Sinopsis Come Come Everybody Episode 50: 'He only has trumpet in his life'
Hari itu Rui sedang menjahit tanda pengenal di baju pelanggan saat Heisuke menyuruh Rui mengantarkan laundry ke jazz cafe Night and Day karena laundry mereka sudah selesai. Tapi Rui meminta hari ini Heisuke yang mengantarnya, Heisuke sih tidak masalah, cuma ia bingung karena biasanya Rui yang mengantar ke sana. Rui mengatakan kalau ia ingin menyelesaikan pekerjaannya menjahit tanda pengenal di baju pelanggan. Heisuke mengerti.
Tapi tentu saja itu adalah alasan Rui, ia tidak mau ke sana karena ia takut bertemu dengan Joe setelah kejadian waktu itu, dia sangat malu.
Sementara itu di Jazz Cafe Night and Day, Tommy sedang menggoda Joe, bertanya apakah Joe dan Rui berpacaran dan tentu saja Joe membantahnya. Tommy mengingatkan Joe kalau dikejar para gadis dan berpacaran dengan seorang gadis adalah dua hal yang berbeda. Ia juga mengatakan pada Joe menjadi pemain terompet di cafe jazz kecil setengah matang seperti ini itu berbeda dengan diakui di Tokyo dan pergi ke Amerika, karena itulah pemain terompet sejati. Master tersinggung karena mengatakan cafe-nya cuma cafe kecil yang setengah matang. Tommy mengatakan kalau itu cuma perumpamaan saja.
Master kemudian menunjukkan sesuatu yang ia bawa pada Tommy dan Joe. Itu adalah poster sebuah kontes untuk pemain terompet, jika menang kontes itu maka akan diakui sebagai pemain terompet terbaik di Kansai. Hadiahnya juga sangat bagus, bisa tampil di klub terkenal di Kansai dan juga merilis CD rekaman. Tommy langsung berbinar melihat itu dan ia merasa kalau ini-lah kesempatannya.
Berry yang baru saja tiba disana juga tertarik dengan hal itu tapi tentu saja dia mengatakan kalau yang akan memenangkan kontes itu adalah Joe, bukan Tommy. Tommy dan Berry memang selalu adu mulut kalau bertemu, Tommy mengatakan sekarang belum terlambat bagi Berry untuk berganti haluan, karena kalau ia sudah terkenal nanti maka akan sulit bagi Berry menjadi fans-nya. Maksudnya adalah meminta Berry menjadi pendukungnya sekarang. Tapi sayang sekali Berry tidak tertarik pada Tommy, ia tidak masalah menjadi satu-satunya pendukung Joe, karena 1 lawan 100 penggemar Tommy tidaklah berat baginya.
Berry mendekati Joe dan mengatakan pada Joe jika Joe butuh bantuan apa saja, maka Joe jangan sungkan meminta bantuan padanya. Joe berterima kasih pada Berry tapi ia mengatakan kalau ia tidak akan ikut kontes itu. Semua yang ada di sana terkejut, terutama Tommy. MAster bertanya kenapa dan Joe mengatakan ia sama sekali tidak tertarik.
Hal itu membuat Tommy marah pada Joe, karena ia yakin Joe menganggapnya bodoh karena excited dengan kontes itu dan juga Joe meremehkannya karena tidak mau ikut kontes itu. Tapi Joe mengatakan bukan itu maksudnya. Tommy kesal, ia berusaha kabur dari bayangan orang tuanya yang merupakan pemain musik klasik, mulai belajar jazz saat universitas, tapi ia tidak akan bisa melampaui Ohtsuki Joichiro. Ia yakin Joe memandang rendah dirinya. (Tommy nggak akan bisa mengalahkan Joe kalau mereka nggak ikut kontes yang sama, makanya Tommy mau mereka ikut kontes yang sama supaya bisa dilihat siapa yang lebih bagus).
Lalu ingatan masa kecil Joe muncul dalam pikirannya, saat ia sendirian ke sana kemari, selalu dianggap pengganggu oleh orang lain (Joe beneran anak kecil yang dulu sering diusir oleh pemilik cafe Dippermouth Blues).
Joe mengatakan bukan begitu. Tommy masih meminta penjelasan kenapa Joe tidak mau ikut kontes. Tapi Joe tidak menjawab dan meninggalkan cafe.
Berry mengejar Joe, ia bertanya pada Joe ada apa. Ia selalu mengikuti Joe, jadi ia mengerti perasaan Joe, kapan Joe ada masalah dan lainnya, ia bisa mengerti apa yang Joe pikirkan. Joe berterima kasih karena Berry selalu mendukungnya, tapi ia tidak mau Berry dengan mudah mengatakan ia mengerti perasaan orang lain, karena pada akhirnya Berry sama sekali tidak tahu apa-apa. Joe kemudian pergi meninggalkan Berry.
Rui baru pulang berbelanja saat ia melewati lapangan dimana banyak anak kecil bermain baseball. Anak itu mengenali Rui yang dulu membantu mereka mengambil bola baseball yang terlempar sampai ke jalan. Joe juga lewat di sana dengan banyak pikiran di kepalanya dan ia tertarik pada anak-anak yang bermain baseball di sana, apalagi saat melihat ternyata ada Rui yang bergabung dengan mereka.
Joe memutuskan berhenti dan menonton dari pinggir lapangan, melihat Rui dengan wajah bahagia bermain baseball bersama anak-anak. Saat melihat Rui main, kata-kata Tommy kembali muncul di benak-nya, Tommy yang bertanya apakah Joe meremehkannya karena nggak mau ikut kontes dan lain-lain.
Setelah permainan selesai, Rui baru melihat Joe sudah ada di pinggir lapanga, Rui kemudian berlari kecil menemuinya. Ia bertanya apakah Joe sedang jalan-jalan dan apakah mau mencoba main baseball, karena ini sangat menyegarkan. Tapi Joe menolak karena ia tidak bisa melukai tangannya. Rui baru ingat kalau jari tangan adalah hal paling berharga bagi pemain terompet dan mengatakan ia juga tidak mau jika ia tidak bisa mendengarkan permainan Joe lagi. Joe tersenyum mendengarnya.
Lalu anak-anak disana mendekati keduanya dan bertanya apakah keduanya berpacaran. Rui langsung panik dan mencoba menjelaskan kalau ia dan Joe hanya berteman. Anak-anak disana kecewa dan malah bersorak pada keduanya untuk pacaran. Rui malu banged dan meminta semuanya untuk kembali bermain. Rui dan Joe hanya tersenyum satu sama lain sambil menatap anak-anak yang kembali bermain baseball. Mereka tidak menyadari kalau Berry melihat hal itu dari jauh.
Di saat yang sama, di cafe, master bicara pada Tommy mengenai alasan kenapa Joe tidak mau ikut kontes, bukan karena meremehkan Tommy, tapi karena Joe hanya punya terompet dalam hidupnya dan dia tidak mau kehilangan itu.
Berry datang tak lama kemudian saat Tommy minum-minum sendirian. Berry duduk di samping Tommy dan minum alkohol juga. Berry tidak mengerti kenapa Joe tidak mau melihat padanya, kenapa Joe menunjukkan wajah seperti itu pada Rui, tapi tidak pernah menunjukkan padanya.
Kedua orang yang patah hati karena Joe hari itu minum alkohol bersama-sama. Lalu Tommy punya sebuah ide, ia bertanya apakah Berry mau berkencan dengan Joe?
Berry terdiam.
***
Anak kecil yang dulu terpesona pada terompet, yang sering diusir tapi tidak menyerah hanya untuk terompet, sekarang sudah menjadi pemain terompet yang menjanjikan. Bagaimana hidupnya selama ini sampai sekarang? Masih menjadi misteri. Apakah ia hidup bersama anggota klub jazz yang waktu itu?
Joe hanya punya terompet dalam hidupnya. Jika ia kehilangan itu maka ia tidak punya apa-apa lagi. Makanya ia tidak tertarik dengan yang namanya kontes, yang ia inginkan hanya bermain terompet yang ia sukai saja. Mungkin perasaan Joe itu berubah nantinya, tapi jika Joe ikut kontes dan kemungkinan dia akan diakui di tempat yang lebih luas, artinya itu akan menjauhkannya dari Rui nantinya?
Kalau kisah Yasuko dulu aku sudah bisa menebak gambaran besarnya mau dibawa kemana, tapi kisah Rui ini jujur saja aku nggak bisa menebak mau dibawa ke mana. Plotnya terasa datar aja gitu, kayak slice of life, beda dengan kisha Yasuko dulu yang banyak lika-likunya. Ending bagaimana Rui juga nggak tergambar sama sekali. Dan lagi NHK OSaka kok pelit banged ngasih behind the scene yang Osaka-hen ini, padahal pas Okayama-hen lumayan banyak BTS-nya.
mungkin karena yang main orang berumur semua, jadi asupan behind the scenenya emang nggak ada.
BalasHapuslagian kurang cocok aja kalau ada behind the scene di part Rui ini.
kalau part Yasuko kan yang main masih muda-muda, jadi bisa narik ketertarikan orang yang nonton. (Mone x Hokuto, Kaya x Kentaro, dll)
Makasih kak!!
BalasHapusaku pernah baca, katanya foto2 behind the scene itu sesuai sama cast nya, waktu okayama hen mungkin keinginan mone untuk foto-foto dan diupload, tapi kalau fukatsu eri mungkin nggak mau..
ooo gitu ya, bukan kesepakatan sama tim produksi. kirain sekalian promosi gitu. soalnya ochoyan kemaren malah official jarang upload tapi castnya pada upload di IG masing-masing
Hapus