Sinopsis Come Come Everybody Episode 76: Hinata’s goal
Hinata sedang menjaga toko saat seorang pria muda datang ke toko dan kelihatan kecewa karena bukan Rui yang ada di sana. Aura pria ini tidak bersahabat dan Hinata kesal tapi ia masih berusaha ramah karena pria itu adalah pelanggan. Pria itu agak ragu dengan Hinata tapi ia tetap memesan kaiten-yaki dan ia meminta yang baru dimasak padahal disana ada yang sudah dimasak. Hinata kesal sekali, dalam hati ia mengomel kenapa pria ini mau yang baru matang pdahal sudah ada yang matang disana. Hinata terdiam dan pria itu menebak kalau Hinata belum pernah memasak kaiten-yaki sebelumnya. Pria itu mengatakan sulit dipercaya padahal Hinata adalah puteri pemilik. Hinata kesal sekali tapi ia tidak bisa membalasnya karena memang benar begitu. Akhirnya setelah mendesah pria itu mau memesan yang sudah matang saja dan ia cuma memesan 1. Hinata makin kesal karena pria itu cuma pesan 1 tapi minta yang baru matang. Tapi tentu saja Hinata hanya bisa mengeluh dalam hati, diluar ia tersenyum melayani pelanggan. Pria itu kemudian membayar dan Hinata memberikan kembaliannya. Pria itu menghitung uang kembalian dan mengatakan lagi meski nggak bisa masak kaiten-yaki ternyata Hinata bisa berhitung. Pria itu pergi. Hinata kesal, kesal banged dan berteriak dalam hati sambil seolah-olah mengayunkan pedang pada pria itu.
Musim semi tiba. Keluarga Ohtsuki sibuk berfoto di depan rumah karena itu adalah hari pertama Momotaro masuk sekolah. Rui mengenakan kimono sedangkan Joe mengenakan stelan jas. Hinata mencoba mengambil foto tapi kesulitan karena Joe nggak pandai berpose. Tetangga mereka, penjual sake lewat disana dan membantu mengambil foto. Dan sepertinya itu adalah foto pertama keluarga Ohtsuki.
Hinata juga memulai kehidupan tahun terakhir masa SMA-nya. Ia berusia 18 tahun, kelas 3 SMA. Ia dan ayahnya masih kompak setiap pagi saat sarapan menonton asadora Oshin. Hari itu adalah episode dimana Oshin dibawa untuk bekerja di kota. Perpisahan Oshin dengan orang tuanya yang mengharukan. Joe sampai menangis karena Oshin seusia Momotaro dan mengatakan pada Rui kalau mereka harus merawat Momotaro dengan baik karena mereka tidak mau Momotaro bekerja sejak kecil seperti Oshin. Hinata sendiri menyadari kondisi keluarganya, meski mereka tidak semiskin Oshin, tapi mereka tergolong miskin.
Di sekolah saat makan siang bersama dengan Ichie dan Sayoko, Hinata mengatakan setelah lulus ia ingin bekerja tapi ia tidak tahu mau bekerja apa dan dimana. Ia masih ingin tinggal bersama orang tuanya tapi bagi orang tuanya yang nomor 1 adalah Momotaro, karena Momo masih kecil dan juga seorang anak laki-laki, pasti orang tuanya ingin Momo nanti melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi dan ia paham akan hal itu. Ia juga ingin Momotaro melanjutkan sekolah sampai kuliah nanti. Sayoko kemudian mengatakan pada Hinata kenapa Hinata tidak membantu ibunya di toko saja? Karena orang tua Hinata punya toko kaiten-yaki jadi itu adalah pilihan terbaik. Hinata ingat bagaimana pria yang waktu itu mengatakan kalau ia anak pemilik kaiten-yaki tapi nggak bisa masak kaiten-yaki dan Hinata kesal lagi.
Pulang sekolah, Hinata bertanya pada ibunya apa bahan-bahan membuat kaiten-yaki dan Rui mengatakan bahan-bahannya. Hinata mengatakan pada ibunya kalau ia ingin mencoba memasak kaiten-yaki. Rui bingung kenapa tiba-tiba sekali tapi ia tetap mengajarkan Hinata. Pertama-tama bersihkan pemanggangnya dulu, baru dituang adonannya. Hinata mencoba menuang adonannya tapi ia masih belum bisa pas, isinya kebanyakan dan tumpah-tumpah. Menurutnya kalau kaiten-yakinya besar kan pelanggan akan senang. Lalu saat memasukkan inti pasta kacang merahnya, Hinata juga memasukkan nggak rata, kadang banyak dan kadang sedikit. Hasilnya tentu saja tidak sebagus buatan Rui. Ada yang gosong, bulatannya nggak bagus, tengahnya bolong dan lain-lain. Hinata menatap kaiten-yaki pertama yang ia buat. Rui membersihkan meja sambil mengatakan pada Hinata kalau hasil itu tidak mengejutkan, selama 18 tahun Hinata tidak pernah membuatnya, jadi nggak mungkin buatan pertama akan bagus.
Hinata saat itu menangis dan membuat Rui terkejut. Hinata bertanya apa yang harus ia lakukan, apa yang harus ia lakukan untuk hidup mulai dari sekarang?
Rui bertanya kenapa Hinata menangis dan Hinata berlari keluar rumah. Ia berselisih dengan adik dan ayahnya. Mereka juga kaget. Joe menatap Rui dan Rui menggeleng pertanda kalau dia juga nggak tahu ada apa dengan Hinata.
Hinata yang sedih menuju ke suatu tempat yang tidak lain adalah movie village. Hinata berjalan dengan tidak bersemangat disana memikirkan tentang hidupnya saat ia melihat ada tempat foto disana. Tempat foto Momoken yang berpose dimana wajah Momoken dibolongkan jadi kita bisa menaruh wajah di sana. Hinata menaruh wajahnya disana sambil terus merenung dan kemudian ia melihat papan pengumuman di hadapannya. Ia melihat sebuah poster di sana, “Miss Joei Contest”. Pemenang kontes itu akan mendapatkan hadiah 500ribu yen. Mata Hinata melihat itu sambil perlahan tersenyum karena ia akhirnya menemukan sesuatu yang ingin ia lakukan.
***
Random banged nggak sih, bingung mau melakukan apa dimasa depan malah nemu kontes kecantikan dan pengen ikut kontes itu lol.
Tapi karena kontes ini nantinya Hinata akan menemukan tujuan hidupnya. Ia akan menemukan pekerjaan di movie village yang ia sukai.
Aku suka banged melihat Joe pencinta asadora yang nggak pernah absen nonton tiap pagi. Hinata juga sebelum berangkat sekolah sempat nonton. Kalau nggak salah pada masa itu jam tayang asadora masih sebelum jam 8 pagi jadi anak sekolah bisa nonton sebelum berangkat. Oshin pula kan ya, asadora paling populer dengan rating paling tinggi diantara semua drama Jepang.
Aku dulu pernah nonton Oshin tapi nggak tamat. Tapi adegan yang tayang di episode ini sudah pernah aku tonton. Kalau nggak salah aku dulu nonton sampai Oshin bekerja dan dituduh mencuri uang majikannya.
Thabk you kak!
BalasHapusAku juga seneng bgt ada cuplikan Oshin di asadora ini. Jadi rasanya terhubung gitu, dulu kakek nenek dan orang tua aku nonton Oshin (di Indonesia kan hits bgt ya) dan sekarang aku nonton come come everybody hahaha
sama, kak.. 🤣
Hapus