Sinopsis Chimudondon Episode 50: Nobuko’s New Menu
Utako yang marah dengan hasil tes kesehatannya lari ke lantai 2. Ibu dan Nobuko khawatir dan mengikutinya. Utako duduk di jendela kamar yang gelap. Ibu dan Nobuko masuk dengan hati-hati ke daam kamar. Utako mengatakan kalau bagus sekali ia datang ke Tokyo. Ia ingin ke Tokyo sekali saja selama hidupnya. Ia juga bisa bertemu Nobuko dan Satoru. Tidak ada lagi yang ia sesali dalam hidupnya. Utako mengatakan Lagian dia nggak akan bisa bahagia. Lebih baik dia mati saja. Kalau dia tidak ada, ibu dan semuanya pasti lebih nyaman.
Ibu yang mendengar itu marah dan mendekati Utako, hampir memukulnya, tapi Nobuko menahan ibu.
Utako meminta ibu memukulnya saja. Ibu menangis dan memeluk Utako.
Ibu berusaha meyakinkan Utako kalau yang mengalami kesedihan bukan hanya Utako. Nobuko, Kenshu dan Ryoko juga punya masa dimana semuanya tidak berjalan lancar. Bahkan ibu dan ayah juga punya masa-masa seperti itu. Tapi mereka semua tetap berusaha hidup tanpa menyerah. Lalu pasti akan datang hari dimana kita merasa bersyukur karena masih hidup. Ia yakin Utako akan menemui hari seperti itu suatu hari nanti. Utako tidak perlu menjadi seseorang yang hebat, Utako tidak perlu menghasilkan banyak uang atau membuat impiannya menjadi kenyataan. Hanya teruslah hidup tanpa menyerah, ibu akan bahagia hanya dengan melihat Utako hidup.
Utako menangis mendengarnya dan meminta maaf pada ibu. Nobuko juga menangis melihat keduanya. Ia mengatakan kalau ia lapar dan mengajak mereka makan.
Nobuko sudah menyiapkan makanan kesukaan Utako, daging cumi-cumi dengan saos cumi. Utako sangat menyukainya saat ia masih kecil. Kazuhiko yang ada bersama mereka juga ingat dulu keluarga Higa pernah menyajikannya saat ia di Yanbaru dan ia tidak menyukainya.
Utako mencoba masakan kakaknya itu dan sangat enak. Utako tersenyum dan mengatakan pada ibunya kalau ia senang bisa hidup. Ibu tersenyum melihatnya.
Di alla fontana, Nobuko menyajikan menu barunya. Pasta dengan saos tinta cumi-cumi. Melihat penampakannya, kepala chef mengatakan kalau itu nggak bisa menjadi menu utama mereka, karena terlihat hitam dan nggak menarik.
Fusako mengajak mereka mencoba rasanya. Semua mengakui rasanya enak, tapi lucu karena setelah makan itu gigi mereka menjadi hitam. Tapi Fusako mengatakan kalau masakan itu penuh dengan nutrisi dan rasanya enak. Meski nggak bisa menjadi menu utama, Fusako menyetujui Nobuko mengambil alih chef di depan kompor dapur alla fontana dalam 2 minggu kedepan. Nobuko senang sekali dengan kesempatan itu. Satu-satunya yang tampak tidak senang karena merasa tersaingi adalah Tomohiro.
Kepala chef yang sebelumnya akan berhenti dari alla fontana, mengurungkan niatnya. Ia menemui Fusako dan meminta izin untuk tetap bekerja di sana. Ia sudah meyakinkan ayahnya. Fusako mengerti dan menyobek surat pengunduran diri chef.
Kepala chef juga berterima kasih pada Nobuko yang membuatnya sadar kalau rasa makanan lebih penting dari pada hanya sekedar penampilan saja. kepala chef memberikan 2 tiket pada Nobuko, tiket itu dari Fusako. Tiket untuk pergi ke restoran Perancis ternama.
Keesokan harinya, Ibu menemui Fusako-san. Mereka membicarakan mengenai ayah Nobuko. Fusako sudah menganggap ayah Nobuko sebagai anaknya sendiri. Setelah perang berakhir, ayah Nobuko bekerja di kedai Fusako. Sepertinya ayah Nobuko berjanji mengelola kedai bersama Fusako bersama-sama. Tapi suatu hari, ayah Nobuko kembali ke Okinawa. Mungkin cuma pulang sebentar waktu ia meminta izin pada Fusako, tapi ayah Nobuko tidak pernah kembali. Begitulah Fusako menganggap ayah Nobuko melanggar janjinya. Apalagi saat ia tahu ayah Nobuko menikah di Okinawa, ia marah dan menulis sebuah surat menyakitkan karena ia merasa dikhianati.
Ibu bertanya apakah Fusako masih dendam pada ayah Nobuko. Fusako mengatakan kalau sekarang sudah tidak lagi, melihat ayah Nobuko menikahi orang seperti ibu, ia bahagia.
Ibu berterima kasih karena Fusako mau membantu Nobuko, ia khawatir Nobuko merepotkan Fusako. Fusako mengatakan ia takut Nobuko menjadi anak yang penting baginya, seperto ayah Nobuko. Ia takut Nobuko akan melakukan hal yang sama seperti ayahnya, makanya ia mencoba menjaga jarak dengan Nobuko.
Sementara itu, Nobuko dan Utako jalan-jalan di Tokyo. Mereka akan ke restoran Perancis, menggunakan tiket yang diberikan Fusako. Hanya saja mereka tersesat padahal Nobuko sudah membawa peta. Utako protes karena Nobuko belum hapal jalan padahal sudah 5 tahun di Tokyo.
Setelah mereka makan kekenyangan, Utako sangat bersemangat mengajak kakaknya melihat panda. Utako sepertinya menemukan semangatnya lagi.
***
Sepertinya tiap minggu akan ada time jump. Minggu depan mungkin time jump ke 2 minggu setelah episode ini dimana Nobuko menjadi chef utama. Aku bisa membayangkan bagaimana kacaunya dapur nanti.
Setelah masalah Utako ini, sepertinya masalah Ryoko berikutnya akan dibahas dan kalu dari preview, sepertinya nig ya
0 komentar:
Posting Komentar