Malam sebelum bekerangkatan Minoru ke medan perang, Ia memberikan kamus bahasa inggris yang dulu dikembalikan Yasuko padanya. Yasuko tersenyum melihat kamus itu dan menyentuhnya dengan lembut. Ia menahan air matanya mengatakan pada Minoru untuk kembali dengan selamat. Minoru meyakinkan kalau ia akan pulang dan meminta Yasuko untuk tidak menangis. Tapi Yasuko tidak bisa mengentikan air matanya karena orang yang ia cintai akan pergi bertaruh nyawa di medan perang. Minoru memeluk Yasuko untuk menenangkan hatinya.
2 bulan setelah keberangkatan Minoru ke medan perang, Yasuko mengetahui kalau ia sedang mengandung anak Minoru. Waktu berlalu setelah itu. Musim panas 1943, Isamu yang sekolah di Tokyo kembali ke Okayama. Saat itu Yasuko sedang menjemur pakaian dan Isamu memanggilnya 'One-san'. Yasuko senang sekali melihat Isamu yang sudah lama tidak ia temui. Ia menyajikan teh pada Isamu dan keduanya asik mengobrol mengenai bayi Minoru dan saat itu bayinya bergerak di dalam perut Yasuko. Isamu juga mencoba menyentuhnya dan beneran bergerak. Sepertinya bayinya aktif.
Alasan kepulangan Isamu adalah karena umur untuk pemuda yang berangkat perang semakin di rendahkan, jadi ia akan di rumah sambil menunggu akagami. Ibu saat itu merasa sedih + kesal, kenapa bukan cuma Minoru, tapi Isamu juga harus pergi. Ia kehilangan selera makannya dan mulai menangis. Saat itu radio memberitakan serangan Amerika yang mulai menyerang daratan Jepang. Yasuko mengkhawatirkan ibu dan memberikan sapu tangan pada ibu. Ibu menatap perut Yasuko dan menyentuhnya, ia mengatakan kalau ia membawa dua puteranya sejak dalam kandungan seperti Yasuko. Ibu benar-benar sedih.
3 bulan kemudian, malam bulan purnama pada 14 September 1943, Yasuko melahirkan seorang bayi perempuan yang sehat. Ibu dan pembantu rumah serta bidan menemani Yasuko yang lahiran malam itu. Mereka bahagia sekali melihat bayi Minoru dan Yasuko. Pagi harinya, ayah dan Isamu baru datang untuk melihat bayi Yasuko. Mereka bahagia sekali dan ayah menggendong cucunya untuk pertama kalinya. Saat keluarga mengagumi bayi yang baru lahir, mereka mulai memikirkan nama untuk bayi itu dan Yasuko mengatakan kalau Minoru sudah memikirkan nama bayi mereka. Sebelum berangkat, Minoru sepertinya meninggalkan sebuah gulungan kertas yang berisi nama bayi mereka.
Yasuko membuka gulungan itu dan disana tertulis nama bayi mereka, yang ditulis dengan huruf hiragana, Rui.
Ayah yang melihatnya agak kecewa karena namanya terdengar biasa sekali, sedangkan ibu sih oke-oke aja karena itu nama pemberian Minoru. Sedangkan Isamu merasa kalau itu adalah nama pemain baseball atau berhubungan dengan baseball jadi ia senang karena kakaknya memikirkannya.
Sementara itu, Yasuko tahu dari mana Minoru mengambil nama Rui. Ia ingat saat mereka kencan di cafe untuk pertama kalinya, mereka mendengar lagu Louis Armstrong 'On The Sunny Side of The Street'. Nama Rui diambil dari nama Louis yang dibaca sebagai Lui (di Jepang nggak ada huruf L, biasnaya diganti dengan R makanya jadi Rui). Hanya Yasuko yang tahu hal itu, juga harapan Minoru kalau ia ingin anak mereka hidup di dunia yang bebas. Hidup di dunia dimana mereka bisa mendengarkan musik apapun dan pergi kemana saja, hidup di jalan Hinata. Yasuko tersenyum sambil menggendong bayinya.
Tak lama setelah itu, Isamu berangkat berperang. Ayah dan ibu menahan kesedihannya melihat putera mereka yang pergi berperang. Meski sedih, mereka menjalani kehidupan seperti biasa. Lalu suatu malam, radio kembali menyiarkan penyerangan Amerika pada Jepang yang semakin menjadi-jadi. Ibu yang mendengar itu langsung mengamuk dan memukul-mukul radio sambil berteriak Amerika iblis!
Setiap malam, saat menidurkan puterinya Rui, Yasuko diam-diam selalu menyanyikan lagu Louis Armstrong 'On The Sunny Side of The Street'. Tentu saja ia menyanyi sangat pelan agar tidak terdengar keluar karena bahasa inggris dilarang saat itu.
***
Apakah Minoru sama sekali tidak akan pernah melihat wajah puterinya Rui?
Sedih banged. 😢
Tapi setidaknya Isamu ada disana menggantikan Minoru untuk melihat kelahiran puterinya. Yasuko beruntung banged mertuanya sayang sama dia dan mertuanya nggak jadi mertua yang jahat. Meski itu adalah masa perang, ia tetap menyanyikan lagu bahasa inggris yang menjadi lagu kenangan antara dirinya dan Minoru. Yasuko menutup rapat apa yang pernah Minoru katakan padanya bahwa ia ingin anak mereka hidup di zaman yang bebas karena itu ia harap perang segera berakhir. Ia ingin anak mereka berjalan di jalan Hinata (btw Hinata adalah nama cucu Yasuko nantinya).
Rui adalah heroine ke-2 asadora ini dan muncul diminggu ke-4, cepat banged. Seperti yang dituliskan oleh NHK, dia akan tumbuh menjadi anak yang membenci ibunya dan bahasa inggris karena ibunya meninggalkannya dan pergi ke Amerika. Aku penasaran kenapa Yasuko nanti berangkat ke Amerika dan meninggalkan Rui. Apakah hanya karena ia ingin belajar bahasa inggris? Aku rasa itu ada hubungannya dengan Minoru sih, mungkin dia mencari Minoru ke sana?
Kalau dari interview awal sih katanya nggak akan ada adegan dimana nenek, ibu dan cucu asadora ini akan satu frame. Tapi aku benar-benar berharap ketiga heroine nantinya ada adegan bareng meski cuma dalam khayalan saja.
terima kasih, kak.. 🙏🏻
BalasHapussedih banget sih, huhu.. Minoru sama sekali belum lihat anaknya (Rui).
Isamu juga mulai pergi perang, tambah sedih.
aku juga penasaran kenapa Yasuko ke Amerika sampai meninggalkan Rui.