Mai yang meminta latihan khusus dari pelatih Okochi jatuh sakit dan ia menelpon ibunya untuk mengabarkan keadaannya, meski ia mengatakan ia baik-baik saja. Saat ibu mengatakan hal itu pada ayah, ayah sangat khawatir tapi ibu mengatakan Mai terdengar ceria di telpon, jadi Mai pasti baik-baik saja. Daripada Mai, ibu kali ini lebih mengkhawatirkan Haruto yang tidak mau dekat dengan mereka. Haruto sepertinya agak sulit dekat dengan orang tuanya, terutama ayah, jadi ia ingin ayah mendukung apapun itu yang Haruto lakukan sekarang. Ibu nggak mau menuntut lagi dan percaya pada Haruto. Ayah juga ingin melakukan itu, tapi ia bahkan tidak mengerti apa yang Haruto lakukan dan apa yang Haruto pikirkan. Ayah tidak mengerti jalan pikiran puteranya itu.
Hari itu, Mai yang demam tidak akan mengikuti kelas. Rinko berangkat setelah memastikan memberikan Mai handuk dingin untuk kompres, juga menyiapkan makanan untuk Mai. Di Cafetaria, Rinko mengabarkan pada semuanya kalau MAi sedang demam dan Kashiwagi tampak khawatir. Yoshida dan Nakazawa juga mengkhawatirkan Mai, tapi mereka lebih mengkhawatirkan Mai yang akan melewatkan training mereka. Mengingat Mai anaknya agak lamban, tentu saja ini akan jadi masalah. Karena training mereka ini penting untuk ujian akhir, jika tidak lulus ujian, mereka akan gagal.
Rinko kesal dan meminta mereka jangan mengatakan hal seperti itu dengan mudah.
Kashiwagi tampak semakin khawatir.
Materi mereka selanjutnya adalah mengenai latihan navigasi. Setiap kelompok latihan dengan pelatih masing-masing. Mereka akan terbang ke area lebih luas dari sebelumnya, jadi mereka harus paham navigasi. Kashiwagi latihan sendirian dengan pelatih Okochi, briefing dengan peta, kemudian terbang melewati area sebelumnya, lalu de-briefing setelah penerbangan. Saat itu Kashiwagi mengatakan pada Kashiwagi meminta izin pada pelatih Okochi untuk membagi waktu latihannya dengan Mai. Aku kurang paham maksudnya disini, mungkin karena pelatih hanya melatih Kashiwagi, jadi kan banyak waktu yang tersisa, jadi Kashiwagi ingin membagi materinya pada Mai?
Tapi Pelatih mengatakan kalau seorang siswa tidak punya banyak waktu untuk dibagi dan meminta Kashiwagi fokus pada dirinya sendiri.
Kashiwagi terdiam.
Selesai training, Rinko akan kembali ke asrama dan Kashiwagi muncul dengan plastik, meminta Rinko memberikan itu pada Mai. Rinko mengejek Kashiwagi yang ternyata mengkhawatirkan Mai. Rinko penasaran apa yang dibawa Kashiwagi dan melihatnya, Rinko terdiam kaget karena isinya es krim. Wajah Rinko menunjukkan 'orang sakit kok bawa es krim'.
Kashiwagi dengan santai mengatakan kalau demam kan es krim?
Rinko mengerti dan membawanya ke kamar. Sebelum sampai ke kamar, ia melihat ada sesuatu di gagang pintu kamar mereka. Ada tulisan, pelatih memintaku memberikannya pada Iwakura. Rinko bingung dan mengecek isinya dan isinya adalah es krim vanila. Rinko mengatakan es krim lagi?
Rinko masuk ke kamar dan memberikan kedua es krim itu pada Mai. Ia mengatakan satunya dari Kashiwagi dan satunya dari pelatih, meski ia tidak tahu dari pelatih yang mana. Rinko bertanya, pelatih Okochi?
Rinko dan Mai duduk berdua. Mai makan es krim dari Kashiwagi dan Rinko makan es krim vanila dari pelatih. Keduanya makan es krim sambil mengobrol dan Mai mengatakan makan es krim saat demam sangat menyegarkan. Melihat Mai tersenyum, Rinko merasa lega. Ia mengatakan Mai akhirnya tersenyum juga, karena sejak Mizushima pergi, Mai kelihatan selalu murung dan tidak bersemangat. Bahkan saat berhasil menadarat dengan baik, Mai tidak tersenyum. Mai terdiam dan ia baru menyadarinya.
Mai meninggalkan kamarnya dan pergi ke ruang tempat persiapan penerbangan. Mai mengecek jadwal mereka dan melihat dia belum ada masuk kelas navigasi sama sekali, grafik memperliharkan kalau total penerbangannya paling rendah diantara semua siswa. Mai terlihat khawatir. Lalu pelatih Okochi yang lewat di sana melihat Mai dan bertanya kenapa Mai di sana. Mai mengatakan kalau demamnya sudah turun dan ia akan ikut latihan mulai besok. Mai juga mengucapkan terima kasih untuk es krim yang diberikan oleh pelatih. Pelatih tidak mengakui kalau es krim itu darinya, ia hanya mengatakan saat ia sakit dulu seniornya pernah memberikannya es krim.
Pelatih mengajak Mai duduk dan mereka mulai mengobrol. Saat Mai sakit dan tidur, yang dipikirkan Mai adalah tentang kehawatirannya karena trainingnya terhambat karena demam. Pelatih mengatakan Mai, sangat sulit jika tidak bisa terbang, padahal dengan terbanglah menjadikan mereka seorang pilot. Ia tidak bisa terbang, karena itu dia menjadi pelatih. Mai mengatakan kalau belakangan ia kehilangan tujuannya menjadi seorang pilot. Ia awalnya ingin menjadi pilot karena terbang terasa menyenangkan. Tapi belakangan ia melakukannya hanya agar diakui oleh Okochi. Bahkan setelah ia melakukannya dengan baik, itu sama sekali tidak menyenangkan baginya. Itu terasa menyakitkan karena ia tidak tahu untuk apa ia terbang.
Pelatih mengingatkan Mai untuk tetap mengingat alasan kenapa Mai ingin menjadi pilot. Mai menangis mendengarnya.
Besoknya, demam Mai turun dan ia akan mulai latihan lagi. Sebelum pergi, ia ke kamar Kashiwagi untuk mengucapkan terima kasih atas es krim semalam. Ia mengatakan ia semangat untuk mulai latihan lagi. Tapi Kashiwagi sepertinya mengkhawatirkan Mai gagal kalau terus bersama Okochi, ia mengatakan kalau ia akan meminta agar pelatih Mai diganti. Mai terkejut.
***
Kashiwagi ingin lulus bersama dengan Mai. Tapi mungkin dia khawatir jika Mai tetap dilatih Okochi, maka Mai nggak akan lulus. Tapi kayaknya Mai akan tetap bertahan dengan Okochi. Latihan dengan Okochi adalah keras dan ketat, tapi semua yang Okochi lakukan adalah untuk mereka.
0 komentar:
Posting Komentar