalam rumah dan mereka masuk ke rumah. Ada anak laki-laki yang sepertinya demam tinggi di sana. Itu juga adalah anak mereka dan wanita itu sangat khawatir. Mereka tak bisa memanggil dokter atau membawanya ke rumah sakit karena mereka tidak punya uang. Mantaro yang melihat hal itu meminta mereka segera memanggil dokter dan mengatakan ia yang akan membayarnya.
Kemudian Mantaro yang tahu sedikit bagaimana mengatasi demam juga mencoba merawat anak itu. Dia punya pengalaman sering sakit waktu kecil dan ingat apa yang nenek dna para pelayan lakukan untuk menurunkan demamnya.
Pria tadi melihat bagaimana Mantaro merawat puteranya dan ia kemudian pergi memanggil dokter. Panas anak itu sudah turun sedikit saat dokter datang. Mantaro dan Takeo diajak makan malam bersama di rumah kos itu. Wanita itu sangat berterima kasih karena Mantaro benar-benar membayar dokter yang merawat puteranya itu. Pria itu hanya menatap dan kemudian pergi.
Mantaro mendengar gosip dari penghuni kos lain kalau keluarga itu sangatlah miskin, suaminya suka minum-minum dan nggak mau bekerja, bahkan ada luka pedang dipunggungnya. Bagi warga kos itu, pria itu adalah sumber kemiskinan keluarga mereka.
Karena malam itu Mantaro dan Takeo tidak punya tempat tinggal, jadi mereka menginap di rumah kos itu, di kamar salah satu penghuni kos bernama Jonosuke, yang merupakan siswa Universitas Tokyo.
Pagi hari tiba, Mantaro keluar kamar dan langsung menyapa tanaman-tanaman. Ia disapa oleh manager rumah kos itu, Eguchi Rin (Ando Tamae), ia berterima kasih dengan apa yang terjadi kemarin, bahkan Mantaro sampai membayarkan uang dokter. Ia juga ingin membayar kembali Mantaro, karena pemilik rumah kos itu mempercayakan penghuni padanya dan dia yang harusnya menjaga mereka. Saat mengobrol, Mantaro tahu ada sebuah kamar kosong di kos itu dan Mantaro tertarik meminta manager memperlihatkan kamar itu padanya. Ia ingin tinggal di rumah kos itu.
Tapi manager menolak karena dia tahu Mantaro adalah anak yang bisa menyewa tempat lebih baik dari disini. Tapi Mantaro sudah merasa cocok disana, apalagi ada 2 kamar kosong dan Mantaro ingin menyewa keduanya. Ia ingin menjadikan kamar 1-nya sebagai laboratoriumnya. Ia juga mengatakan pada Takeo kalau mereka akan tinggal di sana dan penghuni Jittoku Nagaya membantu Mantaro dan Takeo pindahan.
Penguni Jittoku Nagaya diantaranya adalah manager, suami istri dan anak-anak mereka yang ditolong oleh Mantaro: Kuraki Hayato (Daito Shunsuke) dan Kuraki Ei (Narumi Riko), seorang maid restoran bernama Usami Yu (Yamaya Kasumi), mahasiswa tahun ketiga Universitas Tokyo: Jonosuke Horii (Yamawaki Tatsuya), Oikawa Fukuji (Ikeda Tetuhiro) seorang penjual ikan dan Kyubei, seorang pendongeng.
Manager memperkenalkan Mantaro dan Takeo pada penghuni kos yang lain. Dia masih nggak mengerti kenapa pewaris sake seperti Mantaro mau tinggal di rumah kos mereka. Mantaro mengatakan kalau dia ingin belajar di Unversitas Tokyo. Jonosuke mengatakan kalau begitu Mantaro akan menjadi juniornya dan mengatakan pendaftaran murid bari dimulai pada bulan September. Tapi Mantaro mengatakan dia tidak akan menjadi mahasiswa, melainkan melakukan penelitian.
Usami mengatakan jadi Mantaro akan melakukan penelitian sedikit dan kembali ke Kochi?
Tapi Mantaro mengatakan dia tidak akan kembali, dia sudah dikeluarkan dari keluarga.
Takeo mengatakan ia juga harus mencari pekerjaan untuk menghidupi dua orang. Sepertinya penghuni kos berharap Mantaro adalah bocchan keluarga kaya dan jadi kecewa setelah mendengar cerita Mantaro.
Mantaro kemudian disibukkan mencari tanaman dan menjadikannya obat dan lotion. Saat ia kembali ke rumah, ia bertemu dengan suami istri Kuraki. Saat itu Hayato mabuk dan istrinya kelihatan kesal. Mantaro yang sudah memastikan semua spesimen penelitiannya aman dan tidak rusak, memberikan 100 yen pada Hayato sebagaimana janjinya. Hayato tidak mengerti kenapa Mantaro membayar sebanyak itu padahal itu hanya rumput liar. Tidak akan ada yang melihat rumput seperti itu, bahkan jika diinjak, tidak akan ada yang mengingat rumput seperti itu diinjak.
Mantaro menjelaskan tidak ada yang namanya rumput liar, semuanya punya nama. Jika sekarang tidak punya nama maka ia yang akan memberikan nama. Dia percaya setiap tanaman pasti punya alasan untuk hidup. Pasti ada alasan kenapa bunga mekar di dunia ini.
Takeo menasehati Mantaro dan mengingatkan Mantaro kalau Mineya bukan-lah dompet Mantaro, artinya Mantaro tidak boleh boros dengan uang hanya karena mereka masih punya sedikit yang mereka bawa dari Mineya. Ia ingin Mantaro lebih dewasa dan bijak masalah keuangan. Tapi Mantaro mengatakan kalau kakaknya memintanya menghubunginya jika ia butuh uang untuk penelitiannya. Takeo kesal dan meminta Mantaro berhenti menjadi manja.
Mantaro tidak lupa mengirim surat pada nenek dan kakaknya di Mineya, mengabarkan kalau mereka sudah menemukna rumah kos. Ia dan Takeo tidak lupa ke toko kue 'hakubaido' untuk membeli cemilan hadiah pindahan pada penghuni Jittoku Nagaya. Nama kedai itu mirip dengan nama stand waktu itu, jadi Mantaro sebenarnya berharap pemiliknya sama, karena dia juga pengen ketemu dengan gadis waktu itu. Tapi yang menyambutnya adalah Abe Bunta (Ikeuchi Mansaku) seorang pembuat kue disana. Mantaro kecewa padahal dia sudah membeli banyak.
Mantaro yang kecewa bicara pada bunga dandelion yang tumbuh liar di jalan, ia mengatakan mungkin suatu keajaiban jika mereka bertemu lagi dan meminta pada dandelion agar memebritahunya jika nanti melihat gadis itu lewat.
Saat itu, seorang gadis muncul di dekat Mantaro dan mengatakan kalau Mantaro bicara dengan tumbuhan lagi. Gadis itu masih memanggil Mantaro dengan Kaeru-sama (katak). Mantaro shock melihat gadis itu.
Gadis itu bertanya kenapa dia masih di Tokyo, dia pikir Mantaro sudah pulang kampung. Mantaro mengatakan kalau dia akan belajar mengenai tumbuhan di Tokyo. Mantaro mengatakan kalau bertemu dengan satu tumbuhan adalah satu kesempatan sekali seumur hidup, dia tidak akan bisa bertemu dengan bunga yang sama dua kali.
Keduanya kemudian saling menyapa dan memperkenalkan diri. Mantaro mengatakan kalau dia bukan seekor katak, tapi manusia dan mengatakan namanya adalah Makino Mantaro. Gadis itu memperkenalkan dirinya Nishimura Sueko (Hamabe Minami) dan berterima kasih pada Mantaro sudah singgah di toko mereka. Mantaro kaget karena toko itu benar-benar toko Sueko dan berjanji akan sering belanja disana. Mantaro juga mengatakan kalau ia tinggal di rumah kos disekitar sana.
Setelah keduanya berpisah, Sueko memikirkan bagaimana Mantaro mengatakan kalau dia adalah manusia bukan katak dan Sueko tersenyum mengingatnya.
Mantaro juga happy banged. Dia mengatakan kalau Sueko seperti sebuah bunga, bunga terindah yang pernah ia lihat. Ia bahkan belum tau gadis seperti apa Sueko tapi hatinya sudah untuk Sueko sepenuhnya. Takeo merasa Mantaro segampang itu memberikan hatinya tapi Mantaro bahkan belum apa-apa sudah bersyukur dia memilih jalan ini.
Sementara itu di Hakubaido, Sueko dan ibunya kedatangan tamu yaitu bibi Sueko (Miyazawa Emma) yang membawakan Sueko sebuah buku. Sueko sepertinya sangat menyukai buku dan benar-benar terpesona dengan buku tersebut. Ia bahkan sampai pura-pura pingsan saking sukanya sama ceritanya. Saat ibunya dan bibinya melihatnya ke kamar, dia jadi malu.
to be contined.
Komentar:
Kayaknya Sueko ini memang mirip sama Mantaro. Bedanya Mantaro itu tergila-gila sama tumbuhan dan Sueko tergila-gila sama buku.
Ini kalau Takeo nggak ikut sama Mantaro mungkin Mantaro udah habis dah kena manfaatkan dan gak akan bertahan lama di Tokyo. Dia tipe anak manja yang nggak memikirkan apapun pokoknya dia ingin melakukan apa yang dia inginkan. Nah, ini kayaknya bakal kebawa-bawa setelah menikah nanti, makanya dia dan Sueko bakalan jatuh miskin karena Mantaro cuma peduli sama penelitiannya. Tapi bukan berarti mereka nggak bahagia.
0 komentar:
Posting Komentar