Malam sebelum pre-solo check, Mai latihan sendirian karena ia khawatir ia belum bisa mendarat dengan baik. Kashiwagi tiba-tiba muncul mengembalikan kontrol pengendali yang sudah ia perbaiki. Keduanya saling menyemangati untuk tes mereka besok. Saat itu, Kashiwagi seperti akan mengatakan sesuatu pada Mai. Mai terdiam menunggu kata-kata Kashiwagi tapi Kashiwagi sepertinya nggak bisa mengatakan dan akhirnya ia hanya tersenyum dan mengatakan bukan apa-apa. Kashiwagi pergi meninggalkan Mai. Mai terdiam dan bingung. Ia tidak tahu apa yang akan dikatakan Kashiwagi atau mungkin dia bisa menebak tapi tidak yakin.
Sementara itu, Rinko dan Nakazawa di kamar Nakazawa sedang membicarakan sesuatu. Istri Nakazawa mengirimkan sebuah surat untuk Nakazawa dan surat itu ternyata adalah formulir perceraian. Rinko kesal sekali kenapa istri Nakazawa mengirimkan itu sebelum pre-solo check mereka. Nakazawa kenapa istrinya begitu, padahal ia menjadi pilot untuk mereka. Rinko mengambil surat itu dan membuangnya ke balik lemari. Nakazawa marah pada Rinko. Rinko mengatakan hanya ini yang bisa ia lakukan untuk Nakazawa, ia tidak ingin hal ini memperngaruhi Nakazawa yang akan tes besok. Karena Nakazawa sama seperti mereka, datang ke sini untuk terbang. Rinko kemudian pulang ke kamarnya karena ia ingin istirahat untuk tes besok.
Malam itu, saat Rinko tidur dengan baik, Mai sama sekali tidak bisa tidur. Ia deg degan banged dengan pre-solo check yang akan mereka lakukan besok, karena Mai sendiri masih belum bisa mendarat dengan baik. Selain itu, Mai juga kepikiran mengenai Kashiwagi tadi yang akan mengatakan sesuatu tapi tidak jadi. Malam itu ia bermimpi sedang terbang dengan pesawat untuk pre-solo check dan Okochi yang biasanya duduk di sampingnya tiba-tiba berubah menjadi Kashiwagi yang mengatakan kalau itu Mai, semuanya akan baik-baik saja. Tapi tiba-tiba KAshiwagi berubah kembali menjadi Okochi yang meminta Mai fokus. Mai bingung. Lalu berubah lagi jadi Kashiwagi yang akan mengatakan sesuatu pada Mai, tapi nggak jadi. Suara KAshiwagi dan Okochi saling bersahutan di kepala Mai. Mai panik sendiri dan akhirnya terbangun dari tidurnya.
Saat sarapan di cafetaria, Mai melihat Kashiwagi dan keduanya saling tatapan awkward. Mai nggak sanggup berhadapan dengan Kashiwagi dan memilih duduk di depan Yoshida. Semuanya bingung karena Mai bisanya makan di depan Kashiwagi. Mai membuat alasan mengatakan kalau hari ini dia ingin makan disini. Yoshida bertanya apakah terjadi sesuatu diantara mereka berdua dan keduanya langsung membantah, yang lain jadi makin curiga.
Sementara itu, Rinko dan Nakazawa juga menunjukkan suasana yang aneh. Mizushima menyadarinya dan agak kesal karena dihari penting begini mereka bertengkar.
Untuk memperbaiki suasana hati, Mizushima mengajak mereka melakukan semangat dengan membuat lingkaran. Mai setuju. Yang lain agak malas karena itu terlihat seperti kekanak-kanakan. Rinko mengatakan kalau Kashiwagi juga nggak mau, dan Kashiwagi secara mengejutkan setuju melakukannya. Yang lain terdiam dan nggak bisa menolak lagi. Akhirnya mereka mulai membentuk lingkaran dan mencari kata penyemangatnya, Mai duluan yang mengatakan kalau semuanya akan lulus. Kemudian ia malu karena nggak ada yang mengikutinya. Tapi akhirnya yang lain setuju menjadikan itu kata penyemangat mereka dan mereka mulai berteriak kalau semuanya akan lulus.
Lalu, pre-solo check akan dimulai. Pre-solo check adalah tes yang dilakukan untuk melihat apakah siswa dapat terbang sendiri atau tidak. Alasan kenapa tes ini sangat membuat khawatir para siswa adalah karena biasanya di tes ini banyak siswa yang gagal. Siswa yang gagal pada pre-solo check harus keluar dari sekolah penerbangan dalam waktu seminggu. Yang menilai siswa dalam tes ini bukan pelatih, melainkan tim penilai khusus. Siswa tetap terbang bersama pelatih disamping mereka, dan tim penilai akan duduk dibelakang untuk menilai apakah siswa tersebut layak terbang atau tidak.
Yang pertama terbang adalah Kashiwagi. Kashiwagi melakukannya dengan baik dan dia tidak tersesat lagi.
Saat Kashiwagi terbang, Mai ada juga dibangku belakang. Dan saat giliran Mai, Kashiwagi ada di belakang. Mai sangat deg degan dengan tes ini. Ia berusaha fokus tapi dalam hatinya bergejolak dan ribut mengatakan untuk fokus, mereka akan lulus, ia bisa melakukannya dengan baik.
Kalau untuk terbang, Mai nggak terlalu khawatir, tapi kalau udah mau mendarat, Mai mulai khawatir, melihat arah angin, anginnya kuat atau tidak, mengatur kecepatan saat melepas kendali. Mai deg degan banged.
Saat ia akan mendarat dan hampir menyentuh tanah, tiba-tiba angin kencang, pelatih udah mau mengambil alih kendali karena kalau tidak, maka akan terjadi kecelakaan. Tapi untung Mai dengan sigap mengubah mode pendaratan menjadi go around, alias terbang lagi disekitar bandara. Lalu Mai kembali mencari waktu yang tepat untuk mendarat.
Mai berusaha kembali untuk mendarat dengan baik dan meski dia sangat deg degan dan berkeringat dingin, meski ada sedikit goncangan yang artinya pendaratan tidak mulus, tapi Mai berhasil mendaratkan pesawat dengan baik. Mai lega sekali setelah ia mendarat, keringatnya bercucuran.
Sementara itu, Mizushima ada di tempat kendali bandara melihat hal itu. Mizushima tampak gemetaran karena setelah Mai adalah gilirannya.
***
Kok kayaknya latihan jadi pilot ini menyenangkan ya?
Memang sih, resikonya itu ya membawa puluhan nyawa dan itu adalah tanggungjawab pilotnya. Meski alat transportasi yang paling jarang kecelakaan adalah pesawat, tapi sekali kecelakaan kemungkinan meninggal dunia semua penumpang juga pesawat.
Kebetulan sekali nonton drama First Love, tokoh utamanya juga jadi pilot. Entah kenapa terasa berhubungan gitu, karena sedikit banyak sudah mengerti dari latihan Mai.
0 komentar:
Posting Komentar