Sinopsis Maiagare! Episode 8: It's Okay to Fail
Salah satu pekerjaan nenek Mai adalah mengendarai kapal untuk mengantar penumpang yang biasanya adalah pemancing. Nenek akan mengantar pemancing itu ke pulau kecil gitu. Hari itu Mai ikut dengan neneknya mengantarkan 2 penumpang. Penumpang meminta nenek menjemput jam 3 sore tapi nenek mengatakan dia akan menjemput jam 2 sore karena cuaca laut kadang tidak menentu. Tapi penumpang mengatakan ia ingin memancing sampai jam 3 dan paling suka dijemput di jam-jam setelah waktu habis.
Di Higashi-Osaka, Ibu mengkhawatirkan Mai lagi. Ia selalu mengkhawatirkan Mai dan meninggalkan Mai di sana entah kenapa malah membuatnya agak lega. Ia merasa kalau ia adalah ibu yang dingin bagi Mai , tapi tentu saja ayah menyangkalnya. Ibu teringat 14 tahun lalu, saat ia akan menikah dengan ayah, ibu dan ayah mengunjungi nenek di Goto untuk meminta restu. Tapi nenek tidak merestui keduanya karena menurutnya ibu masih terlalu naif untuk menjadi seorang istri. Tapi ibu keras kepala dan mengatakan kalau dia akan melakukannya dengan baik. Saat pertama kalinya dalam 14 tahun ia bertemu kembali lagi dengan ibunya, nenek yang biasanya keras dan kuat, terlihat menua dan benar-benar menjadi nenek sekarang.
Ayah mengatakan mungkin alasan kenapa nenek meminta ibu meninggalkan Mai di sana adalah karena nenek ingin ibu tidak terbebani dengan memikirkan Mai.
Nenek dan Mai kembali ke pelabuhan. Saat itu Mai baru menyadari kalau nama kapal nenek adalah 'megumimaru' dan nenek membenarkan kalau nama kapalnya diambil dari nama ibu Mai, Megumi. Keduanya makan bekal sambil mengobrol, nenek menceritakan kalau katanya jika kapal diberi nama anak tertua, maka bisnis akan lancar dan jauh dari malapetaka. Mai penasaran kenapa ia tidak pernah mendengar mengenai nenek selama 14 tahun ini, apakah keduanya bertengkar makanya tidak pernah ketemu? Apakah nenek tidak menyukai ibu?
Nenek terdiam. Ia teringat hari dimana Mai dan ibunya datang ke Goto, saat itu nenek sangat menantikan keduanya dan saat melihat ibu, nenek menangis dan menahan air matanya.
Nenek mengatakan tidak ada alasan dia tidak menyukai anaknya. Ia selalu ingin bertemu dengan Megumi, juga Haruto dan Mai. Ia bahkan sangat bahagia bisa bersama dengan Mai.
Mai senang mendengarnya. Saat itu, nenek teringat sesuatu dan mengajak Mai segera pulang ke rumah.
Di rumah, nenek mencari sesuatu di bawah kolong. Itu adalah layangan baramon yang dibuat nenek saat Haruto dan Mai lahir. Layangan milik Haruto sudah selesai sedangkan milik Mai masih kerangkanya saja. Nenek mengajak Mai membuat layangan itu berdua dan Mai senang sekali. Bagian kepala layangan tetap gambar baramon tapi bagian ekornya, Mai boleh menggambar apa yang dia sukai. Mai senang sekali dan menggambar pesawat terbang dan kapal di bagian ekornya.
Saat layangan selesai, Itta berkunjung ke rumah Mai dan kagum dengan layangan Mai. Ia mengajak Mai main layangan tapi Mai menolak karena ia tidak bisa main layangan, ia ingat bagaimana ia gagal dan malah merusak layangan Itta.
Saat itu perut Itta berbunyi dan mengatakan kalau ini sudah jam makan snack. Nenek kemudian menyadari kalau ini sudah sore, ia mengecek jam dan shock karena sudah jam 3 sore. Nenek langsung meninggalkan rumah untuk menjemput para pemancing.
Mai khawatir dan pergi ke pelabuhan menunggu nenek. Tak lama kemudian kapal nenek merapat ke pelabuhan. Salah satu pemancing tampak kesal sekali karena nenek telat menjemput, nenek meminta maaf sambil membungkuk. Temannya yang lain menenangkan pemancing yang marah-marah tadi.
Nenek menunjukkan wajah khawatir dan Mai menggenggam tangan neneknya. Ia mengatakan kalau kegagalan bukanlah hal yang buruk. Itu adalah kata-kata nenek padanya dulu. Nenek tersenyum dan keduanya berpelukan.
Mai mengikuti kelas membuat kerajinan tangan dari kulit kerang. Anak kelas satu membuat gambar dan menempelkan kerangnya sedangkan kelas Mai membuat gantungan dari kerang. Mai membuat gantungan yang cantik dan rapi, Itta dan yang lain memuji Mai. Mai senang sekali.
Mai membawa gantungannya ke rumah dan mengatakan pada nenek kalau dia memberikan itu pada nenek sebagai hadiah. Nenek senang sekali.
Itta datang tak lama kemudian mengajak Mai main. Mai permisi dan pergi bersama Itta. Nenek bahagia sekali melihat Mai yang ceria dan bergumam kalau waktu mereka tinggal sebentar lagi.
***
Mai hanya akan tinggal di Goto sampai dia sehat dan sepertinya Mai sudah menemukan kepercayaan dirinya. Mai selama ini takut gagal dan takut mengecewakan, ia anaknya khawatiran makanya sering sakit. Waktunya di Goto bersama nenek membuat Mai ceria lagi.
Itta adalah karakter yang harusnya muncul sampai akhir drama ini, aku nggak rela kalau dia nggak muncul lagi. Aku malah berfikir kalau ada bagusnya teman masa kecil heroine adalah Itta, bukan Takashi HAHAHAHA. Karena harusnya kenangan Mai dan Itta di Goto bisa dikembangkan penulis. Hanya saja sampai saat ini belum ada kabar siapa pemeran tokoh Itta dewasa.
0 komentar:
Posting Komentar