Cuaca buruk terjadi saat Mai sedang latihan terbang dan pelatih meminta Mai mendaratkan pesawatnya di bandara Kushiro. Ini adalah pertama kalinya bagi Mai, melakukan sendirian ke bandara lain dan tentu saja Mai sangat khawatir. Tapi untungnya, pelatih datang dengan pesawat lain dan memandu Mai ke Kushiro. Pelatih mengatakan pada Mai untuk percaya diri dan tetap tenang.
Mai merasa lega karena ada pelatih yang memandunya meskipun pelatih ada di pesawat lain. Mai mencoba dengan tenang mengingat instruksi Okochi untuk mendarat dan Mai melakukannya dengan baik, mendarat sempurna di garis tengah lapangan.
Itu adalah pendaratan sempurna Mai yang pertama dan ia menangis karena berhasil melakukan dengan baik. Mai berterima kasih pada Okochi sambil menangis.
Mai keluar dari pesawatnya dan menemui pelatih yang sudah menunggunya. Mai mengatakan pada pelatih kalau sejujurnya ia sangat takut meskipun ia sebenarnya tahu apa yang harus ia lakukan. Tangannya gemetaran saat melakukannya. Tapi ia akhirnya bisa melakukannya dengan tenang karena pelatih Okochi.
Okochi mengatakan kalau Mai melakukannya sendiri, dia tidak membantu apa-apa.
Mai bertanya apakah pelatih benar-benar akan mengeluarkan siswa yang tidak bisa menjadi pilot meski sekeras apapun dia berusaha?
Pelatih mengatakan kalau dia serius dengan hal itu. Tapi meski tidak menjadi pilot, hidup siswanya yang gagal itu belum berakhir. Apa yang penting adalah yang harus ia lakukan setelah itu. Ada banyak hal lain yang bisa mereka lalukan.
Pelatih mengatakan pada Mai untuk tidak kehilangan pandangan mengenai apa yang penting hanya karena stress dengan latihan. Ia ingin Mai mengingat kembali kenapa Mai ingin menjadi pilot, apa yang ingin Mai capai sehingga dia ada disini hari ini.
Mai mengerti.
Mai kembali ke Obihiro dan Kashiwagi sudah menunggunya dengan khawatir. Kashiwagi berjalan dengan cepat ke arah Mai dan langsung memeluknya. Mai kaget sekali dan mencoba melepaskan diri karena disana ramai. Kashiwagi baru menyadari hal itu dan keduanya tersenyum.
Keduanya kembali ke asrama dan Mai mengatakan pada Kashiwagi kalau pelatih Okochi menjaga Mizushima sampai akhir, tidak mungkin seorang pelatih tidak tertarik dengan masalah siswanya. Mungkin alasan kenapa Okochi dengan cepat membuat Mizushima gagal adalah karena Mizushima nggak cocok jadi pilot dan biar cepat move on mencari sesuatu yang baru.
Mai mengatakan ia ingin tetap dilatih oleh Okochi sampai selesai dan nggak mau mengganti pelatih. Kashiwagi akhirnya mengerti.
Rinko dan yang lain masuk ke kamar Kashiwagi dan menemui Mai. Rinko langsung memeluk Mai karena khawatir. Kashiwagi protes harusnya mereka mengetuk sebelu masuk. Yang lain nggak peduli. Mereka kemudian membuat formasi lingkaran dan saling menyemangati untuk lulus bersama-sama.
Setelah itu, pelatihan mereka berjalan dengan lancar, baik itu pelatihan terbang dan tes lainnya. Mai juga melakukannya dengan baik. 1 minggu sebelum ujian akhir, Nakazawa mengatakan kalau dia akan mendaftarkan perceraiannya dan istrinya, dia sudah memutuskan mengisi surat cerai itu. Rinko marah karena Nakazawa nggak mau berdiskusi dulu dengan istrinya sebelum membuat keputusan itu. Nakazawa juga kesal karena istrinya nggak mau mengangkat telponnya, jadi ngapain dia diskusi?
Rinko mengatakan kalau Nakazawa sangat menyedihkan dan penuh dengan dirinya sendiri, karena itulah istrinya meminta cerai padanya. Nakazawa bahkan nggak berusaha menemui istrinya dan meminta penjelasan, malah setuju-setuju saja,.
***
Aku kemarin sempat curiga sama Rinko nih, jangan-jangan dia suka sama Nakazawa. Untungnya tidak. Dia cuma kesal sama Nakazawa yang kelihatan kurang serius mengenai perceraiannya. Sepertinya sejak dapat surat cerai itu dia belum pergi menemui istrinya.
0 komentar:
Posting Komentar