Sinopsis Maiagare! Episode 6: Do It Alone
Atas permintaan nenek yang merasa kalau Mai dan ibunya lebih baik berpisah sementara waktu, ibu kembali ke Higashi-Osaka. Mai dan neneknya akan tinggal berdua di Goto Island. Hari itu, mereka main ke lapangan dan Mai melihat layangan baramon untuk pertama kalinya. Layangan baramon yang besar terbang di angkasa. Ternyata yang main adalah Itta. Itta excited melihat Mai dan mengajak Mai ikut main. Dia memberikan tali layangan pada Mai. Mai pertama kalinya main layangan jadi bingung, apalagi saat angin kencang, Mai berusaha lari mempertahankan layangan. Itta meminta Mai jangan lari mengikuti layangan itu, tapi itu malah membuat layangannya jatuh ke pohon.
Mai merasa bersalah karena ia sudah merusak layangan Itta. Nenek meminta Mai jangan memikirkan hal itu karena Itta sudah memaafkan Mai. Tapi Mai tetap kepikiran dan dengan lucu ia sembunyi dibawah futon.
Seseorang datang membawa ikan besar untuk ibu Mai dan kaget saat tahu ibu kembali ke Higashi-Osaka. Tapi ia lebih kaget karena ibu meninggalkan Mai bersama nenek.
Ibu kembali ke Higashi-Osaka dan disambut oleh ayah yang sedang sibuk. Rumah berantakan sekali tapi ibu nggak kaget karena dia sudah menduganya. Ibu masih sedih karena harus meninggalkan Mai di sana. Awalnya dia nggak mau tapi malah berfikir kalau apa yang dikatakan ibunya ada benarnya, Mai sering sakit karena dirinya. Ayah mengatakan itu bukan salah ibu.
Malam itu, Mai makan malam bersama nenek tapi dia nggak semangat. Saat Mai permisi akan ke kamar, nenek menahannya. Ia mengatakan di pulau itu mereka harus melakukan apapun sendirian. Ia menegur Mai untuk membereskan piringnya sendiri dan mencucinya sendiri. Mai bingung karena dia belum pernah melakukannya. Tapi Mai tetap melakukannya. Nenek mengajarkannya mencuci piring, tapi Mai memecahkan piring.
Nenek mengatakan tidak apa-apa karena khawtair Mai nanti kepikiran lagi.
Mai membentangkan futon sendiri dan mematikan lampu sendiri. Ia menatap futon ibunya dan merindukan ibunya.
Keesokan harinya, Mai heboh karena nenek tidak membangunkannya. Mai terlambat ke sekolah. Nenek mengatakan kalau di pulau mereka mengurus diri sendiri.
Meski terlambat dengan rambut yang belum disisir, Mai tetap berangkat ke sekolah. Awalnya ia berlari tapi ingat kata-kata ibunya melarangnya beelari, jadi Mai jalan biasa. Ia tiba di kelas saat pelajaran sudah dimulai dan mengakui kalau ia telat bangun. Guru tidak marah dan mengatakan lain kali Mai nggak boleh terlambat bangun. Teman-teman yang lain menertawakannya.
Saat jam istirahat, Mai baru bisa memperbaiki rambutnya.Dan saat jam pelajaran Karuta, Mai kembali ditertawakan karena dia nggak bisa mengucapkan kalimat di kartu dengan baik.
Hari itu adalah hari berat bagi Mai. Ia demam malam itu. Tapi tidak seperti ibunya yang selalu teelihat khawatir kalau dia demam, nenek biasa saja. Saat makan malam, Mai bertanya pada neneknya kenapa dia seperti ini, dia tidak bisa melakukan apapun dengan baik. Nenek mengatakan memangnya kenapa dengan itu? Apakah ibu memarahi Mai jika tidak bisa melakukannya?
Mai menggeleng. Nenek mengatakan jika Mai tidak bisa melakukannya sekarang, lain kali Mai pasti bisa melakukannya. Dan jika tidak bisa, maka cari sesuatu yang bisa Mai lakukan.
Nenek kemudian mengajak Mai saat libur nanti dan Mai berdoa malam itu semoga demamnya turun.
***
Pemeran Mai kecil ini manis banged, cute, dan ekspresinya dapet banged. Mana mirip Haruka lagi. Pandai banged tim produksi mencari yang mirip Fukuhara Haruka.
0 komentar:
Posting Komentar