Yasuko berdoa di depan latar ayahnya ditemani oleh ayah mertuanya. Yasuko sangat berterima kasih pada ayah mertuanya yang membantunya mempersiapkan pemakaman dan bahkan membuatkan altar yang layak untuk ayahnya yang meninggal tiba-tiba. Ayah mengatakan kalau ia tahu saat ayah Yasuko diperiksa oleh dokter, ayah punya jantung yang lemah setelah apa yang terjadi. Pada masa itu banyak warga yang meninggal mendadak karena kesulitan saat perang dan ayah kembali sehat lagi waktu itu karena punya keinginan yang kuat untuk memulai kembali toko Tachibana. Ayah benar-benar melakukan yang terbaik sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya.
Yasuko bersih-bersih di rumah keluarga Tachibana saat anak yang dulu mencuri ohagi datang ke sana. Anak itu adalah yang pertama menemukan ayah Yasuko dan memanggil dokter saat melihat ayah Yasuko pingsan. Yasuko ingin tahu apa yang terjadi malam itu dan anak itu mengatakan kalau malam itu ia datang ke rumah dan ayah membukakan pintu. Tapi ayah sudah berhalusinasi berfikir kalau ia adalah Santa yang kembali dari perang. Ayah terus berbicara mengenai Santa sebelum akhirnya pingsan. Yasuko mengerti, ayahnya bertemu dengan kakaknya sebelum meninggal dunia. Anak itu kemudian memberikan uang hasil penjualan Ohagi pada Yasuko dan mengatakan awalnya dia tidak ingin kembali dan menghabiskan semuanya tapi ternyata makan 2 saja sudah membuatnya kenyang dan bahagia, makanya dia memutuskan menjual ohagi itu dengan harga lumayan. Yasuko menghitung uangnya memang cukup banyak. Anak itu mengatakan ternyata menyenangkan sekali melakukan bisnis. Yasuko berterima kasih pada anak itu dan memberikan seluruh uangnya pada anak itu, meminta anak itu makan apapun yang ia sukai dengan uang itu dan melakukan bisnis dengan uang sisanya. Anak itu awalnya terkejut tapi ia menerimanya. Yasuko teringat bagaimana ayahnya mengatakan kalau pasti ada orang yang terselamatkan karena cemilan manis keluarga Tachibana. Yasuko tersenyum menatap langit.
Yasuko bersih-bersih rumah dengan Rui di punggungnya sambil mendengarkan radio. Ini adalah 3,5 bulan setelah perang berakhir. Saat itu tiba-tiba ada siaran Basic English Course di radio. Yasuko terkejut mendengarnya karena siaran itu ada lagi setelah 4 tahun menghilang. Yasuko menatap radio sambil mengingat bagaimana Minoru dulu yang memperkenalkannya pada siaran bahasa inggris di radio. Ia juga ingat bagaimana perasaannya pertama kali saat mendengarkannya. Yasuko kemudian ke pasar mencari penjual buku dan membeli buku Basic English Course. Bagi Yasuko, bahasa inggris akan mengingatkannya pada Minoru, karena itu setiap malam sambil menidurkan Rui, ia akan belajar Basic English Course melalui buku itu.
Tidak hanya malam hari, saat melakukan pekerjaan rumah, Yasuko juga terus belajar dengan membuat catatan kecil yang selalu ia bawa. Dan hari itu, seseorang kembali ke rumah keluarga Kijima. Yasuko terkejut melihat siapa yang berdiri di hadapannya yang tak lain adalah Isamu-chan. Isamu menyapa Yasuko dan juga keponakannya Rui yang sudah lebih besar sejak terakhir ia melihatnya. Yasuko senang sekali melihat Isamu dan langsung memanggil ayah dan ibu, mengatakan kalau Isamu kembali. Ayah dan ibu langsung ke pintu dan menyambut bahagia puteranya.
Ibu langsung memasakkan sesuatu untuk Isamu, padahal ia ingin memasak yang lebih spesial tapi mereka kesulitan bahan makanan. Isamu mengatakan kalau ini saja sudah cukup. Isamu menceritakan pada ayahnya kalau ia ada di Ogasawara saat perang berakhir dan ia bisa kembali dengan selamat. Ibu saat itu mengatakan 'yokatta' atau syukurlah dan itu membuat Isamu marah karena nggak ada sama sekali yang baik dalam perang yang harus di syukuri. Ibu menunduk karena ia mengatakan hal yang tak seharusnya dikatakan pada seseorang yang baru kembali perang. Ayah mengatakan mereka harus berhenti membahas tentang perang. Ayah mengerti itu akan membuat Isamu bad mood, mengingat Isamu mungkin melihat hal yang menyedihkan saat perang. Isamu mengatakan kalau ia berharap kakaknya Minoru segera kembali. Seluruh keluarga juga berharap begitu.
Malam itu, Isamu mendengar dari Yasuko bagaimana seluruh keluarganya meninggal dunia karena perang. Ia yakin Yasuko pasti kesulitan karena hal itu tapi Yasuko menggeleng. Isamu menatap Rui sambil bertanya apakah ada kabar dari kakaknya dan Yasuko menggeleng sambil tersenyum sedih. Isamu mengatakan kalau kakaknya mungkin sedang ada di kapal dalam perjalanan kembali ke Jepang dari tempat yang jauh, makanya kakaknya tidak sempat menulis surat. Yasuko mengatakan karena ISamu yang bilang begitu jadi ia percaya. Yasuko betterima kasih. Yasuko menatap puterinya dan Isamu mencoba bermain dengan Rui yang memegang bola, Rui tersenyum manis sekali. Isamu masih berfikir kalau nama Rui adalah nama dari pemain baseball makanya Rui pinter main bola, Yasuko hanya tersenyum melihat keduanya.
Pagi itu, Isamu di halaman mengayunkan tongkat baseball. Ia masih anak baseball yang suka main baseball meski setelah semua yang terjadi. Saat ia sedang berkonsentrasi, tiba-tiba seseorang datang ke rumah dan Isamu terdiam. Yasuko saat itu sedang menjemur pakaian dan mendengar teriakan Isamu yang memanggil ayahnya. Karena suara Isamu terdengar panik, Yasuko ikut penasaran dan mengikuti sumber suara. Ayah bertanya kenapa Isamu tergesa-gesa begitu dan Isamu memberikan sepucuk surat pada Ayahnya. Ayah bingung dan membacanya sambil terdiam. Ibu bertanya ada apa?
Ayah mengatakan kalau Minoru meninggal dalam perang. Semuanya terkejut. Yasuko tidak percaya dan mengambil suratnya untuk membacanya. Itu adalah surat kematian Minoru. Ibu mengambil surat dari tangan Yasuko dan juga membacanya. Ibu tidak percaya dan berteriak kalau ini bohong sambil menangis. Yasuko juga tidak percaya akan hal itu, lututnya rasanya lemas, ia bingung. Ayah dan Isamu hanya bisa terdiam. Yasuko yang shock perlahan melangkah meninggalkan rumah keluarga Kijima.
Tanpa ekspresi, Yasuko berjalan perlahan di luar rumah dan lama-lama langkahnya semakin cepat dan ia berlari. Ia tidak mendengarkan suara apapun di sekitarnya, yang saat itu ia dengar hanya suara batinnya yang terus menyebutkan nama Minoru-san, Minoru-san dan Minoru-san. Yasuko terus berlari dan berlari sampai ia tiba di kuil dan ia langsung bersujud memanggil nama Minoru.
Yasuko menangis sambil mengatakan, "Minoru-san, jangan jahat padaku... Tolong kembalilah. Minoru-san... Minoru-san... Minoru-san... Minoru-san.... Minoru-san... MINORU-SAN!".
Yasuko menangis histeris disana. Yasuko bahkan tidak menangis seperti itu saat ibu, nenek dan ayahnya meninggal dunia. Minoru benar-benar harapan terakhir Yasuko dan ternyata juga pergi meninggalkannya seorang diri.
***
Sedih banged!!
Yasuko... Dari bagaimana dia menangis kelihatan sekali bagaimana Yasuko begitu mencintai suaminya dan benar-benar berharap ia kembali. Tapi apalah daya, Yasuko ditakdirkan kehilangan semua keluarganya dalam perang. 😭
Minoru bahkan belum sempat melihat wajah tersenyum puterinya. Apakah Minoru pernah mengirimkan surat pada Yasuko selama perang? Sepertinya tidak ada. Sedih banged.
Meski sudah tahu sejak awal kalau Minoru tidak akan kembali, akting Kamishiraishi Mone sukses membuatku menangis. Adegan terakhir THE BEST!
Meski begitu, aku senang Isamu kembali dengan selamat. Meski nggak tahu bagaimana kelanjutkan kisahnya nanti, tapi dari preview diperlihatkan kalau Isamu-lah yang mendorong Yasuko untuk pindah ke Osaka. Nggak tahu apa masalahnya kok menyuruh Yasuko pindah ke sana, tapi mungkin ada hubungannya dengan keluarga Kijima juga. Yasuko yang kehilangan suaminya kelihatan nggak punya semangat hidup di preview. Ada adegan bayangan Yasuko juga Minoru main sama Rui. duh. 😭
terima kasih, kak.. 🙏🏻
BalasHapuspadahal Minoru harapan terakhir Yasuko, huhu.. Yasuko benar-benar kehilangan seluruh keluarganya. 😭
Sedih bangettt, walaupub udh tau spoiler yg katanya Minoru akan meninggal, tapi aku pikir nggak sesakit inii. Bahkan Minoru aja mungkin nggak tau kalau dia punya anak dan belum liat Rui 😭
BalasHapus