Sinopsis Okaeri Mone Episode 116
Suganami hari itu datang ke Kesennuma seperti janjinya pada Mone bahwa ia akan datang berkunjung saat liburan musim dingin. Yang membuat Mone terkejut adalah Suganami tiba 2 jam lebih cepat dari yang dijadwalkan. Saat itu Mone sedang ada di Hamarain bersama Ryochin berdiskusi masalah badai malam itu. Dan tepat jam 5 sore, Mone harus menyampaikan info cuaca sore di radio, jadi ia meninggalkan Suganami dan Ryochin diluar, sementara ia siaran. Mone gugup sekali siaran sore itu karena ada pacar dan sahabatnya yang menonton dari luar, tapi ia tetap tak bisa untuk tidak melirik sesekali. Suganami dan Ryochin diluar sadar kalau Mone sebenarnya nervous banged dan Ryochin menyarankan pada Suganami untuk tidak sering melihat ke arah Mone. Suganami tersenyum dan mengerti. Hari itu, lagu pilihan Mone adalah lagu yang dulu ia mainkan bersama teman-temannya saat masih menjadi member klub musik, juga lagu pertama yang Mone putar saat ia menjadi penyiar cuaca di radio. Ryochin mengatakan hal itu pada Suganami dan Suganami baru tahu akan hal itu.
Ryochin bertanya apakah ini pertama kalinya Suganami disini dan Suganami mengatakan tidak, tapi ini pertama kalinya ia ke pulau. (Mungkin maksudnya ini bukan pertama kalinya Suganami ke Kesennuma). Ryochin mengerti kedatangan Suganami adalah untuk menyapa keluarga Nagaura dan mulai tertarik karena ayah Mone pasti akan panik sekali. Suganami meminta Ryochin jangan terlalu mengatakan hal seperti itu, karena bagaimanapun dia sebenarnya sudah cukup nervous sekarang. Ryochin tertawa dan meminta maaf. Suganami kemudian menjelaskan pada Ryochin maksud '19 to 5' yang ia katakan tadi adalah selama 24 tahun hidup Mone, Mone menghabiskan 19 tahun bersama Ryochin dan teman-temannya (19 tahun) dan 5 tahun kebersamaannya dengan Mone sejak pertama kali bertemu. Ryochin jadi nggak enak dan ingin mengatakan sesuatu tapi Suganami mengatakan ia mengerti maksud Ryochin, ia mengatakan hal ini bukan karena ia tidak percaya diri.
Ryochin kagum dengan rasa percaya diri Suganami, Sugoi na~
Suganami mengatakan hanya saja ia merasa iri pada Ryochin dan teman-temannya, ia tidak ada di waktu yang Mone habiskan bersama teman-temannya. Bahkan waktu mereka menghadapi hal sulit.
Ryochin mengerti maksud Suganami adalah saat terjadi tsunami. Suganami meminta maaf, ia tahu kalau ia tak seharusnya iri pada hal seperti itu.
Ryochin menyadari betapa berharganya Mone bagi Suganami. Ia kemudian bertanya, apakah Suganami tidak takut? Suganami mungkin akan kehilangan orang yang begitu penting suatu hari nanti. Jika orang itu menghilang dari mata...
Ryochin teringat bagaimana ayahnya hancur karena kehilangan ibunya.
Suganami mengatakan tentu saja ia takut. Sayangnya, mereka tidak punya kekuatan untuk menghentikan kehilangan orang yang mereka sayangi. Mereka tidak berdaya dihadapan masa depan. Tapi karena itu, tidak ada cara untuk menghadapi rasa takut selain menjaga orang yang ada di hadapan kita dengan baik. Ryochin terdiam.
Mone menyelesaikan siarannya hari itu. Ia menatap keluar saat melihat Suganami sendirian menatap ke luar jendela Hamarain. Suganami menyadari kalau Mone sudah selesai dan tersenyum menatapnya. Mone juga tersenyum menatap Suganami agak lama, sebelum akhirnya ia keluar menemuinya.
Mone mengajak Suganami melihat-lihat tempatnya bekerja, ia memperlihatkan ruangan kerja kecilnya pada Suganami. Mone menjelaskan kalau ia menerima data pengamatan cuaca dari perusahaannya di Tokyo dan menganalisisnya disana, kemudian menyampaikan prakiraan cuaca di radio. Suganami berkomentar, jadi disini tempat dimana Mone bekerja yang belum menghasilkan bahkan keuntungan bahkan 1 yen pun.
Mone mengatakan kalau ia akan mulai dari sekarang. Suganami tersenyum karena Mone menanggapi candaannya dan mengatakan pada Mone untuk tetap melakukannya. Mone menyadari kalau Suganami agak nervous karena akan bertemu orang tuanya, jadi ia mengajak Suganami untuk bicara berdua dulu karena sudah lama mereka nggak mengobrol sambil bertatapan seperti ini (biasanya lewat telpon, maklum, LDR).
Suganami dan Mone duduk berdua, Suganami masih melihat-lihat ruang kerja Mone dan Mone meperhatikan Suganami yang tidak juga bicara, akhirnya ia mulai bertanya. Ia bertanya apakah Suganami mulai ragu?
Tapi Suganami menggeleng dan mengatakan kalau ia sudah menetapkan hatinya. Hanya saja sekarang ia sudah disini dan ia tidak tahu harus mengatakan apa pada keluarga Mone tentang hubungan mereka mulai dari sekarang. Ia takut itu hanya akan membuat keluarga Mone khawatir.
Mone bertanya apakah Suganami ingat apa yang dulu Suganami katakan padanya, saat ia bertanya apa sih artinya bersama-sama? Saat itu Suganami menjawab artinya adalah bersama-sama memikirkan masa depan bersama. Suganami ingat akan hal itu. Mone mengatakan menurutnya yang perlu mereka lakukan adalah menjelaskan dan itu sudah cukup. Apapun yang terjadi, ia dan sensei akan memikirkannya dan menemukan jawabannya. Ia menyukai hal itu. Ia menyukai Suganami yang seperti itu dan ia yakin semuanya akan baik-baik saja Suganami bersamanya. Suganami tersenyum mendengarnya. Sepertinya nervousnya udah agak hilang. Ia kemudian mengajak Mone untuk segera pulang ke pulau. Mone mengerti. Tapi saat Suganami akan berdiri, lututnya lemas lagi karena nervous. 😂
Saat mereka akan pergi, Mone mengecek jam dan Suganami bertanya ada apa. Mone mengatakan kalau saat ini adiknya dan temannya yang Suganami temui tadi sedang bertemu, mereka berdua juga punya hubungan spesial dan ia tahu kalau ia tidka perlu khawatir, hanya saja ia harap semuanya berjalan lancar untuk keduanya.
Ryochin ke cafe untuk bertemu Michi karena mereka sudah janjian. Michi sudah menunggunya disana. Ryochin meminta maaf karena dia membuat Michi menunggu lagi. Michi tersenyum mengatakan jika pasanganmu adalah seorang nelayan, maka kita harus berpikir bahwa menunggu adalah salah satu pekerjaan. Itulah yang dikatakan neneknya padanya. Ryochin ingat kalau ibunya juga pernah mengatakan hal yang sama.
Kemudian Ryochin mulai membicarakan apa yang pernah ia katakan pada Michi malam setelah badai waktu itu dan Michi mengatakan kalau ia baik-baik saja. Ryochin mengatakan kalau selama ini ia memikirkannya, bahwa ia tidak bisa melakukan apapun untuk Michi. Jika Michi ingin mencari teman hidup, daripada dirinya yang menyusahkan, lebih baik Michi bersama seseorang yang bisa membuatnya tertawa dengan nyaman. Michi sedih mendengarnya dan mengatakan kalau ia ingin bersama Ryochin bukan karena ia ingin bisa tertawa dengan nyaman. Ryochin terdiam.
Ryochin mengatakan kalau selama ini ia khawatir melihat Michi, kadang-kadang Michi terlihat lebih menderita dari dirinya. Ia bisa merasakan hal seperti itu saat melihat Michi. Michi terdiam dan menunduk. Ryochin mengatakan karena itu adalah mereka makanya ia bisa merasakannya. Ia yakin pria lain tidak akan mengetahuinya. Tapi jika itu dirinya, apa yang terjadi pada Michi, meski ia tak tahu ia bisa merasakannya. Itu karena mereka adalah mereka berdua. Mungkin tdak akan ada yang bisa membuat Michi tertawa dari dalam hati selain dirinya. Michi mengangkat kepalanya menatap Ryochin. Tapi kemudian dia menunduk lagi karena bahagia. Ryochin dengan serius mengatakan kalau suatu hari nanti ia akan membuat Michi tertawa bahagia. Mata Michi berkaca-kaca karena bahagia.
Ryochin mengatakan saat badai itu, ia sama sekali tidak memikirkan kalau mungkin ia akan mati disana, hanya saja ia berfikir kalau ia merindukan Michi dan ingin bertemu dengan Michi.
Michi langsung menangis mendengar itu.
Ryochin terkejut dan duduk disamping Michi. Ia meminta maaf karena pada akhirnya ia membuat Michi menangis. Michi sampai memukul Ryochin karena bercanda tentangnya. Michi terus menangis dan bersandar di bahu Ryochin. Ryochin mengatakan pada akhirnya dia tidak tahu apakah Michi menangis atau marah. Michi mengatakan kalau Ryochin berisik sambil tertawa. Ryochin memeluk Michi dengan erat sambil tersenyum.
Sementara itu Suganami tiba di rumah keluarga Nagaura. Suganami kagum melihat-lihat rumah Mone yang benar-benar dekat dengan laut. Ia bahkan penasaran melihat apa yang ada di rumah, mengintip ke ruang kerja kakek juga. Rasa nervous Suganami sepertinya berubah dengan rasa penasaran terhadap rumah keluarga nelayan 😁
Mone sampai memanggil sensei dan Suganami baru nyadar tujuan utamanya datang ke rumah Mone lol.
Suganami mengatakan kalau ia akan mencoba setenang mungkin, tapi nanti jika ia mengatakan sesuatu yang aneh, ia meminta Mone segera menghentikannya dengan sekuat tenaga. Mone mengerti.
Suganami kemudian menatap Mone dan menyadari kalau Mone kelihatannya lebih tegang dari pada dirinya. Mone tidak menyangkalnya dan menarik nafas dengan dalam. Dan keduanya bersiap masuk ke halaman tengah rumah keluarga Nagaura. Mone kemudian membuka pintu dan mengucapkan tadaima~
Suganami sudah duduk di ruang keluarga dengan wajah tegang. Mone disampingnya. Hening sekali, sampai suara jarum jam kedengaran. Kakek dan ibu disana, tapi tempat duduk ayah kosong. Lalu ibu meminta maaf pada Suganami karena ayah tiba-tiba keluar, sepertinya terjadi sesuatu dengan bank. Mone berkomentar, padahal ini hari libur. Kakek mengatakan kalau ayah pasti melarikan diri. Semuanya terdiam.
***
Ayah Mone ini memang ada-ada aja. Kemaren nanyain apakah hubungan mereka masih lancar, kok Suganami nggak pernah muncul, eh, sekarang saat Suganami muncul dia malah kabur. Sok sok sibuk padahal kelihatan banged dia belum siap puteri tercintanya akan menikah 😂
Sebenarnya kedatangan Suganami disini cuma untuk menyapa keluarga Mone saja dan tentu saja bakal ada adegan dimana seorang pria meminta ayah wanita untuk mempercayakan puteri tercintanya padanya. Cuma nikahnya sepertinya nggak akan terjadi dalam drama ini. Lagian, Suganami masih punya 1 tahun lebih lagi untuk belajar di Tokyo. Jadi kemungkinan pernikahannya 1 tahun lagi, saat Suganami sudah selesai belajar dan mungkin dia akan buka klinik di Kesennuma, siapa tahu kan.
Selamat untuk Michi, akhirnya cintanya pada Ryochin selama ini bersambut juga. Setelah selama ini nggak jelas juga hubungan mau dibawa kemana karena Ryochin trauma dengan percintaan. TApi sepertinya ia mendapat pencerahan setelah mengobrol sebentar dengan Suganami. Kita memang nggak tahu masa depan, tapi yang ada di hadapan pada masa ini, ya dijaga. Ryochin mungkin nggak punya perasaan cinta pada Michi sejak awal, tapi seiring berjalannya waktu yang ada disampingnya selalu Michi, lama-lama dia beneran suka sama Michi. Hanya saja dia takut melangkah maju. Buktinya dia dengan percaya diri mengatakan kalau nggak akan ada yang bisa mengerti Michi selain dirinya, nggak akan ada yang bisa membuat Michi tertawa selain dirinya. Awwww~
Harusnya perkembangan hubungan mereka dilakukan dengan cepat. Karena lambat gini jadinya momen mereka dikit 😌
ini ayah bisa bisanya kabur pas calon mantunya dateng wkwk
BalasHapusmungkin waktu ayah kabur, ayah malah ketemu sama michi ryochin dijalan sambil gandengan tangan kan makin tambah seru
kasian ayah, putri putrinya udah punya calon masing masing