Sinopsis Come Come Everybody Episode 13: Isamu's Anger
Waktu berlalu setelah ending episode 12 dimana Yasuko dan Minoru berpisah alias putus, sekarang memasuki musim panas. Suatu hari, akagami atau surat panggilan perang datang ke rumah keluarga Tachibana, itu adalah surat panggilan perang untuk Santa, kakak Yasuko. Santa tidak dianggap anak lagi oleh keluarga Tachibana sejak ia kabur karena hutang waktu itu dan untuk pertama kalinya setelah sekian lama, ia kembali ke Okayama karena ia akan berangkat perang. Yasuko menjemputnya di stasiun dan Santa senang sekali melihat adiknya setelah sekian lama. Ayah marah mengetahui ibu memanggil Santa pulang, Ayah tetap tidak menerima Santa karena ia bukan anggota keluarga Tachibana lagi. Tapi sebagai seorang ibu, ibu tetap menyayangi puteranya dan mengatakan kalau Santa akan berangkat perang, mereka tidak tahu apakah Santa akan kembali hidup atau mati, jadi ibu ingin setidaknya Santa makan malam bersama keluarga. Tapi ayah tetap tidak peduli, bahkan kakek juga tidak bisa membantu ibu meyakinkan ayah. Malam itu, ibu membuat bento untuk puteranya sambil menangis sedih.
Keesokan harinya, Santa berangkat perang. Banyak warga pusat perbelanjaan Okayama yang berkumpul untuk merayakan kepergiannya (di Jepang, dipanggil perang harus dianggap suatu kebahagiaan makanya banyak yang mengantar kepergian dan mereka mengatakan itu merayakan). Para tetangga ber-banzai mengantar keberangkatan Santa. Ibu menangis melepas kepergian puteranya. Seluruh keluarga ada di sana kecuali ayah yang masih nggak menerima Santa. Ayah sama sekali tidak melihat kepergian Santa, ia seperti biasa di dapur membuat adonan untuk cemilan toko mereka. Sambil mendengar suara banzai di luar, ayah menangis, matanya memerah.
Setelah keberangkatan Santa, satu per satu pegawai keluarga Tachibana juga dipanggil untuk berangkat perang. Pada akhirnya tidak ada yang tersisa. Pegawai tidak ada, bahanpun tidak bisa didapatkan, akhirnya keluarga Tachibana memutuskan menutup toko untuk sementara waktu. Saat itu ayah terdiam di toko dan Yasuko melihatnya. Yasuko mengkhawatirkan bisnis keluarga dan bertanya pada ayahnya apa ada yang bisa ia lakukan?
Ayah sedih melihat puterinya dan menyesal ia tidak merestui hubungan Yasuko dan Minoru sejak awal. Ayah mengatakan jika ia tahu akan seperti ini, ia harusnya merestui hubungan Yasuko dan Minoru, dengan begitu Yasuko tidak akan menderita seperti ini. Yasuko meminta ayahnya jangan mengatakan hal seperti itu. Ia mengatakan ia dan Minoru sudah ditakdirkan seperti ini, tidak akan bisa bersama
Sementara itu, berbeda dengan banyak bisnis yang mengalami kesulitan karena perang, bisnis keluarga Kijima berjalan dengan sangat lancar karena mereka melakukan bisnis yang berhubungan dengan militer, yaitu membuat pakaian perang. Banyak pakaian perang yang dibutuhkan dan tentu saja bisnis mereka berjalan lancar. Mereka mendapatkan pinjaman dari bank tanpa bunga karena kedua belah pihak berjanji akan menjodohkan anak mereka. Keluarga Kijima bisa memperluas pabrik pembuatan baju mereka karena hal itu. Itu adalah liburan musim dingin saat Isamu kembali ke Okayama. Ia disambut bahagia oleh sang ibu. Saat itu ada tamu di rumah mereka dan Isamu tidak sengaja mendengar pembicaraan pria itu dan ayahnya, mengenai Minoru yang akan dinikahkan begitu lulus kuliah dengan puteri pemilik bank yang meminjami mereka uang. Isamu langsung masuk ke dalam ruangan tanpa permisi dan bertanya apakah benar apa yang mereka katakan. Ayah marah pada Isamu karena nggak sopan di depan tamu. Ayah memperkenalkan ISamu sebagai anak keduanya pada pria itu.
Malam itu Isamu menemui kakaknya di Osaka. Ia tiba di kos-kosan Minoru dan Minoru terkejut melihat adiknya datang menemuinya. Isamu langsung bertanya pada kakaknya, itu bohong kan? Kamu mencampakkan Anko?
Minoru terdiam menatap adiknya. Isamu meminta jawaban. Minoru menghela nafas dan menyuruh Isamu untuk pulang, tidak seperti Isamu, dia sangat sibuk. Kelihatan banged Minoru tidak ingin membahas hal itu.
Isamu marah dan mencengkeram baju Minoru, ia berteriak padahal ia mempercayai Minoru. Bahwa Minoru tidak akan menyakiti Yasuko. Ia benar-benar percaya pada kakaknya.
Minoru mencoba melepaskan cengkeraman Isamu dan menyuruh Isamu untuk pergi menghibur Yasuko.
Isamu tak percaya kakaknya mengatakan hal itu, ia kesal dan memukul Minoru sambil berteriak, jangan bodoh! Aku menyerah karena itu adalah Nii-san. Karena itu adalah kau... makanya aku....
Isamu benar-benar kesal, ia tidak menyangka kakaknya menyerah semudah itu padahal ia menyerah akan cintanya karena kakaknya yang ia percayai tidak akan meninggalkan Yasuko.
Saat itu Minoru mulai menangis, ia tidak peduli lagi dengan semuanya. Isamu terdiam dan tidak bisa mengatakan apapun lagi melihat kakaknya yang menangis tersedu-sedu dengan ekspresi putus asa seolah-olah dia telah menyerah akan seluruh hidupnya.
Yasuko dan ibu pergi ke kampung halaman ibu untuk barter kimono dengan bahan makanan dan mereka berhasil mendapatkan sedikit kacang merah. Ayah sangat senang ibu berhasil mendapatkannya dari keluarganya di kampung. Mereka memang tidak berencana membuka toko dalam waktu dekat, tapi mereka ingin membuat cemilan manis untuk perayaan tetangganya. Kebun bunga keluarga Tachibana sudah berubah menjadi ladang menanam sayuran beberapa bulan terakhir. Ayah yang sibuk menanam sayuran disana dan sesekali kakek membantu. Saat ibu dan Yasuko pergi, kakek sepertinya memaksakan diri dan punggungnya sakit lagi. Ia terbaring di kamar bersama nenek yang mengurutnya. Ibu dan Yasuko khawatir sekali tapi kakek kelihatan baik-baik saja, ceria seperti biasanya.
Bahasa inggris perlahan menghilang, segala sesuatu yang menggunakan bahasa inggris dalam keseharian diganti menjadi bahasa Jepang. Cafe DiPPERMOUTH BLUES ganti nama menjadi 'Deppa kuchi no yūutsu'. Piringan lagu-lagu barat miliknya yang sering ia putar di cafe ditarik oleh pemerintah. Puteranya yang biasanya menemaninya di cafe juga pergi berperang. Stadion Koshien yang merupakan impian anak-anak muda untuk bermain baseball disana, musim panas tahun itu dibongkar dan logamnya dikirim untuk membuat senjata perang.
Pada musim gugur, tepatnya September 1943, situasi perang semakin memburuk. Yasuko pulang dari antri bahan pokok dan bertemu ibu Kichiemon untuk menjahit sesuatu. Saat itu, terdengar pengumuman di radio kalau para mahasiswa yang awalnya dikecualikan untuk berangkat perang, tapi sekarang, selain mahasiswa kedokteran dan sains, semuanya harus berangkat ke medan perang. Itu artinya Minoru akan berangkat untuk berperang. Yasuko terkejut mendengarnya.
***
Kisahnya cepat banged berganti adegan, tapi setidaknya mereka nggak melupakan detail-detail. Cuma speed yang begini benar-benar beda dari kebanyakan asadora.
Minoru tidak bisa melawan keluarganya, dia nggak yakin bisa membuat Yasuko bahagia, meski ia tak ingin menyerah, tapi Yasuko menyerah duluan di akhir episode 12. Itu membuat Minoru sudah nggak berdaya lagi. Minoru ini kebanyakan belajar jadi jiwa nggak ingin menyerahnya nggak sekuat adiknya. Seharusnya dia lebih meyakinkan Yasuko lagi. Tapi hanya karena Yasuko menyerah, dia pun nggak peduli lagi dengan apa yang akan terjadi pada dirinya.
Kasihan juga sih melihat dia menangis seperti itu dihadapan adiknya. Kayaknya dia nggak tau mau ngapain lagi dan 'ya udah lah terserah', gitu pikirannya mungkin.
Yasuko bilang kalau mereka nggak ditakdirkan bersama, tapi dalam hati dia tetap mencintai Minoru. Buktinya pas denger kalau mahasiswa akan berangkat perang, dia shock gitu, dipikirannya Minoru pasti akan pergi. Semoga bener deh mereka nikah episode 15 😃
terima kasih, kak.. 🙏🏻
BalasHapusdisini aku shalut banget sama Isamu, dia benar-benar pantang menyerah dan nyadarin Minoru akan pengorbanan Isamu.
ya, kak.. kalau dari spoilernya sih Minoru sama Yasuko nikah di episode 15.