Sinopsis Chimudondon Episode 11: Nobuko's Job
Tahun 1971, Nobuko duduk dibangku kelas 3 SMA di Yanbaru, Okinawa. Ia tetap menjadi gadis yang penuh semangat dan ceria, yang kemampuan larinya masih diakui oleh teman-temannya. Nobuko sudah memenangkan 20 kali lomba lari dan bahkan mengalahkan rekor pemenang selama 20 kali berturut-turut. Larinya lebih cepat daripada anak laki-laki. Ia selalu memakan shikuwasa sebelum mulai lari dan itu membuat kecepatannya meningkat. Ia bahkan diajak oleh klub lari sekolahnya untuk menjadi anggota tapi Nobuko menolak karena dikeluarganya ia bertangungjawab atas makan malam, makanya ia tidak bisa lama-lama di sekolah / ikut kegiatan klub. Ia masih sering diejek oleh anak laki-laki karena Nobuko tomboy dan nggak akan ada yang mau menikah dengannya.
Hari itu, Nobuko bersama sahabatnya Sanae di pinggir pantai sepulang sekolah. Mereka makan makanan khas Okinawa kesukaan Nobuko, sata andagi yang ia dapat dari anggota klub lari karena ia memenangkan pertandingan. Mereka berdua membicarakan masa depan mereka. Sanae sepertinya akan melanjutkan pendidikan, kuliah di Tokyo dan Nobuko sendiri memutuskan bekerja setelah lulus SMA. Ia sudah melamar pekerjaan di suatu tempat dan belum pasti diterima atau tidak, tapi kemungkinan besarnya diterima. Ayah Sanae lah yang menjadi orang dalamnya. Sanae mengajak Nobuko bekerja di Tokyo saja, Nobuko juga merasa itu ide yang bagus, dia bisa ke Tokyo, bekerja dan mengirim uang pada ibunya. Apalagi di Tokyo ia bisa makan banyak makanan enak.
Dalam perjalanan pulang ke rumah, mereka bertemu dengan Ryoko dan Utako. Ryoko sejak musim semi sudah bekerja sebagai guru SD. Ia dikenal sebagai madonna saat SMA karena ia menjadi cantik saat SMA. Ia melanjutkan kuliah di Naha dan sepertinya memang sangat populer. Utako bahkan mengatakan kalau kakaknya itu punya fanclub di SD termpatnya mengajar. Utako baru saja masuk SMA tahun pertama, seperti biasa, dia masih sering sakit dan juga pemalu. Ibu Nobuko sekarang bekerja di toko serba ada milik ayah Sanae. Sepertinya ibu Sanae sudah meninggal dunia dan sejak itu ayah butuh pekerja di toko mereka, makanya ibu bekerja di sana. Selain itu kalau musim panen, ibu juga ikut membantu panen tebu tetangga. Satoru saat itu datang mengantar tahu ke kedai, ia lulus SMA dengan baik dan sekarang sedang berusaha memperluas bisnis tahu keluarganya. Btw saat itu Ryoko diam-diam memasukkan surat ke kotak pos dengan wajah malu-malu mencurigakan.
Anak tertua keluarga Higa, Kenshu, masih seperti biasa, sama sekali tidak bisa diharapkan. Ia adalah pembuat masalah bagi keluarga. Ia drop out dari SMA karena ingin fokus menjadi petinju, tapi pada akhirnya ia tak bisa dan sepertinya ia sudah mendapatkan pekerjaan di Naha tapi ia juga berhenti. Ia sekarang pengangguran dan banyak menghabiskan waktu main-main. Hari itu, ibu dipanggil ke kantor polisi karena ada masalah dengan Kenshu. Karena ibu sedang bekerja, jadi yang ke sana menjemput Kenshu adalah adik-adiknya. Dalam bulan ini sudah beberapa kali Kenshu masuk kantor polisi dan adik-adiknya protes. Masalah Kenshu kali ini adalah karena pertengkaran dengan preman yang mengganggu warga Yanbaru. Kenshu melihat ada yang kasar sama ibu-ibu dan menantang preman itu, ia dipukul duluan makanya Kenshu melawan.
Keempat kakak beradik keluarga Higa pulang bersama-sama ke rumah mereka. Mereka melewati bukit dimana ada pohon shikuwasa di sana. Nobuko mengajak mereka untuk lomba lari ke rumah tapi Ryoko menolak karena mereka bukan anak-anak lagi. Mereka teringat terakhir kali mereka berlari ke rumah adalah pada saat itu, yaitu saat ayah mereka meninggal dunia. Utako bertanya-tanya apakah ayah mereka baik-baik saja di seberang lautan dan kakak beradik keluarga Higa terdiam menatap lautan. Lalu Nobuko bersiap lari dan diikuti oleh kakak dan adiknya.
Nobuko sedang menyiapkan makan malam saat ibu pulang dari pekerjaannya. Ibu bertanya bagaimana dengan Kenshu dan Kenshu baik-baik saja, bahkan sedang tidur enak menunggu makan malam. Ryoko membantu menghidangkan makan malam dan ibu bertanya tumben Ryoko nggak pulang malam hari ini. Ryoko mengatakan besok dia baru akan pulang terlambat karena ada sesi belajar bersama teman-teman kuliahnya: Ibu sih nggak masalah karena Ryoko sudah dewasa, jadi wajar menghabiskan waktu bersama teman-temannya. Dan Nobuko protes dia juga mau jalan-jalan sekali-kali tapi nggak bisa karena harus memasak makan malam. Ia meminta kakaknya sesekali yang memasak tapi Ryoko mengatakan dia kan sudah membantu keuangan keluarga tiap bulan jadi nggak mungkin dia masak juga.
Nobuko mengerti, ia juga musim semi nanti akan mulai bekerja dan jika ia sudah bekerja, ia ingin ibu berhenti dari pekerjaannya, karena ia dan Ryoko pasti bisa memenuhi keuangan keluarga. Ryoko hanya bisa mendesah seandainya kakak mereka Kenshu serius dalam bekerja, pasti kehidupan mereka lebih mudah.
Keluarga Higa bersiap-siap makan malam saat tiba-tiba pemilik toko serba ada / ayah Sanae datang dengan wajah agak aneh. Semuanya bingung. Ia datang ke sana untuk memberi tahu mengenai pekerjaan Nobuko, sepertinya Nobuko tidak bisa mendapatkan pekerjaan itu. Nobuko bingung alasannya apa. Ayah Sanae mengatakan kalau yang bertengkar dengan Kenshu hari ini ternyata adalah anak dari pemilik tempat dimana Nobuko akan bekerja. Nobuko shock.
***
Kenapa kakak tertua asadora Okinawa selalu membuat masalah ya?
Di Churasan waktu itu juga, kakak tertua adalah pembuat masalah bagi keluarga. Ya meski karakternya nggak bisa dibenci tapi tetep aja membuat keluarga kesulitan. Disini Kenshu sama sekali nggak bisa diharapkan. Kalau dia serius bekerja kan beban ibu jadi berkurang. Tapi setidaknya selama 7 tahun ini keluarga Higa kelihatannya baik-baik saja dan tidak ada masalah.
Aku penasaran apakah Nobuko punya keinginan untuk tinggal di Tokyo melihat dia sepertinya masih menyukai Tokyo. Tapi kenapa pas masih kecil dia nggak mau ikut Kazuhiko ke Tokyo? Apakah karena dia masih terlalu kecil?
Di spoiler aku lihat Nobuko masih di Yanbaru sampai minggu ke-6, jadi masih lama lah kita bisa menikmati pemandangan indah Okinawa.
0 komentar:
Posting Komentar