Sinopsis Chimudondon Episode 53: Don’t apologize
Malam itu, Kenshu menginap di kamar Nobuko. Nobuko curhat pada Kenshu bagaimana ia diminta menjadi chef utama di dapur tapi ia tidak bisa mengorganisir dapur dengan baik. Ia merasa pegawai lain memandang rendah dirinya karena ia adalah wanita. Kenshu mengatakan dibanding masalah Kazuhiko, masalah Nobuko mudah sekali jawabannya. Kenshu meyakinkan Nobuko untuk mendengarkan dengan baik nasehatnya, yang perlu Nobuko pakukan adalah jangan meminta maaf apapun yang terjadi. Jika Nobuko meminta maaf, maka Nobuko akan kalah.
Nobuko benar-benar mendengarkan nasehat kakaknya itu.
Hiroo gagal meminta izin pada keluarganya untuk membiarkan Ryoko bekerja lagi. Hiroo beneran penakut di depan keluarganya. Yang terjadi malah keluarganya meminta Ryoko dan Hiroo pindah ke Naha, sepertinya ke rumah keluarga Ishikawa di sana. Ryoko tentu saja menolak, katanya mau meminta izin untuk membiarkannya bekerja, kok sekarang pindah ke rumah mertua.
Hiroo juga ingin Ryoko mengerti kalau dia adalah anak tertua keluarga Ishikawa. Ryoko kehilangan kata-kata.
Di alla fontana, Nobuko dan yang lain sibuk di dapur. Nobuko melakukan apa yang Kenshu katakan padanya, apapun yang terjadi, dia nggak meminta maaf sama sekali. Justru terkesan Nobuko jadi melawan dan memberi perintah dengan angkuh. Misalnya saat instruksi Nobuko salah, Nobuko mengatakan kalau kamu tahu itu salah kok dilakukan?
Pokoknya kondisi dapur makin parah karena Nobuko terkesan bossy di sana.
Saat itu, ada telpon dari penyalur sayuran yang mengatakan kalau pesanan alla fontana untuk besok tidak ada alias habis. Nobuko panik karena itu harus ada, itu adalah menu utama besok. Nobuko bertanya pada Tomohiro apakah mereka bisa mengganti menu untuk minggu depan, tapi Tomohiro menanggapi dengan dingin. Nobuko kesal sekali dan kembali berfikir mereka melawannya karena ia adalah wanita.
Fusako memperhatikan dapur sejak Nobuko menjadi chef utama dan melihat bagaimana mood di sana sangat mengerikan.
Setelah restoran tutup hari itu, Nobuko melapor pada Fusako kalau hari ini lebih baik dari kemarin karena nggak ada masalah yang berarti. Tapi Fusako malah mengatakan kalau Nobuko mungkin akan didiskualifikasi sebagai chef. Kesempatan terakhir Nobuko adalah setelah libur nanti.
Nobuko bingung kenapa, padahal hari ini lebih baik dari kemarin. Nobuko benar-benar tidak mengerti alasannya. Sepertinya dia tidak menyadari sikap bossy nya di dapur.
Di Amayu, Satoru, Kazuhiko, Ai dan Nobuko minum-minum. Mereka masih membicarakan masalah Kazuhiko. Ai mengerti kenapa Kazuhiko tetap ingin menulis artikel itu, tapi tidak seharusnya dia memukul direktur waktu itu.
Nobuko membela Kazuhiko mengatakan kan yang mulai duluan direktur. Tapi Satoru mengatakan kalau mereka tidak boleh bertengkar dengan bos dan rekan kerja.
Kazuhiko tidak suka iklan itu karena itu seperti merendahkan wanita yang jadi ibu rumah tangga hanya untuk memasak di rumah. Ia tidak suka wanita yang sudah menikah di cap sebagai full-time housewife, bahwa wanita terlahir untuk bekerja di dapur. Harusnya baik laki-laki maupun wanita saling menghormati masing-masing.
Saat itu, pemilik Amayu menyajikan makanan dan Ai yang membaginya. Tapi Nobuko protes kenapa dagingnya cuma dua sementara Satoru dan Kazuhiko dapat 3. Ai meminta maaf karena ia pikir laki-laki pasti makannya lebih banyak. Ai ingin memberikan dagingnya pada Nobuko, Kazuhiko juga. Satoru mengatakan kalau Ai sudah membagi dengan adil. Laki-laki lebih besar dari wanita, jelas makannya lebih banyak. Nobuko kesal mengatakan kalau dia makannya juga banyak. Satoru mengatakan pada Nobuko untuk menjadi anggun seperti Ai, jangan makan banyak.
Nobuko kesal sekali pada Satoru yang membedakan laki-laku dan wanita, ia mengatakan kalau wanita juga bisa bekerja seperti laki-laki.
Ai mengatakan kalau kebahagiaan wanita bukan hanya melahirkan dan merawat anak, tapi juga pekerjaan mereka. Nobuko setuju, ia mengatakan ia akan terus bekerja selamanya. Satoru kemudian menyelamatkan dagingnya dan memakan semuanya agar Nobuko tidak bisa merebutnya. Nobuko kesal sekali.
Nobuko duduk di luar Amayu dan Saburo menemuinya. Nobuko curhat pada Saburo, dia tidak mengerti apa yang salah, kenapa Fusako nggak puas dengan pekerjaannya. Apakah karena dia wanita?
Saburo mengatakan ia pikir masalahnya bukan karena Nobuko seorang wanita. Juga bukan karena Nobuko adalah kerabat Fusako. Fusako pasti tahu jika ia memilih Nobuko, maka akan muncul gosip kalau Nobuko terpilih karena ia adalah kerabat Fusako. Tapi Fusako tetap ingin melihat kinerja Nobuko, makanya Nobuko dipilih. Fusako memilih Nobuko juga bukan untuk membuat Nobuko mengalahkan laki-laki.
Nobuko mengatakan sangat berat bekerja diantara para laki-laki yang memandang rendah dirinya.
Saburo bertanya apakah Nobuko mencoba bersikap seperti laki-laki?
Nobuko mengatakan Fusako selalu terlihat elegan dan ramah pada pelanggan, feminin sekali. Karena Fusako adalah Fusako, bukan karena dia wanita atau pria.
Saburo mengatakan itulah jawabannya. Sama seperti daging dan telur. Rasanya sama-sama enak, nggak peduli apakah itu betina atau jantan.
Nobuko terdiam. Ia masih tidak menemukan jawaban kenapa Fusako tidak puas padanya.
Ryoko sedang menjemur kain saat pamannya datang ke rumah karena shock, ia mendapat telpon dari keluarga Hiroo di Naha. Sepertinya mereka mengatakan pada paman kalau Ryoko ingin kembali bekerja. Paman marah dan meminta Ryoko kembali ke rumah Hiroo, jangan pisah hanya karena Ryoko ingin bekerja lagi. Intinya paman ada dipihak keluarga Ishikawa, nggak mau Ryoko bekerja. Paman mengatakan seorang wanita jika menikah ya harus di rumah. Pekerjaan wanita adalah melindungi keluarga di rumah dan mendukung suami. Ia mengatakan kalau Ryoko sangat egois dan menyuruh Ryoko menyerah.
Ryoko menangis mendengarnya.
Ibu kemudian muncul dan mengatakan kalau puterinya tidak salah. Ia yakin Ryoko sudah berfikir matang sebelum mengambil keputusan.
***
Sebenarnya Ryoko nggak salah sih pengen kerja lagi, cuma kesalahan dia dulu itu pas awal. Harusnya dia tetap kerja aja meski punya bayi. Nah kalau kesulitan, dia bisa diskusi sama Hiroo, nanti kalau anak udah gede dia mau kerja lagi.
Disini, awalnya Ryoko kayak udah nggak mau jadi guru lagi pas hamil tua, eh tiba-tiba sekarang pengen kerja. Jadi sulit, mengingat keluarga Ishikawa itu begitu.
Kalau Ryoko dulu menikah dengan Kingo pasti nggak akan begini, karena Kingo selalu mendahulukan keinginan Ryoko 😂
Disini kelihatan impian Satoru adalah punya keluarga banyak anak dan istri ibu rumah tangga. Nggak cocok sama Nobuko yang tetap ingin bekerja apapun yang terjadi. Jadi Satoru memang cocok sama Utako aja, Utako juga nggak masalah kayaknya jadi IRT.
Baik itu menjadi ibu rumah tangga atau bekerja, asalkan itu keputusan dari wanitanya sih nggak masalah ya. Aku cuma sedih kalau ada suami yang maksa istri berhenti kerja karena punya anak. Apakah tidak bisa dipikirkan bersama bagaimana keduanya tetap bekerja dan merawat anak tetap jalan?
Mendukung istri gitu maksudnya. Karena gimana ya, kalau udah jadi istri itu, apalagi sambil kerja dan udah punya anak, yang susah memang istri. Ujung-ujungnya disuruh berhenti dan istri bisa melawan sampai kapan? Suami punya senjata karena istri harus nurut suami kalau kalau mau masuk surga. Dah selesai. Kalau bahas ini tuh aku kasihan sama temenku yang dipaksa berhenti kerja sama suaminya. Bukannya dia nggak sayang anak atau gimana, tapi dia pengen kerja. Untung dia kukuh dan akhirnya suami ngalah, toh kalau dipikirin bersama juga jawabannya pasti ada. Tapi kalo sama-sama mendukung ya.
0 komentar:
Posting Komentar