Sinopsis Chimudondon Episode 49: Utako's Illness
Utako melakukan pemeriksaan kesehatan di rumah sakit bersama ibunya. Utako berjawah datar, sama sekali tidak tersenyum. Nobuko yang bekerja mengkhawatirkan tes adiknya itu. Saat Utako dan ibu pulang, Nobuko bertanya hasilnya. Ibu mengatakan mereka belum bisa mengatakan hasilnya, harus menunggu 1 minggu. Satoru mengajak Utako jalan-jalan sambil menunggu hasil tes, ia mengajak Utako melihat panda di kebun binatang, tapi Utako menolak. Selama 1 minggu menunggu hasil tes, Utako hanya diam di kamar Nobuko. Ia sama sekali tidak tertarik main ke luar melihat Tokyo.
Hari libur di alla fontana, Kepala chef mengajak Nobuko ke suatu tempat. Pasar ikan/pelabuhan dimana kepala chef biasanya memesan ikan segar untuk alla fontana. Sepertinya sebelum kepergiannya ia ingin mengajarkan Nobuko mengenai tugas-tugasnya dan ingin Nobuko mengingatnya jika nanti ia tidak ada. Mungkin kepala chef merasa Nobuko yang pantas menggantikannya nanti. Mereka singgah di sana makan cumi segar. Nobuko masih belum bisa memikirkan menu baru karena kepalanya penuh dengan adiknya. Kepala chef sepertinya juga diancam oleh ayahnya untuk mengambil alih restoran makanya ia memutuskan berhenti dari alla fontana. Sepertinya ayah chef juga sakit. Kepala chef mengatakan pada Nobuko kalau orang sering salah paham pada Fusako, padahal sebenarnya Fusako itu penyayang. Nobuko bertanya apakah kepala chef menyukai Fusako?
Kepala chef langsung membantah dan malah menceritakan kisah juniornya yang melayani Fusako selama bertahun-tahun.
10 tahun lalu, juniornya itu melamar Fusako dan mengajaknya menikah tapi ditolak oleh Fusako. Fusako sudah memiliki orang dihatinya, sayangnya pria itu sudah menikah.
Juniornya itu sempat menemui pria itu dan mengatakan perasaan Fusako, tapi pria itu tidak bisa membalas perasaan fusako dan mengakui kalau dia jahat. Sejak saat itu juniornya itu memutuskan terus berada disisi Fusako dan menyimpan perasaan itu.
Nobuko mencoba memikirkan kisah itu dan kemudian ia menemukan jawabannya, bahwa pria yang dicintai Fusako adalah Saburo. Nobuko sejak awal sudah tahu junior itu sebenarnya adalah Kepala chef meski kepala chef membantah itu bukan dia.
Nobuko kembali ke Amayu dan menceritakan hal itu pada Pemilik Amayu, Junji dan bos Kazuhiko, Tarashima. Sepertiya keduanya tahu kisah itu, bahwa Fusako menyukai Saburo. Tapi hal itu terjadi sebelum perang dan mereka tidak tahu detailnya bagaimana. Tarashima mengatakan pada Nobuko kadang lebih baik pura-pura tidak tahu meski kamu tahu. Ada banyak hal tidak adil dan tidak masuk akal di dunia ini. Hidup bisa berubah kearah tidak terduga seiring berlalunya waktu. Begitu juga dengan cinta. Ada saat dimana meski kamu berusaha dengan keras, kamu tidak bisa mendapatkannya. Yang paling penting adalah memikirkan hari esok, yakinlah kalau hari esok akan lebih baik. Pikirkan bagaimana kita bisa hidup penuh harapan dan menikmati hidup dengan baik tanpa menyerah. Begitulah ia selama ini ia membuat koran dengan pikiran seperti itu.
Hari itu adalah hari dimana hasil tes kesehatan Utako akan keluar. Saat menunggu giliran, Utako meminta ibunya untuk tidak mengambil obat yang mahal bahkan jika hasil tes kesehatannya buruk. Bahkan jika ia diharuskan dirawat, Utako tidak mau dan ingin pulang ke Okinawa. Ibu terdiam.
Nobuko masih memikirkan menu baru sambil membuka catatan makanan enak miliknya. Lalu muncul ide saat melihat masakan kesukaan Utako dari cumi-cumi.
Nobuko sedang memasak saat Ibu dan Utako kembali dari rumah sakit. Nobuko dan yang lain khawatir bagaimana hasilnya. Ibu mengatakan dokter juga tidak tahu apa penyakit Utako itu, yang jelas bukan TBC atau penyakit berat lainnya. Mereka tak bisa menemukan apa alasan Utako selalu demam dan obatnya juga nggak ada.
Karena bukan penyakit parah, yang lain merasa lega mendengarnya. Tapi Utako marah dan mengatakan lalu kenapa ia selalu demam?
Utako kesal dan berlari ke lantai 2 karena pada akhirnya tes kesehatan itu tidak ada gunanya.
***
Demam memang nggak boleh diremehkan, ingat banyak nyawa yang hilang hanya karena demam biasa. Tapi demam Utako ini memang aneh, yerjadi terus menerus. Utako jelas frustasi karena hal itu, ia jadi nggak bisa ngapa2in karena demam terus. Tapi Utako cukup berani periksa kesehatan di rumah sakit.
Aku sejak sebelum puasa batuk nggak sembuh-sembuh. Batuknya nggak terus menerus sih, kadang malam kambuhnya, kadang pagi, penyebabnya juga nggak jelas. Batuk lama kayak gini pernah kambuh pas aku SMP & pas kuliah dulu. Baru sekarang kambuh lagi gegara demam menggigil sebulan sebelum puasa. Udah dibawa ke dokter katanya normal-normal aja. Cuma belum berani tes kesehatan di rumah sakit.
0 komentar:
Posting Komentar