Konya, Sekai kara Kono Koi ga Kietemo / Even if This Love Disappears from the World Tonight atau sering disingkat dengan SekaKoi adalah youth-romance movie yang dirilis pada 29 Juli 2022. Didistribusikan oleh Toho, movie ini diangkat dari novel berjudul sama dan disutradarai oleh Takahiro Miki (Omoi Omoware Furi Furare, Sensei!, Sakamichi no Apollon) dan naskahnya ditulis oleh Tsukikawa Sho (Kimi no Suizo wo Tabetai, Tonari no Kaibutsu-kun, Hibiki) dan Matsumoto Hana (Suzuki Sensei, Koi ni Tsukimono, Kemonomichi).
Movie 121 menit ini dibintangi oleh Fukumoto Riko (Kieta Hatsukoi, Omoi Omoware Furi Furare, Kimi ga Otoshita Aozora) dan Michieda Shunsuke (Kieta Hatsukoi, KIndaichi Shonen no Jikenbo, Ore no Ie no Hanashi). Ini adalah reuni kedua mereka setelah sebelumnya menjadi sahabat dalam drama populer Kieta Hatsukoi. Bagi yang menonton Kieta Hatsukoi, mungkin mendengar berita movie ini agak gimana gitu, karena mereka adalah sahabat baik, tiba-tiba jadi pasangan di drama ini. Tapi sebenarnya di Kieta Hatsukoi, Riko dan Micchi punya chemistry sih.
Cast lainnya adalah Furukawa Kotone (Kono Koi Atatamemasuka), Matsumoto Honoka (Sakura no Yona Boku no Koibito), Nomaguchi Toru (Anata to Ban-desu), Mizuno Maki (Godzilla), Hagiwara Masato (Shinbun Kisha), Maeda Koki (Okaeri Mone) dan lain-lain.
Selain reuni Riko dan Micchi, movie ini juga adalah reuni sutradara Takahiro Miki dan Fukumoto Riko. Keduanya pernah bekerja sama dalam movie Omoi Omoware Furi Furare. Takahiro Miki memang ahli dalam menyutradai youth movie dan aku suka cara pengambilan gambarnya. Aku hampir menonton semua movie yang disutradarai oleh Takahiro Miki. Yang belum aku tonton itu movienya yang rilis dimasa aku slump lol, sekitaran tahun 2020-2022. Selebihnya memang favorite banged movie-movie yang disutradarai olehnya. Pengambilan gambar, sinematografi, tone warnanya itu masa muda banged 😂
Sejak awal movie ini diumumkan, sebenarnya sudah tertarik karena diangkat dari novel yang populer. Apalagi yang main adalah Riko dan Micchi. Tapi ya sekedar tertarik aja, nggak ngikutin perkembangannya juga, karena sinopsisnya tuh agak mirip sama drama Okitegami Kyoko, One Week Friends dan 50 First Kiss. Sampai akhirnya movie ini rilis di Korea dan movienya meraih 1 juta penonton dalam 60 hari setelah rilis di bioskop Korea. Micchi bahkan sampai diundang ke Korea. Kabarnya movie ini sangat populer di Korea dan menjadi film Jepang terlaris di Korea sejak 2007. Movie ini juga menjadi movie Jepang ketiga paling sukses di Korea setelah Love Letter (1,15 juta penonton) dan Ju-On (1,01 juta penonton). Aku kaget juga dan penasaran, apakah movienya sebagus itu?
Kebetulan nggak lama setelah itu, movienya rilis di website online dan aku langsung menontonnya. Dan ternyata, memang sebagus itu. Aku sampai menangis sesegukan, mata bengkak sebelah karena nangis 😂😂😂
Padahal udah yakin kalau nggak akan nangis, ternyata jatuh juga air mata karena melihat persahabatan 3 tokoh dalam movie ini.
Movie ini dimulai dengan seorang gadis, Hino Maori (Fukumoto Riko) yang terbangun dari tempat tidurnya dan melihat catatan yang tergantung di dinding, mengatakan kalau dia punya gangguan ingatan dan menyuruhnya memnaca buku harian di PC. Gadis itu kemudian membuka PC di meja dan mulai membaca buku hariannya kalau dia mengalami kecelakaan dan mengalami gangguan ingatan setelah kecelakaan itu. Dimana ia tidak bisa mengingat apa yang terjadi hari kemarin, karena ingatannya akan ter-reset saat ia tidur. Apa yang ia ingat adalah kenangannya sebelum kecelakaan. Kemudian dia merasa kalau kakinya sakit dan melihat ada pecahan alat lukis di kamarnya. Ia bingung dan kemudian turun ke bawah. Ia melihat ayah dan ibunya menyiapkan sarapan. Ia mengatakan kalau ia ingat apa yang terjadi kemarin saat ia menginjak pecahan kaca.
Ayah dan ibunya kaget dan segera membawanya ke rumah sakit. Dokter mengatakan kalau ini adalah sebuah perkembangan bagus. Kecelakaan itu terjadi 3 tahun lalu dan selama 3 tahun itu, Maori tidak bisa mengingat hari kemarin, jika dia sekarang mengingat apa yang terjadi kemarin, artinya ada perkembangan bagus. Setelah itu, Maori dan ibunya mulai melepaskan catatan-catatan didinding yang dianggap tidak perlu lagi karena Maori hampir sembuh. saat itu, sebuah catatan jatuh kebelakang lemari dan saat Maori berusaha mengambilnya, ia menemukan sebuah buku sketsa.
Maori kemudian menemui temannya Wataya Izumi (Furukawa Kotone) untuk menceritakan mengenai penyakitnya yang sekarang ada perkembangan, karena dia ingat apa yang terjadi kemarin. Maori juga menunjukkan sesuatu yang ia temukan dibelakang lemari, sebuah buku sketsa. Ada sketsa wajah seorang pria yang tidak ia kenal. Izumi terkejut melihatnya dan mengatakan kalau itu adalah sketsa wajah pria yang dulu pernah dekat dengan Maori. Maori bingung karena dia sama sekali tidak tahu dan tidak mengenal orang itu.
Pulang dari pertemuannya dengan Maori, Izumi ke kamarnya dan membuka kotak pandora yang selama ini dia simpan. Ada sebuah diari disana dan Izumi membukanya untuk pertama kali setelah sekian lama. Diari itu adalah milik Maori yang selama ini ia sembunyikan. Izumi mulai membaca diari itu yang merupakan kenangan Maori yang hilang.
Maori saat itu merupakan siswi SMA yang suatu hari mendapat pengakuan cinta dari teman seangkatannya Kamiya Toru (Michieda Shunsuke). Maori tahu kalau Toru mengaku karena dikerjai teman-temannya dan Maori sengaja mengiyakan ajakan pacaran Toru yang sempat membuat Toru kaget. Toru tidak menyangka Maori akan mengiyakan hal itu karena ia tahu Maori adalah siswi populer di sekolahnya. Tak bisa lari lagi, akhirnya sepulang sekolah, Maori menemui Toru di kelas Toru seperti janjinya. Toru yang merasa nggak enak akhirnya mengatakan hal yang sebenarnya pada Maori kalau tadi dia cuma pura-pura. Maori tidak mempermasalahkan hal itu dan malah mengajak Toru pura-pura pacaran dengan 3 syarat.
1. Mereka tidak boleh bicara di sekolah, mereka bicara setelah pulang sekolah.
2. Kalau mau kirim pesan, usahakan sesingkat mungkin.
3. Mereka tidak boleh benar-benar jatuh cinta.
Toru yang menyatakan perasaan itu viral di akun tiktok, Wataya Izumi (Furukawa Kotone), sahabat Maori melabrak Toru setelah melihat postingan itu. Izumi tidak yakin dengan perasaan Toru dan berfikir Toru hanya mengerjai atau berniat jahat pada Maori. Izumi adalah sahabat Maori yang memang overprotective. Tapi setelah Maori dan Toru pacaran pura-pura, akhirnya Izumi menerima Toru meski ia masih curiga. Mereka bertiga sempat main ke rumah Izumi dan disana Izumi tahu kalau novelist favorite Izumi ternyata adalah favorit Toru juga. Dan sejak itu, Izumi nggak jahat lagi sama Toru karena menganggap Toru adalah temannya.
Seperti janji mereka, Maori dan Toru tidak bicara di sekolah. Mereka juga kalau sms-an singkat banged. Mereka bertemu kalau pulang sekolah dan biasanya mereka mengobrol. Maori akan mengeluarkan catatannya dan mencatat semua tentang Toru di catatan kecil itu, seperti namanya, golongan darah, tentang keluarga Toru dan lain sebagainya.
Suatu hari, Maori dan Toru janjian kencan diluar. Toru pernah mengatakan kalau dia bisa memasak dan Maori bilang pengen makan masakan Toru, jadi hari itu Toru membuatkan sandwich untuk Maori. Maori juga sibuk memilih baju untuk kencannya dan dia deg degan banged, meski mereka cuma pura-pura pacaran. Sampai ditempat kencan, keduanya menikmati piknik kecil mereka. Maori begitu nyaman dekat dengan Toru yang sangat baik padanya, setelah makan dia kelelahan dan tertidur. Tapi begitu banged, Maori kaget karena dia bangun ditempat yang tidak dia tahu. Ia bahkan tidak mengenal siapa pria yang sedang bersamanya. Maori bertanya siapa? dan Toru kaget. Maori panik, ia meminta maaf dan kabur. Toru bingung.
Maori yang panik setelah kabur mengambil ponselnya dan menghubungi nomor Izumi. Ia mengatakan kalau ia tidak tahu ada dimana dan siapa yang bersamanya. Izumi meminta Maori tenang dan membaca catatan yang ada dalam tasnya. Ia meminta Maori tetap disana dan ia akan segera datang. Maori mengerti.
Maori mengambil catatan kecilnya dan ia mulai membaca. Saat itu, Toru yang mencari Maori sejak tadi akhirnya melihat Maori. Maori kemudian mulai menceritakan apa yang terjadi. Maori meminta maaf karena sudah membohongi Toru. Maori ingin mengkahiri hubungan dengan Toru tapi Toru menolak. Ia malah mengatakan pada Maori untuk tidak menulis mengenai kejadian hari ini dan mereka bisa memulai dari awal lagi (intinya kalau Maori nggak menulis kejadian hari ini, nanti saat bangun kan Maori nggak ingat kalau Toru tahu penyakitnya).
Awalnya Maori tetap menulis kejadian hari itu, tapi setelah penuh pertimbangan, ia merobek tulisannya hari itu.
Besoknya, Maori dan Toru bertemu seperti biasa dan setiap minggu mereka akan berkencan. Kadang mereka mengajak Izumi, kadang mereka berdua saja. Pokoknya sudah kayak pacaran beneran. Sampai akhirnya Maori melanggar perjanjian mereka yang ketiga untuk tidak jatuh cinta pada Toru dan Toru mengakui ia sudah melanggar yang ketiga sejak lama.
Sementara itu, Toru juga punya masalah di rumahnya. Ibunya meninggal dunia karena penyakit jantung sejak ia kecil. Ayahnya yang adalah penulis novel berhenti menulis setelah ibunya meninggal, tapi belakangan ini mulai menulis lagi. Toru sebenarnya punya kakak perempuan, Kamiya Sanae (Matsumoto Honoka) yang dulu menggantikan peran ibu di rumah mereka. Tapi Sanae memutuskan keluar dari rumah. Sanae sebenarnya menjadi penulis novel dan Toru tau akan hal itu, tapi ia tidak mengatakan pada ayahnya. Dan Sanae sebenarnya adalah penulis novel favorit Izumi itu.
SPOILER!
Semuanya terlihat baik-baik saja, baik itu hubungan Toru dan Maori, Maori dan Izumi atau Izumi dan Toru. Suatu hari setelah main bertiga dan mereka berpisah dengan Maori, tiba-tiba saja Toru mengatakan pada Izumi kalau belakangan ia tidak sehat, ia tiba-tiba pingsan kemarin dan ia takut sesuatu yang buruk terjadi. Jika sesuatu yang buruk terjadi, ia ingin Izumi menghapus tentang dirinya dari diary Maori. Karena bagaimanapun dia adalah orang yang ditemui Maori setelah kecelakaan dan Maori tidak akan ingat dengannya jika namanya tidak ada di diaty itu.
Toru mengatakan kalau ia akan melakukan pemeriksaan besok dan besoknya saat Toru menelpon Izumi, Izumi berharap semuanya baik-baik saja. Sayangnya yang menelpon bukan Toru meski itu adalah nomor Toru. Tapi Sanae, kakak Izumi yang mengabarkan kalau Toru meninggal dunia. Sungguh sesuatu yang terjadi secara mengejutkan dan tiba-tiba, Toru meninggal dunia karena penyakit jantung, sama seperti ibunya.
Izumi membawa Maori ke pemakaman Toru dan Maori yang sama sekali tidak mengenal Toru, hanya tau Toru dari diari dan foto, saat itu tidak sanggup masuk ke tempat penghormatan terakhir. Ia terus menangis dan kondisi mentalnya setelah Toru meninggal dunia, sangat mengkhawatirkan.
Izumi berdiskusi dengan Sanae mengenai pesan terakhir Toru padanya, ia merasa nggak tega menghapus Toru begitu saja. Tapi Sanae mengatakan karena Toru berpesan begitu pada Izumi, maka Izumi yang harus melakukannya, tapi jika Izumi tidak bisa, maka ia yang akan melakukannya. Karena bagaimanapun Toru adalah adiknya dan pesan adiknya, keluarga wajib melakukannya.
Setelah penuh pertimbangan, Izumi berdiskusi dengan orang tua Maori dan mereka mulai menghilangkan jejak Toru saat Maori tertidur. Izumi mengambil diary Maori dan memfotocopy-nya, ia memberikan fotocopy-nya pada Izumi dan Izumi mulai mengetik semua isi diary itu di laptop. Izumi juga mengambil segala sesuatu yang berhubungan dengan Toru di kamar Maori, termasuk catatan-catatan kecil yang ditempel di dinding. Izumi melakukannya sambil menangis. Ia tahu betapa menyakitkannya baginya, menghapus Toru yang selama ini mendukung Maori dari ingatan Maori dengan cara seperti ini. Orang tua Maori juga mengganti ponsel Maori dengan yang baru, dan memberikan ponsel Maori yang asli pada Izumi.
Maori dan Izumi lulus dengan baik dari SMA. Bagi Izumi, Maori dan Toru tetap sepasang kekasih sampai lulus. Catatan dairy Maori yang diganti di PC dengan mengganti semua nama Toru menjadi nama Izumi, jadi semua kenangan dengan Toru, Maori merasa melakukannya dengan Izumi. Izumi menyimpan rahasia itu dengan baik selama ini. Tapi setelah ingatan Maori membaik, Izumi mulai merasa bersalah lagi. Ia memutuskan menceritakan yang sebenarnya pada Maori.
Hari itu, Izumi pergi ke rumah Maori membawa diary dan ponsel Maori. Ia seolah melihat bayangan dirinya 1 tahun lalu berlari dengan diary dan ponsel yang sama.
Saat masuk ke kamar Maori, Izumi terkejut melihat Maori sedang melukis sketsa wajah Toru yang ada dibuku waktu itu. Maori mengatakan ia hanya membayangkan aura-nya saja, ia tak yakin apakah benar atau tidak. Izumi menangis dan meminta maaf pada Maori karena sudah menyembunyikan hal ini. Ia menyerahkan diary dan ponsel pada Maori. Maori mulai membaca diary lamanya, kenangannya bersama Toru. Tapi Maori tetap tidak ingat siapa Toru. Maori mengunjungi makam Toru bersama kakak Toru, Sanae. Sanae berpesan pada Maori untuk tidak menyia-nyiakan hidupnya dengan mengingat adiknya, ia ingin Maori melangkah maju dan memikirkan mengenai masa depannya.
Sungguh kenyataan yang menyakitkan. Padahal Toru selama itu kelihatan baik-baik saja dan plot twist malah dia yang meninggal dunia. Memang sih kita nggak bisa memprediksi kapan seseorang akan meninggal dunia, dan pastinya semua yang ditinggalkan merasa kalau itu adalah tiba-tiba. Maori mungkin nggak terlalu menderita lagi setelah ia tidak ingat akan kematian Toru. Tapi bagaimana dengan Izumi. Izumi benar-benar karakter yang mencuri perhatianku diakhir movie ini. Adegan saat ia menghapus Toru dari hidup Maori benar-benar terlihat menyakitkan. Saat dia menangis aku ikutan menangis. Akting Furukawa Kotone benar-benar bagus.
Persahabatan ketiganya juga adalah murni, bagaimana Izumi sangat menyayangi sahabatnya Maori dan tidak pernah merasa lelah dengan penyakit Maori. Ia bahkan sempat memarahi Toru yang kelihatan tidak menerima penyakit Maori.
Seperti yang aku katakan diawal, keadaan Maori ini mirip dengan heroine di 50 First Kiss dan Okitegami Kyoko. Dimana ingatan mereka cuma bertahan sehari dan akan ter-reset begitu mereka tidur. Di 50 First Kiss karena endingnya happy ending jadi nggak begitu menyakitkan. Karena pada akhirnya dua tokoh utama menikah meskipun penyakit sang heroine masih nggak sembuh. Tapi di movie ini, sangat menyakitkan meski penyakitnya perlahan sembuh. Mungkin bagi Maori nggak masalah melanjutkan hubungan dengan orang lain setelah dia akhirnya mau move on dari penyakitnya, karena ya memang dia nggak ingat sama Toru. Tapi sedih banged nggak sih, seseorang yang menemanimu dan kamu melupakannya, benar-benar nggak ingat.
Paling yang ingat kisah mereka ya Izumi dan dia menjadi saksi kalau kisah mereka benar-benar ada. Sedih banged jadi Izumi dan Izumi beneran sahabat yang sangat cool, mendukung Maori dan kisah cinta mereka dengan caranya sendiri. Maori yang insecure dengan keadaannya bahkan bertanya-tanya apakah dia bisa menikah atau tidak dan Izumi mengatakan kalau dia nggak akan menikah jadi bisa menemani Maori selamanya. 😭
Pokoknya awal nonton drama ini karena couplenya eh malah Izumi yang jadi karakter favorit. Persahabatan mereka memang tidak dibahas mendalam sih, tapi sekilas aja udah baper sama persahabatan mereka. Apalagi kalau dibahas mendalam lagi. Dan lagi, menurutku kok kematian Toru tiba-tiba banged, jadi sempat bingung sama plotnya terasa dipaksakan pas bagian itu.
0 komentar:
Posting Komentar