Sinopsis Come Come Everybody Episode 71: Hinata Has no Goal Yet
Episode 71 dimulai dengan opening theme asadora baru NHK, Oshin, yang mulai tayang tahun 1983. Keluarga Ohtsuki sedang sarapan pagi sambil menonton asadora. Adik Hinata, Momotaro sekarang sudah 7 tahun dan sedang mencoba baju baseballnya sebelum sarapan. Rui bertanya bagaimana dengan Hinata, kenapa dia belum turun dan Momotaro mengatakan kalau kakaknya masih tidur dan tidak mau bangun. Rui terpaksa naik ke lantai atas untuk membangunkan Hinata. Hari itu adalah liburan musim semi jadi Hinata bisa tidur kesiangan, tapi Rui membangunkan Hinata, menarik selimutnya, menarik Hinata dan mengatakan klau Hinata sudah kelas 3 SMA, nggak boleh terus bermalas-malasan. Hinata dengan susah payah bangun sambil mengatakan sesuatu dengan gaya samurai dan dengan mata tertutup ia berjalan ke kamar mandi.
Hinata ganti baju dan ikut makan bersama keluarganya. Hinata menyadari kalau asadora baru sedang tayang di TV dan bertanya pada ayahnya apa judulnya. Ayah mengatakan judulnya Oshin. Hinata merasa judulnya aneh dan ayah mengatakan kalau itu nama heroinenya. Hinata makan dengan mata tertuju pada TV, ia dan ayahnya asik mengomentari Oshin. Ayah mengatakan ini akan menjadi drama menarik karena beda dari biasanya. Dramanya diawali dengan rumor mengenai Oshin sang heroine dan wajahnya baru muncul di menit-menit terakhir. Tapi Hinata nggak yakin itu akan populer karena tokoh utamanya nenek tua, tapi Joe mengatakan justru karena itu dramanya menarik. Rui menegur Hinata yang matanya asik ke TV, memintanya cepat makan dan bersiap-siap. Hinata bingung memangnya mereka mau kemana. Rui kecewa karena Hinata lupa.
Hinata dan Rui datang ke rumah Ichiko, karena Ichie teman Hinata akan latihan membuat teh. Ichie melakukannya dengan baik dan Rui yang mencoba tehnya. Meski Ichie melakukannya dengan baik, Ichiko masih merasa anaknya banyak kekurangan. Rui bertanya apakah Ichie akan menjadi guru penyajian teh tradisional seperti ibunya dan Ichie mengatakan tidak. Ia sudah memutuskan akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Tapi Ichiko menolak hal itu, Ichie nggak pintar, tinggal sendirian pasti membuat Ichie nanti berleha-leha, asik main dan mengulang pelajaran. Ichie mengatakan ia tidak akan seperti itu, kenapa ibunya sok tahu. Lagian ayahnya sudah memberi Izin. Ichiko tetap melatang, ia yakin kalau Ichie akan seperti itu. Terjadi adu mulut antara anak dan ibu, membuat Rui tertawa. Rui mengerti alasan kenapa Ichiko melarang Ichie, karena Ichie adalah anaknya yang akan mengikuti jejaknya karena waktu kuliah dulu dia juga banyak main.
Tidak ada yang menyadari ekspresi Hinata saat itu yang cukup kaget karena Ichie sudah punya sesuatu yang ingin ia lakukan dimasa depan. Ichie dan Hinata main berdua dan Hinata bertanya apakah Ichie beneran akan kuliah. Ichie membenarkan. Itu membuat Hinata iri dan Ichie mengingatkan kalau mereka sudah kelas 3 SMA, tentu saja harus punya tujuan. Hinata bertanya kemana Ichie akan kuliah dan Ichie mengatakan kemana saja, ia tidak masalah. Ia hanya ingin punya waktu berfikir apakah ia akan jadi guru seperti ibunya atau ada sesuatu nanti yang membuatnya tertarik. Karena ia belum memutuskan menjadi penerus ibunya atau tidak. Hinata merasa kalau ia ketinggalan karena ia belum memikirkan masa depan. Tapi kemudian ia mulai melupakan kekhawatirannya karena Ichie mengeluarkan komik baru.
Hari itu, Sayoko datang membeli kaiten-yaki dan karena Hinata ada di kamarnya, Sayoko sekalian main. Hinata saat itu sedang membaca komik dan menyambut Sayoko. Sayoko punya banyak les yang ia ikuti dan hari itu ia baru pulang les memasak. Saat itu adik Hinata, Momotaro mengintip dan masuk ke kamar Hinata membawa buku pelajaran, ia ingin Sayoko mengajarinya. Hinata menegur adiknya kalau membantu belajar ia bisa membantu Momotaro nanti, kenapa menganggu Sayoko yang datang untuk main?
Sayoko sendiri nggak masalah, ia memuji Momotaro yang akan mulai sekolah musim semi dan sudah belajar. Ia mengatakan ia akan membantu Momotaro belajar sekalian latihan juga. Hinata bingung maksud Sayoko. Sayoko mengatakan kalau dimasa depan ia ingin menjadi guru sekolah. Hinata lagi-lagi kaget karena Sayoko juga sudah punya hal yang ingin ia lakukan di masa depan.
Hinata yang galau, besoknya akan pergi ke suatu tempat dan ia singgah di toko Kichiemon. Ia melihat-lihat walkman tapi harganya mahal. Seseorang menegur Hinata kalau Hinata nggak akan bisa membeli itu karena miskin. Hinata pikir itu adalah Kichiemon, ternyata itu Kichinojo anak Kichiemon. Hinata bingung kenapa Kichinojo yang menjaga toko, tumben-tumbennya. Kichinojo mengatakan ayahnya memintanya latihan menjaga toko karena ia akan mewarisi toko mereka nanti tapi Kichinojo tidak berfikir mewarisi toko tua itu, ia ingin membuat toko lebih bagus lagi. Hinata terdiam, bahkan Kichinojo juga sudah punya impian masa depan. Hinata merasa ketinggalan.
Hari itu, Hinata dengan kereta api berangkat ke suatu tempat. Tempat yang ia tuju adalah movie village. Hinata sesekali datang ke sana saat ia sedang galau atau sedih, untuk memperbaiki suasana hati. Hinata menyukai samurai, mengagumi samurai, tapi ia belum punya impian atau tujuan hidup seperti yang setiap samurai punya. Ia belum tahu apa yang ingin ia lakukan di masa depan. Hinata bahkan main pedang dengan anak-anak disana dan mengakui kekalahannya
Hinata pulang sambil menyanyi dengan sedih bahwa ia tidak punya impian masa depan. Rui sudah lama menunggunya karena ia harus pergi ke suatu tempat, ia ingin Hinata yang menjaga toko. Hinata terdiam dan mengeluh karena ia tak bisa menjaga toko. Hinata duduk sendirian sambil terus menyanyi sedih. Saat itu seorang pelanggan datang dan Hinata langsung berdiri menyapanya. Anak laki-laki itu menatap Hinata dengan kerutan di wajahnya. Ia bertanya dimana bibi yang biasanya?
Hinata mengatakan bibi itu ada keperluan dan ia yang menggantikannya. Anak itu bertanya apakah Hinata adalah puteri bibi?
Hinata terdiam dan bingung kenapa anak laki-laki itu bertanya hal yang aneh.
***
Pertemuan antara Hinata dan calon suami masa depannya terjadi di depan toko saat ia menjaga toko keluarga, persis seperti neneknya dulu. Bedanya, kakeknya dulu ramah banged sedangkan pria ini jutek.
Aku pikir dia cuma pengen beli kaiten-yaki tapi kok kecewa saat yang jaga toko bukan Rui?
Apakah anak ini suka sama Rui? 😂😂😂😂
Hinata-hen atau Kyoto-hen dimulai dari episode ini, tentang heroine yang masih bingung tentang jalan hidupnya, apa yang akan ia lakukan saat lulus SMA nanti. Tipikal heroine asadora nggak sih, selalu dimulai dengan hal seperti ini. Aku harap Hinata-hen ini lebih menarik lagi sehingga ratingnya juga naik. Karena Rui-hen ratingnya udah lumayan naik, plis jangan turun lagi.
Chapter Hinata kayaknya akan banyak kebahagiaan gitu yaa. Episode kali ini tipikal masalah hidup remaja yang beranjak dewasa, belum tahu tujuan hidup, sangat relate dengan kehidupan sebenarnyaa
BalasHapus