Di keluarga Ohtsuki, Hinata dan Momotaro bertengkar mengenai siapa yang hidupnya lebih sengsara. Rui mencoba melerai mereka tapi gagal. Saat itu Joe muncul dengan terompet dan membuat semuanya terdiam, Hinata dan Momo bingung, sementara Rui terkejut. Joe bersiap meniup terompetnya, Rui sangat menantikan hal ini, meski ia agak takut, tapi Joe mencoba meniupnya dan suara yang dihasilkan agak aneh. Joe mencoba sekali dan tetap saja suaranya tidak bagus. Rui hanya terdiam dan menunduk.
Hinata bertanya apa yang dilakukan ayahnya. Joe untuk pertama kalinya mengatakan pada kedua anaknya itu kalau ia dulunya adalah seorang pemain terompet. Ia akan membuat debut CD tapi kemudian ia didiagnosis menderita sebuah penyakit yang membuat ia tidak bisa bermain terompet lagi. Hinata dan Momo tidak percaya dan mengatakan ayahnya pasti bercanda. Mereka tertawa karena harusnya ayahnya m Ayahnya pasti mencoba membuat mereka kaget supaya mereka berhenti bertengkar. Joe dengan serius mengatakan kalau ini bukan sebuah candaan, ia serius. Hinata dan Momo masih terdiam tak percaya.
Rui kemudian pergi ke toko dan mengambil poster Yojutsu Sichihenge yang selama ini tertempel di dinding kedai mereka. Dibalik poster itu, ada tanda tangan Joe pada tahun 1963, sebelum debutnya waktu itu. Hinata dan Momo terkejut. Rui mengatakan kalau ayah mereka memenangkan konter trumpeter No. 1 di Kansai dan akan membuat debut di Tokyo.
Joe mengenang kisah masa lalu, menceritakan pada Hinata dan Momo, dalam hidupnya waktu muda, ia hanya punya terompet dan itu sudah membuatnya bahagia, meniup terompet. Ia bertemu dengan Rui dan kemudian berjanji akan menikah. Tapi saat ia mencapai puncaknya, ia didiagnosis penyakit tak ada obatnya dan penyakit itu merebut terompet darinya. Ia memutuskan meninggalkan Rui karena ia tidak mungkin menikahi Rui tanpa apa-apa dalam hidupnya lagi. Ia kehilangan terompet, ia kehilangan Rui, ia kehilangan impiannya. Saat itu ia berfikir untuk mati saja. Tapi Rui menyelamatkannya. Mereka pindah ke Kyoto dan membuka kedai kaiten-yaki. Mereka masih menemui dokter untuk mengobati penyakitnya. Tapi setelah Momotaro lahir, ia berhenti menemui dokter. Ia berfikir asalkan ia bisa menjadi ayah yang baik bagi Hinata dan Momo, maka itu sudah cukup untuknya. Ia bertanya-tanya pada dirinya apakah dia benar-benar sudah menyerah. Meski ia tak bisa meniup terompet seumur hidupnya, ia bahagia bisa menjadi ayah yang baik bagi Hinata dan Momo. Ia mengatakan pada Hinata dan Momo, meski ia kehilangan impiannya, hidupnya tetap berjalan. Itulah pesan dari kisahnya.
Hinata dan Momotaro terdiam di luar rumah setelah mendengar kisah ayahnya yang baru mereka ketahui. Bagaimana ayahnya punya impian besar dan kehilangan impian itu, bahkan hampir bunuh diri. Untung ayahnya tidak jadi mati karena ibu mereka menyelamatkan ayah. Hinata merinding mengingat cerita itu. Momo kemudian akan pergi ke toko Kichiemon untuk meminta maaf dan Hinata menemaninya. Keduanya membungkuk meminta maaf pada Kichiemon tapi Kichiemon tidak mau memaafkan Momotaro. Ibu Momotaro keluar dan mengatakan pada Kichiemon jangan begitu di hari bahagia ini. Dulu ayahnya juga memaafkan orang yang mencuri radio mereka. Tapi Kichiemon tidak mau. Kichinojo pulang saat itu dan heran melihat Hinata dan Momo ada di tokonya. Saat itu, Momotaro dengan tulus mengucapkan selamat atas pernikahan Kichinojo. Kichinojo jadi malu dan bertanya apakah Momo mendengar dari Sayoko. Hinata tersenyum pahit melihat adiknya.
Di gudang, Joe menyimpan kembali terompetnya. Rui datang menemui Joe dan bertanya, Joe tidak serius kan saat mengatakan menyerah akan meniup terompet? Karena ia masih percaya bahwa suatu hari nanti Joe akan kembali bisa meniup terompet seperti sedia kala. Joe mengatakan pada Rui kalau selama 30 tahun ini, ia diam-diam mencoba meniup terompet tapi tetap tidak bisa menghasilkan suara yang bagus. Ia tidak mau menyerah hanya saja Ia merasa kalau terompet sudah mengucapkan selamat tinggal padanya. Joe meletakkan kembali terompetnya ke tempatnya dan menutupnya. Rui menangis mendengar hal itu.
Musim berganti. Sehari sebelum natal, Joe sibuk di toko Kichiemon membuka stand untuk lotre. Ia sering membuat kesalahan dan membuat penjual sake di sana marah-marah padanya. Saat ada anak yang memenangkan mainan dan diminta memilih, anak itu memilih terompet, berjalan dengan bahagia meniup terompet meski suaranya nggak bagus. Joe tersenyum melihatnya.
Rui datang tak lama kemudian dan tergesa-gesa karena ia baru pulang dari pasar membeli bahan masakan untuk pesta natal mereka malam nanti. Ia kembali ke rumah dan sudah ada pelanggan yang menunggu di sana. Rui segera membuka toko dan bertanya pada pria tua itu mau pesan berapa.
Pria tua itu adalah Santa dan Santa memanggil Rui. Rui awalnya bingung. Tapi logat lama Santa kembali, memanggil Rui dengan Rui-ja.... Rui terdiam.
***
Wah, aku pikir Santa nggak akan muncul lagi di drama ini, syukurlah dia muncul lagi karena dia adalah kunci dari kisah Yasuko dan yang mengetahui keberadaan Rui. Aku harap kedatangannya kali ini benar-benar untuk memberitahu Rui apa yang terjadi di masa lalu. Excited banged karena keluarga Rui akan tahu kisah masa lalu Rui disini. Aku juga nggak sabar menantikan Rui dan keluarganya kembali ke Okayama bertemu paman Isamu dan istrinya Yukie yang jahat.
Ternyata selama di Kyoto Joe masih ke dokter mengobati penyakitnya tapi setelah Momo lahir, dia nggak ke dokter lagi. Dia juga selama ini diam-diam mencoba meniup terompet, Rui kelihatan kaget dan sepertinya Rui tidak tahu akan hal itu. Kelihatan banged sih Joe tidak ingin menyerah tapi terompet sudah mengucapkan selamat tinggal padanya, itu yang ia rasakan. Tapi tenang saja, spoiler mengatakan trumpeter Joe akan kembali lagi nanti.
0 komentar:
Posting Komentar