***
Kashiwagi dan Mizushima bertengkar karena Kashiwagi sedang badmood akibat penerbangannya dibatalkan. Kashiwagi yang biasanya sempurna dan ia tak terima punya kelemahan mengenai arah. Mizushima yang kesal mengambil bantal dan selimutnya, kemudian pindah ke kamar Yoshida dan Nakazawa, ia mau menumpang tidur di sana. Ia bahkan membeli minuman untuk mereka sebagai suap agar diperbolehkan menginap di kamar mereka. Yoshida menasehati Mizushima disaat seperti ini seharusnya Mizushima tetap bersama Kashiwagi.
Besoknya, penerbangan juga dibatalkan karena cuaca buruk, hujannya cukup lebat. Mai yang mengkhawatirkan timnya memutuskan menemui pelatih Okochi dan bertanya pada Okochi kenapa tiba-tiba Kashiwagi kehilangan arah dan tersesat dalam penerbangannya. Bisanya Kashiwagi melakukan dengan baik, Mai juga bingung kok Kashiwagi tiba-tiba jadi begini. Okochi mengatakan meskipun Mai bertanya nggak akan ada gunanya jika orang yang bersangkutan tidak mendengarnya. Sepertinya Okochi ingin KAshiwagi sendiri yang datang menemuinya, tapi Kashiwagi punya harga diri tinggi dan sepertinya dia berusaha menyelesaikan masalahnya sendirian tanpa bertanya.
Tapi Mai mengatakan dia tidak bisa membiarkan anggota timnya yang kesulitan dan lagi itu akan mempengaruhi kerja tim mereka.
Okochi akhirnya menjawab, ia mengatakan jika mereka takut menghadapi sesuatu yang salah yang mereka lakukan, maka mereka nggak akan bisa menyelesaikan masalah itu. Itulah yang terjadi pada Kashiwagi, dia nggak mau mengakui kalau dia salah. Jika mereka pikir mereka bisa melakukan semuanya sendirian, maka mereka nggak pantas menjadi seorang pilot.
Kashiwagi sendirian di kamarnya menandai peta untuk penerbangannya yang selanjutnya. Dia mencoba menghapal letak posisi daerah dan tanda-tanda daerah tersebut. Mai di kamarnya meminta saran Rinko dan Rinko mengatakan kalau ia sedikit mengerti Kashiwagi. Kashiwagi adalah tipe yang tidak mau meminta bantuan orang lain dan berusaha menyelesaikan semuanya sendirian. Ia pikir Kashiwagi pasti akan berusaha sendirian menemukan jawabannya dan itu adalah caranya untuk mengembalikan rasa percaya dirinya.
Mai memutuskan untuk melakukan sesuatu demi Kashiwagi. Malam itu, ia ke kamar Kashiwagi dan mengajak Kashiwagi latihan dengan map bersama-sama, tapi kali ini bukan imajinasi, tapi mereka langsung bergerak melakukanya. Kashiwagi menolak mengatakan kalau Mai tidak akan bisa membantunya. Kashiwagi mengatakan seorang pilot yang duduk di kokpit harus melakukan sesuatu dengan benar dan tidak boleh ada kesalahan. Karena itu ia harus mencari jawabannya sendirian tanpa bantuan.
Tapi Mai mengatakan kalau pilot tidak bisa terbang sendirian.
Kashiwagi mengatakan kalau pilot terbang membawa banyak nyawa bersamanya dan punya tanggungjawab yang besar, ia melihat hal itu dari ayahnya yang tidak menunjukkan kelemahan apapun.
MAi mengingatkan Kashiwagi kalau mereka masih belajar menjadi pilot, belum menjadi pilot. Ia pikir tidak masalah membuat kesalahan dan memperlihatkan kelemahan mereka. Mai mengatakan sekarang mereka adalah tim agar bisa terbang sendiri suatu hari nanti. Dengan begitu mereka bisa akan menjadi kuat dengan membantu satu sama lain.
Kashiwagi terdiam dengan apa yang dikatakan Mai. Ia akhirnya setuju untuk latihan bersama dan Mai mengajaknya ke ruang olahraga. Di sana, Rinko dkk sudah menunggu mereka. Rinko dkk membuat ruang olahgara menjadi seperti peta penerbangan mereka. Mai mengatakan ini adalah strategi untuk mengingat dengan menggerakkan tubuh mereka, bukan dengan imajinasi. Awalnya Kashiwagi menolak hal itu dan akan pergi, mungkin dia malu atau bagaimana. Tapi Rinko mengatakan itu terserah Kashiwagi mau ikut latihan atau tidak. Mai mengatakan pada Kashiwagi, bukankah kamu kesini untuk terbang?
Kashiwagi terdiam dan akhirnya setuju untuk latihan.
Kashiwagi mulai latihan dengan bantuan teman-temannya. Selama ini sepertinya Kashiwagi latihan dengan mengingat tanda-tanda setiap daerah. Misalnya di daerah A itu ada sawah yang luas. Dan rupanya di daerah C juga ada sawah yang mirip. Mungkin karena itu Kashiwagi tersesat.
Latihan itu sangat membantu Kashiwagi. Meski ia masih belum lancar, tapi sekarang ia sudah tidak tersesat lagi di udara. Ia sudah bisa mengetahui daerah-daerah tempat dia terbang dan akan terbang. Pelatih Okochi terdiam melihat Kashiwagi yang akhirnya bisa. Sementara Mai dan Mizushima yang duduk di kursi belakang tersenyum karena Kashiwagi akhirnya bisa berkat latihan mereka.
Saat masalah Kashiwagi teratasi, masalah Mai ternyata masih belum clear. Mai masih kesulitan untuk mendarat. Ia belum bisa menemukan kecepatan yang pas untuk mendarat.
Malam sebelum ujian, semuanya mempersiapkan diri dengan deg degan. Malam itu, Mai latihan sendirian di ruang olahraga dan Kashiwagi datang menemuinya. Kashiwagi membawakan Mai alat kontrol yang ia rusak kemarin, Kashiwagi sudah memperbaikinya. Mai senang sekali melihatnya.
Kashiwagi tahu kalau Mai sedang nervous untuk penerbangan besok dan Kashiwagi menyemangati Mai mengatakan kalau Mai akan baik-baik saja. Mai senang disemangati begitu dan ia juga mengatakan pada Kashiwagi kalau Kashiwagi juga pasti bisa melakukannya. Tapi kemudian Mai mengatakan kalau kata-katanya pasti tidak meyakinkan, karena dia bukan tipe yang meyakinkan kalau menasehati atau memberi semangat.
Tapi Kashiwagi mengatakan bukan begitu, Baginya kata-kata Mai punya kekuatan.
Mai terdiam. Tiba-tiba Kashiwagi mengatakan, Aku... padamu.... (Ore, omae no koto....).
***
Biasanya, kalimat yang akan mengikuti kata-kata 'Ore, omae no koto.... ga suki desu'. WKKWKWK. Apakah Kashiwagi akan menyatakan perasaan pada Mai.
Penulis kataknya nggak bisa nulis romance drama atau bagaimana. Kok kayaknya terlalu dipaksakan banged itu adegan terakhir. Oke lah kalau Kashiwagi mungkin udah mulai memperhatikan Mai, tapi kan confess disaat seperti itu rasanya nggak pas aja. Terasa terlalu tiba-tiba.
0 komentar:
Posting Komentar