Sinopsis Ranman Minggu ke-4: Freedom
Mantaro dan Takeo kembali ke Kochi dan disambut oleh Aya dan beberapa pelayan yang menunggu mereka. Dalam perjalanan ke rumah, mereka melihat ada yang sedang kampanye politik tentang kebebasan. Kampanyenya cukup menarik untuk membuat Takeo, Mantaro dan Aya berhenti. Kampanye kebebasan itu juga tentang kesetaraan gender dan itu membuat Aya tertarik. Ada seorang wanita yang bersemangat di sana dan saat melihat Aya, dia memberikan leaflet pada Aya.
Mereka kemudian kembali ke Mineya dan Mantaro melaporkan apa yang mereka lakukan di Tokyo dan juga bagaimana sake Mineya menarik perhatian bagi yang oertama kali mencobanya. Semuanya senang sekali dan merasa kalau Mantaro sudah kelihatan seperti seorang pewaris. Mantaro juga mengatakan kalau dia akan berhenti meneliti tumbuhan. Ia mengatakan kalau ia sudah cukup belajar mengenai botani dan akan berhenti meneliti. Semuanya terkejut mendengar hal itu. Mantaro menyadari kalau ia ingin belajar botani lebih jauh maka ia harus ada di Tokyo, makanya ia berhenti saja.
Besoknya, Mantaro mulai bekerja di toko dan awalnya neneknya curiga Mantaro seperti dulu lagi, pura-pura duduk tapi menggambar bunga. Tapi kali ini Mantaro benar-benar melakukan pekerjaannya. Mantaro yang berubah itu mengkhawatirkan semuanya, padahal itulah yang mereka harapkan selama ini. Nenek yang curiga telah terjadi sesuatu di Tokyo memanggil Takeo, tapi Takeo mengatakan tidak terjadi apapun. tapi lama kelamaan dia merasa bersalah karena hanya dia yang tau bagaimana perasaan Mantaro sebenarnya. Pada akhirnya Takeo menemui nenek lagi dan menceritakan yang sebenarnya. Takeo mengakui ia dan Mantaro bertengkar di Tokyo dan ia mengatakan sesuatu pada Mantaro,”apakah Mantaro akan meninggalkan mereka?”
Ia tahu Mantaro bukan berhenti meneliti karena dia benci tanaman, tapi mungkin karena kata-katanya. Nenek tidak menyalahkan Takeo karena itu memang hal yang harus dikatakan. Tapi Takeo khawatir karena sejak pulang dari Tokyo, Mantaro belum pernah tertidur nyenyak.
Nenek memikirkan sesuatu dan meminta izin pada altar ibu Mantaro, karena ia akan melakukan sesuatu. Kemudian ia memanggil Mantaro dan Aya ke ruangannya. Nenek mengatakan sesuatu yang mengejutkan, ia ingin Mantaro dan Aya untuk menikah. Aya dan Mantaro kaget karena mereka adalah kakak adik. Nenek mengatakan kalau sebenarnya mereka berdua bukanlah kakak adik, tapi sepupu. Aya adalah anak dari bibi Mantaro (anak perempuan nenek). Kedua orang tuanya meninggal sejak kecil makanya Aya diangkat anak oleh ibu Mantaro. Kenyataan yang mengejutkan keduanya itu juga didengar oleh Takeo yang menguping. Nenek tahu bagaimana Mantaro nggak cocok jadi pewaris, jadi kalau keduanya menikah maka Aya akan menjadi pewaris. Tapi tentu saja keduanya menolak karena mereka menghabiskan waktu selama 18 tahun ini sebagai adik kakak. Aya mengatakan kalau dia juga punya hati dan mengatakan dia punya seseorang yang ia sukai. Aya menangis dan pergi dari sana. Mantaro mencoba meyakinkan neneknya kalau ini bukan ide yang bagus karena bagaimana pun juga mereka adalah kakak adik, nggak mungkin mereka menikah. Lagian dia juga sudah menyerah akan impiannya dan menjadi pewaris.
Saat Mantaro keluar, dia melihat Takeo dan mengajaknya pergi. Mantaro tahu kalau Takeo menyukai Aya dan meminta Takeo menyatakan perasaannya pada Aya. Toh waktu itu Takeo membeli sisir untuk Aya, jadi sekalian confess aja. Tapi Takeo mengatakan ia tidak bisa, bagaimana mungkin seorang pelayan menaruh hati pada seorang bangsawan. lagian posisinya berbeda dengan Mantaro. Mantaro kesal, ia mengatakan kalau Takeo bukan pelayan biasa karena mereka tumbuh bersama. Ia ingin Takeo membuat kakaknya bahagia.
Saat keduanya bertengkar, seorang pelayan mengabarkan kalau Aya kabur dari rumah. Keduanya terkejut.
Pada saat itu, Aya berlari sendirian menelusuri hutan. Ia pergi ke sebuah desa kecil dekat gunung, dimana Kokichi tinggal. Mungkin Aya berharap bertemu Kokichi dan memintanya untuk menikah dengannya. Saat melihat Kokichi bekerja di kebun, Aya senang sekali. Saat ia akan memanggilnya, Aya shock melihat seorang wanita dekat dengan Kokichi dan keduanya tertawa bersama. Wanita itu adalah istri Kokichi. Aya patah hati dan menangis meninggalkan tempat itu. Aya terpeleset dan jatuh. Ia bertanya-tanya apa yang sedang ia lakukan dan menyesalinya. Lalu disaat ia menangis sedih, Aya melihat bunga lily yang mekar dan ia tersenyum menyentuhnya.
Mantaro dan Takeo mencari Aya kesana kemari dan bertemu dengan Kanta dan ayahnya. Mereka mengatakan melihat Aya menuju Kochi. Mantaro ingat dengan kampanye freedom waktu itu dan berfikir mungkin Aya disana. Keduanya pergi ke Kochi dan benar saja Aya ada di sana mendengarkan kampanye. Kampanye mereka berisi kebebasan dan hak-hak rakyat. Mantaro sempat berkomentar saat kampanye itu dan itu membuat leadernua curiga kalau Mantaro dari pemerintahan yang menentang hal rakyat. Ia bahkan diajak ke podium untuk diintimidasi. Awalnya Mantaro takut tapi dia mulai membucarakan mengenai rakyat yang tidak boleh lagi diam diinjak-injak seperti rumput liar. Mantaro mengatakan tidak ada rumput yang tidak bernama di dunia ini. Semuanya punya nama, hanya saja belum diketahui. Setiap rumput punya ciri khas berbeda satu sama lain begitu juga manusia. Mantaro bersemangat kalau membicarakan mengenai tumbuhan yang kebetulan berhubungan dengan hak manusia dan itu membuat leader dan audience menyukai pidatonya. leader tertarik dengan Mantaro dan mengajaknya ke markas mereka untuk bertemu dengan ketua mereka.
Sementara itu, Aya dan Takeo bertemu dan berjalan bersama-sama. Aya mengataKan ia pergi menemui Kokichi dan baru tahu kalau Kokichi sudah menikah. Aya merasa kalau dia egois sekali. Tapi Takeo mengatakan kalau semua orang punya perasaan seperti itu. Ingin bersama seseorang, ingin berada disamping seseorang dan juga keinginan Aya untuk melangkah ke depan.
Keduanya kemudian melihat festival dan ikut menari bersama-sama. Lebih tepatnya Aya menarik Takeo untuk ikut menari bersamanya. Mereka menghabiskan malam itu dengan senyum bahagia dan Aya berterima kasih pada Takeo yang menemaninya. Takeo sepertinya sedang mengumpulkan kebetanian untuk memberikan sisir itu pada Aya. Tapi ia tidak sempat memberikannya karena Aya mengatakan kalau ia akan kembali ke rumah dan mengikuti perintah neneknya untuk menikahi Mantaro.
Takeo mengatakan apapun keputusan Aya, dan dengan siapa Aya bersama, ia akan melindungi Aya dan Mantaro. loyalitasnya tidak akan berubah.
Mantaro diajak ke markas freedom dan kaget melihat banyak orang disana tidur tanpa futon. Leader mengatakan kalau hanya orang yang tidak tahu kesulitan yang bisa bebas. Ia tahu Mantaro lahir dari keluarga berada dan keluarganya sudah menentukan jalan hidup Mantaro. Ia tahu Mantaro ingin bebas dan Mantaro membenarkan.
Anggota perkumpulan tertarik pada Mantaro karena Mantaro bisa membaca buku bahasa inggris dan seidikit mengerti artinya.
Mantaro kemudian diajak bertemu dengan ketua mereka. Nggak semua orang bisa bertemu ketua, tapi karena Mantaro menarik, makanya leader membawa Mantaro bertemu ketua. Ketua mereka adalah mantan samurai. Mantaro curhat mengenai freedom dan juga dirinya yang bingung memilih antara botani dan bisnis keluarga. Lalu Mantaro juga diajak bertemu orang yang lebih penting lagi, John Manjiro, seorang pelauy yang diselamatkan tentara Amerika, disukai oleh kapten Amerika dan tinggal di Amerika. Waktu kecil Mantaro suka membaca buku tentang kehidupan John Manjiro itu. Pembicaraan mereka agak berat nih disini, aku kurang paham juga. Tapi mereka sempat membicarakan apa yang Manjiro tidak bisa lupakan dan itu adalah samudra, ikan paus dan teman-temannya. Mantaro mengatakan, baginya itu seperti tanaman/tumbuhan. Baginya, jika ia memikirkan tumbuhan, jiwanya memanas dan ia tidak bisa diam.
Manjiro memberi nasehat pada Mantaro, bahwa hidup ini singkat dan jangan menyesalinya.
Mantaro sepertinya menemukan jawaban atas keraguannya. Karena dia tidak tertarik dengan politik, dia tidak akan bergabung dengan mereka. Sebelum pulang, Manjiro memberikan sesuatu pada Mantaro, sebuah buku penelitian tanaman Jepang yang dibuat Siebold. Mantaro senang sekali tapi begitu ia membuka bukunya, dia kurang puas dengan gambarnya yang menurutnya tidak memperlihatkan keindahan tumbuhan Jepang. Mantaro mengatakan mungkin karena Siebold adalah orang asing jadi Siebold tidak mengerti. Makanya Mantaro jadi tertantang membuat buku seperti itu karyanya sendiri dengan gambar lebih indah.
Leader berkomentar kalau Mantaro ternyata sedikit serakah dan Mantaro membenarkannya.
To be continued…
Komentar:
Sebenarnya episode ini cukup menarik tapi karena belum ada sub jadi agak sulit dipahami karena pembahasan mengenai freedom agak berat.
Aku shock karena Mantaro dan Aya ternyata bukan kakak adik kandung. Plot twist banged. Tapi neneknya jahat banged mau menikahkan mereka padahal mereka dibesarkan sebagai kakak adik.
Ranman ini unik juga, sepertinya akan ada cameo yang muncul tiap minggunya, maksudnya ada tokoh penting yang muncul tiap minggu. Misalnya di minggu pertama ada tengu yang diperankan oleh Dean Fujioka, di minggu kedua ada Ranko-sensei, diminggu ketiga mungkin Kokichi atau Noda-sensei? Dan diminggu keempat ini ada John Manjiro.
0 komentar:
Posting Komentar