Sinopsis Maiagare! Episode 7: Grandma Jam
Keesokan harinya, Mai bangun sendiri tepat saat alarm berbunyi. Ia mengecek suhu tubuhnya dan Mai tidak demam lagi. Hari itu adalah hari libur dan Mai akan membantu neneknya. Mereka pergi ke suatu tempat untuk memetik buah loquat/buah biwa/leci biwa. Nenek meminta Mai yang memetik dan Mai naik ke tangga yang dipegang oleh nenek. Mai excited sekali memetik buah meski pada akhirnya ia menendang keranjang dan menjatuhkan semua buah yang sudah ia petik. Nenek meminta Mai turun dan memungut buahnya lagi.
di rumah, Mai membantu neneknya membuat selai dari buah itu. Mai bertanya apakah neneknya melakukan semuanya sendirian, apakah nenek tidak kesepian?
Nenek mengatakan kalau dia tidak kesepian karena orang-orang pulau menemaninya.
Setelah selainya jadi, nenek memasukkan selai ke dalam botol. Nenek meminta Mai juga mencobanya. Tapi Mai tidak bisa memasukkan dengan baik. Nenek meminta Mai mencobanya lagi dan akhirnya Mai bisa memasukkan selain dengan baik ke dalam botol. Mai senang sekali.
Lalu pekerjaan keduanya berakhir dengan menempelkan stiker ke tutup botol.
Besoknya, Mai dan neneknya ke pelabuhan membawa selai yang mereka buat itu. Mai bertemu lagi dengan Sakura-chan. Sakura punya toko di pelabuhan dan nenek menjual selainya di sana. Sakura sedang galau karena kemarin adalah hari ulang tahunnya tapi pacarnya tidak menelponnya. Sakura dan pacarnya dalam hubungan jarak jauh dan Sakura percaya janji mereka untuk membuka cafe bersama-sama. Karena itu mereka berdua sedang fokus mengumpulkan uang.
Nenek mengatakan jika Sakura merindukannya ya pergi saja, karena pacar Sakura ada di Fukuoka, nggak terlalu jauh. Tapi Sakura nggak mau membuang uang, dia fokus menabung.
Sakura mengatakan pada Mai alasan ia bekerja di pelabuhan adalah supaya bisa melihat pacarnya pertama kali kalau pacarnya pulang kampung.
Pulang dari pelabuhan, Mai bertemu keluarga Itta yang akan pergi ke gereja. Itta mengajak Mai ikut. Mereka akhirnya pergi ke gereja untuk berdoa.
Ibu menelpon Mai untuk menanyakan kabar dan Mai tampak Ceria menceritakan hari-hari nya di Goto. Ibu ingin menangis mendengar suaranya dan meminta ayah yang bicara. Mai kedengarannya benar-benar bahagia di sana.
Ayah juga berfikir untuk meringankan pekerjaan ibu dan mengajak Haruto bekerja sama, yaitu melakukan pekerjaan sendiri, seperti mencuci piring sendiri dan baju sendiri. Ibu mengatakan mereka tidak perlu melakukannya tapi ayah bersikeras. Haruto kelihatan nggak yakin dengan ayahnya.
Saat makan malam, nenek berterima kasih karena Mai sudah membantunya. Tapi Mai merasa ia tidak membantu banyak. Tapi nenek memuji Mai yang bisa melakukan sampaj akhir meski banyak gagal. Mai iri pada nenek dan ibunya yang bisa melakukan semuanya dengan baik.
Hari libur berikutnya, Mai menemani neneknya naik kapal. Nenek biasanya membawa pemancing ke tengah laut. Pemancing memuji nenek Mai yang keren dan Mai setuju akan hal itu.
***
Tidak dikatakan dengan jelas dalam dramanya, tapi katanya ini sudah sebulan sejak ibu meninggalkan Mai bersama nenek. Aku baca di blog orang Jepang gitu. Cepat banged sebulan, rasanya baru satu minggu.
Btw sampai episode ini masih menarik sih, cuma kok belum ada hubungannya dengan pesawat terbang yang menjadi tema drama ini ya? lol.
0 komentar:
Posting Komentar