Ibu Nobuko sesak nafas saat memasak makan malam bersama Nobuko. Malam itu setelah ibu baikan dan anak-anak tertidur, paman Nobuko (kakak kandung ayah Nobuko), istrinya dan pemilik toko serba ada datang ke rumah keluarga Higa. Ternyata ibu sesak nafas dan lemas itu karena anemia. Mereka sudah menduga sih karena ibu bekerja berat pasti lama-lama kondisi fisiknya juga akan berkurang. Mereka merasa mustahil ibu bisa menghidupi 4 anak + membayar hutang dengan bekerja berat setiap hari. Paman khawatir mengenai hutang keluarga Higa, karena mereka adalah penjamin, jika ibu nggak bisa bayar maka paman juga akan dalam masalah. Pemilik toko serba ada kemudian meminta ibu mendiskusikan mengenai surat yang ibu terima waktu itu dan paman heran surat apa itu. Ibu awalnya ragu, tapi akhirnya ia mengambil suratnya dan memberikannya pada paman.
Semuanya nggak sadar kalau anak-anak terbangun dan mengintip dari kamar, mendengarkan pembicaraan orang dewasa. Jadi surat itu datangnya dari seseorang di Tokyo, orang yang pernah membantu ayah Nobuko di Tokyo dulu. Mereka mendengar kalau ayah Nobuko meninggal dunia dan menawarkan diri untuk merawat satu diantara anak-anak keluarga Higa. Setelah membaca surat itu, paman merasa ini adalah tawaran yang bagus dan akan membantu ibu. Jika salah satu dari kakak beradik pergi ke Tokyo, maka beban ibu akan berkurang satu. Ia meminta ibu berfikir dengan baik mengenai hal ini, karena ada hutang juga yang harus dibayar. Paman takut betul dia kena imbasnya jika ibu nggak sanggup bayar hutang, makanya dia mendukung ibu untuk mengirim salah satu anaknya ke Tokyo. Tapi ibu ragu.
Anak-anak yang tahu kalau salah satu dari mereka akan ke Tokyo, mulai sibuk mencari tahu mengenai Tokyo. Mereka kelihatannya excited. Ryoko bahkan menemui Kazuhiko sambil membawa majalah fashion bertanya apakah di Tokyo banyak pakaian seperti yang dipakai model dalam majalah itu. Utako juga menemui Kazuhiko bertanya apakah banyak penyanyi di Tokyo. Bahkan Kenshu juga bertanya mengenai manga yang bisa ia baca di Tokyo. KAzuhiko heran kenapa kakak beradik keluarga Higa menanyakan Tokyo. Nobuko juga menanyakan Tokyo pada Kazuhiko saat main di rumah Kazuhiko, dan tentu saja yang ia tanyakan adalah makanan, apakah ada kare, beef stew, steak, hamburger di Tokyo. KAzuhiko mengatakan semua yang Nobuko lihat di restoran waktu itu ada di Tokyo. Nobuko mengerti. Kazuhiko masih bingung, saat itu ayah Kazuhiko mengatakan kalau ia dengar salah satu anak keluarga Higa akan pindah ke Tokyo dan tinggal bersama kenalan ayah Nobuko. Ia diminta membawa siapapun itu nanti saat mereka kembali ke Tokyo. Kazuhiko baru mengerti kenapa kakak beradik keluarga Higa agak aneh hari ini.
Saat ibu istirahat di rumah, anak-anak berdiskusi di halaman siapa yang ingin pergi. Ryoko, Kenshu, Nobuko dan Utako sama-sama menawarkan diri untuk pergi ke Tokyo. Intinya mereka kelihatan berebut pengen ke Tokyo, terutama Kenshu yang selalu menggunakan posisinya sebagai anak pertama, maka ia yang harus pergi. Tapi Ryoko juga mau pergi, ia mengatakan Kenshu mau pergi karena pengen bebas baca manga aja. Ibu diam-diam mendengarkan pembicaraan mereka.
Ibu masih terus bekerja di tempat konstruksi meski ia tidak-lah sekuat para pria. Ia sering menjatuhkan batu dan kerjanya lambat. Pengawas bahkan meminta ibu cari pekerjaan lain saja tapi ibu tak punya pilihan lagi. Ia mengkhawatirkan mengenai hutang, anak-anak dan juga surat yang ia terima. Ibu sangat sulit membuat keputusan, ia tahu kalau satu anak pergi beban akan berkurang, tapi ia tidak mau memilih satu untuk pergi seolah-olah dia membuang anaknya. Ibu benar-benar kesulitan mengambil keputusan.
Nobuko pergi ke kotak pos yang dibuat ayahnya untuk mengirim surat. Tapi kemudian ia ragu dan mengambil suratnya lagi. Nobuko duduk sendirian merenung sambil membaca suratnya. Itu adalah surat yang ia tulis untuk Kazuhiko, mengatakan kalau ia mungkin akan pergi ke Tokyo bersama Kazuhiko meski ia sebenarnya tak ingin pergi, tapi ia tidak mau melihat ibunya menangis lagi. Nobuko selama ini excited dengan Tokyo, tapi begitu ada kesempatan ternyata ia tidak ingin pergi.
Nobuko sedih sekali dan bingung dengan apa yang harus ia lakukan.
Hari itu, di kelas Nobuko, ayah Kazuhiko datang untuk memberi ceramah/motivasi pada anak-anak kelas Nobuko, mengingat dia akan segera meninggalkan Yanbaru. Ayah Kazuhiko awalnya memperkenalkan diri sebagai ayah Kazuhiko, siswa kelas 3 di SMP itu. Ia adalah profesor salah satu universitas di Tokyo dan sedang melakukan penelitian mengenai folklore atau cerita rakyat, makanya ia ada di Yanbaru. Menurutnya Yanbaru adalah sebuah desa yang sangat indah.
Para siswa menyukai pujian itu.
Ayah melanjutkan, Ia ingin suatu hari nanti semuanya merasa bangga telah lahir dan dibesarkan di desa ini. Menceritakan tentang masa sekarang di masa depan, karena folklore adalah ingatan semua orang. Desa ini penuh dengan ingatan dari semua yang pernah tinggal di sini. Ingatan tidak akan hilang, baik itu ingatan menyakitkan, sedih atau bahagia bersama teman dan keluarga, pasti akan membawa mereka semuanya ke jalan yang benar. Bahkan jika mereka berpisah dengan orang yang mereka kasihi, desa ini akan selalu menjadi penghubung. Kita tidak tahu masa depan seperti apa yang menanti di masa depan, mungkin akan ada ketidakpastian dan ketidakberuntungan, tapi jangan takut. Hidup akan selalu punya cara untuk membawamu ke dalam kebahagiaan. Hari esok pasti akan lebih baik dari hari ini. Aku percaya semuanya akan menemukan kebahagiaan, ingatan bersama orang-orang yang kamu cintai akan memberikanmu kekuatan di masa depan.
Nobuko mendengarkan nasehat dari ayah Kazuhiko dengan baik. Sepertinya keraguan yang ada dalam dirinya mulai menemukan jawabannya.
Malam itu, saat ibu pulang ke rumah, paman dan bibi Nobuko, pemilik toko serba ada dan anak-anak sudah menunggu ibu. Mereka ingin ibu membuat keputusan malam ini. Tapi ibu masih belum bisa membuat keputusan. Paman akhirnya bicara pada anak-anak, ia meminta Kenshu yang pergi karena Kenshu adalah anak pertama, laki-laki pula dan Kenshu bisa kerja di Tokyo dan mengirim uang ke sini. Kenshu yang beberapa hari lalu excited ke Tokyo tiba-tiba mengatakan kalau ia tak bisa pergi karena ia harus merawat babi. Paman shock mendengarnya. Lalu paman beralih pada Ryoko, dan Ryoko juga membuat alasan kalau dia adalah ketua kelas dan anggota osis, jadi dia nggak bisa pergi. Saat Nobuko ditanya, Nobuko diam saja, Utako juga.
Anak-anak yang awalnya excited ternyata nggak ada yang mau pergi ke Tokyo.
Paman kesal dan akhrinya menyuruh ibu membuat keputusan karena nggak ada yang mau pergi dengan keinginan sendiri. Ibu benar-benar bingung dan ragu, ia tak bisa memilih salah satu anaknya untuk pergi. Ibu terus dipaksa oleh paman dan ibu kesulitan. Lalu saat itu tiba-tiba Nobuko berdiri mengatakan kalau ia yang akan pergi. Ia mengatakan kalau ia ingin pergi ke Tokyo dengan matanya yang berkaca-kaca karena menahan air mata.
***
Nobuko selama ini memang selalu mengatakan ingin pergi ke Tokyo, dia bahkan meminta Kazuhiko membawanya ke Tokyo saat akan pulang. Tapi mungkin karena ia yakin dia nggak akan bisa makanya dia ngomong gitu, atau mungkin karena ke Tokyo cuma jalan-jalan aja makanya dia ingin pergi. Untuk tinggal di sana mungkin belum kepikiran sama dia. Makanya saat ada kesempatan untuk tinggal di Tokyo dia malah ragu dan tidak mau meninggalkan kampung halaman. Ini beda sih dari heroine asadora lain yang memang udah sejak kecil pengin ke Tokyo meraih impian.
Ini mirip Hiyokko nggak sih, Mineko juga ke Tokyo karena keadaan, padahal dia cinta banged sama kampung halamannya. Tapi belum tahu juga sih apakah nanti Nobuko disini ke Tokyo karena terpaksa atau keinginan sendiri. Tapi yang jelas Nobuko nanti setelah 17 tahun baru ke Tokyo, bukan sekarang.
Jika Nobuko nggak jadi ke Tokyo dan tetap tinggal, gimana kehidupan keluarga Higa selanjutnya?
Bagaimana ibu akan membayar hutang dan merawat anak-anak. Ibu nggak sekuat itu untuk kerja di konstruksi terus. Sedih banged.
BTW asadora ini ternyata lebih mellow dari yang aku bayangkan. aku pikir bakalan jadi asadora ceria karena lokasinya di Okinawa. Tapi musik asadora ini indah banged, aku sukaaaaaa. Setelah Mare kayaknya ini asadora yang banyak musiknya. BTW lagu yang diputar saat Nobuko mengirim surat di kotak pos itu kayaknya yang nyanyi adalah Kamishiraishi Moka deh, dari suaranya. Mungkinkah nanti Utako akan menjadi penyanyi beneran?
0 komentar:
Posting Komentar