Sinopsis Come Come Everybody Episode 77: Hinata's love for historical drama
Hinata menonton syuting drama sejarah dimana Sumire menjadi salah satu pemerannya. Itu adalah adegan saat sang putri sedang di sebuah ruangan menata bunga dan preman datang, puteri berteriak lalu ada yang menyelamatkannya. Hinata saat itu melihat sisi lain Sumire lagi. Sumire kelihatannya tidak terlalu bisa akting dan dia adalah tipe yang suka mengubah adegan. Saat adegan selesai diambil ia kelihatan nggak puas dan mengatakan sebaiknya puteri menyajikan teh saat terjadi penyerangan, soalnya menata bunga kurang cocok. Sutradara ingin menolak karena set-nya tidak tersedia tapi Sumire tetap kukuh, masa di lokasi syuting set teh aja nggak ada. PAda akhirnya sutradara tidak bisa menolak. Meski peralatan tidak ada, saat itu juga disiapkan dan syuting kembali di mulai. Tapi Sumire kurang puas dan syuting diulangi lagi. Padahal beberapa staf sudah mengkode sutradara utama agar menolak tapi tetap saja sutradara tidak bisa menolak. Hinata mendengar gosip kalau saat Sumire menjadi populer dulu, sutradara itu masih merupakan asisten sutradara, makanya dia nggak bisa menolak keinginan Sumire.
Sementara itu, Hinata memandang dengan cara lain. Hinata merasa alasan Sumire mengulang adegan itu ya untuk mendapatkan hasil terbaik, memperbaiki aktingnya. Jadi, saat Hinata tahu Sumire melakukan kesalahan saat menyajikan teh, Hinata angkat bicara. Padahal adegan sudah oke dan semuanya puas, Hinata malah mengatakan kalau Sumire harusnya tidak boleh menghentakkan sendok teh ke gelas. Semuanya terdiam. Sumire kemudian jadi badmood dan menolak melanjutkan syutinga degan berikutnya. Semuanya kesal pada Hinata dan meminta Hinata meminta maaf pada Sumire yang sudah ngambek. Hinata langsung meminta maaf, tapi ia mengatakan kalau ia melihat bagaimana Sumire berusaha keras memperbaiki akting dan melakukan yang terbaik untuk satu adegan, maka harusnya jangan ada kesalahan dalam penyajian teh, karena akan sangat disayangkan padahal Sumire sudah berusaha keras. Ia yakin penonton juga akan senang melihat adegan itu jika semuanya dilakukan dengan benar. Sumire terdiam mendengarnya.
Igarashi yang sejak awal melihat dari jauh, datang mendekati Hinata dan memanggil Hinata bodoh. Ia mengatakan kalau drama sejarah bukan untuk menyenangkan orang bodoh seperti Hinata. Hinata mengingat bagaimana ia sangat sangat menyukai drama sejarah sejak kecil bahkan jika adegan itu terus berulang-ulang. Ia mengatakan jika menyukai drama sejarah seperti itu dikatakan bodoh maka ia bersyukur menjadi bodoh. Keduanya adu mulut di panggung yang seharusnya menjadi lokasi syuting. Keduanya adu mulut dan berujung pada mengatakan line yang ada dalam sebuah drama sejarah, entah kenapa malah menjadi adegan cinta. Keduanya nggak sadar kalau mereka berakting sampai berpegangan tangan sementara para staf dan sutradara bengong melihat keduanya. Saat mereka dimarahi, keduanya akhirnya turun dari panggung dengan sangat malu.
Keduanya diusir dari lokasi syuting. Mereka berdua tidak menyadari kalau pertengkaran tadi mengingatkan staf, sutradara dan Sumire pada adegan itu, adegan yang ada di film dimana Sumire muncul dan sutradara pertama kali menjadi pemimpin produksi. Keduanya nostalgia dan tertawa bahagia. Ban Kyomuzo terdiam melihat suasana itu yang berubah seketika.
HInata dan Igarashi pergi ke tempat istirahat para aktor, karena semua sedang syuting, disana sepi. Igarashi lagi-lagi mengatakan semua ini karena Hinata, syuting hari ini menjadi kacau. HInata membalas kalau Igarashi berpakaian lengkap samurai padahal dia disana cuma belajar dan nggak akan muncul di panggung. Keduanya kembali saling benci dan tiba-tiba Igarashi pingsan lagi. Hinata bingung kenapa Igarashi pingsan lagi dan mencoba membangunkannya. Sepertinya sih nggak pingsan, cuma tidur.
***
Igarashi segitu nggak sukanya sama Hinata kah? Penyebabnya apa? Kok ngajak berantem terus, aku juga kalo jadi Hinata males banged ketemu orang kayak gitu.
Btw Sumire ini karakternya unik juga, menambah keceriaan dalam drama karena karakternya yang agak antagonis tapi lucu.
0 komentar:
Posting Komentar