***
Mone dan Suganami berpisah dekat stasiun Kesennuma setelah meminta Suganami jangan memaksakan diri di Tokyo dan juga meminta Suganami hati-hati dalam perjalanan pulang. Suganami juga meminta Mone lakukan hal yang sama. Dan kedua pasangan jarak jauh ini berpisah. Adegannya dibuat agak sedikit dramatis karena pas Suganami meninggalkan Mone, dibuat slow motion gitu dan Mone menatap kepergian Suganami dengan senyuman diwajahnya.
Mone kembali bergerak dengan pekerjaannya. Kali ini ia menunjukkan aplikasi Team Generators yang dikembangkan oleh Asaoka-san pada Endo-san, penanggung jawab radio Hamarain dan Takahashi-san. Ia berharap aplikasi itu dihubungkan dengan community FM. Melalui aplikasi itu mereka bisa melihat cuaca secara real time dan siapapun bisa memposting informasi cuaca disana. Informasi cuaca akan lebih dekat dengan orang-orang dan radio Hamarain juga dekat dengan masyarakat, jadi ia pikir mereka bisa menghubungkannya. Endo-san jadi ingat bagaimana semangat saat mereka membuat radio disana pertama kalinya, radio yang awalnya dibuat untuk masyarakat Kesennuma yang terkena bencana, mereka membuatnya, mereka mencari cara penyelesaian berbagai hal dan mereka melakukannya sendiri untuk menyelesaikannya. Takahashi mengatakan awalnya radio dibuat untuk penanggulangan bencana, tapi lama-lama masuk ke kehidupan sehari-hari masyarakat, misalnya mengumumkan kalau kucingnya hilang melalui radio. Sesuatu seperti itu.
Saat mereka asyik mengobrol. tiba-tiba seseorang datang ke Hamarain, itu adalah Mizuno-san, seorang mahasiswa dari Tokyo yang dulu menjadi sukarelawan di sana. Ia waktu itu sangat senang melihat Mone disana karena ia fans Mone dan sebelum kembali ke Tokyo ia mengatakan isi hatinya pada Mone, bahwa ia sebenarnya nggak percaya diri berada disana, ia terus memikirkan apa yang orang luar sepertinya bisa lakukan disana.
Mone senang sekali bertemu dengan Mizuno lagi. Mereka bicara berdua. Mizuno bertanya bagaimana pekerjaan Mone disana, kelihatannya lancar. Mone nggak bisa mengatakan kalau pekerjaannya lancar, tapi sedikit demi sedikit, ia melangkah maju. Mone mengatakan sejak bertemu Mizuno, ia punya sesuatu yang ia sadari. Dulu Mizuno pernah mengatakan apa yang bisa ia lakukan dan ia pikir kalau itu tidak terlalu penting. Bertemu dengan Mizuno lagi ia sangat bahagia. Tidak perlu memikirkan apa yang bisa dilakukan, cukup dengan datang sesekali meski dalam waktu singkat, itu yang terpenting.
Mizuno mengatakan ia sedikit lega karena kata-kata Mone itu. Sebenarnya dia tidak tahu wajah seperti apa yang harus ia tunjukkan saat ia datang lagi ke Kesennuma, ia selalu memikirkan itu. Mizuno meneteskan air mata saat mengatakan itu. Mone hanya tersenyum.
Mone menyelesaikan siaran siang-nya dan memutar sebuah lagu. Itu adalah lagu yang dulu dimainkan oleh pasien Suganami saat Mone menjawab lamaran Suganami. Mone menceritakan pada Takahashi-san mengenai hal itu, tentang seorang pasien yang kehilangan impian musiknya, tapi memainkan lagu itu untuknya dan ia benar-benar tersentuh. Ia mengatakan tidak apa-apa jika menyerah akan sesuatu atau ingin memulai lagi. Takahashi mengatakan saat ia menjadi penyiar radio bencana dulu, ia juga benar-benar ragu, apakah tidak apa-apa untuk memutar lagu di saat seperti itu. Tapi ternyata semuanya benar-benar menyukainya, mereka senang mendengarkan musik meski disaat sulit seperti itu. Pada akhirnya musik itu adalah sesuatu yang bagus. Mone setuju.
Malam harinya, Mone dan Michi berdiskusi mengenai peternakan tiram kakek dan menghubungkannya dengan informasi cuaca untuk membuat tiram mendapatkan nutrisi terbaik. Perusahaan mereka bisa membuat aplikasi mengenai hal itu. Michi mengerti dan akan mendiskusikannya dengan orang-orang peternakan. Michi kemudian sedikit tertawa dan membuat Mone heran. Michi mengatakan kalau ia tidak menyangka ia akan membicarakan hal seperti ini dengan Michi.
Mone kemudian menanyakan bagaimana rencana kuliah Michi. Michi mengatakan ia belum memutuskannya. Mone bertanya apakah Michi masih ragu?
Michi tidak bisa menjawab apa yang membuatnya belum membuat keputusan.
Mone masih tidak menyerah untuk merangkul mereka yang ada di serikat perikanan. Ia membawa proposal lagi ke sana berharap Jiro-san mau tanda tangan kontrak dengannya. Mone bahkan menjual informasi cuaca dengan harga rendah tapi Jiro-san tetap tidak tertarik karena ini bukan masalah harganya. Saat itu Ryochin datang ke serikat perikanan. Mone mencoba membicarakan mengenai rencana Michi untuk kuliah pada Ryochin dan Ryochin mengatakan kalau ia sudah mengatakan pada Michi untuk pergi kuliah, tapi sepertinya Michi masih menyimpan sesuatu selama ini. Mone berharap kalau Michi mau mengatakan pada mereka. Ryochin juga berharap begitu. Mone mengatakan kalau penerimaan universitas sebentar lagi, ia harus bicara pada Michi mengenai hal itu lebih serius lagi. Ryochin menyerahkan masalah itu pada Mone tapi ia harap Mone jangan menjadi tidak sabaran. Mone mengerti.
Mone dan Michi bicara berdua di ruang kerja mereka. Mone menjelaskan kalau pekerjaan Michi sekarang adalah pekerjaan bagus, tapi ia tahu Michi suka belajar dan meneliti. Michi meminta kakaknya berhenti, karena ia sudah memutuskan untuk tidak pergi ke universitas. Mone bertanya kenapa?
Michi sepertinya tidak bisa mengatakan alasannya dan akan kabur, tapi Mone menghentikannya. Michi mengatakan kalau ia tidak akan pergi kemanapun, ia tak akan berpisah dengan pulai ini. Mone terdiam dan akhirnya ia menanyakan pertanyaan yang sebenarnya selama ini ia simpan dalam hatinya. Ia bertanya, hari itu sebenarnya apa yang terjadi pada Michi?
Mone teringat saat ia sampai di pulau, adiknya itu menangis dalam pelukannya dan saat ia bertanya bagaimana dengan nenek, Michi tidak mengatakan apapun, justru Ryochin yang menjawab kalau nenek Mone ada di penampungan.
Mone mengatakan pada Michi kalau saat itu ia sebenarnya merasakan sesuatu, tapi ia tidak bisa bertanya mengenai itu pada Michi selama ini. Ia bisa merasakan kalau Michi menyimpan sesuatu dan tersakiti karena hal itu, mata Michi meminta Mone menyelamatkannya, memintanya mendengarkan ceritanya, ia menyadarinya tapi ia tidak bisa bertanya apapun. Mone kali ini meminta Michi untuk membicarakan hal itu padanya, apa yang selama ini Michi simpan dalam hatinya.
Michi menangis, ia menghapus air matanya dan mengatakan pada Mone bahwa dirinya, saat itu, ia meninggalkan nenek dan melarikan diri sendirian. Mone terkejut. Saat tsunami terjadi, Michi dan nenek hanya berdua di rumah. Michi sudah mendengarkan peringatakan tsunami dan mengajak nenek untuk segera meninggalkan rumah. Tapi nenek sama sekali tidak bergerak, ia melihat laut dan karena ia takut, ia memutuskan untuk meninggalkan nenek dan melarikan diri sendirian. Lalu kemudian, mungkin orang dewasa datang ke rumah mereka dan menyelamatkan nenek. Michi menangis menceritakan hal itu pada kakaknya, hal yang selama ini ia pendam. Sejak saat itu Michi tidak bisa memaafkan dirinya sendiri. Karena itu ia ingin melakukan sesuatu untuk pulau mereka, sehingga suatu hari nanti....
Michi tidak melanjutkan kalimatnya, aku pikir maksudnya adalah sehingga suatu hari nanti ia bisa menebus rasa bersalahnya.
Mone menangis mendengarkan cerita adiknya yang ternyata lebih berat dan lebih menyakitkan daripada yang dipikirkan Mone. Mone tidak bisa menemukan kata-kata yang tepat untuk Michi dan Michi mengatakan kalau kakaknya tidak perlu mengatakan apa-apa. Mone tidak boleh mengatakan apa-apa. Tapi ia senang ia akhirnya bisa mengatakannya. Michi meminta maaf dan berlari meninggalkan Mone. Kali ini Mone tidak bisa menghentikan adiknya. Mone terdiam membayangkan rasa sakit yang dipikul oleh adiknya selama 9 tahun ini.
***
HUWAAAAA. Ternyata Michi selama ini menyimpan hal itu. Rasa bersalah karena meninggalkan nenek sendirian saat tsunami terjadi, karena rasa takutnya, ia berlari sendirian, menyelamatkan diri sendirian. Saat itu Mone baru lulus SMP dan Michi kemungkinan masih kelas 1 SMP. Melihat gelombang tsunami mendekat, tentu saja ia takut, sementara nenek nggak mau bergerak sama sekali 😭
Aku nggak bisa membayangkannya tapi Michi pasti merasa sangat bersalah. Karena itu ia tidak mau keluar pulau, ia mau tetap disana, melakukan sesuatu untuk pulau, karena ia harap rasa bersalahnya akan hilang suatu hari nanti.
Tapi nenek Mone tidak meninggal dunia saat tsunami, kalau nggak salah 1 atau 2 tahun setelah tsunami, bagaimana Michi menghadapinya ya, pasti menyakitkan sekali. Karena setelah kejadian itu juga nenek mulai sakit-sakit dan hal itu yang mengetahuinya hanya Michi dan nenek saja.
Aku sama sekali tidak menyangka kalau Michi menyimpan hal seperti itu. Aku pikir karena dia cinta kampung halaman makanya dia ingin melakukan sesuatu demi kampung halamannya. Ternyata dia punya tujuan lain selain itu. Bagus sih dibahas di penghujung berakhirnya drama ini. Semoga hubungan Mone dan Michi semakin membaik setelah ini. Dan aku rasa Michi juga sudah agak lega setelah menceritakannya. Aku yakin dia sangat ingin kuliah dan aku harap dia memutuskan untuk kuliah. Lagian Ryochin juga mendukungnya kalau memang mau kuliah.
Sumpaah dari semua karakter di Okaeri Mone memang Michi yang paling berkesan. Aku dah punya firasat sejak eps yg nyeritain waktu Michi manggil neneknya. Suara Michi waktu manggil neneknya bikin jleb. Akting Makita Aju keren. Dia karakter yg gabisa dibenci. Fiks aku jadi fans nya Makita Aju...
BalasHapusApakah masih ada harapan Makita Aju jadi Heroine asadora di masa mendatang??
Hapusadik heroine punya kesempatan cukup besar menjadi heroine di asadora mendatang
HapusSemoga ada. Gak sabar nunggu project film dan drama dia kedepannya
Hapus