Sinopsis Chimudondon Episode 4 : Western Restaurant
Kazuhiko dan ayahnya datang ke rumah keluarga Higa atas undangan makan malam sebagai ucapan terima kasih karena sudah menolong Nobuko. Saat itu, Kenshu sedang panik karena kehilangan babi kesayangannya. Tapi karena keluarga Aoyagi sudah datang, mereka mulai makan malam. Menu malam itu adalah daging babi. Keluarga Higa senang sekali mereka makan mewah karena biasanya mereka makan daging babi cuma saat tahun baru. Nobuko, Kenshu, Ryoko dan Utako rebutan daging padahal dagingnya banyak. Ayah dan ibu senang melihat anak mereka makan dengan lahap. Sementara itu Kazuhiko diam saja, ia nggak kelihatan semangat dan Nobuko memintanya segera makan karena ini enak banged.
Setelah makan malam, barulah soba disajikan. Nobuko excited banged karena itu soba pertama yang ia buat. Ryoko mencobanya dan memang rasanya benar-benar enak, ia mengakuinya. Seluruh keluarga juga mengakui itu enak, Nobuko senang sekali. Tapi Ryoko ragu karena pasti ayah yang membuatnya. Nobuko mengatakan kalau sup-nya dia yang menambahkan bahannya jadi artinya rasa supnya adalah rasa Nobuko. Nobuko juga ingin Kazuhiko mencobanya dan Kazuhiko agak ragu, tapi karena Nobuko menantikan komentarnya, Kazuhiko akhirnya mencobanya. Ia kaget karena rasanya memang enak, ia bahkan memuji itu adalah soba terenak yang pernah ia makan. Nobuko nggak percaya tapi ia senang sekali dengan pujian itu. Nobuko langsung mencoba mengakrabkan diri meminta Kazuhiko memanggilnya Nobuko, bukan kamu. Btw Nobuko sudah memanggil Kazuhiko dengan Kazuhiko-kun.
Ayah Kazuhiko juga memuji soba buatan Nobuko dan mengatakan daging babinya enak, ia bertanya dimana mereka membelinya. Ayah dan ibu saling lirik dan mencoba menjelaskan dengan berliku-liku lalu Ryoko sadar kalau daging yang mereka makan adalah daging ababa. Mengetahui hal itu Kenshu langsung shock berat. Ia melarang semuanya makan daging babi itu. Tapi kemudian ayah menasehati Kenshu mengatakan makhluk hidup tidak bisa hidup tanpa memakan makhluk hidup lain, sama seperti manusia. Itulah kehidupan. Meski kasihan, tapi mereka harus tetap makan dengan menunjukkan rasa terima kasih. Begitulah orang-orang bertahan hidup.
Semuanya terdiam. Nobuko sampe menangis nggak tega makan ababa. Tapi Kenshu mengatakan ia tahu kalau hari seperti itu akan datang, hanya saja ini terlalu cepat baginya. Ibu mengatakan karena itu mereka harus makan daging itu dengan lahap dan menghabiskannya. Begitulah cara mereka berterima kasih. Kenshu akhirnya mengerti dan mengatakan pada adiknya itu untuk makan dengan lahap. Nobuko mengerti dan keduanya mulai makan sambil mengatakan kalau itu enak. Utako juga ikutan makan dan mengatakan kalau begitu mereka akan makan abebe saat tahun baru nanti dan semua terdiam.
Setelah makan malam, anak-anak bermain di halaman. Ayah Kazuhiko tertarik pada sanshin milik ayah Nobuko dan meminta ayah menyanyi. Ayah Nobuko mulai menyanyi. Saat mendengar ayah menyanyi dengan diiringi Sanshin, Nobuko dan saudaranya mulai menari.
Beberapa hari kemudian, ayah Nobuko membuat sebuah kotak pos lucu dibawah pohon dengan kunci dipegang oleh masing-masing anak, termasuk Kazuhiko. Anak-anak akan saling berkirim surat dalam kotak pos itu. Misalnya Nobuko mengirim ke Kazuhiko, Kazuhiko mengirim ke Kenshu, Kenshu ke Kazuhiko dan Utako ke Kazuhiko.
Kazuhiko bertanya apa yang mereka makan di pantai waktu itu dan kemudian kakak beradik keluarga Higa mengajak Kazuhiko memasak bekicot di pantai. Hanya saja Kazuhiko tidak bisa memakannya dan malah menjatuhkannya membuat yang lain merasa sayang sekali.
Sejak saat itu, Kazuhiko mulai membuka hatinya pada kakak beradik keluarga Higa. Mereka sering menghabiskan waktu bersama-sama. Mereka bermain air di sungai, main sumo di pantai, makan tebu di kebun tebu saat ayah dan ibu Nobuko bekerja. Mereka juga nggak lupa mengunjungi toko tahu Satoru dan makan tahu gratis di sana. Ia juga mulai menikmati menari bersama keluarga Higa yang suka menari saat ayah memainkan sanshin. Kazuhiko yang awalnya membenci Okinawa, mulai menikmati hari-harinya di sana.
Suatu hari, Nobuko main ke rumah Kazuhiko dengan membawa shikuwasa. Kazuhiko mencoba untuk pertama kali dan rasanya asam banged, dia nggak bisa memakannya. Nobuko mengatakan kalau musim panas, shikuwasa warnanya hijau dan memang agak asam, tapi saat musim dingin warnanya akan berubah menjadi kuning dan manis. Shikuwasa bisa dimasukkan dalam berbagai makanan. Kazuhiko berfikir, musim dingin nanti dia mungkin sudah ada di Tokyo. Nobuko bertanya kapan Kazuhiko akan kembali ke Tokyo dan Kazuhiko mengatakan mungkin setelah festival olahraga. Nobuko ingin Kazuhiko membawanya ke Tokyo karena ia ingin makan makanan enak di Tokyo. Tapi Kazuhiko mengatakan setelah lulus SMP ia akan pindah ke Amerika. Impiannya adalah ingin melihat dunia yang luas. Nobuko merasa impian mereka sama, karena impiannya adalah makan makanan enak di seluruh dunia.
Ayah Kazuhiko kemudian punya ide mengajak Nobuko hari minggu ini ke restoran di Naha. Nobuko excited karena restoran artinya makanan barat.
Hari minggu, Keluarga Aoyagi mengajak seluruh keluarga Higa ke Naha dan tiba di sebuah restoran gaya barat. Sepertinya itu pertama kalinya kakak beradik keluarga Higa ke restoran dan mereka terkagum-kagum. Terutama Nobuko yang nggak bisa menyembunyikan rasa excitednya, ia chimudondon banged disana!!!
***
Kazuhiko meski seperti itu ternyata sudah punya impian besar bahwa ia ingin melihat dunia lebih luas lagi dan memutuskan melanjutkan sekolah ke Amerika. Ayahnya mendukung sepenuhnya kalau itu keputusan Kazuhiko.
Aku suka bagaimana Nobuko dengan polos meminta Kazuhiko mengajaknya ke Tokyo. Nobuko mungkin banyak mendengar makanan enak dari Tokyo, makanya dia pengen banged ke Tokyo. Well, pada akhirnya nanti dia memang ke Tokyo, tapi pemicunya apa ya?
0 komentar:
Posting Komentar