Fusako mengunjungi Okinawa ternyata bukan hanya karena ingin melihat Nobuko atau karena Nobuko selalu bilang Fusako harus datang ke Okinawa, melainkan ada alasan lain. Fusako datang membawa seseorang yang ingin bertemu dengan Yuko, ibu Nobuko. Tapi orang itu baru akan datang malamnya. Orang itu sepertinya mengetahui sesuatu tentang kakak kandung ibu karena dia mencari Yoneshiro Yuko (nama lahir ibu) dan Yoneshiro Hideo (adik ibu).
Malam itu, pria itu dan puterinya datang ke rumah keluarga Higa. Ibu dan Fusako bersama kedua orang itu duduk di depan meja, sementara Utako, Nobuko dan Ryoko mendengarkan agak jauh. Pria itu menceritakan pada ibu, setelah perang, ia pindah ke Tokyo dan bekerja di sebuah pabrik. Puterinya mengatakan ibunya sudah meninggal dunia dan tahun lalu saat membereskan barang ibunya, mereka menemukan pin rambut khas Okinawa yang terukir nama kakak kandung ibu. Ibu melihat pin rambut itu dan memastikan kalau itu adalah milik kakaknya.
Pria itu mengatakan, 40 tahun lalu saat terjadi perang Okinawa, ia bertemu dengan kakak ibu dan sempat melihat bagaimana kakak ibu meninggal dunia. Saat ia bertemu kakak ibu, kakak saat itu bersembunyi dan sudah kena tembakan, kelihatannya hidupnya tidak akan lama lagi. Saat itu, kakak ibu memberikan pada mereka (pria itu dan istrinya) nasi gulung, karena ia tidak bisa makan lagi. Kakak ibu sempat menceritakan kalau ia punya adik, Yuko dan Hideo. Ia ingin adik-adiknya tahu kalau ia tidak mengabaikan/membuang mereka, ia sudah mencoba mencari sekuat tenaga tapi ia tak bisa menemukan mereka. Kakak Yuko memberikan pin rambut itu pada istri pria itu dengan harapan agar mereka menyampaikan pesannya jika bertemu dengan adiknya.
Ibu menangis mendengar cerita itu. Ia memeluk pin rambut itu sambil menangis. Ia mengatakan kalau pin rambut itu adalah harta berharga kakaknya yang dibelikan oleh orang tuanya. Ibu bertanya bagaimana saat-saat terakhir kakaknya dan pria itu mengatakan kalau yang terakhir diminta oleh kakak Yuko adalah air karena ia haus. Air adalah seseuatu yang berharga saat itu dan ia berbohong mengatakan tidak ada air padahal ia masih punya. Pria itu menyesal karena kakak ibu bahkan memberikannya makanan tapi ia tak bisa memberikan air.
Pria itu membungkuk pada ibu untuk meminta maaf tapi ibu berterima kasih karena sudah mengantarkan pin rambut itu padanya. Ibu juga menangis mengatakan kalau ia tak bisa melindungi Hideo, ia meminta maaf dan berterima kasih karena kakaknya sudah kembali.
Malam itu, sebelum pria itu dan puterinya pulang, ibu menari tarian tradisional Okinawa dan Utako menyanyi dengan memainkan sanshin. Ibu mengenakan pin rambut kakaknya dan menari dengan anggun. Tarian ibu kelihatan sedih dan semuanya terdiam.
Keesokan harinya, sebelum pulang ke Tokyo, Fusako dan ibu berdoa di makam ayah dan kemudian ke pantai. Fusako mengatakan kalau orang tuanya sering bercerita betapa indahnya laut Okinawa dan itu persis seperti apa yang dikatakan oleh orang tuanya. Ibu mengatakan banyak sekali hal yang berubah, tapi laut OKinawa tidaklah berubah.
Fusako senang sekali ia memutuskan datang ke Okinawa. Ia membuka sepatunya dan berjalan di pasir pantai Okinawa untuk pertama kalinya.
***
Aku pikir mereka nggak akan membahas masa lalu lagi di minggu terakhir Chimudondon ini. Ternyata kisah masa lalu ibu belum selesai. Aku merasa kok kisah ibu ini lebih menarik dari kisah Nobuko ya? Seandainya ibu yang jadi heroinenya 😂
0 komentar:
Posting Komentar