15 Mei 1972, hari dimana kepulauan Okinawa kembali menjadi bagian dari Jepang, Nobuko berangkat dari Yanbaru, Okinawa menuju Tokyo untuk mewujudkan impiannya menjadi seorang chef. Di Tokyo, Sanae yang sudah datang ke Tokyo 2 bulan lebih awal menjemput Nobuko di stasiun. Nobuko yang nggak terbiasa dengan kehidupan kota dan banyak orang, mulai takut untuk tinggal di Tokyo dimana gunung dan laut tidak kelihatan karena banyak gedung tinggi. Ia bahkan mengatakan kalau ia ingin pulang ke Yanbaru. Untuk menyemangati Nobuko, Sanae mengajak Nobuko makan makanan yang enak. Ayahnya juga mengatakan padanya untuk membawa Nobuko makan makanan enak, bahkan ayahnya memberinya uang untuk itu. Sanae juga sudah mencari-cari restoran enak di Tokyo referensi dari majalah dan menemukan sebuah restoran Italia bernama Fontana. Mendengar makanan enak + ditraktir, Nobuko bersemangat sekali, kalau ada makanan enak maka ia akan bisa hidup di Tokyo. Tapi Sanae meminta syarat pada Nobuko, 1 saja, yaitu berhenti bicara dengan bahasa Okinawa, karena itu memalukan. Ia sudah dua bulan di Tokyo dan ia sudah sepenuhnya bisa logat Tokyo. Nobuko mulai bicara dengan logat Tokyo yang sebelumnya ia pelajari dan Sanae mengatakan sepertinya yang Nobuko pelajari bukan logat Tokyo karena nggak ada yang bicara begitu di Tokyo, LOL.
Sanae dan Nobuko tiba di restoran italian 'alla fontana'. Nobuko kagum saat masuk ke dalam restoran bergaya italia itu dan nggak bisa menyembunyikan kekagumannya dengan menggunakan ekspresi Okinawa, membuat Sanae terus menegurnya. Nobuko bahkan excited melihat ada yang pake high heels, Sanae sampe menegur dengan menginjak kaki Nobuko yang saat itu pake sendal jepit 😂
Saat memilih menu, Nobuko terus menggunakan ekspresi Okinawa 'masakaya~' ekspresi saat kaget, melihat menu dengan tulisan katakana bahasa italia, harga yang mahal dan Nobuko sama sekali nggak mengerti membaca menunya. Pokoknya suaranya gede banged sampai dia menarik perhatian pemilik restoran. Awalnya chef sudah menyapa mereka karena ternyata Sanae sudah memesan tempat duluan. Chef tidak mengerti bahasa apa yang digunakan Nobuko dan pemilik sekali dengar sudah tahu itu bahasa Okinawa. Keduanya menatap Sanae dan Nobuko yang heboh, chef mengatakan kalau Sanae sudah pernah ke restoran mereka sebelumnya dan Nobuko baru pertama kali. Mereka mengatakan mungkin ini adalah pertama dan terakhir kali Nobuko ke restoran mereka, dan chef mengatakan kalau ia akan memberikan pelayanan terbaiknya.
Nobuko langsung menunjukkan wajah bahagia dengan mata terbelalak saat makanan pertama mereka datang. Yang mengantar makanan adalah chef muda dan menjelaskan makanan apa itu. Setelah itu chef muda pergi dan Nobuko mulai mencobanya. Ia shock karena itu adalah rasa yang pernah ia rasakan di restoran di Naha 8 tahun lalu. Ia langsung bertanya apa itu. Chef muda kembali menjelaskan masakannya, aku lupa apa yang jelas ada cumi-nya. Tapi maksud Nobuko bukan makanannya, tapi minyak yang mengelilingi makanan itu. Kepala chef kemudian menjelaskan pada Nobuko kalau itu aldalah olive oil. Nobuko senang sekali, setelah 8 tahun ia mencari tahu akhirnya ia mengetahui apa yang ia makan 8 tahun lalu. Nobuko mengambil buku daftar makanan enaknya dan menulis olive oil di sana. Lalu ia lanjut makan lagi dan nggak berhenti mengatakan 'massan' yang artinya enak. Sanae menegur Nobuko untuk menggunakan 'oishii', ungkapan enak logat Tokyo. Tapi semakin mereka makan makanan enak dengan bahagia, Sanae melupakan logat Tokyonya dan kembali menggunakan logat Okinawa untuk mengekspresikan enaknya makanan yang mereka makan. Nobuko bahkan mengatakan ia ingin sekali keluarganya di Okinawa makan makanan enak itu juga.
Sementara itu di Okinawa, Ryoko sedang bekerja saat rekannya menanyakan mengenai kakak laki-lakinya yang tiba-tiba menjadi kaya. Ryoko mengatakan nggak seperti itu, tapi setidaknya hidup mereka sudah menjadi lebih baik sekarang. Lalu Kingo muncul dengan 'peace'nya mengganggu Ryoko lagi. Ryoko kesal sekali karena ia sudah bilang berkali-kali untuk tidak datang ke tempat kerjanya. Kingo datang untuk memastikan sesuatu, ia bertanya pada Ryoko apakah Ryoko sedang mengencani seseorang dengan janji untuk menikah?
Kingo penuh harapan dengan jawaban Ryoko, tapi Ryoko tidak bisa menjawabnya dan kelihatan gelisah, membuat Kingo shock, artinya Ryoko sudah punya seseorang. TApi Ryoko tidak mau mengakuinya dan mengatakan nggak ada, Kingo kembali bersemangat dan mengatakan terima kasih, kemudian ia pulang dengan bahagia. Ryoko nggak tahu jawabannya yang nggak jujur itu akan membawa kesulitan baginya.
Satoru mengantar tahu ke rumah keluarga Higa dan sedang mengobrol bersama Utako. Mereka membicarakan mengenai Kenshu yang mejadi petinju dan itu membuat Satoru nggak mau kalah. Utako bertanya aapakah Satoru juga mau menjadi petinju?
Satoru mengatakan kalau ia punya panggungnya sendiri dan ia akan berjuang demi itu. Utako tertawa dan menyemangati Satoru.
Nobuko pergi ke boxing gym tempat kakaknya Kenshu berlatih. Ada banyak petinju yang sedang latihan. Saat mengatakan kalau ia adalah adik Kenshu, semuanya langsung berhenti latihan dan mengelilingi Nobuko, Nobuko jadi takut. Nobuko bertanya dimana kakaknya dan seseorang di sana mengatakan kalau Kenshu sudah kabur. Nobuko kaget, padahal kakaknya memenangkan pertandingan debut. Jadi, Kenshu dipertandingan pertamanya memang punya potensi bagus, tapi di pertandingan kedua, Kenshu habis babak belur dan tiba-tiba keluar ring mengatakan kalau ia berhenti, Kenshu kabur. Nobuko shock mendengar hal itu. Apalagi saat tahu uang yang banyak yang dikirim ke Yanbari ternyata hasil pinjaman dari ketua di sana dan rekan-rekan di sana. Saat itu ketua disana muncul dan Nobuko langsung meminta maaf. Ia berjanji akan menemukan kakaknya dan meminta kakaknya mengembalikan uang itu. Lalu Nobuko mendapat info kalau ada yang melihat kakaknya di Tsurumi.
Saat Nobuko akan pergi, ketua berpesan pada Nobuko untuk disampaikan pada Kenshu, bahwa di pangging kehidupan, Kenshu tidak boleh semudah itu untuk kabur.
Nobuko pergi ke Tsurumi mencari kakaknya, ia kelelahan berjalan membawa tasnya dan nggak menyangka kalau Tsurumi ternyata luas juga. Saat melihat telpon umum, Nobuko mencoba menghubungi Sanae untuk meminta izin menginap di kos Sanae malam ini. Tapi yang mengangkat malah seorang pria dan bukan Sanae, pria itu mengatakan Nobuko salah sambung. Nobuko bingung, padahal Sanae-lah yang memberikan nomor telpon itu.
Saat sedang bingung, Nobuko diganggu om om mabuk. Nobuko mencoba kabur dan bertabrakan dengan pria besar menakutkan. Nobuko kembali balik arah untuk kabur dan ketemu om om itu lagi. Nobuko ketakutan dan kabur dengan cepat dari sana. Hari pertamanya di Tokyo, Nobuko menghadapi masalah besar.
***
Jadi, Nobuko ke Tokyo sepertinya mengharapkan dari kakaknya Kenshu. Dia nggak mencari rumah kos dulu tapi karena kakaknya ada di Tokyo, mungkin mereka berniat tinggal serumah atau bagaimana, atau kakaknya yang mencarikan atau mereka mencari bersama. Yang jelas, Nobuko belum punya kos saat ini. Dan Sanae, 2 bulan di Tokyo style-nya udah berubah jadi wanita Tokyo. Cuma kok dia memberikan no telpon yang salah? Aku takutnya Sanae malah nggak kuliah dan memilih jalan yang salah.
Kenshu tetap menjadi Kenshu, kabur saat sesuatu nggak sesuai dengan apa yang ia inginkan. Parah banged uang yang dikirim ternyata bukan uang hadiah, tapi hasil pinjaman. Ya sama aja keluarga Higa berhutang lagi. Tapi kali ini Kenshu yang harus melunasinya. Ketua baik banged belum lapor polisi masalah Kenshu ini. hmmmmmm.
0 komentar:
Posting Komentar