Nobuko tidak menyerah mengganggu Kazuhiko di sekolah. Saat jam pulang sekolah, ia melihat Kazuhiko membaca sebuah buku dan mengajaknya ke gunung bersama-sama. Awalnya aku pikir Kazuhiko akan menolak mengingat dia bukan tipe yang mau diajak, tapi sepertinya dia penasaran akan gunung dan mengikuti Nobuko. Keduanya berjalan di sungai dangkal dan Kazuhiko protes karena ada banyak serangga di sana. Sementara itu Nobuko yang sudah terbiasa dengan gunung dan hutan, asik-asik aja. Dia mencari banyak buah-buah liar dan memakannya. Ia menawarkan pada Kazuhiko tapi Kazuhiko menolak. Nobuko terus berjalan dan Kazuhiko udah capek, mau berjalan sejauh apa lagi. Kazuhiko mengeluh kenapa ia datang ke Okinawa, disini nggak ada TV, nggak ada taman bermain, nggak ada bioskop. Dia bosan. Nobuko mengatakan kalau Kazuhiko bisa menceritakan padanya makanan-makanan enak di Tokyo pasti banyak sekali dan mengajaknya makan bersama di rumah mereka. Ia mengatakan mungkin Kazuhiko bosan karena biasanya rame makan dengan keluarga tapi kali ini hanya dengan ayahnya saja. Kazuhiko terdiam. Kazuhiko udah malas mengikuti Nobuko dan akan pulang, tapi ia hampir tergelincir. Nobuko mencoba menahannya tapi malah Nobuko yang jatuh.
Di rumah keluarga Higa, Kenshu sedang mandi dan Ryoko sengaja memasukkan banyak kayu bakar agar Kenshu kepanasan. Utako sedang sakit dan Ayah menemaninya. Sementara ibu sedang menjahit di ruang tengah. ayah kemudian keluar dari kamar dan mengkhawatirkan Nobuko yang belum kembali. Saat ia akan mencoba mencari Nobuko, ayah Kazuhiko muncul dengan panik bertanya apakah mereka melihat puteranya, karena sejak siang Kazuhiko belum pulang ke rumah. Kedua keluarga itu panik.
Sementara itu, Kazuhiko dan Nobuko tiba di rumah Kazuhiko. Kazuhiko menggendong Nobuko di punggungnya karena kaki Nobuko terluka jatuh di sungai tadi. Ia meminta maaf pada Nobuko karena membuat Nobuko terluka. Nobuko sih nggak masalah, itu hal biasa. Lalu Kazuhiko menceritakan sedikit mengenai keluarganya. Sepertinya ayah dan ibunya tidak dalam hubungan yang baik, saat makan mereka selalu bertengkar, masalah karir atau mengenai dirinya. Nobuko kemudian menyarankan Kazuhiko untuk menulis surat pada ibunya di Tokyo.
Saat itu, ayah Nobuko dan Kazuhiko tiba di rumah dan bersyukur keduanya baik-baik saja.
Saat sarapan, ayah memutuskan untuk memasak sesuatu sebagai ucapan terima kasih pada keluarga Aoyagi yang sudah menolong Nobuko yang terluka. Ayah mengatakan jika Nobuko membantunya maka ia akan memasakkan soba. Nobuko tentu saja setuju dan yang lain juga heboh karena mereka menyukai masakan ayah mereka. Ayah dan Nobuko memasak soba berdua. Keduanya memasak dengan bahagia sekali, mengaduk adonan yang membuat wajah mereka putih, menginjak adonan dengan kaki bergantian. Nobuko juga nggak lupa mencatat resep ayahnya. Nobuko bertanya kenapa ayahnya tiba-tiba mau membuat soba dan ayah mengatakan dia dulu sering membuatnya. Saat memotong adonan menjadi soba, Nobuko melihat pisau ayahnya adalah pisau khusus dimana nama ayahnya terukir di sana. Ayah mengatakan ia mendapatkan pisau itu dari seseorang yang menjaganya dan Nobuko merasa iri karena dia juga ingin pisau dengan namanya terukir di sana.
Saat mereka memasak soba di dalam panci, ayah menyerahkan pada Nobuko untuk penambahan bumbu. Ia mengatakan jika Nobuko merasa sudah enak, maka itu enak. Nobuko excited menambahkan garam tapi ia kesulitan karena nggak tahu sudah enak atau tidak.
Saat itu, Kazuhiko dipanggil oleh Kenshu dan Satoru ke tepi pantai. Keduanya ingin memarahi Kazuhiko yang melukai Nobuko di gunung. Kazuhiko juga mengakui kesalahannya dan meminta maaf, tapi tak semudah itu. Mereka siap bertengkar saat tiba-tiba Kenshu mengatakan untuk meminjamkannya majalah shonen yang waktu itu. Kazuhiko setuju karena ia juga sudah selesai membacanya. Seketika kemarahan Kenshu hilang dan malah bersahabat dengan Kazuhiko, membuat Satoru ternganga ternyata cuma itu tujuan Kenshu. Kenshu meminta Kazuhiko membawanya malam ini, karena keluarga Kazuhiko akan makan malam di rumahnya. Ia mengatakan kalau ayahnya akan memasakkan soba. Tapi Kazuhiko mengatakan dia akan membawanya besok saja di sekolah. Sepertinya Kazuhiko nggak niat datang makan malam ke rumah keluarga Higa.
Kemudian Satoru dan Kenshu ingin menunjukkan sumo Okinawa pada Kazuhiko. Kazuhiko agak tertarik kali ini. Ia ikut melawan Satoru dan Kenshu tapi ia kalah terus dan membuat Kenshu & Satoru mengatakan kalau Kazuhiko lemah banged. Satoru dan Kenshu yang kali ini akan bertanding sumo, keduanya nggak mau kalah satu sama lain, Kazuhiko udah bosan dan izin untuk pulang tapi Kenshu dan Satoru memintanya jadi wasit. Kazuhiko bingung dengan pertandingan sumo antara keduanya.
Nobuko di bukit mengambil buah shikuwasa yang ia sukai, ia melompat seperti biasa dan terjatuh tanpa bisa meraihnya. Saat itu ayah Kazuhiko lewat dan mengambilkan untuk Nobuko. Kemudian barulah Nobuko menghela nafas panjang padahal ia ingin mengambilnya sendiri dengan kekuatannya. Ayah Kazuhiko meminta maaf karena ia tidak tahu. Nobuko bertanya ayah Kazuhiko dari mana dan ayah Kazuhiko mengatakan ia melihat-lihat makam kuno di Yanbaru, ia mengambil foto dan menurutnya sangat menarik melihat makam-makam kuno itu. Tapi Nobuko merasa kalau Tokyo pasti lebih menarik daripada desa seperti disini, karena Kazuhiko aja bilang kalau seharusnya dia nggak datang ke Okinawa. Ayah Kazuhiko mengatakan kalau ia menyukai Tokyo, tapi ia juga menyukai pedesaan. Suatu hari nanti, saat Nobuko dewasa akan ada masa dimana Nobuko memetik shikuwasa lagi dan saat itu pikirkanlah, apakah desa semembosankan itu?
Nobuko tidak mengerti. Ayah Kazuhiko akan pergi dan Nobuko mengingatkan lagi pokoknya nanti malam ayah Kazuhiko dan Kazuhiko harus datang karena mereka membuat soba. Itu adalah soba pertama yang ia buat dan ia ingin Kazuhiko memakannya. Ia yakin soba mereka sangat enak. ayah Kazuhiko mengerti dan berpisah dengan Nobuko.
Malam itu, makanan mewah di rumah keluarga Higa. Mereka menunggu kedatangan keluarga Aoyagi. Nobuko nggak bisa duduk tenang, ia terus menatap ke pagar menunggu kedatangan Kazuhiko dan ayahnya. Saking nggak sabarnya ia berniat menjemput mereka. Tapi untung saja Kazuhiko dan ayahnya segera datang. Nobuko senang sekali.
Sementara itu, Kenshu kebingungan karena dia tidak melihat Ababa, babi kesayangannya. Ia bertanya pada ayah dan ibunya, keduanya saling melirik dan sulit menjelaskan. Kenshu sepertinya belum melihat kalau salah satu menu makan mereka malam itu adalah daging babi. Aw.
***
Aduh, jangan-jangan Kenshu nanti mulai memberontak karena hal ini. Dia sayang banged sama Ababa dan Abebe, tapi orang tuanya malah memasak Ababa. Bisa jadi dia trauma dan nggak mau makan daging babi. Kasihan banged. Tapi kalau peliharaan kita memang bahan makanan, nggak boleh terlalu sayang kan ya?
Aku penasaran pada masa lalu ayah Nobuko. Ia pernah bilang dulu ia tinggal di Yokohama, jangan-jangan dia penjual soba, karena dia juga bilang dulu dia sering membuat soba. Mungkinkah nanti Nobuko yang pergi ke Tokyo akan bertemu dengan orang yang dulu membantu ayahnya?
Jika seorang tukang masak punya pisau sendiri dengan ukiran nama, aku rasa itu artinya dia pernah mengabdikan diri di dunia masakan. Kalau hobi aja rasanya nggak sampai segitunya.
0 komentar:
Posting Komentar