Sinopsis Chimudondon Episode 14: Nobuko’s First Hamburger
Di kelas memasak, Nobuko sedang menunjukkan wajah kesal sambil bergumam mengomel, membuat Sanae berfikir roti buatannya tidak enak. Tapi Nobuko mengatakan tentu saja roti buatan Sanae enak, karena Sanae adalah ketua klub memasak di sana. Sanae bertanya apakah Nobuko mengkhawatirkan mengenai pekerjaan lagi dan Nobuko membenarkan hal itu. Untuk membuat Nobuko ceria, Sanae ingin mentraktir Nobuko akhir pekan ini, di Sunset Burger, restoran hamburger yang baru buka di kota. Nobuko tentu saja senang sekali, karena ia belum pernah makan hamburger dan ia ingin sekali mencobanya. Tapi tentu saja nggak gratis. Sebagai gantinya, Sanae ingin meminta bantuan Nobuko saat acara festival kuliner nanti, Sanae akan mendaftarkan klub mereka dan ingin Nobuko membantunya memasak. Nobuko setuju, ia akan melakukan apa saja demi hanburger. Nobuko dan Sanae senang sekali, mereka menari gembira di tengah kelas.
Malam itu, Ryoko ada di Sunset Burger. Sunset Burger mengadakan acara Folk Dance, dan demi acara itu juga Ryoko membeli baju dan sepatu baru dengan gajinya yang baru saja ia terima. Ryoko mengenakan onepiece kotak-kotak orange, sangat cantik. Hiroo sampai kaget karena Ryoko kelihatan beda banged. Lalu saat acara dimulai, Ryoko dan Hiroo mulai menari. Kemudian keduanya minum bir dan Hiroo ternganga melihat Ryoko langsung menghabiskan segelas bir. Hiroo mengkhawatirkan Ryoko tapi Ryoko mengatakan kalau ia sudah memutuskan ini adalah hari spesial baginya. Saat keduanya mengobrol, Ryoko menyadari seseorang yang ia kenal ada di sana. Itu adalah Satoru yang bekerja part time di Sunset Burger. Ryoko langsung shock dan mencoba menyembunyikan wajahnya.
Saat itu, teman wanita Ryoko mengajak Hiroo menari dan Ryoko menggunakan kesempatan itu untuk mendekati Satoru. Ia bertanya kenapa Satoru ada di sana dan Satoru mengatakan ia bekerja di restoran itu. Satoru balik bertanya apakah Ryoko sedang kencan dan Ryoko mengatakan kalau mereka adalah member dari grup belajar. Tapi Satoru tidak percaya dan Ryoko berusaha meyakinkan Satoru kalau mereka memang grup belajar. Ryoko juga meminta Satoru merahasiakan hal ini dari keluarganya, pokoknya jangan sampai ada yang tahu.
Larut malam, Ryoko kembali ke rumah dengan perasaan bersalah. Ibu masih bangun menjahit sesuatu. Ryoko kemudian memberikan gaji bulan itu pda ibunya dan ibu menerima dengan bersyukur, ia tidak mengecek isinya. Ryoko mengakui kalau bulan ini ia memberikan lebih sedikit dari biasanya karena ia butuh uang membeli buku untuk grup belajar. Ibu nggak masalah sih, ia mengerti karena Ryoko menggunakan uangnya dengan hati-hati. Hal itu membuat Ryoko semakin merasa bersalah. Pada akhirnya ia mengakui pada ibunya kalau ia berbohong. Ryoko mengeluarkan dress dan sepatu yang ia beli, ia mengatakan ini alasan kenapa uangnya habis, ia membeli baju dan sepatu untuk acara folk dance. Ryoko meminta maaf pada ibunya. Ibu mengambil dress itu dan mengatakan kalau dressnya cantik sekali. Ibu juga bertanya apakah Ryoko menikmati folk dance-nya? Jika Ryoko menikmatinya, maka bagus sekali. Ryoko mengatakan kalau ia malu. Ia malu karena kemiskinan mereka. Ia selalu merasa ia bisa menghadapinya, bahkan jika mereka miskin, mereka bisa berkecukupan, ia bisa bahagia. Ia selalu berfikir begitu saat melihat ibu. Ryoko menangis dan mengeluarkan sisa uangnya yang sedikit dari dalam dompetnya. Ia mengatakan kalau ia sangat lemah dan merasa kalah karena hal ini, padahal ia seorang guru. Ia tak pantas mengajar anak-anak dengan perasaannya yang seperti ini.
Ryoko mencurahkan isi hatinya pada ibunya sambil meminta maaf. Ibu memeluk Ryoko dan mengatakan Ryoko tidak perlu meminta maaf.
Keesokan harinya di sekolah, Utako ada kelas musik bersama guru musik yang waktu itu. Temannya memainkan piano dan para siswa menyanyi. Utako tidak pede nyanyi di depan orang banyak jadi suaranya tidak keluar dan guru musik menyadari hal itu. Guru dengan nada marah meminta Utako menyanyi dengan benar, keluarkan semua perasaan dalam hati dan tuangkan dalam nyanyian. Ia meminta Utako menyanyi sendiri, nggak masalah suaranya bagus atau tidak, yang penting keluarkan tangisan dari dalam jiwa. Utako takut nyanyi sendiri dan kebetulan bel keluar berbunyi. Guru kecewa sekali karena kelasnya sudah berakhir dan memgingatkan Utako kalau lain kali Utako tidak akan bisa kabur. Utako takut. Setelah kelas berakhir ia langsung kabur dari sana.
Utako mencari tempat menyendiri, setelah perasaannya tenang, ia kembali ke halaman sekolah dan duduk di bangku. Temannya yang pemain piano ternyata duduk di belakangnya dan mengatakan pada Utako kalau guru musik mereka sangatlah ketat, dia adalah guru dari Naha. Begitu dia menetapkan targetnya, dia tidak akan menyerah dengan mudah. Dulu ada siswa yang menjadi targetnya, guru itu mengejarnya dan memberinya bimbingan dan siswa itu sepertinya menjadi guru musik kelas 1.
Mendengar itu, Utako makin takut karena ia tahu kalau guru musik menargetkannya. Temannya kemudian mengatakan ia tak mengerti kenapa guru itu memilih Utako. Utako terdiam. Temannya meminta Utako jangan salah paham, ia mengatakan itu bukan karena ia cemburu pada Utako.
Hari minggu, Nobuko dan Sanae makan burger di Sunset Burger. Satoru yang melayani mereka. Nobuko bahagia sekali dan makan dengan lahap. Sanae juga meminta french fries sebagai tambahannya. Saat Nobuko menikmati hamburger pertamanya, si preman yang dulu dipukul Kenshu, anak dari pemilik perusahaan dimana Nobuko nanti akan bekerja, masuk ke dalam restoran itu. Nobuko udah merasa nggak enak dan benar saja, si preman langsung mengenali Nobuko. Ia mengejek Nobuko sebagai si miskin dan menunjuk baju Nobuko yang banyak tempelan jahitannya. Ia juga mengejek Nobuko yang pasti sama dengan wanita lain yang bekerja di perusahaan ayahnya, kerja disana cuma untuk mendekati pria lulusan universitas. Nobuko langsung membantah hal itu, ia sama sekali nggak ada niat mencari pria dengan pekerjaan itu.
Tapi preman itu nggak peduli dan malah mengejek ibu Nobuko yang nggak mampu mendandani anak gadisnya kalau memang mau mencari pria berpendidikan. Nobuko langsung naik darah dan akan memukul preman itu, untung Satoru dan Sanae menghentikan Nobuko. Preman itu dengan sombong mengatakan pada Nobuko kalau ada banyak sekali pengganti Nobuko yang ingin bekerja di perusahaan ayahnya jadi jangan sok sok an. Nobuko kesal sekali.
Nobuko, Sanae dan Satoru pulang dengan bus. Nobuko menghela nafas panjang dalam bus mengatakan kalau ia terlalu manja pada dirinya sendiri, ia menyesal tidak mempersiapkan diri lebih awal.
Satoru bertanya apa yang Nobuko harus siapkan?
Nobuko mengatakan selama ini ia tak pernah memikirkan dengan serius apa itu artinya bekerja. Ia hanya berfikir pokoknya harus dapat kerja setelah lulus SMA, nggak peduli pekerjaan apapun, ada wawancara ia ikut dan lulus, semuanya akan berjalan lancar.
Satoru mengatakan pada Nobuko kalau Nobuko akan baik-baik saja, Nobuko hanya perlu menjadi dirinya sendiri.
Nobuko kesal, menjadi diri sendiri seperti apa? Makan yang banyak? Berlari dengan cepat? Hanya dengan itu ia tak akan bisa menjadi dewasa.
Nobuko mendesah dan meminta maaf karena melampiaskan pada Satoru.
Sore itu, ibu yang sedang bekerja di toko serba ada tiba-tiba mendapatkan sebuah telpon yang mengejukan karena katanya Nobuko melakukan kekerasan.
***
Apakah yang terjadi? Kekerasan? Apakah si preman itu mencari gara-gara lagi?
Nobuko memang sebaiknta nggak usah kerja di sana deh, merendahkan wanita banged perusahaannya. Tapi ya mau gimana, Nobuko juga pengen kerja karena dia butuh uang untuk membantu ibunya.
Ryoko merasa bersalah karena menggunakan uangnya untuk sesuatu yang nggak penting tapi itu uang Ryoko sih, makanya ibu juga nggak masalah. Lagian Ryoko kan sudah dewasa jadi wajar butuh waktu dan untuk dirinya sendiri. Aku rasa Ryoko ini terpengaruh pada teman wanitanya itu yahg komentar pada baju lusuhnya. Makanya dia akhirnya beli baju bagus + untuk membuat Hiroo terkesan. Padahal Hiroo kayaknya nggak mempermasalahkan hal seperti itu.
Utako yang pemalu mungkin di akhir drama ini akan menjadi seorang penyanyi. Lagian suara dia nyanyi udah kita dengar di salah satu OST Chimudondon, aku nggak tauu judulnya tapi ada kata ‘furusato’ di liriknya dan lagunya di putar saat adegan di kotak pos waktu itu. Apakah nanti Utako akan ke Tokyo juga untuk meniti karirnya?
0 komentar:
Posting Komentar