Joichiro yang awalnya tidak berniat untuk mengikuti kontes trumpeter Kansai akhirnya memutuskan untuk mengikutinya setelah berbagai pertimbangan. Hari itu ia menyatakan perasaannya pada Rui. Ia mengatakan jika ia menang, apakah Rui mau ikut dengannya ke Tokyo. Rui terdiam. Joe mengatakan jika ia menang maka ia kemungkinan akan pergi ke Tokyo dan ia ingin Rui ikut bersamanya, ia ingin hidup bersama Rui dimasa depan karena ia menyukai Rui.
Rui terkejut dengan pernyataan cinta Joe itu. Rui ingin menjawabnya tapi Joe meminta Rui agak kesulitan mengatakannya. Saat itu, bibi Kazuko dari dalam rumah mendengar suara di luar dan bertanya apakah Rui sudah pulang. Karena awkward, Joe dengan senyuman diwajahnya permisi untuk pulang.
Rui masuk ke rumah dengan tergesa-gesa saat bibi bertanya bagaimana perjalanan Rui hari ini, apakah menyenangkan? Rui tidak menjawab dan langsung ke kamarnya. Kazuko dan Heisuke bingung.
Rui membuka jendela kamar, naik ke beranda dan menatap langit malam itu. Rui punya perasaan yang sama dengan Joe, tapi luka di dahinya membuat ia ragu untuk menerima perasaan Joe.
Beberapa hari berlalu sejak pernyataan cinta Joe dan Rui belum bisa memberi jawaban. Waktu kontes juga semakin dekat dan Joe merasa nggak semangat karena ia belum mendengar jawaban Rui. Joe nggak tenang karena hal itu. Master bertanya apakah Joe sudah membeli kostum untuk kontes, ia pikir ada baiknya Joe membeli jaz yang baru. Tapi Joe nggak semangat mengatakan ia akan membelinya besok. Berry masuk ke cafe tak lama kemudian, membuat master terkejut karena Berry tidak menggunakan pakaian colorful seperti sebelumnya, ia mengatakan kenapa Berry hari ini berpakaian seperti anak kuliahan?
Berry mengingatkan kalau ia memang anak kuliahan dan ia seidkit mengeluh kalau ia harus lulus tahun depan jadi ia akan semakin sibuk. Berry kemudian menyadari kalau Joe hari ini bersikap aneh, master setuju, sepertinya terjadi sesuatu.
Tak lama kemudian Rui datang membawakan laundry Cafe Night & Day. Joe penuh harapan kalau Rui akan bicara dengannya tapi Rui dan Joe awkward banged, Rui bahkan menghindari tatapan Joe. Master punya ide, meminta Rui menenami Joe memilih kostum besok tapi Rui menolak mengatakan kalau ia tidak pandai memilih baju, ia kemudian kabur dari sana. Master dan Berry sama-sama bingung.
Berry kemudian bertanya pada Joe apa yang sebenarnya terjadi, pasti terjadi sesuatu antara Joe dan Rui. Berry mengatakan kalau hal ini setidaknya dia boleh bertanya. Joe terdiam.
Rui, Kazuko dan Heisuke menonton TV bersama, tapi Rui sama sekali tidak memperhatikan berita TV dan malah termenung. Saat itu seseorang datang ke rumah mereka. Rui membukakan pintu dan kaget karena itu adalah Berry. Berry mengajak Rui bicara berdua.
Berry awalnya bicara dengan nada kesal, mengatakan seorang gadis laundry tiba-tiba masuk ke kehidupannya, mengacaukan cintanya, mengacaukan hati Joe, tapi saat Joe menyatakan cinta, gadis itu malah tidak memberi jawaban. Rui terdiam. Berry bertanya apa maksud Rui, kenapa Rui tidak menjawab pernyataan cinta Joe, apakah Rui mencintai Joe, apakah Rui membenci Joe?
Rui terdiam, menunduk sedih. Ia mengangkat tangan ke poninya dan Berry bingung apa yang Rui lakukan. Berry menyeka tangan Rui dan sekilas ia melihat apa yang Rui sembunyikan, luka di dahi Rui. Sekarang Berry mengerti kenapa Rui ragu. Rui menangis.
Berry mengatakan kalau Rui sepertinya menyukai Joe dan berharap Rui segera memberikan jawabannya. Jika Rui terus begini, maka Joe bisa-bisa kalah dalam kontes.
Keesokan harinya, Joe pergi membeli kostum untuk kontes. Joe terkejut saat melihat Rui ternyata sudah berdiri di depan toko. Keduanya kemudian masuk untuk membeli kostum. Rui sibuk memilih kostum yang cocok untuk Joe sementara Joe lebih ingin mendengar jawaban dari Rui. Tapi Rui selalu menghindar kalau Joe akan bertanya ke arah sana. Rui bertanya lagu apa pilihan Joe dan Joe mengatakan lagu On The Sunny Side of the Street. Rui mengerti dan mencoba memilihkan baju yang ceria. Rui memilih baju warna merah dan meminta Joe mencobanya.
Saat Joe sedang mencoba baju, Rui menunggu di luar. Rui mulai mengatakan pada Joe kalau sejak bertemu dengan Joe, hidupnya terasa menyenangkan. Ia sangat bahagia sejak ia bertemu dengan jazz. Ia yakin Joe akan memenangkan kontes, tampil di klub besar Ginza dan rekaman Joe akan terjual banyak. Joe akan sukses, bahkan Louis Armstrong akan terpukau mendengar suara terompet Joe. Ia akan dengan bangga mengatakan kalau ia pernah mendengar langsung penampilan Ohtsuki Joichiro dan bahkan pernah mencuci bajunya.
Joe kemudian membuka tirai, daripada komentar kostum yang sedang ia gunakan, ia lebih ingin mendengar alasan kenapa ia tidak ia bersama Rui (karena dari kata-katanya, jawaban Rui adalah NO).
Joe bertanya, kenapa tidak bisa kalau itu aku?
Rui: Aku tidak ingin pergi ke Tokyo.
Joe: Kenapa?
Rui: Karena itu sangat jauh.
Joe: Sebentar lagi akan ada kereka ekspress, jarak tidak akan menjadi masalah lagi.
Rui: Aku tidak ingin berpisah dari paman dan bibi.
Joe: Jadi kamu baik-baik saja berpisah denganku?
Rui: Aku tidak ingin berhenti dari pekerjaan dry cleaner.
Joe: Kamu bisa mencuci pakaianku.
Rui: Aku tidak suka selamanya mencuci kemeja dengan noda saos/kecap.
Joe: Aku tidak akan makan belepotan lagi.
Rui: Kamu bohong.
Joe: Yang bohong disini adalah Satchmo-chan.
Rui terdiam dan kemudian ia lari ke dalam ruang ganti. Rui ingin kabur dari perasaan ini. Rui menatap dirinya di cermin. Joe meminta izin membuka tirai, Rui menahan nafasnya saat ia mengangkat perlahan poninya memperlihatkan luka di dahinya. Joe kemudian mendekati Rui, dengan lembut ia menurunkan tangan Rui dan merapikan poni Rui. Rui menangis. Joe memeluknya tanpa mengatakan apapun. Rui menangis di dada Joe. Saat Joe ingin menciumnya, Joe menyadari kalau pemilik toko mengintip. Joe kemudian menutup tirai dan tidak ada yang tahu apa yang terjadi dalam kecuali Rui dan Joe.
***
Awww Joeeeee!! Romantis banged.
Sikap yang bagus dari Joe yang sama sekali tidak menunjukkan wajah terkejut melihat luka Rui, dia menunjukkan wajah biasa saja, justri tersenyum setelah ia tahu itu adalah alasan Rui menolaknya. Ia tidak mengatakan apapun dan hanya memeluk gadis itu.
Jangan lupa kalau Rui masih 18 tahun dan dia adalah seorang gadis. Luka besar di wajah seperti itu tentu akan membuat insecure. Apalagi Rui memang sejak awal punya perasaan kompleks terhadap bekas lukanya. Ada Joe yang menerimanya apa adanya adalah sebuah keberuntungan bagi Rui. Aku harap hubungan mereka berjalan lancar, tapi kok preview minggu depan seorang gadis cantik yang menyukai Joe muncul.
0 komentar:
Posting Komentar