Demi menjadi makanai-san (orang yang menyediakan makanan untuk pekerja), Nobuko menantang pemilik alla fontana membuat peperoncino. Dengan mengandalkan resep dari ibunya, Nobuko membuat peperoncino yang enak dan diakui oleh kepala chef, para chef muda dan bahkan Fusako-san. Fusako bahkan tahu kalau Nobuko menggunakan bawang merah khas Okinawa. Nobuko mengatakan ia menggunakan bawang putih khas Okinawa berdasarkan resep somen chanpuru yang pernah dibuat oleh ibunya. Ibunya pernah mengajarkan Nobuko kecil bahwa bawang putih adalah faktor penentu rasa. Nobuko juga mengatakan kalau bawang putih Okinawa punya rasa yang khas, aroma dan kepedasannya lembut, tidak seperti bawang putih biasa. Semua chef sepertinya baru tahu akan hal itu dan mereka belajar dari sana.
Lalu giliran Fusako-san yang memasak. Saat Fusako-san memasak, Nobuko dan yang lain membicarakan tentang Fusako-san. Kepala chef Futatsubashi mengatakan kalau Fusako adalah juru masak legendaris di black market setelah perang. Ia memasak berbagai hidangan dan pernah belajar di Italia. Nobuko iri sekali karena ia juga ingin belajar memasak di luar negeri, tapi tujuan utamanya adalah memakan seluruh makanan enak dari penjuru dunia.
Fusako kemudian datang dengan peperoncino buatannya. Sebelum mereka memakannya, Fusako mengambil shikuwasa yang dibawa oleh Nobuko, memarut kulitnya diatas peperoncino. Nobuko bingung. Lalu Semua mencoba dan Nobuko shock banged karena rasanya sangat enak. Tomohiro berkomentar buatan Nobuko bahkan nggak sebanding dengan buatan Fusako dan Nobuko juga setuju, kenapa bisa seenak itu.
Fusako mengajarkan mereka bahwa dasar memasak adalah memaksimalkan bahan-bahan yang ada di hadapan mereka. Dan yang paling penting adalah memikirkan tentang orang yang akan memakan masakan mereka. Resep Fusako adalah mengoreng bawang putuh terlebih dahulu dengan miyak zaitun (olive oil) sehingga aroma dan rasanya lebih keluar lagi. Ia juga memarut kulit jeruk shikuwasa untuk memberi rasa segar pada peperoncino-nya. Hal ini ia lakukan karena peperoncino-nya adalah hidangan kedua, ia tahu yang lain pasti sudah kenyang karena memakan buatan Nobuko tadi terlebih dahulu tadi. Ia menggunakan shikuawa karena ia melihat ada di dapur. Jadi intinya, gunakan dengan baik bahan yang ada di hadapan dan pikirkan juga orang yang memakannya.
Semuanya memuji bagaimana Fusako menyajikan peperoncino dengan memikirkan mereka + rasanya yang sangat enak. Nobuko bahkan minta tambah karena enak sekali. Ia mengatakan kalau ia ingin sekali membuat masakan seenak ini secepatnya. Nobuko terus memuji peperoncino buatan Fusako sambil terus makan dan semuanya terdiam melihat Nobuko.
Tomohiro saat itu mengingatkan Nobuko kalau ini adalah pertandingan, Nobuko memuji seperti itu artinya Nobuko mengakui kalau ia kalah. Nobuko kemudian terkejut dan shock, ia baru ingat kalau ia kalah artinya ia dipecat. Fusako mengatakan janji adalah janji, jadi Nobuko dipecat dari alla fontana. Nobuko panik dan mengatakan untuk membiarkannya tetap bekerja di restoran itu. Fusako mengingatkan Nobuko-lah yang setuju kalau ia akan dipecat jika ia kalah.
Nobuko dengan polos mengatakan itu karena dia tidak menyangka kalau dia akan kalah. ia memohon agar Fusako tidak memecatnya, ia berjanji akan melakukan apa saja.
Fusako akhirnya menyerah dan mengatakan ia punya syarat untuk Nobuko, Nobuko tidak boleh menangis apapun yang terjadi, Nobuko tidak boleh menanyakan apapun padanya dan Apapun yang ia perintahkan harus dilakukan, tidak ada protes. Nobuko mengerti, ia bahkan mengambil buku notebook-nya untuk mencatat.
Fusako juga meminta kepala chef untuk memasukkan Nobuko ke shif membuat makanan untuk para pegawai dan Nobuko kaget lagi. Tentu saja ia senang karena ia diperbolehkan menjadi makanai-san. Tapi Nobuko juga punya syarat untuk semuanya, ia ingin mulai dari sekarang semuanya memanggilnya dengan Nobuko, bukan Higa-san. Saat kepala chef bertanya alasannya kenapa, Nobuko mengatakan ia merasa aneh dipanggil dengan nama keluarga, karena sejak kecil ia dipanggil dengan nama kecilnya.
Bukan syarat yang sulit sih, jadi semuanya setuju aja.
Lalu Nobuko kembali dengan hari-harinya memasak di dapur alla fontana. Kalau ada yang keceplosan memanggilnya dengan Higa-san, Nobuko akan menatap tajam dan saat dipanggil lagi dengan Nobuko, baru ia tersenyum dan melakukan tugasnya. Pada saat gilirannya memasak untuk para pekerja, Nobuko menyajikan kare rice. Rasanya sangat enak dan semuanya menyukai kare buatan Nobuko. Yang lain merasa dagingnya enak banged dan Nobuko mengatakan ia menggunakan daging di kulkas. Semuanya terkejut karena itu adalah daging yang akan mereka gunakan untuk makanan utama malam nanti. Nobuko shock mendengarnya dan siap dimarahi oleh Fusako dan kepala chef. Tapi keduanya hanya meminta Nobuko berhati-hati untuk selanjutnya. Nobuko merasa bersalah dan lega juga karena dia nggak dimarahi. Tapi kare Nobuko sepertinya memang sangat enak, karena pekerja yang biasanya nggak pernah minta tambah, hari itu semuanya minta tambah.
Setengah tahun kemudian, Nobuko kembali ke kampung halamannya untuk pertama kalinya sejak ia pindah ke Tokyo. Nobuko kembali untuk menghadiri pernikahan kakaknya Ryoko dan Hiroo. Ryoko tampak sangat cantik dengan kimono putihnya dan ia sangat bahagia. Nobuko dan Utako memuji kakak mereka itu dan mendoakan kebahagiaan Ryoko. Sementara itu, Kenshu tidak datang dipernikahan Ryoko, hanya sebuah surat yang datang. Ia mengucapkan selamat atas pernikahan Ryoko dan mengatakan ia sedang melakukan bisnis besar. Saat itu Kenshu ada di peternakan babi, nggak tahu dia kerja disana atau bagaimana. Gayanya sombong seperti biasa.
Nobuko kembali ke Tokyo setelah pernikahan kakaknya, ia membawa oleh-oleh untuk Junji dan Tomi. Satoru sepertinya nggak pulang ke Okinawa bersama Nobuko, jadi ia hanya mendengar cerita pernikahan Ryoko dari Nobuko. Satoru juga kelihatannya sedang mencoba untuk melangkah lebih dekat pada Nobuko, sepertinya ia akan menyatakan perasaan pada Nobuko gitu, soalnya dia bergumam kalau sekarang adalah gilirannya, tapi Nobuko tidak mendengar. Satoru dengan serius memanggil Nobuko untuk menyatakan perasaannya, tapi kemudian Saburo-san muncul dan mengatakan kalau di luar turun salju. Nobuko langsung excited ke luar dan bahagia sekali melihat dan merasakan salju untuk pertama kali dalam hidupnya. Nobuko seperti anak kecil berteriak-teriak melihat salju yang turun, jatuh ke tangannya dan mencair dengan cepat. Yang lain hanya tersenyum melihatnya.
Satoru tersenyum melihat Nobuko dan sedikit mengejek, nggak perlu seexcited itu padahal cuma salju. Tapi Saburo mengatakan semuanya seperti itu saat pertama kali melihat salju.
Nobuko yang sangat bahagia mengatakan pada Satoru untuk membuat boneka salju bersama-sama dan bermain lempar bola salju.
Satosru tersenyum menyetujuinya. Nobuko menikmati salju yang indah untuk pertama kalinya dengan bahagia.
***
Awwww, Satoru dan Nobuko ini sebenarnya kalau jadian manis juga lho. Satoru memang suka banged sama Nobuko dan udah ada niat menyatakan cinta. Nobuko cute banged saat mengajak Satoru bermain salju. Aku harap ada perkembangan hubungan diantara keduanya sebelum Kazuhiko muncul lagi HAHAAHAHA.
Tapi kayaknya sih Satoru nantinya bakal sama Utako. Tapi pengen Satoru sama Nobuko juga. Jadi galau nih.
Fusako pernah menjadi juru masak di black market, ayah Nobuko juga pernah bekerja di black market. Pisau milik ayah Nobuko adalah pemberian dari orang yang mempekerjakan ayah Nobuko dulu. Apakah itu Fusako? Hubungan keduanya sepertinya tidak terlalu baik, jadi apa yang sebenarnya terjadi saat itu?
0 komentar:
Posting Komentar