Setelah lulus SMA nanti, Nobuko akan mulai bekerja di suatu tempat. Ia dikenalkan oleh ayah Sanae dan sudah melewati tahap interview. Kenshu kakaknya masuk kantor polisi karena bertengkar dengan preman yang mengganggu salah satu bibi di desa itu. Ternyata preman itu adalah anak laki-laki dari bos dimana Nobuko melamar pekerjaan dan karena hal itu, Nobuko tidak diterima bekerja di sana. Utako menggantikan Nobuko menjemput tahu ke kedai Satoru dan menceritakan apa yang terjadi. Nobuko hari itu pergi ke sana untuk meminta maaf, tapi Kenshu menolak ikut. Kenshu mengatakan yang salah adalah preman itu, kenapa dia yang harus meminta maaf. Ryoko kesal pada kakaknya itu dan meminta kakaknya untuk bersikap seperti orang dewasa karena kakaknya sudah 21 tahun. Tapi Kenshu mengatakan dia memang sudah dewasa. Kenshu benar-benar nggak menyadari betapa kekanak-kanakannya sifatnya itu. Ryoko khawatir bagaimana kakaknya itu bisa bertahan hidup dimasa depan tapi Kenshu tidak terlalu memikirkan hal itu, ia dengan santainya mengatakan ia akan menghasilkan uang dengan menghibur orang lain menggunakan kemampuan boxingnya.
Sementara itu, Nobuko dan ibunya ada di tempat pemberhentian bus. Nobuko kelihatan kesal kenapa harus dia yang pergi meminta maaf, bahkan sampai libur dari sekolah. Ibu mengatakan karena Kenshu tidak sepenuhnya salah, jadi nggak apa-apa kalau hanya Nobuko yang ke sana, ia yakin orang tua preman itu akan mengerti. Tapi Nobuko harus pergi sendiri karena ibu nggak bisa pergi, ia tak bisa meninggalkan pekerjaannya.
Nobuko tiba di perusahaan tempat dimana seharusnya akan bekerja mulai musim semi, nama perusahaannya Majikina Corporation. Ia meminta maaf pada presiden karena ulah kakaknya dan memberikan sata andagi sebagai permintaan maaf. Sekretaris presiden bertanya apakah kakak Nobuko menyesalinya dan Nobuko mengiyakan. Tapi Sekretaris presiden ragu karena Kenshu tidak datang meminta maaf. Nobuko mencoba mengalihkan pembicaraan dengan menanyakan pekerjaan apa yang akan ia lakukan di perusahaan nanti, ia dengar ada semacam perjalanan dinas, apakah mereka juga melakukan perjalanan dinas ke Tokyo? Nobuko meyakinkan mereka kalau ia bisa mengerjakan pekerjaan apapun, meskipun butuh tenaga laki-laki ia percaya diri bisa melakukannya.
Sekretaris presiden bertanya apa yang Nobuko bicarakan, Nobuko mengatakan saat wawancara ada banyak pekerjaan disana dan ia diminta mengingatnya. Sekretaris presiden tertawa dan mengatakan pekerjaan Nobuko nanti adalah menyajikan teh yang enak dengan senyuman, mengangkat telpon, bersih-bersih dan lain-lain. Karena itu mereka butuh wanita, pekerjaan simpel dimana semua orang bisa melakukannya, jadi kalau Nobuko bermasalah, mereka bisa menggantikan Nobuko kapan saja. Nobuko terdiam karena bukan itu yang ia harapkan dari sebuah pekerjaan.
Utako di sekolah diam-diam masuk ke ruang musik. Ia mencoba memainkan piano yang ada di sana. Saat itu seorang siswi datang dan mengenali Utako. Siswa itu ingin latihan piano, jadi Utako menjauh dari piano. Siswi itu memainkan piano dengan sangat baik dan Utako menyukai musik itu. Siswi itu mencoba mengajak Utako bicara tapi Utako hanya mengangguk dengan jawabannya. Saat ditanya apakah Utako menyukai musik, Utako mengangguk. Saat siswi itu bertanya apakah Utako bisa memainkan alat musik, barulah Utako mengeluarkan suaranya mengatakan ia bisa bermain sanshin. Anak itu lega karena Utako akhirnya mengeluarkan suaranya. Saat Utako akan keluar dari ruang musik, tiba-tiba seorang guru menghalanginya. Guru itu sudah mengintip sejak tadi dan tertarik pada Utako. Ia mendekatkan wajahnya pada Utako sambil mengatakan kalau 'musik adalah tangisan jiwa' dan membuat Utako ketakutan berlari meninggalkan tempat itu.
Ryoko masih di SD tempat ia mengajar dan akan pulang saat seorang pria membawa buket bunga menghalanginya. Pria itu adalah Kina Kingo (Watanabe Daichi), penggemar Ryoko. Ia tak malu menyatakan cinta pada Ryoko secara terang-terangan dan mendekati Ryoko pantang menyerah. Bisa dilihat kalau Ryoko sudah sering menolak Kingo dan menyuruhnya berhenti muncul di sekolah tapi Kingo nggak peduli. Kingo nggak menyerah mengajak Ryoko kencan, kali ini ia mengajak ke sebuah restoran burger baru buka di kota tapi Ryoko menolak tegas. Ia bertanya apakah Ryoko sudah punya pacar, Ryoko juga mengatakan nggak ada. Ryoko kayaknya udah muak di dekati terus dan ia bersikap dingin sekali, tapi Kingo udah terbiasa juga jadi ya dia biasa aja dan justru menyukai sikap Ryoko yang begitu.
Malam itu, Ryoko nongkrong bersama teman masa kuliahnya di restoran hamburger baru yang disebutkan Kingo tadi siang. Mereka nongkrong berempat, 2 wanita dan 2 pria. Pemilik restoran hamburger sepertinya mengenali salah satu dari mereka, Ishikawa Hiroo (Yamada Yuki) yang memperkenalkan ketiganya adalah teman masa kuliah dan sekarang sedang berkumpul untuk belajar. Pemilik bertanya apakah mereka satu universitas dan salah satu wanita disana mengatakan mereka bertiga satu universitas kecuali Ryoko. Sepertinya Ryoko kuliah di Naha bukan di universitas terkenal dan ia kelihatan malu gitu. Temannya mengatakan kalau takdir banged keduanya bisa bekerja di SD yang sama dan itu membuat Ryoko tersipu. Dua temannya pergi sebentar melihat sesuatu dan Ryoko tinggal berdua bersama Hiroo. Kalau dilihat dari gerak geriknya, sepertinya Ryoko dan Hiroo tertarik satu sama lain. Orang yang Ryoko kirimi surat di episode 11 adalah Hiroo. Hiroo meminjamkannya sebuah buku dan sepertinya ia menulis reviewnya dalam surat itu dan Hiroo mengatakan ia senang Ryoko mengiriminya surat. Hiroo bahkan ingin meminjamkan Ryoko buku lagi dan itu membuat Ryoko senang.
Saat dua temannya kembali ke meja, mereka melihat ada poster festival dance gitu di dinding restoran dan mereka teringat festival dance di universitas. Ryoko mengatakan saat itu seru, membuat temannya bertanya apakah Ryoko datang ke festival kampus mereka waktu itu dan Ryoko menunduk membenarkan (mungkin dia diajak Hiroo). Hiroo sepertinya menyadari kalau Ryoko agak nggak nyaman dengan teman wanita mereka itu dan beberapa kali mencoba mengalihkan pembicaraan supaya Ryoko nyaman. Tapi teman wanita mereka itu nggak bisa baca situasi, ia bahkan mengomentari saku baju Ryoko yang udah sobek dan Ryoko mengatakan anak-anak di SD menariknya, makanya sobek. Temannya mengatakan pada Ryoko untuk beli baru karena mereka udah kerja, asik sekali menjadi bagian dari masyarakat, mereka bisa membeli apa yang mereka inginkan dengan uang mereka sendiri. Ryoko hanya bisa menunduk saja dan Hiroo menyadari hal itu.
(Well, Ryoko harus berbagi dengan keluarganya makanya dia nggak bisa boros pake uang).
Malam itu, Nobuko di kedai Sanae berdua, membicarakan masalah kehidupan. Ia tak puas dengan pekerjaan yang akan ia lakukan musim semi nanti. Sanae juga berkomentar kalau kenyataan sangat kejam, tapi di Yanbaru sama sekali nggak ada perusahaan yang akan merekrut karyawan, cuma perusahaan itu saja. Nobuko mendesah, padahal dulu saat ia masih kecil ia penuh semangat dan nggak banyak pikiran. Sanae mengerti, waktu kecil yang mereka pikirkan cuma makan dan main.
Nobuko mengatakan selama ini ia nggak sabar menjadi bagian dari masyarakat, ia ingin bekerja, tapi sekarang ia malah ingin menjadi siswi SMA selamanya. Tapi musim semi semakin dekat, masa mudanya sudah berakhir. Ia pikir chapter kedua hidupnya akan dimulai setelah lulus dan ia menantikanya dengan chimudondon, tapi...
Nobuko hanya bisa menghela nafas panjang.
***
Nobuko begitu menantikan menjadi bagian dari masyarakat alias bekerja, tapi pekerjaan yang akan ia lakukan tidak seperti bayangannya. Saat tahu ia hanya akan menyajikan teh, mengangkat telpon, bersih-bersih, menjaga gudang, Nobuko langsung kehilangan semangatnya. Menjadi bagian dari masyarakat memang sangat sulit, kadang kita nggak bisa memilih karena memang nggak ada pilihan.
Ryoko beruntung bisa masuk kuliah dan mendapat pekerjaan sebagai guru, meski aku masih bingung dengan keadaan keluarga mereka 7 tahun lalu, hutang banyak, bagaimana dia bisa kuliah ya? Apalagi dia kuliahnya di kota. Ternyata beda universitas dengan temannya yang lain, jadi mereka kenalan dimana?
BTW Naha itu ibukota Okinawa yang ada dibagian selatan pulau utama, sementara Yanbaru ada dibagian utara pulau utama Okinawa. Jaraknya lumayan jauh. Yanbaru jelas sebuah desa kecil. Nah, letak restoran hamburger itu ada di kota yang jaraknya 30 menit dari Yanbaru. Hiroo tinggal di kota itu, tapi ia bekerja di SD Yanbaru bersama Ryoko. HIroo dan Ryoko sepertinya memang ada sesuatu, mungkin saling suka tapi belum pacaran.
Teman Ryoko yang cewek nggak sopan banged. Masa mereka udah temenan tapi masih nggak tahu kondisi keluarga masing-masing, maksudnya ya jangan gitu lah. Kondisi orang kan beda-beda. Apakah nggak ada mikir dikit sebelum ngomong gitu, kelihatan Ryoko nggak nyaman dan yang notice cuma Hiroo.
0 komentar:
Posting Komentar