Sinopsis Asadora Ranman Minggu ke-3: Tokyo & First Love
Musim gugur 1880, Mantaro berusia 18 tahun. Ia menjadi remaja yang menyukai tumbuhan dan bunga-bunga, bahkan melebihi biasanya. Hari itu ia ke gunung untuk mencari bunga-bunga liar yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Takeo, anak yang menjaganya menjadi pengawal Mantaro yang berdedikasi tapi ia masih kesulitan karena Mantaro sering menghilang. Sementara itu Aya, kaka perempuan Mantaro disibukkan memilih calon suami oleh neneknya. padahal Aya kelihatan sama sekali tidak tertarik dengan pernikahan.
Pembuatan Sake di Mineya selalu dilakukan saat musim gugur dan hari ini adalah harinya. Takeo panik karena Mantaro menghilang lagu, sedangkan Aya kabur dari neneknya dengan alasan menyambut para pembuat sake. Saat upacara dimulai, Mantaro bahkan belum datang. Saat Mantaro datang dengan santainya menyaoa, acara sudah selesai. Mantaro lagi-lagi dimarahi tapi dia sepertinya sudah terbiasa jadi masuk telinga kanan keluar telinga kiri aja.
Aya semakin hari semakin tertarik dengan Pembuatan sake tapi ia tetap tidak boleh masuk. Hari itu, aya disapa oleh salah seorang pembuat sake bernama Kokichi. Dia sudah sering datang ke Mineya sejak kecil tapi baru kali ini bertukar sapa dengan Aya. Aya bertanya pada Kokichi mengenai rasa penasarannya pada pembuatan sake, kenapa dari beras kok bisa jadi minuman gitu dan Kokichi berjanji akan mengajari Aya nanti. Aya senang sekali. Keduanya yang cukup akrab itu dilihat oleh Takeo yang memberikan pandangan penuh arti pada keduanya.
Meski dia adalah pewaris, Mantaro tidak peduli dengan sake. Ia terobsesi pada botani. Ia masih berteman dengan Kanta, temannya sejak Meikyoukan dulu. Kanta agak kasihan pada Mantaro yang benar-benar tidak punya teman selain dirinya. Tapi Mantaro tidak peduli karena dalam hatinya dia punya teman.
Suatu hari, Mineya mendapat tawaran untuk memamerkan sake mereka di sebuah oameran di Tokyo. Nenek berkonsultasi dengan cucunya meski dia sebenarnya gak suka sake mereka harus dinilai karena itu adalah warisan keluarga. Tapi Mantaro meyakinkan neneknya untuk ikut pameran itu dan memperkenalkan sake Mineya ke seluruh Jepang. Ini adalah acara yang bagus untuk mempomosikan sake Mineya. Mantaro begitu meyakinkan untuk mengikuti pameran itu dan melihat Mantaro untuk. pertama kalinya tertarik pada bisnis keluarga, semuanya cukup kaget. Mereka merasa ini pertama kalinya Mantaro bertindak selayaknya pewaris. Tapi tentu saja, ada maksud terselubung. Saat Mantaro sendirian di kamarnya, dia berteriak excited karena dia akan pergi ke Tokyo. Tentu saja Mantaro tidak tertarik dengan pameran, karena yang ia inginkan hanya pergi ke Tokyo.
Lalu hari itu, Mineya juga kedatangan kepala sekolah dasar yang menawarkan Mantaro untuk menjadi guru. Mantaro bingung mengingat dia sendiri nggak lulus SD. Sementara itu pekerja yang lain excited karena akan bagus bagi pewaris untuk punya pekerjaan seperti seorang guru. Sayangnya Mantaro menolak, katamya dia sibuk jadi nggak sempat. Semuanya cuma teenganga karena Mantaro pengangguran jadi gak mungkin dia sibuk.
Aya menolak omiai dari neneknya saat acara pertemuan dan neneknya marah sekali. Aya kabur ke kuil tempat Mantaro kecil biasanya main. Takeo yang tahu Aya ke sana kemudian menemuinya. Aya curhat bagaimana calon suaminya itu berusia 40 tahunan. Aya mengakui dia pria yang baik dan karena istrinya meninggal karena sakit, ia ingin Aya nanti santai aja di rumah gitu. Tapi saat Aya meminum sake yang ada di sana, ia malah mengkhawatirkan Mineya dan sadar kalau ia dan calonnya tidak cocok. (Kayaknya Aya ini meski menikah pengen kerja).
Aya tahu bagaimana dia egois, padahal ia bisa membuat semua orang bahagia dengan mengenakan kimono bagus dan menikah. Sayangnya dia tidak bisa.
Mantaro yang akan ke Tokyo sibuk dengan penelitian akan tanaman. Ia berencana menemui seseorang saat di Tokyo nanti. Takeo bertanya pada Mantaro apakah Mantaro tidak tertarik pada sesuatu, misalnya anak gadis. Sayangnya Mantaro hanya tertarik pada bunga-bunga.
Aya sibuk belajar sake dari Kokichi. Aya bahkan membuat sake jenis baru dan mempresentasikannya saat acara tes rasa sake Mineya. Nenek benar-benar marah pada Aya karena hal itu sama saja dengan menganggap sake mereka tidak enak. Tapi maksud Aya bukan itu, mereka tetap mempeetahankan rasa Mineya tapi juga harus melakukan sesuatu yang baru. Tapi neneknya menolak keras. Ia meminta sake Aya dibuang. Aya sangat sedih karena hal itu. Ia juga meminta maaf pada Kokichi yang ikut dimarahi juga. Tapi Kokichi mengatakan membuat sake bersama Aya sangat menyenangkan dan ia akan mengajari Aya lain kali. Aya senang mendengarnya.
Kokichi mengeluarkan sebuah hair pin yang sepertinya dijaganya baik-baik. Ia mengatakan kalau ia menemukan itu ditempat pembuatan sake saat Aya dulu dimarahi karena masuk ke dalam. Ia selalu menyimpannya dan nggak punya kesempatan mengembalikannya. Aya sangat tersentuh dengan hal itu. Aya kayaknya benar-benar jatuh cinta pada Kokichi.
Mantaro dan Takeo berangkat ke Tokyo dari desa mereka di Kochi. Awalnya naik kapal kecil, kemudian naik kapal besar ke Kobe. Jalan kaki, naik kereta api dan akhirnya tiba di stasiun Ueno di Tokyo. Mantaro dan Takeo excited sekali karena ini pertama kalinya mereka ke Tokyo. Mantaro melakukan tugasnya dengan baik saat pameran (padahal aku pikir dia akan kabur). Mantaro sama sekali nggak bisa minum sake, tapi untuk menghormati orang di sana, ia memaksa minum meski awalnya ia sudah menolak. Akhirnya Mantaro mabuk berat meski dia nggak minum banyak. Mantaro selalu bertanya-tanya seluruh keluarganya bisa minum sake dan punya tubuh yang kuat, kenapa hanya dia yang lemah.
Mantaro yang mabuk pergi keluar gedung dan mulai melompat-lompat menangkap katak. Takeo pergi mencari air putih dan saat itu Mantaro mulai naik ke atas pohon. Ia bicara pada lumut dan tumbuhan diatas pohon membuat heboh orang-orang di sekitarnya. Diantara orang-orang itu ada seorang gadis yang mengkhawatirkan Mantaro dan memintanya turun karena itu berbahaya. Mantaro yang selama ini tidak pernah tertarik pada apapun kecuali tanaman, mendapati dirinya menatap gadis cantik itu. Ia kehilangan keseimbangan dan jatuh. Gadis itu bertanya apakah Mantaro baik-baik saja? Dia berasal dari mana, mana temannya?
Mantaro yang kehilangan kata-kata beegumam "Kaeru (katak)".
Gadis itu tersenyum dan setelah memastikan Mantaro baik-baik saja dan Takeo kemudian datang dengan air, ia kemudian permisi dan memanggilnya Kaeru-san.
Mantaro jatuh cinta pada pandangan pertama dan ingin mengikuti gadis itu, tapj orang-orang dari pameran datang dan menyeret Mantaro untuk masuk ke dalam gedung lagi.
Keesokan harinya, Mantaro dan Takeo mengunjungi musium botani yang meeuoakan tujuan utama Mantaro ke Tokyo. Ia ingin menemui Noda Motoyoshi dan Satonaka Yoshio, penulis buku botani yang sudah ia kagumi sejak ia masih kecil. Mantaro masuk sendiri sedangkan Takeo menunggu di luar. Mantaro mengunjungi laboratorium dimana semua orang sibuk dengan tanaman masing-masing, katanya sih mereka sedang mengklasifikasikan tanaman. Mantaro kagum sekali. Ada seorang pria di sana yang baru bangun tidur dan Mantaro menyapanya, memperlihatkan ambat sebuah tumbuhan yang ia temukan di gunung dan ia ingin tau namanya apa. Pria itu mengecek dan mengatakan kalau mungkin ini adalah spesies baru. Mantaro masih awam mengenai hal ini dan pria itu menjelaskan jika tanaman baru ditemukam maka mereka harus mengklasifikasikannya, memberinya nama dan mengumumkan pada dunia. Pria itu juga menjelaskan mengenai nama spesies tumbuhan yang dinamakan oleh Siebold yang menamai kebanyakan tumbuhan Jepang dengan nama. ilmiah. Makanya di nama ilmiahnya ada tulisan Siebold, karena dia yang menemukannya. Saat ini belum ada peneliti Jepang yang menamai nama tumbuhan Jepang. Karena itu pria itu melakukan penelitian taksonomi.
Saat pria itu bertanya apa tujuan Mantaro ke museum, Mantaro mengatakan ia ingin bertemu Noda-sensei dan Satonaka-sensei. Pria itu kaget karena dia adalah Noda. Mantaro makin kaget dan senang sekali, ia menunjukkan buku yang selalu ingin ia perlihatkan pada Noda. Buku botani Noda yang Mantaro salin sejak kecil. Noda tersentuh sekali karena itu adalah buku peetama yang ia buat.
Satonaka-sensei datang tak lama kemudian membawa kaktus dan mereka bertiga sibuk membahas kaktus itu. Mantaro senang sekali dengan peetemuannya dengan orang yang selama ini dia kagumi, dia merasa seperti terlahir kembali. Sementara itu Takeo semakin khawatir pada Mantaro yang semakin tertarik pada botani, bukan bisnis keluarga. Mereka bertengkar karena hal itu. Takeo mengatakan kalau Mantaro suka sekali bermain-main seperti ini, tapi tidak mau belajar sedikit pun tentang sake. Mantaro marah karena baginya ini bukan main-main.
Meski bertengkar, keduanya pergi membeli oleh-oleh. Mantaro nggak lupa membeli mikroskop dan buku tentang tanaman. Takeo melihat sebuah sisir merah dan Mantaro komentar kalau sisir itu terlihat bagus untuk kakaknya.
Melihat Mantaro sama sekali tidak menganggap kata-katanya serius, Takeo mengatakan pada Mantaro untuk tidak membuang-buang uang membeli mikroskop karena pada akhirnya Mantaro akan menjadi pewaris. Takeo kesal sekali, ia adalah pelayan pewaris Mineya, bukan Mantaro. Ia bertanya apa yang akan Mantaro lakukan, jika Mantaro memilih botani, itu artinya Mantaro akan membuang mereka. Mantaro terdiam.
Keduanya kemudian makan ramen dan mendengar pengunjung yang lain memuji sake Mineya. Mantaro dan Takeo senang sekali. Selesai makan, Takeo panik karena Mantaro menghilang entah kemana. Ia mencari Mantaro dan teringat bagaimana Mantaro menghilang saat masih kecil dulu. Untungnya Mantaro segera ditemukan.
Mantaro meminta maaf karena ia tidak bisa menjadi kepala keluarga yang baik.
Sebelum meninggalkan Tokyo, Mantaro punya keinginan sekali seumur hidup pada Takeo, ia ingin bertemu dengan gadis tadi sekali lagi. Sebenarnya mereka sudah ke sana saat sore tapi mereka nggak bisa menemukan gadis itu. Jadi malam itu Mantaro dan Takeo pergi ke tempat berjualan di sekitar gedung pameran. Mereka menemukan gadis itu sedang jualan kue. Mantaro mendekatinya dan memesan satu kue. Gadis itu mengenali Mantaro sebagai Kaeru-san. Keduanya sama-sama tertawa. Setelah membeli kue, Mantaro dan Takeo pergi. Takeo tahu kalau Mantaro menyukai gadis itu tapi Mantaro juga tau itu nggak mungkin mengingat gadis itu tinggal di Tokyo.
tapi tiba-tiba gadis itu datang mengejar mereka. Ia membungkuskan kue sebagai oleh-oleh untuk Mantaro. Mantaro tersentuh. Mantaro menemukan semangatnya kembali untuk kembali ke Kochi.
to be continued...
Komentar:
FYI, sebenarnya Mineya itu ada di sebuah desa di Kochi, jadi bukan di ibukotanya gitu. Tapi aku lupa nama desanya apa. BTW ini adalah penampilan pertama Hamabe Minami dalam drama ini. Banyak yang komen positif karena Hamabe cocok mengenakan kimono zaman dulu.
0 komentar:
Posting Komentar