Minoru kembali ke Okayama setelah sekian lama karena ia akan berkenalan dengan puteri pemilik bank yang dijodohkan oleh ayahnya. Ia kelihatan tidak bersemangat pulang tapi ia tak bisa untuk tidak menuruti orang tuanya. Tiba di stasiun Okayama, Minoru terkejut karena ayahnya menjemputnya di sana. Ayah tergesa-gesa mengajak Minoru ke suatu tempat dan Minoru bingung kenapa mereka nggak kembali ke rumah dulu. Tapi ayah menarik tangan Minoru mengatakan mereka harus cepat karena seseorang sudah menunggu. Minoru heran karena ayahnya membawanya ke sebuah kuil. Langkah kakinya terhenti saat melihat siapa yang ada di sana. Itu adalah Yasuko yang juga terkejut melihat Minoru ada di sana. Ayah berkata pada Minoru kalau gadis ini adalah orang yang ingin ia pertemukan dengan Minoru.
Yasuko terkejut melihat Minoru disana, juga terkejut melihat pria yang dulu datang ke toko mereka dimana ia memberikan sup kacang merah. Ayah memperkenalkan diri sebagai ayah Minoru. YAsuko benar-benar kaget karena ia tidak tahu. Ayah mengatakan ia mendengar dari Isamu kalau Yasuko setiap pagi jam segini ada di kuil untuk mendoakan keselamatan Minoru. Yasuko hanya menunduk. Minoru masih bingung dan bertanya sebenarnya ada apa ini?
Ayah mengatakan pada Minoru kalau ia sudah menundukkan kepala dan meminta maaf pada pemilik bank karena ia membatalkan rencana perjodohan Minoru. Minoru terkejut mendengarnya, ia bertanya apakah ayahnya nggak apa-apa dengan hal ini karena ia takut ini akan mempengaruhi bisnis mereka. Ayah mengangguk, ia sama sekali tidak menyesal sudah melakukannya.
Ayah mengatakan waktu ia datang ke toko keluarga Tachibana dan bertemu Yasuko, ia mengerti, seperti yang dikatakan Isamu, Yasuko adalah gadis berhati baik, seorang puteri yang baik. Meski toko Tachibana kecil, tapi ia bisa melihat kalau mereka mempunyai manajemen yang solid. Minoru masih muda dan masih harus banyak belajar, jadi jika Minoru bersama gadis seperti Yasuko, ia yakin Yasuko bisa mendukung Minoru. Yasuko dan Minoru terdiam. Ayah membungkuk pada Yasuko membuktikan ia memberikan restu dan meninggalkan mereka berdua. Minoru sangat tersentuh dengan sang ayah, ia membungkuk dalam dan menatap kepergian sang ayah.
Minoru menarik nafas dalam, ia kemudian menatap Yasuko yang masih berdiri disana. Ia berjalan perlahan mendekati Yasuko dan kemudian mengatakan, Yasuko-chan, menikahlah denganku.
Yasuko sangat sangat bahagia. Ia mengangguk dan mengangguk sambil meneteskan air mata. Minoru tersenyum dan mengambil sapu tangan, menghapus air mata Yasuko. Keduanya benar-benar bahagia.
Saat itu Isamu muncul dan mengucapkan selamat pada Minoru dan Yasuko. Keduanya sangat berterima kasih pada Isamu. Isamu kelihatan bahagia melihat kakak dan gadis yang ia cintai akhirnya menemukan kebahagiaan mereka.
Minoru kemudian membawa Yasuko ke rumahnya untuk meminta restu pada ibunya. Ibu Minoru masih tidak menyukai Yasuko, ia bahkan memunggungi mereka, tidak mau bicara apapun. Ayah dan Isamu juga ada disana. Ayah tahu ibu bukannya nggak menyukai Yasuko, ibu cuma tidak ingin anak kesayangannya diambil wanita lain. Yasuko merasa ia harus melakukan sesuatu, ia kemudian berjalan mendekati ibu dan duduk dekat dengan ibu. Yasuko mengatakan pada ibu kalau ia tidak bisa mengendarai sepeda. Tapi sekarang ia bisa mengendarainya. Semuanya berkat Minoru yang mengajarinya dan ia latihan setiap hari. Jadi, meski butuh waktu yang lama, ia akan berusaha menjadi istri yang baik, karena itu ia meminta restu ibu. Yasuko sampai bersujud dihadapan ibu. Tapi ibu mengatakan ia tidak mau. Minoru memohon pada ibunya jangan begitu. Ibu tetap tidak setuju Minoru menikah, tapi ia lebih tidak ingin Minoru punya penyesalan karena ia akan pergi berperang. Karena itu, tanpa menatap Yasuko, ibu mengambil pin rambutnya, meletakkannya di lantai. Ia mengatakan saat ia menikah ke keluarga Kijima, ibu mertuanya memberikan itu padanya. Kali ini ia memberikannya pada Yasuko karena Yasuko akan menikahi puteranya. Yasuko mengambil pin itu sebagai tanda kalau meski berat hati ibu merestuinya menjadi istri Minoru.
Setelah itu, Minoru datang ke rumah keluarga Tachibana untuk meminta izin menikahi Yasuko. Ayah memberi izin, meminta Minoru menjaga puterinya. Minoru merasa menyesal karena kakek tidak disana lagi tapi nenek mengatakan ia yakin kakek juga berbahagia mendengar pernikaha puterinya. Yasuko terdiam menatap foto kakek di altar. Ibu tidak bisa menahan air mata bahagianya dan bersyukur karena Yasuko bisa menikah dengan orang yang ia cintai dan Yasuko juga menangis bahagia.
Karena masih dalam masa perang dan juga masih berkabung atas meninggalnya kakek, pernikahan Minoru dan Yasuko dibuat se-simple mungkin. Mereka mengambil foto pernikahan bersama keluarga Kijima dan Tachibana. Yasuko dan Minoru terlihat sangat bahagia di hari pernikahan mereka.
Setelah menikah, Yasuko tinggal di rumah keluarga Kijima. Ibu Minoru ingin menjadi ibu mertua yang ketat, tapi Yasuko melakukan pekerjaannya sebagai menantu dengan baik. Misalnya pagi-pagi ibu pengen marah karena pekerjaan menantu yang lambat, tapi Yasuko sudah bangun pagi-pagi dan menyiapkan sarapan bahkan sebelum ibu bangun. Saat sarapan pagi, Minoru dan Yasuko saling lirik dan tampak malu-malu gitu. Minoru mengajak Yasuko jalan-jalan dan Yasuko setuju, tapi setelah ia menyelesaikan pekerjaan rumah seperti mencuci baju dan Minoru mengatakan kalau Yasuko tidak perlu melakukannya. Ibu mengatakan kalau Yasuko nggak boleh pergi karena mereka harus mengikuti pertemuan fujinkai (organisasi perkumpulan wanita saat perang). Tapi ayah mengatakan Minoru tidak punya banyak waktu jadi ia ingin Yasuko menikmati kencan pengantin barunya dengan Minoru. Ibu kesal banged, ia melirik ayah dengan tajam.
Yasuko dan Minoru kencan ke cafe DiPPERMOUTH BLUES dan minum kopi untuk pertama kalinya setelah sekian lama. Kopi sudah tidak bisa didapatkan lagi dan itu adalah kopi yang diam-diam pemilik simpan selama ini. Ia membuatkannya spesial untuk Yasuko dan Minoru yang baru menikah. Ia bahagia dengan hal itu. Saat Yasuko dan Minoru menikmati kopinya, pemilik bertanya apakah mereka akan punya anak sebelum Minoru pergi?
Dan pertanyaan itu membuat keduanya tersedak kopi. Pemilik mengatakan kalau puteranya pergi berperang tanpa menikah dan ia yang ditinggalkan merasa sedih, seandainya puteranya menikah dan punya anak sebelum pergi, mungkin ia tak akan sesedih ini. Hal itu membuat Yasuko dan Minoru berfikir juga.
Yasuko dan Minoru singgah ke kuil untuk berdoa. Mereka memikirkan apa yang dikatakan oleh pemilik, mereka juga berfikir bagus kalau mereka dikaruniai anak sebelum ia pergi berperang. Minoru mengatakan kalau ia pernah membicarakan impiannya pada Yasuko, bahwa ia ingin memperluas bisnis keluarga Kijima ke luar negeri. Ia ingin perang segera berakhir. Dimana mereka bisa bebas pergi kemana saja, bebas mendengarkan musik apa saja. Bebas melakukan apapun. Ia ingin anak mereka nanti hidup di dunia seperti itu. Ia ingin anak mereka berjalan di jalan Hinata. Yasuko tersenyum dan setuju dengan hal itu. Yasuko mengatakan pada Minoru untuk menamai anak mereka nanti. Minoru meninggalkan kuil sambil mengatakan kalau itu terlalu cepat. Yasuko tertawa dan meminta maaf sambil mengikuti Minoru.
Tapi kemudian Minoru tertawa dan mengatakan sebenarnya ia sudah memutuskan nama anak mereka. Yasuko terkejut dan tertawa ternyata Minoru malah memikirkan lebih cepat darinya. Tapi Yasuko mengatakan padahal mereka nggak tahu apakah nanti anak laki-laki atau perempuan dan Minoru mengatakan ia memikirkan nama yang cocok untuk anak laki-laki maupun perempuan. Yasuko penasraan dan meminta Minoru memberitahunya. Minoru menggoda Yasuko, seolah-olah ia ingin mengatakannya tapi Minoru malah kabur dan mengatakan 'Himitsu~' (rahasia).
Yasuko merengek meminta Minoru memberitahunya tapi Minoru tidak mau mengatakannya. Yasuko terus mengikuti Minoru dan meminta Minoru memberitahunya dengan nada manja. Yasuko berlari kecil mengejar Minoru dan saat Minoru berbalik, ia jatuh ke pelukan Minoru. Minoru memeluknya dengan erat. Minoru kemudian meminta Yasuko menungngu dan menantikan sampai buah hati mereka lahir nanti. Yasuko tersenyum dan mengerti. Minoru memeluknya lebih erat lagi. Minoru kemudian melepaskan pelukannya dan menggenggam tangan Yasuko berjalan meninggalkan kuil.
Yasuko dan Minoru hidup bersama tidak sampai 1 bulan penuh. Meski hanya dalam waktu singkat, keduanya hidup bersama dengan bahagia.
***
Singkat, padat dan kebahagiaannya benar-benar terlihat.
Selamat Minoru dan Yasuko, akhirnya kalian mendapat restu dari orang tua dan menikah dengan bahagia. Semuanya berkat Isamu yang meyakinkan ayahnya. Kalau nggak ada Isamu, Minoru pasti bakalan menerima aja apa yang sudah ditetapkan untuknya. Tapi sedih juga, kebersamaan mereka nggak sampai 1 bulan huhuhu.
Selamat Minoru dan Yasuko, akhirnya kalian mendapat restu dari orang tua dan menikah dengan bahagia. Semuanya berkat Isamu yang meyakinkan ayahnya. Kalau nggak ada Isamu, Minoru pasti bakalan menerima aja apa yang sudah ditetapkan untuknya. Tapi sedih juga, kebersamaan mereka nggak sampai 1 bulan huhuhu.
Orang tua Minoru tidak ingin ada penyesalan pada puteranya dan lagi Yasuko memang gadis yang baik, makanya ayah menyetujui pernikahan mereka. Yasuko juga menunjukkan kalau ia bisa menjadi menantu yang baik dan ia dengan mudah mengalahkan ibu Minoru yang ingin menjahilinya. Lucu banged melihat ibu Minoru yang mencoba menjadi mertua jahat tapi nggak bisa 😂
Yasuko dan Minoru bahagia banged sebagai pengantin baru. Yasuko belum hamil tapi mereka sudah membicarakan nama anak. Kira-kira apa nama yang dipikirkan oleh Minoru ya? Apakah dia sempat memberitahu Yasuko sebelum ia berangkat perang? Atau ia mengatakannya nanti kalau anak mereka sudah lahir? Tapi kan Minoru berangkat perangnya ke luar negeri dan sedikit spoiler bahwa dia tidak akan kembali. Kita sudah tahu kalau nama anak Yasuko nanti adalah 'Rui', apakah itu adalah nama pemberian Minoru?
terima kasih, kak.. 🙏🏻
BalasHapussuka banget sama episode 15 ini, meskipun kebahagiaan Yasuko sama Minoru singkat, tapi bermakna. 😍
huhu.. siapkan mental buat ngadepin minggu keempat. 😭
tidak siap bahwa minoru tidak akan kembali 😭
BalasHapus