9 tahun berlalu sejak ibu Mantaro meninggal dunia. Mantaro sekarang berusia 9 tahun. Atas saran samurai langganan Mineya, nenek akan menyekolahkan Mantaro di Meikyoukan, sebuah akademi khusus untuk anak Samurai. Sebagai pewaris Mineya, nenek harus meminta izin dulu pada petinggi yang mendukung Mineya selama ini. Mereka ragu Mantaro bisa sekolah disana mengingat sekolah itu khusus untuk anak Samurai. Meski banyak yang tidak yakin dan tidak setuju, Mantaro santai saja. Aya kakaknya bahkan mengingatkan Mantaro untuk tidak menunjukkan bagaimana ia terlalu menyukai bunga, karena ia akan dibully karena hal itu. Mantaro tidak peduli, karena sejak awal dia tidak berniat untuk bersekolah di sana. Aya dan Takeo terkejut mendengar hal itu. Tapi tentu saja, meski Mantaro tidak mau sekolah, neneknya tetap memaksanya dan Mantaro tidak bisa menghindar.
Hari pertama sekolah, Mantaro udah kena siram air dari seseorang yang berpakaian lusuh seperti perjaga kebun dan nenek kesal karenanya. Ia bahkan meminta pria itu jangan menyentuhnya.
Mantaro kemudian diajak ke kelas dan memperkenalkan diri. Ia awalnya akan duduk di depan tapi salah seorang temannya menariknya dan mengajaknya duduk di belakang. Temannya itu adalah anak dokter dan bagi mereka yang bukan anak samurai, harus duduk paling belakang. Mantaro dan temannya Kanta asik mengobrol karena Mantaro nggak ngerti dengan pelajarannya, mereka dimarahi. Saat istirahat makan siang, bekal Mantaro sangat banyak dan enak, Kanta menggunakan itu agar anak-anak samurai iri dengan Mantaro. Salah seorang anak samurai merasa tertantang, anak itu bernama Yuichiro dan mengajak Mantaro bertarung dengan pedang kayu untuk latihan. Kanta langsung kabur dengan membuat alasan, ia juga memberi kode padaMantaro untuk kabur. Tapi Mantaro nggak bisa kabur begitu saja. Bahkan meski Takeo membantunya, Mantaro tetap kalah dalam pertarungan itu sampai guru datang melerai mereka.
Mantaro tidak semangat dengan sekolahnya. Ia bahkan sering duduk di taman dan nggak masuk kelas. Saat pria dengan baju lusuh itu mendekatinya, mereka curhat sedikit mengenai era yang akan segera berubah. Mantari tidak mengerti akan hal itu.
Di rumah, Mantaro mengatakan dia tidak mau ke sekolah lagi dan nenek memarahinya. Ayah juga dimarahi nenek karena membaca buku oembuatan sake yang hanya boleh dibaca oleh laki-laki. Aya mengatakan kalau ia sangat ingin tahu bagaimana sake dibuat, kenapa aromanya manis dan ia merasa ada yang hidup di dalam. Ia sangat ingin tahu apa yang ada di ruangan pembuatan sake itu. Tapi tetap saja, karena itu adalah aturan sejak dulu, ia tidak bisa membiarkan Aya masuk ke sana. Ia senang Aya tertarik bisnis keluarga dan berharap Aya akan mendukung adiknya nanti saat mewarisi Mineya. Aya mengatakan sebagai kakak satu-satunya, ia akan mendukung Mantaro.
Aya ke kamar adiknya dan membasakan onigiri karena tadi dia nggak sempat makan karena dimarahi nenek. Mantaro senang sekali. Aya mengatakan pada Mantaro kalau nggak lama lagi Mantaro akan tumbuh besar dan bahkan lebih tinggi darinya. Mantaro akan menjadi kepala keluarga, membuat sake dan mengembangkan Mineya. Sementara itu, ia akan menikah dan tinggal dengan keluarga suaminya yang ia bahkan tidak tahu. Ia sebenarnya berharap bisa tinggal di Mineya selamanya.
Mantaro dengan polos mengatakan kakaknya bisa tinggal di Mineya selamanya.
Aya mengatakan anak perempuan ditakdirkan menikah dan meninggalkan keluarga. Bahkan sekeras apapun ia berusaha membuat sake, ia bahkan tidak bisa masuk ke tempat pembuatan karena dia anak perempuan.
Mantaro mengakan kalau kakaknya bisa melakukan apapun yang ia inginkan, jika ingin membuat sake maka kakaknya harus membuatnya. Mantaro merasa aneh kalau kakaknya tidak ada, karena kakaknya adalah kakaknya. Aya mengatakan kalau itu adalah aturannya dan Mantaro mengatakan kenapa kakaknya tidak mengubahnya?
Aya tersentuh pada niat baik adiknha itu.
Hari itu Mantaro memutuskan ke sekolah sendirian. Ia dibully oleh anak Samurai tapi ia ingin menjadi kuat. Mantaro yang menyukai bunga mulai melihat-lihat bunga yang ada di taman. Ia tengkutap dan pria lusuh waktu itu juga menemaninya. Mantaro penasaran dengan nama bunga-bunga itu. Pria itu mengatakan kalau semua tumbuhan punya nama. Ia kemudian mengeluarkan beberapa buku dan Mantaro kaget karena ada banyak tanaman di dalamnya. Hanya saja ia tidak bisa membaca buku itu. Mantaro meminjam buku itu dan membawanya ke kelas. Ia meminta sensei Mengajarkannya bagaimana cara membaca buku itu. Saat itu, pria lusuh masuk ke kelas dan mengatakan kalau mereka punya murid yang unik tahun ini. Pria lusuh itu dipanggil sensei oleh guru dan ternyata dia adalah pendiri sekolah itu, Ikeda Ranko-sensei.
Ranko-sensei mengatakan jika Mantaro ingin membaca buku itu maka Mantaro harus belajar karakter China dan juga bahasa inggris. Ia membawa map dan akan mulai sesi bekajar baru bagi siswanya. Tidak hanya mantaro, siswa yang lain juga excited dengan pelajaran baru mereka. Mantaro bahkan mendapat sesi belajar tambahan dari Ranko-sensei. Ia sangat antusias dalam belajar dan dalam waktu singkat bisa mengejar ketertinggalannya.
3 tahun berlalu, Mantaro sekarang berusia 12 tahun. Keinginannya belajar sangatlah besar. Dia bahkan membuat copyan buku yang tidak boleh dipinjam dari sekolah dan memesan buku dari Osaka. Mantaro tumbuh menjadi anak pintar dengan rasa ingin tahu yang kuat. Sayangnya hal itu membuat neneknya khawatir karena Mantaro semakin tertarik dengan tumbuhan dan hal aneh, tapi tidak mau belajar tentang bisnis keluarga. Juga tentang komentar orang-orang mengenai pewaris yang membeli buku tentabg rumput menggunakan uang Mineya. Nenek mulai tegas untuk meminta Mantaro duduk di tempat pemilik Mineya dan menyaksikan transaksi di Mineya, ini supaya Mantaro tahu apa tugasnya besok saat ia mewarisi Mineya. Memang sih, Mantaro duduk dengan baik smaoai neneknya kembali dari kunjungan, hanya saja Mantaro sibuk menggambar tumbuhan, bukannya memperhatikan pekerjaan di Mineya.
Nenek merasa semakin khawatir dan mengunjungi Meikyoukan. Ia memutuskan untuk mengeluarkan Mantaro dari sekolah itu agar lebih fokus pada pekerjaan di Mineya. Mantaro yang tahu akan hal itu mengatakan kalau dia tidak mau berhenti sekolah karena dia suka di sana. Tapi nenek tetap kukuh pada keputusannya. Keduanya sempat bertengkar tapi Ranko-sensei menengahi mereka. Ia mengatakan meski Mantaro tidak keluar, pada akhir bulan Meikyoukan akan tutup karena pemerintah akan mengubah sistem pendidikan dengan membuka sekolah dasar. Mantaro terkejut mendengarnya. Yuichiro yang entah sejak kapan jadi dekat dengan Mantaro juga kaget mendengarnya.
Mantaro sedih karena sekolahnya akan tutup dan Ranko-sensei juga akan meninggalkan tempat itu. Hari itu, Ranko-sensei mengunjungi Mineya untuk meminta izin mengajak Mantaro melakukan perjalanan semalaman. Mungkin nenek juga tahu kesedihan cucunya,jadi dia setuju. Ranko-sensei melakukan perjalanan bersama Mantaro dan Yuichiro. Mereka pergi ke sebuah sungai yang besar dan berwarna hijau. Mantaro dan Yuichiro yang tidak tahu ada sungai disana, mereka sangat senang. Mereka kemudian mencari kayu bakar dan memancing untuk makanan mereka. saat itu, Mantaro tertarik pada sebuah tumbuhan yang ia lihat. Mantaro menebak nama tumbuhan itu, tapi ia salah, Ranko-sensei mengatakan meski mirip, mereka adalah tumbuhan berbeda. Ranko-sensei mengambil daun tumbuhan itu dan mengajarkan Mantaro cara membedakan tumbuhan, dengan melihat, merasakan, mencium aromanya dan memakannya.
Mantaro dan Yuichiro curhat mengenai takdir mereka sebagai pewaris. Mantaro akan mewarisi Mineya sedangkan Yuichiro akan mewarisi bisnis keluarga setelah ayah dan kakaknya meninggal dunia. Ia tidak yakin bisa melakukan.
Anak-anak remaja itu sedang bingung akan masa depan mereka.
Dalam perjalanan pulang besoknya, Mantaro tertaril dengan sebuah tumbuhan hijau dengan bunga kuning. Mereka berhenti dan menatap tumbuhan itu. Ia mengatakan bunganya seperti warna emas. Ranko-sensei mengatakan dalam hati mereka ada jalan emas dan mereka harus melangkah mengikuti jalan itu.
Meikyoukan ditutup dan diubah menjadi sekolah negeri. Mantaro akan masuk ke sekolah itu bersama kakakanya Aya. Aya sangat senang karena ia akhirnya bisa sekolah. Sedangkan Takeo menolak karena dia punya banyak pekerjaan di Mineya. Yuichiro juga teelihat di sana tapi dia tidak akan ke sekolah. Ia akan pindah ke rumah pamannya di Tokyo dan mengatakan pada Mantaro untuk menghubunginya jika ia ke Tokyo nanti.
Mantaro belajar bersama anak lainnya tapi Mantaro bosan karena pelajarannya tingkat rendah. Merek masih belajar huruf sedangkan Mantaro sudah bisa membaca kanji, punya kamus dan bahkan bisa bahasa inggris. Ia dimarahi karena nggak serius dan Mantaro lebih suka menghabiskan waktu melihat tumbuhan di luar. Guru merasa Mantaro sombong dabjuga mengejek Ranko-sensei. Mantaro kemudian mengajak sensei bicara dalam bahasa inggris, sensei tidak mengerti dan menuduh Mantaro mengejeknya. Mantaro akhirnya memutuskan untuk berhenti sekolah. Kepala sekolah menghentikannya di gerbang, mengatakan pada Mantaro untuk setidaknya lulus SD, karena akan sulit nantinya kalau Mantaro nggak punya latar belakang pendidikan. Mantaro mengatakan kalau senseinha yang dulu bilang belajar bisa dilakulan dimana saja. Mantaro meninggalkan sekolah.
Mantaro menghabiskan waktu di kuil sambil memandangi lukisan bunga yang ia lukis. Waktu berlalu, musim semi datang saat bunga kesukaan ibunya mekar di kuil. Mantaro tersenyum dan mengatakan kalau tahun inj bunganya mekar lagi. Lalu teedengar suara Takeo memanggilnya dan mengatakan kalau buku dari Osaka sudah datang. Mantaro excited mendengarnya, ia berlari dengan penuh semangat.
to be continued...
Komentar:
Mantaro dari awal keliatan polos dan nggak tau apa-apa ternyata kalau udah serius dia pintar juga. Demi ingin bisa membaca buku, ia belajar keras dan menjadi seseorang yang diakui oleh mereka yang dulu membully-nya. Kasian juga sih saat kamu udah bisa membaca dan mengerti bahasa inggris, tapi harus belajar dari nol lagi bagaimana membaca huruf. Ibarat isi kepala kamu sudah anak SMP tapi harus belajar mengeja lagi. Makanya Mantaro bosan di kelas.
Aku suka banged sama karakter Aya dalam drama ini. Dia kakak yang sayang bangedsama Mantaro, Mantaro juga sayang sama kakaknya. Aya lebih tertarik pada bisnis keluarga daripada Mantaro dan aku punya feeling kalau nantinya dia yang akan meneruskan bisnis keluarga. Well, dia kan bisa ngambil mukoyoshi, seseorang yang mau menikah ke keluarga mereka. Toh Mantaro cuma tertarik sama bunga dan nggak akan mau diam duduk di Mineya.
0 komentar:
Posting Komentar