Sinopsis Chimudondon Episode 27: Tsurumi, Taira
Nobuko berangkat ke Tokyo tanpa persiapan mengenai tempat ia tinggal dan lain sebagainya karena harapannya adalah sang kakak laki-laki yang menjadi petinju di Tokyo. Tapi tiba di Tokyo, Nobuko mengetahui kalau kakaknya sudah kabur dan bahkan uang yang dikirim ke Yanbaru ternyata hasil pinjaman dari bos dan rekan kerja. Nobuko mencari kakaknya ke Tsurumi, Yokohama dan tapi tidak berhasil menemukannya. Ia malah dikejar om-om mabuk. Setelah ia berhasil kabur, hujan turun malam itu. Nobuko yang putus asa berteduh di depan sebuah rumah. Saat itulah Nobuko mendengar suara sanshin dan lagu yang biasa dinyanyikan ayahnya dari rumah yang ada di depan rumah tempat ia berteduh. Nobuko melihat papan namanya ‘Taira’ dan kaget karena itu bahasa Okinawa. Nobuko kemudian tidak ragu untuk bertamu ke sana.
Nobuko diajak masuk oleh istri pemilik rumah dan memperkenalkannya pada suaminya yang tadi memainkan sanshin. Mereka adalah pasangan suami istri Taira Saburo dan Taira Sae. Mereka menyambut Nobuko karena Nobuko dari Okinawa. Tapi suami istri itu adalah generasi kedua, orang tua mereka orang Okinawa asli tapi mereka dilahirkan dan dibesarkan di Yokohama, mereka nggak pernah ke Okinawa dan nggak bisa bahasa Okinawa. Banyak orang-orang seperti Nobuko yang datang konsultasi pada Saburo makanya Nobuko diajak masuk tadi. Nobuko juga ingin menceritakan masalahnya tapi saat itu perutnya bunyi karena lapar.
Di Sunset Burger, Ryoko dan Hiroo sedang kencan. Teman perempuan mereka yang waktu itu sudah bertunangan dengan pemilik perusahaan perdagangan dan sepertinya itu perjodohan karena uang. Hiroo tidak mempermasalahkan pernikahan karena uang, karena tidak dapat dipungkiri ekonomi dalam rumah tangga sangan diperlukan. Ryoko kemudian bertanya bagaimana kalau demi keluarga ia menikah dengan orang kaya?
Hiroo langsung terdiam, kayaknya sih berat tapi ia mengatakan jika itu keinginan Ryoko, Ryoko bisa melakukannya.
Ryoko kecewa dengan jawaban Hiroo dan bertanya, kamu tidak akan menghalanginya?
Hiroo mengatakan keputusan penting dalam hidup Ryoko hanya Ryoko yang bisa memutuskannya.
Ryoko mengerti dan suasana menjadi awkward antara mereka berdua.
Nobuko makan malam dengan soba. Soba itu berbeda dengan soba okinawa tapi rasanya sama-sama enak. Nobuko makan sambil konsultasi. Intinya Nobuko ke Tokyo untuk menjadi koki, tapi kakaknya yang ia harapkan kabur dari tempat kerja dan temannya nggak bisa dihubungi.
Nobuko memperlihatkan nomor telpon yang diberikan Sanae dan mengerti kenapa Nobuko nggak bisa menelpon, itu karena Sanae nggak menulis kode area-nya. Nobuko tidak mengerti. Yang jelas Saburo menyuruh Nobuko menginap di rumah mereka untuk malam ini.
Saburo bertanya dari mana asal Nobuko dan Nobuko mengatakan Yanbaru. Ia juga mengatakan nama ayahnya Higa Kenzo dan ibunya Yuko. Entak kenapa suami istri Taira menunjukkan wajah lain saat Nobuko mengatakan nama ayahnya dan mereka bahkn bertanya Kenzo dari Yanbaru?
Nobuko mengatakan ayahnya pernah bekerja di Yokohama. Ia bertanya apakah mereka mengenal ayahnya. Suami istri itu memang sepertinya tahu sesuatu tapi Saburo mengatakan kalau mereka punya kenalan dari Yanbaru.
Nobuko sepertinya sudah menelpon keluarganya di Yanbaru dan tahu apa yang terjadi pada Kenshu. Utako tampak lega karena boxing tidak cocok untuk kakak mereka. Ibu juga kelihatannya lega karena selalu khawatir kalau Kenshu terluka. Yang kesal cuma Ryoko, karena ia berharap kakaknya sudah sedikit dewasa, ternyata malah sama saja. Ia mengatakan kalau Utako dan ibu terlalu menyayangi Kenshu. Utako merasa kakaknya ada masalah dan bertanya apakah sesuatu terjadi? Tapi Ryoko mengatakan kalau ia hanya mengkhawatirkan keluarga, ia harap mereka bisa hidup nyaman tanpa hutang.
Lalu Ryoko masuk ke rumah dan melihat ibu kecapean, bahunya pegal-pegal. Ryoko lalu memijat bahu ibunya. Ibu tersenyum dan mengatakan kalau Ryoko anak yang baik. Ia tahu Ryoko juga capek dan menyuruh Ryoko segera tidur. Tapi Ryoko terus memijat bahu ibunya.
Nobuko malam itu menginap di rumah keluarga Taira. Ia bertanya kenapa mereka baik sekali padanya?
Tae-san mengatakan suaminya adalah tipe yang tidak bisa membiarkan perantau dari Okinawa kesulitan.
Nobuko akhirnya bisa rebahan malam itu, sayangnya ia tidak bisa tidur. Ia keluar menatap bulan malam itu dan mengatakan pada ayahnya kalau ia sudah tiba di Tokyo. Ia juga mengatakan ia merindukan ibu, Ryoko dan Utako.
Selama 18 tahun, malam itu adalah pertama kalinya Nobuko tidur sendirian. Ia kesepian dan hampir menangis merindukan keluarganya.
Pagi harinya, Saburo akan memperkenalkan Nobuko pada sebuah restoran dimana Nobuko bisa wawancara kerja di sana. Nobuko tentu saja sangat senang. Dan tempat yang mereka tuju ternyata adalah ‘alla fontana’, restoran Italia dimana Nobuko dan Sanae makan siang kemarin. Tentu saja Nobuko terkejut. Saburo mengatakan itu adalah restoran gaya barat terbaik di Tokyo. Saburo memberikan sebuah surat pada Nobuko untuk diberikan pada pemilik restoran dan ia hanya mengantar Nobuko sampai ke pintu restoran saja, selanjutnya Nobuko harus berusaha sendirian. Nobuko mengerti.
Sebelum pergi, Saburo menatap jendela di lantai 2 dengan tatapan yang agak aneh.
Nobuko masuk ke dalam restoran saat chef dan pegawai sedang menata meja. Chef muda menemui Nobuko dan mengatakan mereka belum buka, lalu menyadari Nobuko adalah pelanggan kemarin. Kepala chef juga mengenali Nobuko. Nobuko mengatakan kalau hari ini ia datang bukan sebagai pelanggan dan meminta mereka mempekeejakannya di sana. Ia memberikan surat dari Saburo untuk diberikan pada pemilik restoran. Semuanya terkejut.
Kepala chef naik ke lantai 2 dan memberikan surat itu pada pemilik. Saat melihat siapa pengirimnya, pemilik terkejut dan langsung menuju jendela mencari Saburo, tapi Saburo sudah tidak ada. Hmmmmm.
Mata Nobuko berbinar-binar saat memperhatikan mereka menata meja. Lalu kepala chef dan pemilik turun dari lantai 2. Nobuko terkejut saat tahu kalau pemilik restoran itu ternyata adalah seorang wanita. Pemilik mengatakan pada Nobuko ia tak peduli siapa Nobuko, dari mana dan siapa yang merekomendasikan Nobuko. Ia bertanya pengalaman kerja Nobuko. Nobuko dengan penuh percaya diri mengatakan ini akan menjadi pekerjaan pertamanya, ia baru lulus SMA dan datang ke Tokyo. Semuanya terkejut karena Nobuko nggak punya pengalaman kerja. Tapi Nobuko mengatakan di rumahnya ia adalah juru masak, jadi kepala chef pikir rumah Nobuko adalah restoran. Nobuko tanpa ragu mengatakan kalau ayahnya adalah petani tebu dan ibunya bekerja di toko serba ada. Semuanya shock karena Nobuko benar-benar amatir.
Pemilik kemudian memutuskan untuk melakukan tes pada Nobuko, nggak peduli Nobuko amatir dan siapa yang merekomendasikan Nobuko, tes akan dilakukan seperti biasa. Kepala chef mengerti, sementara Nobuko shock mendengar kata tes, karena mungkin dia punya pengalaman buruk dengan tes.
***
Lah jadi Nobuko maunya gimana?
Wawancara gitu aja langsung keterima? Enak banged dong 😂 Interview ya belum tentu diterima, kalau masalah tes ya biasa sih ya kalau mau kerja. Mungkin karena di Yanbaru kan selama ini tesnya cuma wawancara aja. Karena ini di restoran tesnya mungkin melayani tamu? Nggak mungkin tiba-tiba Nobuko tes jadi chef kan?
Mungkin mengenai makanan?
Btw disini aku masih menggunakan kata pemilik, kepala chef dan chef muda. Sepertinya mulai episode besok aku akan memakai nama mereka dalam drama yaitu Fusako-san, Futatsubashi (panjang banged namanya, apa aku pake nama keluarganya aja ya, Koji) dan chef muda adalah Tomohiro. Ini nih yang kemungkinan akan menjadi pasangan heroine, Yahagi Tomohiro. Mari kita perhatikan gerak gerik pria ini 😂
0 komentar:
Posting Komentar