Sinopsis Chimudondon Episode 10: Departure
Nobuko dan Kazuhiko, pulang sekolah bersama-sama dan mereka ada di atas bukit dimana pohon shikuwasa berada. Nobuko menatap pohon shikuwasa dimana buahnya sudah mulai menguning, tanda musim dingin akan segera datang. Nobuko bertanya kira-kira saat ia kembali ke Yanbaru nanti, pohon ini masih ada nggak ya?
Kazuhiko mengkhawatirkan Nobuko, bertanya apakah Nobuko tidak akan menyesal pergi ke Tokyo seperti ini?
Nobuko sepertinya sudah menceritakan mengenai dirinya yang akan ikut ke Tokyo saat keluarga Kazuhiko pulang nanti. Nobuko mengatakan kalau ia tak akan menyesal. Kazuhiko mengatakan kalau begitu, ia akan melindungi Nobuko, selama di Tokyo Nobuko bisa bergantung padanya. Nobuko terdiam dan tiba-tiba muncul ide mengajak Kazuhiko pulang dengan bergandengan tangan. Nobuko langsung menggandeng tangan Kazuhiko dan Kazuhiko melepaskannya, mengatakan kalau ini memalukan, ia nggak mau bergandengan tangan dengan anak SD. Kazuhiko kabur dan Nobuko mengejarnya, LOL.
Besok adalah hari keberangkatan Nobuko ke Tokyo. Malamnya keluarga Higa makan malam dengan soba buatan Nobuko. Rasa soba buatan Nobuko adalah rasa soba ayah, jadi ibu sangat bahagia. Tapi Kenshu, Ryoko dan Utako merasa nggak bisa memakannya. Nobuko bertanya kenapa mereka nggak makan? Ini adalah soba terakhir yang ia buat untuk mereka. Semuanya terdiam, Kenshu akhirnya mulai memakannya dengan berat hati, diikuti Ryoko dan Utako. Nobuko senang melihat semuanya makan soba buatannya. Ia kemudian berdiri dan bersujud pada ibunya, berterima kasih karena sudah membesarkanya selama ini. Ia juga meminta maaf jika selama ini ia egois. Ibu menggenggam tangan puterinya, menahan air mata mencoba tersenyum dan mengatakan itulah yang ia sukai dari Nobuko, bagaimana Nobuko tahu berterimakasih dan meminta maaf. Ia mengatakan pada Nobuko kalau Nobuko harus ingat bagaimana mereka semua disini mencintai Nobuko. Ia juga meminta Nobuko jangan lupa menulis surat. Masih banyak yang ingin ibu katakan tapi ia lupa dan saat itu Nobuko mengatakan pada semuanya, setelah selesai makan, ia punya permintaan pada mereka.
Permintaan Nobuko sederhana saja, ia ingin menyanyi bersama keluarganya untuk terakhir kalinya. Utako memetik senar sanshin dan seluruh anggota keluarga menyanyikan lagu furusato (kampung halaman).
Keesokan harinya, pagi-pagi sekali seperti biasa Nobuko ke kedai tahu keluarga Sunagawa untuk membeli tahu. Ibu Satoru meminta Nobuko sehat-sehat saja di Tokyo nanti dan Nobuko berterima kasih. Satoru menyajikan tahu untuk Nobuko dan hari itu dia memberikan secara gratis, Nobuko juga bisa minta tambah kalau ia mau. Satoru kelihatan sedih karena Nobuko akan pergi, ia bertanya apakah Nobuko benar-benar akan pergi. Nobuko memakan tahu buatan Satoru dan mengatakan kalau tahu ini memang yang terenak di seluruh dunia. Satoru kemudian mengatakan ia akan membuat tahu lebih enak lagi, jadi Nobuko jangan pergi ke Tokyo. Nobuko terdiam. Tapi pada akhirnya Satoru mengatakan kalau ia hanya bercanda.
Saat itu, ibu ada di makam ayah berdoa dan ayah Kazuhiko menemui ibu di sana dan ikut berdoa. Sepertinya itu adalah makam untuk keluarga Higa, pemandangannya indah di pinggir pantai dan biasanya seluruh keluarga berkumpul, menyanyi dan menari di sana. Ibu teringat kenangan saat ayah masih hidup.
Keluarga Higa dan keluarha Aoyagi menunggu bus. Nobuko hari itu memakai dress cantik dan Utako mengatakan kakaknya kawaii sekali, membuat Nobuko senang sekali dan menari kecil. Lalu bus datang. Nobuko mengatakan pada ibunya kalau ia akan pergi sekarang dan berjanji akan menikmati hidupnya di Tokyo. Ibu meminta keluarga Aoyagi untuk menjaga Nobuko selama dalam perjalanan. Ayah Kazuhiko mengerti. Pintu bus terbuka, Nobuko mengambil barang-barangnya. Ayah KAzuhiko berterima kasih pada keluarga Higa yang sudah menjaga mereka selama di Yanbaru.
Saat Nobuko akan naik bus, tiba-tiba Kenshu mengatakan kalau ia yang akan pergi ke Tokyo, karena ia adalah anak sulung. Paman Nobuko marah pada Kenshu yang kenapa baru sekarang bilang begitu. Nobuko mengatakan pada kakaknya kalau ia yang akan pergi, karena ia memang ingin ke Tokyo.
Nobuko kemudian berpisah dengan semuanya dan naik ke dalam bus.
Dari dalam jendela bus, Nobuko mengucapkan bye bye dan meminta semuanya baik-baik saja. Lalu bus berangkat. Nobuko menatap keluarganya dari jendela belakang bus, ia menahan air matanya. Saat itu, Kazuhiko menggenggam tangan Nobuko dan mengatakan semuanya akan baik-baik saja karena ia ada bersama Nobuko. Nobuko terdiam dan kembali menatap keluarganya. Ibu, Kenshu, Ryoko dan Utako juga menatap kepergian Nobuko, dibalik jendela mereka melihat Nobuko yang tak bisa melepaskan pandangannya. Saat itu Kenshu mengatakan kalau ia tak bisa membiarkan ini dan langsung berlari mengejar bus diikuti Ryoko dan Utako. Mereka bertiga berlari sekencang-kencangnya sambil memanggil Nobuko. Nobuko yang melihat itu membuat keputusan, ia melepaskan tangannya dari genggaman Kazuhiko dan meminta sopir menghentikan bus.
Nobuko keluar dari dalam bus dan berlari menuju keluarganya yang berlari ke arahnya. Kenshu, Ryoko, Utako dan Nobuko saling memeluk dan menangis. Kenshu mengatakan pada ibunya kalau mereka nggak bisa membiarkan Nobuko pergi, tidak ada yang akan pergi ke Tokyo. Ryoko mengatakan kalau semuanya akan terus tinggal di Yanbaru. Utako mengatakan kalau mereka akan hidup bahagia. Kenshu dan Ryoko juga mengatakan kalau mereka akan bahagia. Ibu menangis dan memeluk Nobuko, meminta maaf pada Nobuko. Nobuko juga meminta maaf pada ibunya. Ibu mengatakan kalau ia sudah salah, seperti yang mereka katakan, mereka akan terus bersama-sama dan berbahagia. Ibu meminta maaf pada paman Nobuko kalau ia tak bisa membiarkan anaknya pergi, ia membungkuk diikuti oleh kakak beradik keluarga Higa. Paman hanya bisa tenganga tak bisa mengatakan apapun lagi.
Pada akhirnya, Nobuko tidak jadi ke Tokyo bersama keluarga Aoyagi. Ia tetap tinggal di Yanbaru. Kazuhiko mengatakan pada Nobuko agar suatu hari nanti Nobuko datang ke Tokyo, ia akan mengajak Nobuko makan banyak makanan enak dari seluruh dunia di Tokyo. Nobuko berterima kasih. Kazuhiko juga mengatakan ia akan menulis surat dan Nobuko mengangguk bahagia. Lalu bus berangkat dan semuanya melambai pada Kazuhiko.
Waktu berlalu, 7 tahun kemudian, tahun 1971, Nobuko 17 tahun berlari ke tempat kotak pos yang sudah menjadi sarang burung. Ia memberi makan burung di sana dan memakan shikuwasa. Temannya Sanae datang menjemputnya karena mereka akan terlambat. Nobuko menikmati shikuwasa dan berlari menuju temannya Sanae untuk berangkat sekolah bersama-sama.
***
Akhirnya Kuroshima Yuina, the real heroine asadora ini muncul di episode 10. Well, dia muncul sebentar di episode 1 sih. Sedih banged berpisah dengan cast anak-anak karena mereka sempurna banged memerankan kakak beradik keluarga Higa. Aku harap nggak terlalu banyak perbedaan yang membuatku sulit beradaptasi dengan cast yang baru.
Nobuko sebenarnya nggak mau pergi ke Tokyo, tapi dia nggak punya pilihan karena nggak ada yang mau pergi + dia nggak mau ibunya sedih dan menderita. Selama ini aku kesal banged sama Kenshu, tapi disini dia menunjukkan bagaimana sikap seorang anak sulung, kalau bukan Kenshu, mungkin Nobuko udah ada di Tokyo. Aku suka saat dia menjadi yang pertama mengejar Nobuko dan mengatakan kalau nggak ada diantara mereka yang akan ke Tokyo. Anak-anak masih terlalu muda sih dan masih ingin bersama-sama.
Tapi sayang sekali nggak diperlihatkan bagaimana ibu bisa menghidupi keluarga dan membayar hutang. Udah time jump aja ke 7 tahun kemudian. Yang jelas, keluarga Higa tampaknya hidup dengan baik.
Ikatan Kazuhiko dan Nobuko lebih erat dari yang aku bayangkan. Rasanya aneh sih kalau Nobuko nanti nggak berakhir dengan Kazuhiko. Bakalan jadi Natsuzora kedua, karena dulu Tenyo dan Natsu juga ikatannya kuat banged, sangat disayangkan mereka nggak berakhir bersama.
Kazuhuko x Nobuko bisa yuk ! ðŸ¤
BalasHapus