Mizushima yang gagal dalam pre-solo check, harus meninggalkan tempat pelatihan terbang di Obihiro dalam waktu 1 minggu. Bahkan setelah ia mendapat kesempatan untuk tes ulang, Mizushima tetap gagal dan ia akhirnya meninggalkan sekolah penerbangan. Mai dan teman-temannya mengantar kepergian Mizushima sampai gerbang sekolah. Mai terlihat sangat sedih dengan kepergian teman yang sudah menemaninya sejak awal sekolah penerbangan ini.
Mai tidak bersemangat sejak kepergian Mizushima, dia terus tiduran di kamar sambil sesekali menangis karena hal itu. Rinko tahu Mai sedang sedih tapi ia mengingatkan kalau solo flight mereka akan dilakukan dalam waktu dekat dan Mai harus mempersiapkan diri. Akhirnya Mai bangkit dari tempat tidurnya dan pergi ke ruang belajar dan bergabung dengan teman-temannya yang lain. Yoshida sudah mempersiapkan materi untuk solo flight mereka nanti. ia mengatakan kalau ia tidak ingin ada teman mereka yang gagal lagi. Mai berterima kasih pada Yoshida.
Saat sesi belajar itu, Kashiwagi tidak kelihatan di ruang belajar. Mai yang khawatir menginjungi Kashiwagi di kamarnya. Kashiwagi saat itu tiduran dan saat mendengar Mai mengetuk pintu, ia bangkit dan pura-pura belajar, tapi Mai melihat rambut Kashiwagi yang berantakan seperti baru bangun tidur. Kashiwagi ketahuan. Mai menyadari kalau ternyata Kashiwagi lebih depresi darinya karena kepergian Mizushima.
Mai mengatakan pada Kashiwagi kalau Yoshida memberi mereka ide untuk mengganti pelatih. Katanya jika pelatih mereka sangat buruk pada mereka, maka mereka bisa mengganti pelatih. Tapi Kashiwagi mengatakan dia tidak mau lari dari pelatih Okochi. Karena jika mereka melakukannya, itu tidak adil bagi Mizushima yang sudah gagal. Kashiwagi mengatakan kalau ia akan membuat pelatih Okochi mengakuinya, tidak peduli betapa kerasnya pelatih padanya.
Mai terdiam. Tapi ia setuju dengan Kashiwagi. Ia juga tidak mau melarikan diri dan ia akan menantang Okochi. Ia bersyukur ia datang untuk berdiskusi pada Kashiwagi.
Mai meninggalkan kamar Kashiwagi saat lampu sudah dimatikan. Sepertinya ada aturan kalau lampu sudah dimatikan maka siswa wajib istirahat, nggak boleh berkeliaran lagi. Mai menggunakan senter HP-nya untuk kembali ke kamar. Kashiwagi di kamarnya menyadari Mai meninggalkan notebook. Ia akan mengembalikan notebook itu saat ia melihat ada penjaga yang sedang patroli. Kashiwagi langsung masuk ke cafetaria dan bersembunyi di bawah meja.
Kashiwagi kaget karena ternyata Mai juga bersembunyi di bawah meja di cafetaria itu. Keduanya deg degan takut ketahuan oleh penjaga. Tapi langkah kaki penjaga perlahan menjauh meninggalkan cafetaria dan keduanya sangat lega. Mai kemudian tertawa dan mengatakan kalau ini seperti main petak umpet. Mai kemudian permisi untuk kembali ke kamarnya, tapi tiba-tiba Kashiwagi memegang tangan Mai, menahannya. Kashiwagi yang sebelumnya ingin mengatakan sesuatu dan akhirnya nggak jadi, kali ini Kashiwagi tidak mau kabur lagi. Kashiwagi akhirnya mengatakan kalau ia menyukai Mai. Mai terkejut mendengarnya, ia bertanya apa maksud Kashiwagi. Kashiwagi mengatakan kalau selama ini ia selalu malu untuk menunjukkan sisi buruknya, makanya ia membatasi dirinya dan hanya memperlihatkan sisi baiknya pada orang disekitarnya. Tapi saat ia bersama Mai, ia menjadi lebih jujur akan dirinya sendiri. Ia ingin mengetahui lebih banyak tentang Mai dan jika Mai juga merasakan yang sama dengannya, tentu saja ia senang. Mai terdiam. Kashiwagi mengatakan kalau Mai tidak perlu menjawabnya sekarang dan ingin Mai memikirkan dengan baik. Kashiwagi mengucapkan good luck untuk solo flight Mai dan ia akan meninggalkan cafetaria dengan buru-buru, tapi kepala Kashiwagi terbentur meja, keduanya tertawa.
Setelah Kashiwagi pergi, Mai langsung menelpon sahabatnya Kurumi dan menceritakan apa yang terjadi. Kurumi saat itu sedang jaga malam di rumah sakit tempat ia magang dan kaget banged karena Mai mendapat pernyataan cinta, apalagi saat ia tahu laki-lakinya adalah yang menyebalkan waktu itu.
Kurumi bertanya bagaimana perasaan Mai dan Mai juga nggak yakin. Kurumi mengatakan kalau ia tahu Mai menyukai laki-laki itu dan merasa iri karena Mai akhirnya merasakan cinta pertama.
Mai bingung sendiri karena dia tidak mengerti apa itu cinta. Mai bertanya bagaimana dengan Kurumi? Kurumi mengatakan kalau di tempatnya bekerja sangat sibuk dan nggak ada waktu untuk hal seperti itu.
Setelah menutup telpon, Kurumi akan pergi dan tiba-tiba seorang dokter muda yang bekerja di sana menyapa Kurumi. Ia membeli 2 sandwich dan memberikan satu pada Kurumi. Katanya sih karena Kurumi sudah berusaha keras menjaga pasien. Kurumi sendiri bingung kenapa dokter memberikannya sandwich.
Hari dimana solo flight akan dilakukan, seperti biasa setiap kelompok briefing terlebih dahulu. Mai dan Kashiwagi saling menyemangati satu sama lain. Mereka pergi ke landasan dan mengecek pesawat tang akan mereka gunakan. Kemudian Mai naik ke pesawat dan dia akan terbang solo untuk pertama kalinya. Biasanya ada teman dan pelatih bersamanya, kali ini Mai benar-benar akan terbang sendirian. Tentu saja Mai nervous, tapi ia akan berusaha agar terbangnya sukses.
***
Agak aneh ya, mereka kok kepikiran mengganti pelatih karena katanya pelatih kejam pada mereka. Sampai saat ini, aku sama sekali nggak melihat kekejaman pelatih Okochi pada kelompok Mai dkk. Apa yang dilakukan pelatih menurutku ya biasa aja, seperti yang harusnya dilakukan pelatih. Nggak boleh ada kesalahan ya itu wajar aja sih, mengingat mereka terbang diudara membawa penumpang lho. Alasan kenapa Mizushima keluar juga karena dia gagal dan yang membuat dia gagal kan bukan pelatih, ada tim penilai lain. Apakah karena pelatih nggak berusaha menahan Mizushima makanya Mai dkk kecewa?
Yang jelas, kalau katanya kejam, rasanya enggak ya, kalau ketat, mungkin.
0 komentar:
Posting Komentar