Ayah Nobuko pingsan di kebun tebu. Sepertinya ia terkena serangan panas. Nobuko dan saudaranya saat itu sedang di sekolah dan pemilik toko serba ada memberi tahu mereka tentang ayahnya yang pingsan. Kakak beradik keluarga Higa langsung berlari ke rumah. Saat itu ayah sedang diperiksa oleh dokter dan mengatakan penyakit ayah adalah serangan jantung. Ibu terkejut.
saat itu anak-anak tiba di rumah dan langsung memanggil ayah mereka. Ayah saat itu masih sadar dan memberikan pesan terakhir pada anak-anaknya. Ia meminta Kenshu untuk menggantikannya menjaga ibu, meminta Ryoko untuk meraih impiannya menjadi seorang guru, ayah meminta Utako untuk berbahagia dan mengucapkan terima kasih pada istrinya Yuko. Anak-anak menangis. Sementara Nobuko, ayah tidak mengatakan apapun padanya, ayah hanya hmmm... uhm... uhm....
Ayah kemudian menghembuskan nafas terakhirnya.
Pemakaman ayah Nobuko dilakukan dengan membawa jenazahnya ke pemakaman tua Okinawa. Mereka melewati kebun tebu dimana Kazuhiko, ayahnya, Satoru, beberapa warga desa melihat dan mengantar kepergian dari jauh. Setelah pemakaman, keempat kakak beradik keluarga Higa merenung di pinggir pantai. Nobuko tampak kecewa dan sedih, ayahnya meninggalkan pesan terakhir pada Kenshu, Ryoko dan Utako, tapi tidak mengatakan apapun padanya. Ryoko mengatakan itu karena ayah merasa kalau Nobuko sudah bagus menjadi Nobuko yang sekarang, ia yakin ayah berharap Nobuko menjadi diri sendiri seperti sekarang. Lalu Nobuko ingat percakapannya dengan ayahnya, ayah juga pernah bilang Nobuko tetaplah menjadi Nobuko dan melakukan apapun yang ia sukai.
Nobuko akhirnya bisa tersenyum. Kenshu mengatakan ia dengar kalau orang meninggal dunia akan pergi ke seberang lautan, saat itu matahari terbenam dan Kenshu berteriak, ayah!
Yang lain juga ikut berteriak AYAH dan AYAH! sambil menatap matahari terbenam.
Kenshu mengatakan ia akan menjaga ibu, Ryoko mengatakan ia pasti akan menjadi seorang guru, Utako mengucapkan terima kasih dan Nobuko mengatakan kalau ia mencintai ayahnya.
Saat anak-anak di pantai, ibu menatap makam suaminya dengan wajah sedih tapi terlihat kuat. Belum juga sehari, saat keluarga Higa kembali ke rumah, penjamin hutang datang ke rumah keluarga Higa. Keluarga Higa sudah kehilangan kepala keluarga, tentu saja penjamin hutang mengkhawatirkan hutang keluarga Higa. Mereka punya 500 dolar hutang, 400 dolar hutang di bank dan 100 dolar hutang pada paman Nobuko. Mereka menyarankan Ryoko untuk menjual rumah itu, karena hutang mereka banyak juga karena membangun rumah. Mendengar hal itu, anak-anak tidak setuju, ini adalah rumah yang dibangun oleh ayah, bagaimana bisa mereka menjualnya. Nobuko memohon pada ibu untuk tidak menjual rumah. Saat itu, ibu membuat keputusan kalau ia akan bekerja, ia memohon pada mereka untuk memberinya pekerjaan, ia akan melakukan pekerjaan apapun. Ibu membungkuk diikuti 4 kakak beradik keluarga Higa.
Ibu mendapat pekerjaan menjadi juru masak di sebuah tempat pembangunan/konstruksi. Ia bangun pagi-pagi dan berangkat bekerja untuk memasak di sana. Urusan rumah, ia serahkan pada anak-anaknya yang semangat membantu. Kenshu akan merawat hewan peliharaan dan memotong kayu bakar, Utako dan Ryoko mencuci baju dan membereskan rumah, sedangkan Nobuko tugasnya memasak. Nobuko yang masih berumur 10 tahun juga bertanggungjawab atas anggaran rumah tangga.
Selagi anak-anak sibuk dengan pekerjaan rumah sebelum berangkat ke sekolah, ibu juga sibuk memasakkan untuk para pekerja di tempat konstruksi. Ibu baru bisa pulang sore harinya.
Awalnya, semuanya berjalan lancar. Kakak beradik keluarga Higa bersemangat membagi pekerjaan rumah. Tapi 10 hari kemudian, namanya anak-anak, mulai malas. Terutama Kenshu yang tidak mau bangun pagi, ia lalai tugasnya memotong kayu bakar dan membuat Ryoko protes. Nobuko juga capek bangun pagi tiap hari, ia mengantuk saat memasak dan hampir membuat nasi mereka gosong. Ryoko di sekolah juga disadarkan oleh temannya kalau pakaian olahraganya sudah usang dan sebaiknya Ryoko membeli yang baru. Ibu juga mendapat masalah di tempat kerjanya, karena bayaran tukang masak yang ternyata lebih sedikit dari yang ia bayangkan. Pekerja mendapat uang kertas, ibu hanya mendapat uang koin saja.
Malam itu, saat makan malam, Kenshu meminta dibelikan sepatu, sementara Ryoko meminta dibelikan pakaian olahraga baru. Ryoko protes karean Kenshu melalaikan tugas, jadi nggak boleh minta dibelikan tapi Kenshu mengatakan anak pertama harus dibelikan pertama. Terjadi pertengkaran saat makan malam, mereka saling lempar. Nobuko awalnya diam aja, tapi ia kena lempar Kenshu dan ikutan bertengkar. Mereka bertengkar saling lempar. Ibu berteriak marah menyuruh mereka berhenti. Utako menangis. Semuanya terdiam.
***
Single mother is hard.
Anak-anak ibu masih kecil, paling besar SMP itupun nggak bisa diharapkan. Paling dewasa memang Ryoko tapi ya masih anak-anak juga. Ibu punya pekerjaan baru tapi ternyata bayarannya sedikit, bagaimana mereka bisa membayar hutang nanti?
Aku khawatir dengan keadaan keluarga Higa. Apakah ibu bisa mendapatkan pekerjaan lain nantinya?
Ibu selalu membantu yang kesulitan, apakah tidak ada yang mau membantu saat ia kesulitan?
0 komentar:
Posting Komentar