Mendekati tes penerbangan solo, Mai semakin khawatir karena dia tidak bisa melakukan pendaratan dengan baik. Tinggal 9 kali kesmepatan terbang lagi sebelum tes, Mai semakin panik karena dia belum bisa mendarat dengan baik. Melihat Mai yang khawatir itu, Kashiwagi mengajak Mai untuk latihan bersamanya dengan menggunakan imajinasi. Jadi Kashiwagi meminta Mai menutup mata dan berimajinasi seolah ia dalam pesawat dan bersiap untuk mendarat.
Sementara itu, di kamar sebelah, Mizushima sibuk menguping dari balik dinding, penasaran dengan apa yang terjadi pada Mai dan Kashiwagi di sebelah sana. Rinko menegur Mizushima tapi Mizushima sangat menikmati ini, dia sampai naik ke tempat tidur bertingkat untuk menguping.
Sementara itu, Mai dan Kashiwagi terus latihan. Mai berimajinasi dia sedang menerbangkan pesawat dan akan mendarat. Tapi saat dia akan mendarat, Kashiwagi mengatakan terlalu cepat dan meminta Mai jangan buru-buru. Tangan kanan Mai saat itu memegang kendali buatannya dan Kashiwagi ikutan memegang kendali itu, jadi seolah Kashiwagi menggengam tangan Mai. MAi awalnya agak kaget, tapi sepertinya memang nggak ada maksud lain, karena Kashiwagi serius melatih Mai.
Keduanya sama-sama menutup mata, memegang kendali yang sama dan berimajinasi sedang menerbangkan pesawat, mencari kapan waktu yang tepat untuk mendarat. Berlatih bersama Kashiwagi, akhirnya Mai bisa melakukannya dengan natural. Mai senang sekali ia bisa melakukannya dengan baik dan menemukan titik yang pas untuk mendarat. Melihat Mai bahagia, KAshiwagi juga tersenyum bahagia. Lalu beberapa detik kemudian dia juga barus sadar kalau tangannya menggenggam tangan Mai dan Kashiwagi langsung melepaskannya. Suasana menjadi agak awkward. Karena suasana yang agak aneh itu, Kashiwagi mengatakan pada Mai untuk segera pergi karena latihan mereka sudah selesai. Kashiwagi juga memuji alat kendali yang dibuat Mai dari kardus, itu sangat membantu. Mai mengatakan kalau dia membuatnya dengan bantuan ayahnya. Membicarakan ayah Mai membuat Mai penasaran bagaimana dengan ayah Kashiwagi. Mai tahu kalau ayah Kashiwagi adalah seorang pilot internasional dan Mai merasa iri, pasti menyenangkan terbang keliling dunia.
Kashiwagi mengakui itu memang keren, tapi karena itu juga ayahnya jarang di rumah. Tapi kalau ayahnya pulang ayahnya pasti bercerita tentang negara yang ia kunjungi. Mai tersenyum melihat bagaimana Kashiwagi mengangumi ayahnya.
Sementara itu di kamar sebelah, Nakazawa yang belakangan kelihatan tidak bersemangat akhirnya mau bercerita pada teman-temannya. Ia uring-uringan karena belakangan ia tidak bisa menghubungi istrinya. Ia tahu kalau istrinya pasti kesulitan karena ia meninggalkan semuanya pada istrinya, tapi istrinya lah yang mengatakan ingin mendukung impiannya.
Mizushima iri karena mereka punya seseorang yang mendukung apa yang mereka lakukan saat itu. Mizushima bertanya bagaimana dengan Rinko, apakah Rinko punya seseorang yang mendukungnya, pacar misalnya?
Rinko mengatakan dia tidak punya pacar dan lagian dia nggak butuh. mendengar itu, Mizushima menawarkan diri menjadi pacar Rinko dan Rinko langsung menolak.
Keesokan harinya, sebelum latihan terbang, mereka briefing dulu. Sepertinya terjadi perubahan wilayah tempat mereka terbang. Mungkin biasanya mereka terbang di wilayah A dan sekarang berubah ke wilayah B. Mai dan Mizushima tidak yakin bisa melakukannya tanpa tahu wilayahnya. Tapi Kashiwagi dengan percaya diri menawarkan untuk terbang karena dia juga menyiapkan diri untuk perubahan wilayah seperti ini.
Mai dan Mizushima kagum dengan Kashiwagi yang percaya diri, mereka duduk di bangku belakang sambil memegang peta. Saat itu, Kashiwagi mengatakan mereka sudah sampai dititik yang mereka tuju, Mizushima bingung karena menurut peta yang dia baca, bukan disitu tempatnya.
Pelatih Okochi juga mengatakan kalau Kashiwagi salah dan Kashiwagi yang biasanya selalu benar kaget dan dia yakin banged kalau itu tempat yang tepat. Kashiwagi panik mengecek peta. Okochi mengatakan kalau Kashiwagi harus memutuskan dengan cepat mereka mau kemana atau ada di mana. Tapi Kashiwagi yang panik tidak tahu arah dan akhirnya pelatih mengambil alih kendali pesawat. Mai khawatir melihat Kashiwagi yang pertama kalinya melakukan kesalahan.
Selesai penerbangan, mereka berkumpul seperti biasa dan Okochi menganalisis kesalahan Kashiwagi tadi. Alasan kenapa Kashiwagi tersesat adalah karena prasangka Kashiwagi sendiri. Kashiwagi terlalu yakin dengan tujuannya dan jadi nggak melihat disekitar. Bahkan saat yang lain sudah mengatakan salah, Kashiwagi tidak langsung mengakuinya dan mencari pembenaran. Seorang pilot tidak boleh begitu.
Kabar mengenai Kashiwagi yang tersesat saat terbang menyebar dengan cepat. Kashiwagi bahkan sampai duduk makan terpisah dari kelompoknya karena hal itu. Mai sangat mengkhawatirkan Kashiwagi.
Mungkin karena selama ini Kashiwagi selalu percaya diri dan melakukan dengan baik, jadi kesalahan sedikit itu sangat mempengaruhinya. Diperebangan selanjutnya, Kashiwagi tersesat lagi, dia tidak tahu dimana titik pesawatnya sekarang berada dan panik mengecek peta.
Kashiwagi depresi karena hal itu dan duduk diam dibelakang gedung pelatihan. Mai yang mengkhawatirkan Kashiwagi mencarinya dan melihat Kashiwagi sendirian. Mai bertanya apakah Kashiwagi baik-baik saja dan Kashiwagi mengatakan dengan dingin bicara dengan Mai tidak akan menyelesaikan masalahnya dan mengatakan pada Mai kalau dia sama sekali tidak khawatir.
Keesokan harinya saat briefing, sebelum pelatih datang, Mai mengatakan kalau cuaca sedang tidak bagus dan mereka harus membatalkan penerbangan. Tapi Kashiwagi tidak setuju dan terjadi pertengkaran disana. Kelompok Rinko dkk kaget melihat kelompok Mai dkk yang sedang tegang.
Pelatih Okochi kemudian datang dan Kashiwagi bersikeras kalau dia ingin terbang. Okocbhi mendengarkan pendapat mereka tentang penerbangan hari ini. Mai mengatakan kalau informasi cuaca hari ini sedang tidak bagus, Mai memperlihatkan ramalan cuacanya. Mizushima setuju dengan Mai. Pelatih akhirnya mengatakan kalau penerbangan hari ini dibatalkan, bukan karena cuaca, tapi karena sebuah tim yang tidak bisa mencapai kesepakatan tidak akan bisa terbang dengan baik.
Kashiwagi sangat kecewa karena hal itu. Ia kembali ke kamar dengan kesal. Mai dan Mizushima mengikutinya. Mizushima meminta Kashiwagi jangan merajuk lagi tapi Kashiwagi yang merasa kalau hari ini ia harus terbang, tentu saja kesal. Mai mengatakan kalau ia tidak merasa membuat keputusan yang salah, ia membuat keputusan terbaik sebagai seorang pilot. Karena kalau cuaca tidak bagus, itu akan membahayakan.
Kashiwagi kesal dan bertanya, jadi mereka pikir dia salah? (Mungkin Kashiwagi merasa kalau cuaca hari ini aman, tapi Mai menganalisis cuaca sedang tidak bagus).
Mizushima mencoba menenangkan Kashiwagi dan Kashiwagi makin kesal, ia mulai mengejek Mizushima yang hanya bisa mengatakan 'roger' sebaiknya diam saja. Mizushima tersinggung. Terjadi pertengkaran diantara keduanya. Mai mencoba melerai tapi ia dan Mizushima terjatuh diatas kontrol yang dibuat oleh Mai dan ayahnya. Kontrol latihan Mai rusak. Kashiwagi terdiam dan meninggalkan kamarnya.
***
Ini yang disebut Okochi sebagai terlalu percaya diri tidak bagus untuk seorang pilot. Kashiwagi selama ini sangat percaya diri dengan apa yang dia lakukan, tidak pernah salah dan yakin, ternyata itu justru jadi bumerang. Saat dia melakukan kesalahan sekali, dia panik bukan main dan saat dinasehati dia malah merasa orang lain lebih rendah darinya (Kamu aja nggak bisa kok sok menasehatiku, kira-kira begitu).
Berbeda dengan Kashiwagi, Mai justru terlalu hati-hati sehingga geraknya kurang cepat. Dan karena itu dia sering melakukan kesalahan. Tapi karena kesalahan itu juga mungkin Mai bisa melihat dengan jelas dan nggak buru-buru.
0 komentar:
Posting Komentar