My Broken Mariko adalah movie Jepang yang rilis pada 30 September 2022. Diangkat dari manga 1 volume karya Waka Hirako yang diterbitkan pada tahun 2019. Disutradarai oleh Tanada Yuki (Hyakuman-en to Nigamushi Onna), movie ini dibintangi oleh Nagano Mei (Bosei, Kamen Byoto, Soshite Baton wa Watasareta), Nao (Yomei 10 nen, Anata no Ban desu), Kubota Masataka (Radiation House, Hatsukoi), Omi Takashiro (Tonbi, The Zen Diary), Yoshida Yo (Hanaley Bay, Coffee ga Samenai Uchi ni) dan lain-lain.
My Broken Mariko menceritakan tentang seorang wanita bernama Shiino Tomoyo (Nagano Mei) yang bekerja keras untuk hidupnya, sebagai OL di sebuah perusahaan penjualan. Suatu hari saat makan siang, ia melihat sebuah berita di TV tentang seorang wanita muda yang bunuh diri belompat dari jendela apartemennya. Wanita muda itu bernama Ikagawa Mariko (Nao). Berita itu membuat Shiino berhenti makan dan terkejut. Ia keluar dari restoran dan masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Ia kembali ke kantor dan dimarahi bos-nya karena ia terlambat. Hari itu Shiino nggak mood bekerja karena wanita yang meninggal itu adalah sahabatnya sejak SMP.
Mariko adalah anak yang manis dan berteman baik dengan Shiino yang tomboy. Di badan Mariko sejak dulu sering terlihat luka memar yang bertambah setiap harinya. Mariko merupakan korban kdrt sang ayah yang sering memukulnya. Suatu hari, Shiino dan Mariko berjanji melihat kembang api bersama-sama tapi Mariko tidak muncul. Shiino pergi ke rumah Mariko dan mendengar bagaimana ayah Mariko memarahi dan memukulinya dengan teriakan. Shiino kaget sekali dan dengan berani memukul pintu rumah Mariko dan mengancam akan memanggil polisi. saat itu, Mariko membuka pintu dan meminta maaf pada Shiino karena ia tidak bisa menepati janjinya hari itu. Shiino kaget sekali melihat banyak luka di wajah Mariko, seolah-olah hal itu adalah kebiasaan bagi Mariko menerimanya setiap hari.
Sebagai anak SMP, Shiino tidak bisa melakukan apapun melihat apa yang terjadi pada Mariko. Yang bisa ia lakukan adalah berteman baik dengan Mariko dan selalu ada di sisi Mariko saat Mariko butuh teman. Bagi Mariko, shiino adalah sosok yang spesial yang bisa ia temui kapan saja ia butuhkan. Ia mengatakan kalau ia tidak butuh apa-apa selain Shiino, selama ada Shiino untuknya, ia akan baik-baik saja.
Shiino yang sekarang merasa nggak konsentrasi bekerja dan memutuskan untuk pulang meski ia dimarahi atasannya. Ia pergi ke apartemen dimana Mariko tinggal, tapi semua barang bawaannya sudah dibawa oleh keluarga Mariko. Shiino kesal sekali dan pergi ke rumah keluarga Ikagawa. Yang menyambutnya di pintu adalah ibu tiri Mariko. Shiino diajak masuk karena awalnya Shiino mengatakan kalau dia adalah sales. Tapi begitu masuk ke rumah dan melihat kotak abu Mariko + foto tersenyum Mariko, dimana ayah Mariko ada di depan abu Mariko seolah berkabung, Shiino gemetaran dan ia kesal sekali, ia langsung mengambil abu Mariko bersamanya dan mengancam ayah Mariko dengan pisau agar tidak mendekat. Shiino berteriak kalau ayah Mariko tidak punya hak untuk berkabung dan bersedih atas kematian Mariko mengingat apa yang ayah Mariko lakukan selama ini. Bagaimana ayah Mariko selalu memukul Mariko sejak kecil dan bahkan saat SMA ayah Mariko memperkosa Mariko. Shiino melarikan abu Mariko bersamanya dengan melompat dari jendela apartemen rumah keluarga Ikagawa.
Sepertinya ibu tiri Mariko tidak tahu mengenai hal itu dan ia berteriak pada suaminya itu.
Shiino membawa abu Mariko bersamanya ke rumahnya. Ia berencana kabur bersama abu Mariko dan langsung mengganti pakaian dan juga berkemas karena takut keluarga Ikagawa akan ke rumahnya. Shiino hanya membawa tas kecil dan abu Mariko. Saat ia di jalan menuju stasiun bus, ia bingung kemana ia harus pergi. Lalu ia ingat kalau dulu Mariko pernah mengajaknya pergi ke sebuah teluk tapi mereka nggak jadi ke sana. Shiino pun memutuskan pergi membawa abu Mariko ke sana.
Perjalanan selama 1 malam dengan bus dan Shiino menghabiskan waktu membaca surat yang dikirim oleh Mariko selama masa sekolah mereka. meteka berdua sering saling kirim surat gitu, bahkan setelah bekerja. Shiino jadi ingat kalau dulu itu dia pernah kesal pada Mariko. Mariko cepat jatuh cinta dan kalau punya pacar Shiino pasti ditinggalkan karena Mariko asik pacaran dengan pacarnya. Mungkin Shiino cemburu karena Mariko punya orang spesial. Tapi kalau Mariko putus, biasanya Mariko selalu mencari Shiino lagi. Hal itu sering terjadi bahkan setelah mereka bekerja. Misalnya kalau Mariko tidak menghubungi Shiino, artinya dia baik-baik saja dengan pacarnya. Tapi kalau sudah putus maka Mariko pasti menghubungi Shiino. BTW dulu Mariko juga pernah mengacam membunuh dirinya sendiri jika Shiino tidak mau berteman dengannya lagi dan mengabaikannya.
Saat pagi tiba, Shiino tertarik melihat seorang anak SMA yang sendirian. Entah kenapa anak itu mengingatkan Shiino pada Mariko. Saat Shiino turun bus ia kena sial karena tasnya dicuri. Saat Shiino kehilangan semangat, seorang nelayan lewat di sana dan memperingatkan Shiino dan juga memberinya uang untuk ongkos. Tapi kemudian Shiino ingat kalau surat Mariko ada dalam tas-nya yang dicuri dan Shiino langsung mengejar pencuri itu meski pencurinya sudah pergi jauh. Pada akhirnya Shiino kembali ke titik pemberhentian bus tadi karena dia meninggalkan kotak abu Mariko. Pria yang tadi masih ada di sana menjaga kotak abu Mariko. Mungkin itu alasan kenapa Shiino merasa pria itu baik dan Shiino mengikuti pria itu ke perkampungan nelayan.
Shiino menginap di kapal nelayan malam itu dan lagi harinya ia ditemukan kembali oleh pria kemarin. Mereka sedikit curhat mengenai kehidupan. Lalu Mariko melanjutkan perjalanannya dan ia akhirnya sampai di teluk yang ada di gambar dimana Mariko pernah ingin pergi ke sana. Shiino senang sekali akhirnya ia bisa membawa Mariko ke sana.
Saat itu, tiba-tiba Shiino mendengar teriakan seorang gadis yang dikejar oleh seseorang. Gadis itu adalah gadis SMA yang dalam bus waktu itu. Shiino langsung melihat sosok Mariko dalam gadis itu yang dikejar dan meminta tolong. Shiino bersama kotak abu Mariko langsung berlari menyelamatkan gadis itu, Shiino melempar kotak itu dan saat ia melemparnya dengan spontan.
Abu Mariko yang ada dalam kotak itu terlempar ke udara, terbang terbawa angin. Shiino kaget dan mencoba mengejar kotak abu itu dan ia melompat ke jurang tepi pantai. Ia terjatuh diatas pasir pantai dan pingsan. Saat itu ia bermimpi, kenangannya bersama Mariko. Mariko itu cantik dan sebenarnya cukup populer, jadi banyak pria yang menyukainya. Sayangnya nasib Mariko sial dengan urusan pria dan ia selalu pacaran dengan pria ringan tangan. Karena itu ia selalu berakhir dengan dipukuli. Karena itu meski setelah dewasa dia tinggal sendirian di apartemen kecilnya, dia masih saja kena pukul sama seperti di rumahnya. Pernah Shiino kesal dan marah pada Mariko, mengatakan kenapa Mariko masih bertahan dengan pria seperti itu, apakah ada yang salah dengan kepala Mariko.
Sepertinya Mariko sering dikatai begitu, baik itu oleh ibu kandungnya, ayahnya, dan pacarnya. Jadi Mariko membenarkan ada yang salah dengan dirinya, kenapa ia selalu berakhir seperti ini. Ibunya mengatakan kalau dia yang salah, makanya ayahnya melecehkannya. Ayahnya mengatakan itu salahnya makanya ia selalu dipukuli. Pacarnya juga mengatakan kalau dia yang salah makanya ia dipukuli pacarnya.
Pada akhirnya, Shiino mengatakan kalau Mariko tidak salah. Tidak ada yang salah dengan diri Mariko dan meminta Mariko jangan mengatakan hal seperti itu tentang dirinya. Mariko mengatakan kalau ia harap kata-kata ibunya benar kalau ia lahir dikeluarga yang salah, karena ia berharap lahir sebagai anak Shiino. Jika ia menjadi anak Shiino, maka nasibnya pasti tidak akan seperti ini.
Shiino yang pingsan setelah jatuh dari jurang akhirnya sadar. Pria yang waktu itu ada di sana waktu kejadian Shiino menolong anak itu. Pria itu mengatakan kalau kita nggak akan mati terjatuh dari jurang itu, karena ia pernah mencobanya dulu. Dan Shiino memang hanya patah tulang. Ia dirawat di ruamh sakit beberapa hari dan kemudian ia pulang kembali ke Tokyo. Sebelum pulang ia menerima surat dari anak gadis yang ia selamatkan waktu itu.
Shiino kembali ke rumahnya. Ia melihat ada sesuatu dipintu rumahnya saat ia pulang. Itu adalah sepatunya yang ia tinggalkan di rumah keluarga Ikegawa saat ia melompat dari jendela. Saat Shiino masuk ke rumahnya, ia menyadari begitulah kehidupannya kembali ke normal, meski ia kehilangan seseorang yang ia sayangi di dunia ini.
Aku membaca manga My Broken Mariko setelah Nagano Mei diumumkan main
dalam movie ini. Dan bener-bener sih, manganya cuma 1 volume tapi
berkesan sekali dan plotnya padat. Pantas manga ini juga memenangkan
berbagai penghargaan, begitu juga dengan movienya. Karakter Mei disini memang keren banged. Aku suka dia menantang kemampuan aktingnya dengan peran-peran serius seperti ini. Aku suka aktingnya saat ia membawa kabur kotak abu Mariko.
BTW Nagano Mei dan Nao memang berteman baik di kehidupan nyata setelah mereka menghabiskan waktu sebagai sahabat dalam asadora Hanbun, Aoi. Mereka sering foto bareng setelah asadora tersebut tamat. Dan dalam movie ini mereka memerankan sahabat lagi, tapi agak toxic. Sebenarnya Mariko ini agak toxic juga sih, apalagi saat dia memotong nadinya di depan Shiino dan mengancam kalau ia akan bunuh diri jika Shiino meninggalkannya. Tapi kalau dia punya pacar dia malah melupakan Shiino. Shiino cukup kuat untuk bertahan bersama Mariko dan selalu menerima Mariko jika Mariko kembali padanya. Tapi memang sih, kalau nggak ada kabar maka itu adalah hal baik, artinya Mariko baik-baik saja. Tapi nyebelin nggak sih, temen cuma mau menghubungi kita kalau dia udah putus dari pacarnya, saat asik pacaran nggak ingat kita?
Tapi Mariko memang sangat sial dalam kehidupannya. Sejak kecil suka dipukuli ayahnya, ibunya kabur dari rumah. Saat ibunya kembali lagi dan Mariko berharap hubungan keluarganya membaik, ia malah dilecehkan sang ayah dan ibunya malah menyalahkan Mariko. Saat Mariko akhirnya bisa tinggal sendirian, pacarnya pula yang main tangan sama dia. Mungkin Mariko menerima itu diawal pacaran karena dia sudah terbiasa dipukuli, tapi lama-lama kan nyebelin kalau kita sebagai temannya.
Diakhir movie ini, Shiino menerima sebuah surat dari Mariko. Sepertinya Mariko menulisnya sebelum ia bunuh diri. Sayang sekali baik itu di versi movienya dan manganya, apa isi surat Mariko itu tidak disebutkan,. Mungkin penulis ingin pembaca dan penonton yang menebak apa isinya. Yang jelas surat itu membuat Shiino menangis. Shiino juga awalnya nggak percaya sih masa Mariko bunuh diri tanpa meninggalkan sesuatu untuknya. Sebenarnya alasan Mariko bunuh diri juga belum jelas kenapa. Apakah karena pacaranya lagi atau bagaimana. Tapi Mariko memang sudah 'broken' sejak awal, depresi juga, jadi ya hal itu bisa saja terjadi tanpa alasan. Kadang orang yang depresi memang terasa hampa aja dunia ini. Tapi aku masih ingin percaya kalau Mariko jatuh dari beranda apartemennya itu bukan karena bunuh diri, tapi mungkin terpeleset atau apa.
Movie ini sangat direkomendasikan bagi kalian yang adalah fans Nagano Mei atau Nao. Tentu saja kisahnya juga menarik dan sedikit kelam, meski nggak terlalu gelap. Tapi bagi yang trigger sama bunuh diri sebaiknya jangan nonton sih.
Gw udah nonton. Temanya sebetulnya gelap. Tapi ntah kenapa, dikemas gak segelap itu di film. Acting Mei keren bgt. Agak kaget liat dia acting cuek bgt dengan wajah yg sebetulnya lebih cocok tuk peran2 manis 😅 tapi berhasil 👍Endingnya super bikin penasaran 😭 tapi untuk seorang Mariko, sebetulnya gak heran kalo dia bundir. Ini hanya masalah bom waktu. Yang paling sedih, justru orang yg ditinggalkan, Shino 🥺
BalasHapus