Sinopsis Come Come Everybody Episode 61: O Tsuki Kaiten-yaki
Toko Kaiten-yaki Otsuki milik Rui dan Joe akhirnya resmi dibuka di pusat perbelanjaan Kyoto. Hari itu Rui memasak dan mempromosikan toko mereka, sedangkan Joe mempromosikan dengan memberikan selebaran yang ia dan Rui buat. Mereka berusaha keras, sayangnya tidak ada yang tertarik datang membeli ataupun mencoba kaiten-yaki mereka. Saat itu pemilik toko alkohol lewat di sana dan mengatakan kalau orang-orang Kyoto tidak suka pada hal-hal baru. Tapi Rui dan Joe tetap yakin dan tidak mau menyerah.
Joe membagikn selebaran agak jauh dan sampai ke depan sebuah toko peralatan rumah tangga dan terdiam di depan TV di sana yang memberitakan tentang aktor Momoyama yang dirawat di rumah sakit. Pemilik toko itu mirip sekali dengan tetangga Yasuko di pusat perbelanjaan dulu, bapak-bapak pelit pemilik radio yang dicuri Santa. Pemilik toko berfikir Joe disana pengen beli barang tapi diajak bicara Joe malah diam dan pria itu kesal kemudian mematikan TV.
Joe kemudian baru sadar dan meminta maaf. Ia memperkenalkan dirinya sebagai Ohtsuki yang baru buka toko kaiten-yaki di sana, memberikan selebaran pada pria itu dan kemudian pergi. Pria itu berkomentar kalau bisnis baru seperti ini dibuka di Kyoto nggak akan bertahan lama.
Hari itu berakhir dengan 0 peniualan dari kaiten-yaki. Kaiten-yaki sama sekali tidak terjual. Jadi Rui dan Joe memakan kaiten-yaki sebagai menu makan malam. Joe juga bingung kenapa nggak laku padahal enak sekali. Rui mengatakan seperti yang dikatakan pemilik toko alkohol, orang Kyoto tidak mau memakan makanan yang mereka nggak terlalu kenal. Rui mengerti akan hal itu tapi ia tidak akan menyerah.
Keesokan harinya, Rui berjualan seperti biasa, promosi pada mereka yang lewat di pusat perbelanjaan itu. Tapi tetap tidak ada yang singgah untuk mencicipi. Saat itu Berry/Ichiko datang menjenguk mereka. Rui senang sekali melihat Ichiko. Saat mendengar mereka akan buka kedai kaiten-yaki, ia pikir mereka bercanda, ia tidak menyangka mereka benar- benar membukanya. Pertaruhan Rui yang tidak ada rencana atau melihat pasar terlebih dahulu menurutnya bodoh sekali. Rui menawarkan Ichiko mencoba satu tapi Ichiko menolak. Ia mengatakan mereka tidak makan-makan manis di upacara minum teh. Ia bertanya apakah cukup enak dengan membuat adonan dari tepung dan memberikan inti pasta kacang merah? Rui membelahnya dan memperlihatkan pada Ichiko kalau pasta kacang merah mereka sangat enak dan tidak akan kalah dengan yang lain. Ichiko mengerti dan ingin melihat bagaimana Rui membuat kaiten-yaki. Rui setuju dan mulai membuat kaiten-yaki.
Saat itu Joe lagi-lagi menonton TV di depan toko peralatan rumah tangga dan pria itu kesal lagi pada Joe. Saat ia akan memarahi Joe, ia kaget karena Joe menangis di depan TV melihat berita Momoyama. Momoyama yang sebelumnya diberitakan dirawat di rumah sakit, hari itu diberitakan meninggal dunia. Joe sangat sedih. Setelah melihat berita apa yang membuat Joe sedih, ia jadi mengerti. Ia mengatakan kalau ia lahir tahun yang sama saat Momoyama debut sebagai aktor. Mereka mulai membicarakan tentang film Momoyama dan ternyata pria itu juga menonton film favorite Joe, film yang pernah ia tonton bersama Rui. Joe bahkan mengambil sapu dan mulai menganggap itu pedang, mempraktekkan adegan dalam film itu. Lucunya, pria itu juga ikutan akting bersama Joe. Mereka memerankan adegan klimaks film itu, saat Momoyama dan rivalnya bertarung.
Rui selesai membuat kaiten-yaki dan Ichiko siap mencobanya. Saat Ichiko akan mencobanya para tetangga datang memanggil Rui karena telah terjadi sesuatu. Rui kaget dan dengan membawa kaiten-yaki, ia pergi ke toko peralatan rumah tangga untuk meminta maaf. Ternyata saat Joe dan pria itu akting, mereka terlalu menghayati dan Joe menyebabkan pria itu sakit pinggang. Pria itu kesal sekali dan mengatakan pada keduanya untuk pindah dari pusat perbelanjaan segera. Saat itu, seorang wanita tua keluar dari dalam rumah dan memperingatkan anaknya itu. Ia menerima permintaan maaf Rui, mengambil kaiten-yaki yang dibawa Rui. Pria itu mengeluh. Ibunya mengatakan bukannya sejak dulu dia suka pasta kacang merah?
Ibu mengatakan puteranya dulu adalah anak baik dan ceria tapi tahun ke tahun anaknya semakin mirip ayahnya. Lalu foto ayah pria itu di perlihatkan dan ternyata ayah pria itu adalah pria pelit tetangga Yasuko. Jadi pria itu adalah Kichiemon. Wow.
Rui dan Joe kembali ke toko dan kaget karena toko mereka ramai. Ichiko kelihatan sedang menjual kaiten-yaki. Melihat Rui, Ichiko segera meminta Rui memasak kaiten-yaki lagi karena tinggal sedikit lagi. Pembeli mengatakan kalau Ichiko mengakui kaiten-yaki ini enak maka ini memang enak. Keluarga Ichiko punya reputasi bagus sebagai keluarga terhormat yang punya kelas upacara teh tradisional Jepang, makanya mereka percaya Ichiko. Ichiko sendiri mengakui kalau rasa kaiten-yaki Rui lebih enak dari cemilan manis mahal yang pernah ia coba. Rui senang mendengarnya.
Sementara itu di rumah Kichiemon, ia dan ibunya memakan kaiten-yaki Rui dan keduanya sama-sama kaget rasanya itu sangat nostalgic, rasa manis pasta kacang merah yang pernah mereka makan dulu.
1 bulan berlalu sejak toko kaiten-yaki Otsuki mulai dibuka. Rasanya sudah diterima oleh pembeli dan meski tidak populer, tapi mereka sudah punya langganan. Salah satunya adalah ibu Kichiemon. Ia datang membeli kaiten-yaki hari itu untui puteranya. Ibu bertanya dimana Joe dan Rui mengatakan Joe pergi membeli sayur. Melihat Rui bekerja keras, ibu berharap puteranya juga punya istri seperti Rui. Suaminya meninggal saat Kichiemon masih kecil jadi sejak dulu Kichiemon fokus pada bekerja dan bekerja, makanya belum menikah. Rui juga berharap Kichiemon segera mendapatkan pasangan.
Sementara itu Joe yang katanya pergi belanja malah ada di depan toko Kichiemon, menonton TV bersama Kichiemon. Mereka menonton seorang yang mirip dengan Momoyama dan Kichiemon bingung karena Joe suk Momoyama masa dia nggak tauu kalau Momoyama punya anak laki-laki yang juga seorang aktor, namanya Momoyama Dangoro. Joe kaget saat tahu itu anak Momoyama. Anak Momoyama ini kelihatannya lebih ke akting komedi, beda dengan ayahnya yang serius. Saat itu ibu Kichiemon kembali ke rumah dan kaget melihat Joe di sana, soalnya sudah sore, bukannya Joe mau belanja?
Joe baru ingat kalau dia dalam perjalanan untuk belanja sayur, ia kemudian permisi dan pergi ke pasar.
***
Aku senang akhirnya Kichiemon muncul lagi dan nggak nyangka Kichiemon yang bijak sejak kecil lama-lama beneran mirip bapaknya 😂 mudah-mudahan nggak sepelit bapaknya. Kichiemon dan ibunya adalah saksi hidup Yasuko sebelum menikah, aku harap suatu hari nanti mereka bisa menceritakan tentang Yasuko dan keluarga Tachibana pada Rui.
Rui memulai bisnis tanpa persiapan, dia nggak menganalisis pasar dan selera orang Kyoto, tapi ia yakin pada apa yang ia buat. Ichiko adalah puteri dari rumah teh tradisional Jepang artinya keluarga kaya, berpengaruh dan tentu saja kalau upacara minum teh itu cemilannya pilihan terbaik dan terkenal, jadi kalau soal rasa, Ichiko pasti bisa memilih. Makanya jika ia mengakui pasta kacang merah Rui enak maka itu memang enak. Makanya pembeli pertama Rui juga yakin itu enak. Syukur banged ada Ichiko, kalau enggak mungkin kaiten-yaki Rui nggak akan laku.
Aku baru tahu kalau orang Kyoto itu begitu, nggak mudah menerima hal baru, terutama makanan. Mungkin itu sebabnya Kyoto memang salah satu kota tradisional di Jepang yang artinya kalau pengen liat gimana Jepang zaman dulu ya di Kyoto. Mereka menjaga tradisi dan nggak mudah terpengaruh hal baru.
0 komentar:
Posting Komentar