Hari itu adalah hari keberangkatan Mai dan ibunya ke pulau Goto. Mai sibuk di kamarnya membuat sesuatu saat ibu bicara dengan Haruto di meja makan. Haruto duduk di kelas 6 SD dan ibu mengkhawatirkannya yang akan ujian 6 bulan lagi. Ayah datang setelah memanggil taksi dan Mai turun dari lantai 2, ia pamitan pada kakaknya. Haruto meminta Mai cepat sembuh karena tinggal berdua dengan ayahnya sangatlah sulit. Mai mengerti. Ibu benar-benar mengkhawatirkan rumah tanpa dirinya, tapi ayah memintanya jangan khawatir, ia akan melakukan pekerjaan dan merawat Haruto dengan baik. Haruto yang kembali ke kamarnya melihat sebuah mainan di atas meja, itu adalah mainan yang dibuat oleh Mai untuk kakaknya, ada tulisan semoga lulus.
Mai dan ibunya naik kapal menuju pulau Goto. Sebelum berangkat, Mai menuliskan surat untuk Kurumi dan menitipkannya pada Takashi. Dalam suratnya, Mai mengatakan kalau ia dan ibunya akan tinggal di pulau Goto di Prefektur Nagasaki untuk sementara waktu jadi dia nggak bisa merawat Sumi-chan bersama Kurumi. Setelah ia sembuh nanti ia akan segera kembali ke Higashi-Osaka dan sebelum itu ia meminta Kurumi menjaga Sumi-chan dengan baik.
Kurumi bingung kenapa Mai memanggil kelinci hitam itu dengan Sumi-chan dan Takashi menjelaskan kalau itu karena kelinci itu suka menyudut. Kurumi mengerti dan mulai memanggil kelinci hitam itu dengan Sumi-chan.
Kapal yang dinaiki Mai dan ibunya merapat ke pelabuhan pulau Goto dan narator mulai memperkenalkan pulang Goto. Sebenarnya ada banyak sekali pulau di sana dan pulau utamanya itu pulau Goto. Di pulau itu trekenal dengan layangan baramon yang adalah narator dari drama ini. Katanya layangan Baramon adalah yang berjiwa baik di pulau. Orang-orang memelihara layangan baramon dengan harapan anak-anak akan tumbuh dengan sehat.
Mai dan ibunya tiba di pulau dan nenek Mai sudah menjemput di pelabuhan. Tampak ibu agak nervous bertemu dengan ibunya untuk pertama kalinya. Mai juga agak takut karena wajah neneknya agak seram, tapi ia memperkenalkan diri dengan baik.
Dari pulau utama, mereka pergi ke pulau dimana nenek tinggal. Mereka naik kapal boat yang dikendarai nenek. Dari pelabuhan kecil, mereka naik mobil ke rumah tempat dimana ibu dilahirkan dan dibesarkan. rumahnya agak naik bukit gitu, cantik sekali. Nenek Mai diam saja selama dalam perjalanan dan menunjukkan wajah serius, jadi ia pikir nenek sedang marah karena sesuatu.
Mai dan ibunya masuk ke rumah dan nenek mengantar mereka ke kamar dimana keduanya akan menginap. Itu adalah kamar lama ibu dan ibu tersenyum karena sama sekali tidak berubah. Mai melihat banyak sekali sertifikat milik ibu dan ibu mengatakan meski ia begini, ibu dulu adalah anak yang pintar.
Mai sedang melihat-lihat rumah dan pemandangan laut yang indah saat seorang anak terlihat bersembunyi dari sesuatu, katanya dia dikejar kappa. Sementara ibu berdoa dialtar ayahnya, kemudian dudik berdua dengan nenek. Suasana agak awkward dan ibu meminta maaf karena dulu saat meninggalkan rumah ia mengatakan kalau ia tidak akan kembali, tapi sekarang dia malah kembali. Ibu mencoba menjelaskan mengenai keluarganya, bagaimana suaminya sekarang penerus kedua dari pabrik dan ia punya anak laki-laki kelas 6 SD. Nenek mengambil kartu pos yang selama ini dikirim oleh ayah Mai. Ayah Mai selama ini selalu mengirim kartu pos tahun baru dengan foto anak-anak mereka.
Nenek bertanya alasan ibu datang ke sini dan ibu menjelaskan ini karena MAi. Ia yakin nenek juga sudah tahu masalahnya apa. Ibu mengatakan kalau Mai adalah anak pendiam, tapi Mai lebih sensitif dari anak biasanya, jadi ia pikir lingkungan disini akan bagus untuk Mai beradaptasi sedikit demi sedikit.
Saat itu, seseorang datang ke rumah, masuk begitu saja padahal nggak dipersilakan masuk. Begitu ke ruang makan, ia ternganga melihat ibu ada di sana. Pria yang datang itu adalah teman masa kecil ibu di pulau, Ura Shingo. Ia shock melihat ibu yang sama sekali tidak berubah padahal mereka sudah tidak bertemu sejak lulus SMA, kira-kira 10 tahun lalu. Saat itu, anak laki-laki yang bersama Mai tadi datang. Anak itu adalah anaknya Shingo.
Ibu Mai akan pergi ke klinik, jadi Shingo mengantar ibu ke sana. Ibu ingin berdiskusi dengan sensei masalah kesehatan Mai. Shingo menyemangati ibu, ia mengatakan kalau Mai main bersama anak-anak pulau, ia yakin Mai akan sehat. Ibu berharap begitu. Dalam perjalanan Shingo juga membahas masa lalu, bagaimana ia khawatir saat mendengar ibu berhenti kuliah dan kawin lari.
Sementara itu, Mai tinggal sendirian di rumah bersama neneknya yang dia masih belum akrab. Nenek sedang memasak sesuatu di dapur dan Mai mengintip dengan khawatir.
***
Wah, pulau Goto cantik banged. Aku harap part pulau Goto ini mereka banyak syuting di luar jadi keindahan pulau diperlihatkan dengan baik. Udah lama banged rasanya keindahan tempat syuting asadora nggak terlalu diperlihatkan dengan baik. Bahkan Chimudondon yang lokasinya Okinawa menurutku sayang banged karena tempat syutingnya itu itu aja, padahal banyak yang harusnya bisa diperlihatkan.
0 komentar:
Posting Komentar