Sinopsis Maiagare! Episode 58: Paperplane
Mai untuk sementara tinggal di Goto membantu neneknya yang kakinya terkilir. Nenek kedatangan tamu yang akan tinggal selama beberapa waktu, seorang ibu dan anak laki-lakinya Asahi. Asahi sepertinya adalah anak yang sulit, dia tidak mau menyapa dan malah mengatakan kalau dia lapar. Mai dan nenek menyiapkan cemilan tapi Asahi malah nggak mau makan karena menurutnya itu bukan cemilan karena warnanya tidak menarik. Ibu menegurnya tapi Asahi tidak mau mendengar.
Asahi adalah anak yang tidak cocok sekolah di kota dan ibunya memutuskan mengubah lingkungan tempat tinggal dan mengirim Asahi untuk sekolah di Goto.
Mai melihat Asahi duduk sendirian menatap langit. Disapa pun dia tidak mau.
Mai melihat pesawat lewat di langit dan Mai mulai duduk dan menghapal kembali prosedur sebelum penerbangan satu per satu. Nenek bingung melihat apa yang Mai lakukan dan Mai mengatakan kalau ini adalah training menerbangkan pesawat dengan imajinasi. Nenek mengerti. Mai melanjutkan latihannya sementara Asahi tetap diam ditempat menatap langit.
Malamnya, Kashiwagi menelpon Mai karena sebelumnya ada panggilan tak terjawab. Btw di tempat Kashiwagi masih pagi dan sepertinya ia sangat sibuk dengan trainingnya. Ada teman sekamarnya yang mengejeknya yang telponan dengan pacarnya pagi-pagi.
Mai saat itu mengatakan pada Kashiwagi mengenai pekerjaanya yang ditunda selama 1 tahun. Kashiwagi bertanya apakah Mai baik-baik saja dan Mai tentu saja mengatakan ia baik-baik saja. Ia mengatakan kalau ia akan menganggap ini sebagai kesempatan untuk belajar selama 1 tahun. Sama seperti menerbangkan pesawat terbang, mereka tidak bisa mundur. Kashiwagi senang karena Mai terdengar seperti Mai yang biasanya.
Mai mengatakan kalau ia senang Kashiwagi menelponnya.
Pagi harinya, Asahi menolak pergi ke sekolah. Ibu mencoba memaksanya tapi Asahi tetap tidak mau. Akhirnya Mai menyarankan tidak memaksa Asahi. Shingo-san yang membawa mereka + yang bertanggungjawab juga setuju. Ia ingin ibu Asahi pelan-pelan dan sabar.
Ibu mengatakan Asahi sempat sekolah sampai kelas 2 di sebuah SD di Tokyo tapi dia tidak bisa akrab dengan teman-temannya dan asik sendiri. Ibu sangat khawatir karena Asahi tidak mau bersosialisasi dan tidak punya teman sama sekali. ia bertanya-tanya kenapa Asahi tidak seperti anak yang lain.
Asahi main sesuatu di depan kamarnya. Sepertinya menjemur kacang gitu diatas kain. Mai memperhatiannya. Saat melihat pesawat terbang, Mai kembali melakukan training dengan imajinasinya, menghapal prosedur penerbangan. Tiba-tiba Asahi ikut Mai mengatakan prosedur yang ia dengar sebelumnya. Mai kaget.
Saat Mai bertanya pada ibu Asahi, ibu mengatakan kalau Asahi selalu mengingat dengan baik kalau ia tertarik akan sesuatu. Sayangnya minat Asahi itu adalah sesuatu yang nggak diminati anak seusianya. Sebagai orang tua ia ingin Asahi bermain dengan teman seusianya.
Mai mengerti. Ia mengatakan dulu ia juga datang ke Goto untuk mengubah lingkungannya. Ia dulu anaknya sering sakit dan tidak punya teman. Saat melihat Asahi, Mai merasa ia ingat dirinya saat kecil dulu.
Mai sedang menjemur pakaian saat tiba-tiba ada pesawat kertas terbang. Mai kaget dan melihat pesawat itu, ada tulisan di dalamnya. Sebuah tanka, ‘merpati pos yang terbang bisa terbang lebih tinggi dari awan yang mengambang’.
Katanya sih awal kata dari tiap frasa ditulis dengan higarana dan kalau digambungkan tulisannya menjadi ‘omedetou’.
Lalu ada yang memanggil ‘Mai-chan’ dari belakang dan saat ia berbalik, Takashi ada di sana. Mai senang sekali melihat Takashi dan Takashi mengucapkan selamat pada Mai yang sudah lukus sekolah penerbangan.
***
Apakah ini efek Takashi atau Akaso Eiji yang memerankan Takashi, tapi chemistry nya langusng keluar. Gila banged sih ini senyuman Akaso Eiji sangat indah. Sayang banged kemaren-kemaren dia tampil sedikit. Apakah mulai dari sekarang dia akan sering tampil?
Karena sangat disayangkan seorang Akaso Eiji, dapat peran teman masa kecil lagi, tapi disia-siakan gini.
0 komentar:
Posting Komentar