Rui yang perlahan mulai menerima kenangan tentang ibunya yang terus muncul, memutuskan melangkah ke depan. Ia pergi ke toko musik untuk membeli piringan musik On The Sunny Side of the Street. Ia juga singgah di toko alat musik untuk mengecek harga pemutar piringan musik, dan ternyata sangat mahal. Saat Rui berbalik, Joe sudah ada di belakangnya dan Rui secara spontan menyembunyikan piringan musik yang baru ia beli. Rui malu.
Joe mengajak Rui ke cafe Night and Day dan meminjam pemutar piringan musik di sana. Rui begitu terpaku pada lagu On The Sunny Side of the Street sampai ia tidak memperhatikan disekitarnya. Joe dan master hanya tersenyum melihat Rui. Rui mulai bisa tersenyum dari dalam hati dan tidak dipaksakan sejak ia mengenal Joe dan mulai menyukai musik.
Suatu hari, Rui mengantar laundry ke tempat Joe dan Joe memberikan beberapa buku tentang jazz pada Rui. Sejak saat itu Rui menghabiskan waktu luangnya di rumah untuk membaca buku musik jazz itu. Rui yang biasanya baca novel sekarang jadi membaca buku musik.
Saat itu film aktor Momoyama rilis lagi dan seperti biasa pemilik bioskop menempel poster di Takemura Cleaning Shop. Sementara itu di Cafe Night and Day, Berry mencoba mengajak Joe untuk menonton film bersama-sama. Seishun movie alias film anak-anak muda, tapi Joe menolak dengan alasan kalau ia tidak mengerti jiwa muda. Ia malah menyuruh Berry pergi bersama Tommy saja. Berry kesal sekali karena ia tidak pernah berhasil mengajak Joe kencan berdua, ia sudah menggunakan berbagai cara tapi tidak berhasil. Master berkomentar itu karena Berry tipe yang terlalu kuat dalam mendekati seseorang karena Joe suka wanita yang sederhana.
Saat itu, Rui datang ke cafe untuk mengantarkan laundry dan Berry kembali menunjukkan wajah permusuhan padanya karena ia tahu gadis sederhana yang dimaksud master adalah Rui. Master menyambut Rui dengan ramah bahkan mengajaknya minum teh tapi Rui menolak karena ia masih harus melakukan delivery. Berry yang sejak tadi diam saja jadi kesal. Ia mendekati Rui dan mengatakan sikap itulah yang ia benci dari seseorang yang katanya sederhana. Menolak dengan mengatakan 'No, It's fine' sama saja dengan meminta seseorang mengajak lagi, jadi menurutnya orang yang tampak sederhana sama dengan seseorang yang sebenarnya serakah tapi ditutupi dengan kulit halus. Jadi mungkin maksudnya, kalau ada yang ngajak trus ditolah dengan 'no, it's fine', nanti akan membuat si pengajak itu mencoba mengajak lagi dan lagi. LOL, aku juga kurang paham dengan hal ini.
Yang jelas karena itu Berry mengatakan kalau ia tidak akan kalah pada Rui.
Berry kemudian meninggalkan Rui dengan kesal dan Rui masih bingung dengan apa yang dikatakan oleh Berry. Rui bertanya pada master dan master mengatakan jangan diambil hati.
Rui kemudian mengantar laundry ke lantai 2, Joe sedang fokus bermain musik, atau lebih tepatnya menciptakan lagu baru dengan terompetnya? Karena ia terlihat mencoret-coret sheet musik juga. Joe bertanya bagaimana dengan buku yang ia pinjamkan waktu itu, apakah Rui sudah membacanya?
Rui dengan wajah ceria mengatakan sudah dan ia mulai mengatakan kalau musik itu sangat menakjubkan, bahkan jika tidak punya kata-kata, dengan musik kita bisa berkomunikasi. Joe tersenyum mengatakan Rui baru tahu sekarang, padahal nama Rui diambil dari nama pemusik.
Rui mencoba sebisa mungkin tidak mengganggu Joe dengan keberadaannya disana, tapi Joe malah mengajak Rui untuk bermain musik, ia bertanya apakah Rui mau meniupnya?
Rui awalnya menolak, tapi Joe sudah mengganti peniup terompet dan mendekati Rui, meminta Rui memegang terompetnya.
Rui memegang dengan hati-hati dan Joe mengajarkan Rui cara memegang dengan benar, dimana letak tangan dan apa yang harus Rui lakukan. Joe saat itu berdiri di belakang Rui, jaraknya sangat dekat sehingga membuat Rui gugup. Jantungnya mulai berdebar tidak karuan. Joe sendiri tidak menyadari hal itu, dia fokus mengajari Rui sementara Rui udah nggak fokus lagi. Saat Rui menoleh sedikit, wajah Joe sudah ada dengan jarak beberapa cm dari wajahnya. Rui kaget, ia mendorong Joe dan memberikan terompetnya pada Joe. Rui kabur dengan alasan dia masih harus melakukan delivery. Rui berlari menuruni tangga dan saat ia pergi, kebetulan Tommy masuk ke Cafe. Tommy bingung melihat Rui. Tak lama kemudian Joe akan menuruni tangga untuk mengejar Rui, tapi karena ada Tommy di sana, Joe nggak jadi turun HAHAHHAHHA. Joe naik lagi ke atas.
Setelah Rui berlari cukup jauh dari cafe. Langkahnya terhenti, Rui menarik nafas dalam sambil memegang perutnya. Sepertinya ada kupu-kupu dalam perut Rui, menggelitik sampai ke hatinya. Rui mencoba bersikap tenang dan kembali ke rumah.
Malam harinya setelah selesai mandi, Rui menatap dirinya di cermin. Ia teringat bagaimana cinta pertamanya melihat luka di keningnya dan wajah cinta pertamanya se-shock itu, membuat Rui jadi kepikiran bagaimana kalau Joe melihat lukanya nanti. Rui terdiam.
***
Insecure. Wajah Rui cantik, dia tipe kalem, wanita jepang banged, sederhana. Tapi ia punya luka di dahinya yang selalu ia sembunyikan. Jika muncul masalah cinta, mungkin itu satu-satunya yang membuat dia insecure. Lukanya. Bagi wanita wajah memang bagian utama dan kalau ada luka di wajah ya pasti insecure.
Joe ini apakah mengerti cinta atau tidak? Apakah dia cuma pura-pura polos atau bagaimana?
Yang jelas dia tertarik pada Rui, tapi apakah cinta atau tidak, ya masih belum pasti. Sepertinya jawabannya adalah minggu depan.
Eri Fukatsu nggak cocok meranin perempuan 18 tahun (Rui).
BalasHapus