Drama musim dingin 2022 sudah mulai tayang dan sejak tahun lalu, satu drama sudah ada dalam list yang akan aku tonton, itu adalah drama TBS Fight Song yang dibintangi oleh Kiyohara Kaya (Okaeri Mone, Ore no Hanashi wa Nagai), Mamiya Shotaro (Oh My Boss, Remolove) and Kikuchi Fuma (Kakenai, Toki o Kakeru Shojo). Alasannya tentu saja karena Kiyohara Kaya, trus Mamiya jadi leadnya, jarang-jarang seseorang yang bukan Johnny jadi lead kalau ada anak Johnny. Selain itu ini adalah drama TBS slot selasa yang biasanya khusus menayangkan drama romance, aku menyebutnya kyun-slot TBS sih 😂 Meski sebenarnya diawal promosi TBS mengatakan ini human drama, bukan romance drama. Selain itu, penulisnya adalah Okada Yoshikazu yang memang jago kalau menulis drama tema kehidupan. seperti asadora Hiyokko, Nijiiro Karte, Soshite Ikiru, Nee-chan no Koibito dan lain-lain. Ditambah dengan pengisi OST-nya adalah Perfume. Rasanya kok drama ini lengkap banged.
Dan akhirnya, drama ini tayang pada 11 Januari kemarin. Aku baru menontonnya dan jujur saja, aku bilang ini drama membosankan untuk episode pertama. Aku ngantuk nontonnya, maafkan aku Kaya-chan. 😭
Mungkin karena masih perkenalan karakter kali ya, jadi memang banyak ngomongnya di episode pertama, trus kurang greget gitu. Entah itu karena ceritanya atau aktingnya, rasanya ada yang kurang. Menurutku lho, mungkin menurut yang lain bisa beda.
Drama ini dimulai dengan memperlihatkan heroine Kisara Hanae (Kiyohara Kaya) yang sedang latihan malam hari sebelum pertandingannya dan tokoh utama pria Ashida Haruki (Mamiya Shotaro) yang ada di atap sebuah gedung apartemen yang ingin bunuh diri, tapi nggak jadi karena mendengar teriakan Hanae yang saat itu sedang latihan karate.
Lalu adegan berpindah ke pertandingan karate Hanae yang di dukung oleh keluarganya yang ada di bangku penonton. Sebelum bertanding, Hanae mendengarkan musik yang dibawakan oleh sebuah band bernama Parks. Kemudian diperlihatkan bagaimana Hanae mengenal yang namanya karate. Hanae tiba di sebuah panti asuhan saat ia masih SD, ia anak yang pemalu dan tidak mudah bergaul, tapi teman sesama panti asuhan baik padanya. Karena anak panti, ia dan 2 temannya yang seumuran sering diejek, Ia kesal karena ia tidak bisa membalas anak-anak itu dengan melawan mereka. Saat itu ia melihat ada sebuah klub karate. Hanae sejak saat itu suka mengintip di luar, melihat para atlit berlatih, panas hujan dia nggak peduli, ia bahkan meminjam buku di perpustakaan mengenai karate. Sampai akhirnya pelatih menyuruh Hanae masuk dan mencoba membuat Hanae bertanding dengan salah satu muridnya, tidak di sangka Hanae punya teknik bagus, pelatih melihat bakat dalam dirinya.
Karena Hanae adalah anak panti asuhan, tentu tidak mudah untuk masuk klub berbayar seperti itu. Tapi karena bakatnya, ia diperbolehkan bergabung dengan klub, bahkan teman-teman pantinya menyisihkan uang untuk membelikan Hanae baju karate. Hanae berlatih dan berlatih menjadi atlet karate semata-mata demi orang-orang yang mendukungnya. Ia bahkan mendapatkan rekomendasi kuliah di sebuah universitas olahraga karena bakatnya. Tentu saja pemilik panti senang sekali, karena pemilik panti hanya bisa menyekolahkan anak-anak sampai SMA, jadi kalau dapat beasiswa kuliah tentu saja ia senang. Dan sampailah Hanae pada tahap ini, kejuaraan nasional Karate.
Dengan dukungan junior dari universitasnya dan keluarganya di panti asuhan, Hanae berhasil memenangkan pertandingan dan mendapatkan gelar juara. Tapi dalam perjalanan pulang ke panti asuhan yang adalah rumahnya, ia tertabrak sepeda motor dan mengalami luka yang serius. Sebelum pingsan, Hanae masih sempat tersadar dan bergumam dalam hati apakah ini akhir hidupnya, padahal ia baru saja menang, padahal ia belum sempat berpacaran dan masih banyak hal yang belum ia lakukan.
Sementara itu, saat Hanae tertabrak, tokoh utama pria kita, Haruki juga mencoba bunuh diri lagi, tapi gagal karena mendengar suara ambulance yang saat itu datang menolong Hanae.
(Sumpah pas Hanae tertabrak aku pikir plotnya akan membuat Haruki yang menabrak Hanae, ternyata enggak lol).
1 tahun kemudian, Hanae selamat dari kecelakaan itu, tapi ia benar-benar berubah. Hanae yang biasanya ceria dan penuh semangat, menjadi kakak yang dikagumi oleh adik-adiknya karena tidak mudah menyerah, sejak kecelakaan itu, Hanae menjadi pemalas dan tidak semangat melakukan apapun. Ia sering bangun kesiangan, kemudian makan yang banyak setelah semua pergi, lalu kembali ke kamarnya. Teman satu panti asuhannya yang seumuran dengannya, Natsukawa Shingo (Kikuchi Fuma) dan juga pemilik panti asuhan Isobe Naomi (Inamori Izumi) sangat mengkhawatirkan Hanae yang seperti itu. Mereka juga sudah membujuk anak lain agar mau bicara pada Hanae, tapi tidak ada yang berhasil membangkitkan semangat Hanae.
Suatu hari, Shingo memaksa Hanae ikut dengannya untuk bekerja. Shingo membuka sebuah bisnis home cleaning panggilan, dimana pekerjanya adalah dia dan 2 orang anak laki-laki panti itu. Ia biasanya bekerja membawa mobil sementara dua anak laki-laki lainnya pake sepeda. Shingo dengan gaya bicaranya yang ceria dan meyakinkan, selalu ramah pada klien mereka. Sementara Hanae yang baru tidak banyak bicara dan hanya mengikuti Shingo, belajar membersihkan klien. Suatu hari, Hanae membuat masalah di rumah klien karena Shingo meninggalkannya sendirian. Shingo meminta Hanae jangan berkecil hati karena semua orang juga bisa melakukan kesalahan. Hanae mengatakan yang ia lakukan bukan kesalahan, tapi itu terjadi karena kelalaiannya, ia sempat termenung saat bekerja. Itu membuat Shingo marah pada Hanae, ia meminta Hanae jangan meremehkan pekerjaan apapun itu meski Hanae tidak menyukainya.
Sebenarnya percakapan mereka saat itu di dengar oleh Haruki yang kebetulan lewat di sana. Haruki tertarik karena ia merasa Hanae ini mirip dengannya. Seseorang yang bingung apa yang harus dilakukan selanjutnya, merasa hidup ini tidak bersemangat lagi. Tidak ada motivasi hidup, kira-kira begitu.
Shingo rajin promosi, setiap kali ia membersihkan satu rumah, ia meninggalkan selebaran home cleaningnya di loker surat penghuni apartemen dan kebetulan Haruki tinggal di apartemen itu. Suatu hari, Haruki menelpon jasa mereka dan yang datang saat itu adalah Hanae sendirian. Haruki sebenarnya sudah lama tertarik dengan bisnis cleaning itu, ia sudah pernah menelpon sekali dan tertarik dengan motto mereka yang bisa membersihkan apapun, membuat Haruki berfikir mereka bisa membersihkan hatinya atau gimana gitu.
Haruki ini adalah seorang musisi yang jatuh dalam masa slump dimana ia hanya bisa menciptakan 1 lagu hits saja. Ia terus berkarya sejak saat itu tapi lagunya nggak ada yang hits, mungkin ia trauma sehingga membuatnya tidak bisa menulis lagu lagi. Managernya selama ini sudah cukup bertahan dan akhirnya menyerah, memberikan waktu beberapa bulan untuk menciptakan lagu, jika tidak bisa juga, ia harus keluar dari rumah produksi mereka. Nah, saat itulah dia menelpon home cleaning dan Hanae datang membersihkan sesuatu. BTW home cleaning ini bukan membersihkan rumah, tapi peralatan rumah, misalnya kaca jendela saja, atau AC, atau lemari yang kotor, gitu.
Saat Hanae memulai pekerjaannya, Haruki tidak bisa melepaskan pandangannya dan itu agak membuat Hanae terganggu, padahal untuk bekerja sambil mendengarkan musik saja Hanae minta izin dulu pada klien. Hanae mengatakan kalau ia punya lagu yang selalu ia dengar saat masa-masa penting, itu adalah sebuah lagu yang akan memberinya kekuatan. Haruki penasaran lagu apa itu, tapi ia tidak bertanya melainkan menguping saat Hanae bekerja. Hanae terganggu lagi dan akhirnya memperlihatkan lagu itu, Haruki terkejut itu adalah lagu yang pernah ia tulis berjudul Start Line, satu-satunya lagunya yang hits. Haruki penasaran apakah Hanae mendengarkan lagu lain dari band itu dan Hanae membenarkan hanya saja lagu lainnya tidak ada yang bagus. Haruki paham sih, nggak kaget juga.
Tapi kata-kata Hanae menyentuh hati Haruki saat Hanae mengatakan, Ini mungkin keajaiban satu-satunya lagu hits, meski itu lagu lebih dari 10 tahun yang lalu, tapi masih menjadi penyemangatnya. Ia pikir itu sangat luar biasa, baginya itu satu-satunya lagu yang ia butuhkan, ia tak butuh lagu lain.
Haruki ingat bagaimana Hanae pernah mengatakan ia tak termotivasi dalam hidup dan bertanya apakah hidup Hanae masih sulit dan dalam kesulitan itu apakah Hanae pernah berfikir untuk mati?
Hanae saat itu menjawab, hidupnya masih sangat sulit, ia pikir tuhan sangat kejam padanya. Tapi ia tidak mengeluh banyak karena tuhan juga pasti sibuk.
Hanae kemudian melanjutkan pekerjaannya saat Haruki memainkan piano dan menyanyikan lagu Start Line. Hanae yang mendengar itu perlahan melangkah mendekati Haruki. Efek lagu live sepertinya cukup dalam bagi Hanae yang kembali mengingat kenangan masa lalunya, saat hidup bahagia bersama keluarganya. Tapi ibunya tiba-tiba meninggal dunia dan ayahnya yang shock kabur meninggalkannya sendirian. Hanae kecil menemukan ipod milik ibunya dan ada lagu itu di dalamnya. Hanae kecil saat itu hanya mendengarkan lagu itu untuk membuat hatinya tenang.
Hanae menangis sejadi-jadinya mengingat hal itu, juga apa yang dikatakan dokter padanya setelah kecelakaan, bahwa Hanae kemungkinan besar akan kehilangan pendengarannya karena efek kecelakaan itu. Itu-lah yang membuat Hanae menyerah akan satu-satunya impiannya untuk menjadi atlet karate. Haruki yang sadar melihat Hanae menangis mengambilkan handuk dari kamar mandi, sesuatu yang ekstra yang membuat Hanae tertawa. Itu karena Haruki berfikir kalau sapu tangan saja nggak akan cukup mengelap air mata Hanae. Hanae juga saat itu menyadari kalau pencipta lagu favoritnya adalah Haruki dan merasa bersalah saat ingat ia mengatakan lagu Haruki yang lain membosankan.
Tapi Haruki nggak masalah dengan hal itu karena ia juga tahu. Lalu tiba-tiba Haruki mengatakan hal yang mengejutkan, ia mengajak Hanae berkencan dengannya/menjadi pacarnya. Hanae tentu saja kaget.
Dan begitulah ending episode 1 drama Fight Song. Kalau dari sinopsisnya menarik ya, tapi sebenarnya banyak bagian yang aku lewati sih. Yang jelas garis besar episode 1 seperti diatas. Meski aku mengatakan episode pertama membosankan, tapi aku akan lanjut ke episode 2, karena penasaran juga dengan kelanjutannya. Apakah akan menjadi lebih menarik lagi atau tidak.
Mungkin karena ini human drama, jadi plotnya meski cepat, banyak percakapan dan panjang pula. Bumbu romance pasti ada tapi sepertinya nggak akan fokus ke romance. Tapi mengingat promosinya adalah 3 orang, jadi cinta segitiga udah pasti dong ya?
Yang aku suka dari drama ini adalah theme song-nya, yang nyanyi adalah Perfume. Saat lagu Perfume muncul, baru terasa aura dramanya dan mulai menarik 😂
Setuju...slot Selasa di TBS genre romance hahaha...suka ngikutin drama tiap Selasa TBS sih
BalasHapusOia,btw...soundtrack nya apa ya?ending nya,bukan Parfume...terimakasih 🙏🏻
BalasHapus